Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+gambar Tag: BP2014 |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(18 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
|notability =
|honorific_prefix =
▲{{Infobox person
|above_end_special =
| name = Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi▼
<!-- --------- -->
| image = ▼
|image
|
|image_size =
|alt =
<!-- --------- -->
| birth_place = {{negara|Pagaruyung}} [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], [[Ranah Minang|Minangkabau]]▼
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
| nationality = {{negara|Pagaruyung}} [[Orang Minang|Minangkabau]]▼
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1712
| occupation = [[Ulama]]▼
|tempat_lahir = Teluk Belanga
| known_for = Penyebar ajaran [[Tarekat Naqsyabandiyah|Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiah]]▼
▲|
|nama_ayah
|nama_ibu
|nama_lahir
|hari_lahir =
<!-- --------- -->
|glr_islam_dpn = [[Syekh]]
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah =
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|judul_gelarlain1 =
|gelar_lainnya1 =
|judul_gelarlain2 =
|gelar_lainnya2 =
|judul_gelarlain3 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- --------- -->
|kunya =
|name = Ismail
|nama_arabic =
|nama_lainnya =
<!-- --------- -->
|nationality = [[Indonesia]]
|marga =
|negara1 = {{negara|Pagaruyung}}
|negara2 =
|negara3 =
<!-- --------- -->
|jalur_ayah =
|jalur_ibu =
<!-- --------- -->
|thariqah_sunni_1 = [[Tarekat Naqsyabandiyah|Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiah]]
<!-- --------- -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Tanah Datar
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1844
|tempat_makam =
|hari_dimakamkan =
|negara_makam =
<!-- --------- -->
}}
'''
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
[[Berkas:Mekkah-1850.jpg|
▲Syeikh Ismail lahir di lingkungan keluarga yang taat beragama.<ref name="Ensiklopedi"/> Ia telah mendapat pendidikan agama sejak kanak-kanak.<ref name="Ensiklopedi"/> Setelah mengaji [[al-Qur'an]] di beberapa [[surau]] di kampungnya, kemudian ia mempelajari dasar-dasar ilmu keislaman melalui kitab-kitab berbahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]] dan [[kitab kuning]] berbahasa [[Bahasa Arab|Arab]].<ref name="Ensiklopedi"/> Berbagai bidang keilmuan Islam yang ia pelajari meliputi ilmu fikih, [[tauhid]], [[tafsir]], [[hadits]], dan ilmu alat ([[bahasa Arab]], [[Ilmu nahwu|nahwu]], [[sharaf]], [[balaghah]]).<ref name="Ensiklopedi"/>
Selanjutnya, ia pergi ke [[
Di Mekah,
▲[[Berkas:Mekkah-1850.jpg|thumb|300px|Kota Mekah merupakan tempat Syeikh Ismail al-Khalidi memperdalam ilmu keislamannya selama 30 tahun]]
Setelah belajar dari Mekah selama 30 tahun, ia pulang dan memulai penyebaran ajaran tarekat ini dari kampung halamannya, [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], Minangkabau.<ref name="academia"/> Ajaran Tarekat
▲Selanjutnya, ia pergi ke [[Mekah]] untuk menunaikan [[Haji|ibadah haji]] sekaligus untuk memperdalam ilmu-ilmu keislaman yang sebelumnya ia dapatkan.<ref name="Ensiklopedi"/> Di samping itu, ia juga sempat belajar di [[Madinah]] selama lima tahun.<ref name="academia">[http://www.academia.edu/6609095/SEJARAH_KEMASUKAN_TAREKAT_DI_MALAYSIA www.academia.edu: Sejarah Kemasukan Tarekat di Malaysia]. Diakses 3 Mei 2014</ref>
▲Di Mekah, Syeikh Ismail berguru kepada beberapa ulama besar yang memiliki keahlian pada masing-masing bidangnya.<ref name="Ensiklopedi"/> Ia mempelajari ilmu kalam kepada Syeikh Muhammad Ibnu 'Ali Assyanwani,seorang ulama besar ahli ilmu kalam.<ref name="Ensiklopedi"/> Di bidang ilmu fikih, ia belajar kepada Syeikh al-Azhar dan Syeikh Abdullah asy-Syarqawi, keduanya terkenal sebagai ulama ahli fikih dari [[mazhab Syafi'i]].<ref name="Ensiklopedi"/> Syeikh Ismail juga mempelajari ilmu tasawuf kepada dua orang [[sufi]] besar bernama Syeikh 'Abdullah Afandi dan Syeikh Khalid al-Utsmani al-Kurdi (Syeikh Dhiyauddin Khalid).<ref name="Ensiklopedi"/> Keduanya merupakan mursyid (guru pembimbing rohani) tarekat Naqsyabandiyah.<ref name="Ensiklopedi"/>
▲Setelah belajar dari Mekah selama 30 tahun, ia pulang dan memulai penyebaran ajaran tarekat ini dari kampung halamannya, [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], Minangkabau.<ref name="academia"/> Ajaran Tarekat Syeikh Ismail kemudian menyebar dan berkembang ke luar Minangkabau, seperti [[Riau]], [[Kerajaan Langkat]] serta [[Deli]], dan berlanjut sampai ke [[Kesultanan Johor]].<ref name="academia"/><ref>[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/tasawuf/12/04/12/m2cl0x-ini-dia-dua-tarekat-tasawuf-yang-ditakuti-penjajah-belanda ''Ini Dia Dua Tarekat Tasawuf yang Ditakuti Penjajah Belanda''] www.republika.co.id, 12 April 2012. Diakses 18 Agustus 2013.</ref>
== Mengembangkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah ==
Setiba di kampung halamannya,
== Karya-karya ==
Selain mengajar dan mengembangkan tarekat,
# Kitab ''Ar-Rahmatul Habithah fi Zikri Ismiz Zati wa ar-Rabithah'', membahas tentang masalah-masalah tasawuf seperti ''rabithah'' (hubungan) dan ''washilah'' (perantara) dalam beribadah kepada Allah.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="pelitatengerang"/>
# Risalah ''Muqaranah Sembahyang'', membahas tentang niat sembahyang ([[Salat|shalat]]).<ref name="pelitatengerang"/>
Baris 50 ⟶ 97:
# Kitab ''Mawabib Rabbil Falaq Syarh Bintil Milaq'', membahas tentang persoalan tasawuf.<ref name="pelitatengerang"/>
==
{{Reflist}}
[[Kategori:Kelahiran 1712]]
[[Kategori:Kematian 1844|Kematian 1844]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:
|