Tumpahan minyak Laut Jawa 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k PranalaLuar
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Recent}}{{Infobox oil spill
| spill_name = Kebocoran minyak Laut Jawa 2019
| location = [[Karawang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
Baris 13:
}}
 
'''Tumpahan minyak Laut Jawa 2019''' adalah sebuah peristiwa tumpahan minyak yang terjadi di lepas pantai [[Laut Jawa]], Indonesia. Peristiwa tersebut disebabkan oleh munculnya gelembung gas saat pengeboran sumur YYA-1 di Blok ONWJ (''Offshore North West Java'' (ONWJ) milik [[Pertamina (Persero)|Pertamina Hulu Energi ONWJ]] (PHE ONWJ). Insiden tumpahan minyak ini tengah ditanggulangi oleh Pertamina dengan melakukan penutupan sumur YYA-1 tersebut dengan menggunakan [[:en:Relief well|relief well]].
 
== Kronologis Kejadian ==
Baris 24:
 
== Dampak ==
Dampak kebocoran minyak sumur YYA-1 terjadi di Karawang, meluas sampai [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]], bahkan sudah ke [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]]. Berdasarkan data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengatakan, ada sembilan desa yang dekat tumpahan minyak, yakni, Desa Camara, Kecamatan Cibuaya; Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes; Desa Petokbetok Mati, Kecamatan Cilebar. Kemudian, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya;Desa Pusaka Jaya Kecamatan Cilebar; Pantai Pakis, Kecamatan BatuPakis Jaya; Desa CimalayaCilamaya; Pasir Putih, Kecamatan Cikalong; Ciparage, Kecamatan Tempuran dan Tambak Sumur, Kecamatan Tirtajaya.<ref>{{Cite news|url=https://www.mongabay.co.id/2019/07/30/tragedi-tumpahan-minyak-pertamina-di-karawang-horor-bagi-manusia-dan-lingkungan/|title=Tragedi Tumpahan Minyak Pertamina di Karawang, Horor bagi Manusia dan Lingkungan|last=|first=|date=30 Juli 2019|work=mongabay.co.id|access-date=}}</ref>
 
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut [[Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Kementerian Kelautan dan Perikanan]] (KKP) Brahmantya Satyamurti mengatakan tumpahan minyak ini mencemari tiga provinsi, 7 kabupaten, 22 kecamatan dan 57 desa.<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/berita/2019/08/30/menyusuri-dampak-kerusakan-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak-onwj|title=Menyusuri Kerusakan Lingkungan Akibat Tumpahan Minyak ONWJ|last=|first=|date=30 Agustus 2019|work=katadata.co.id|access-date=}}</ref>
 
=== Nelayan ===
Sebagai akibat tumpahan minyak ini, para nelayan di wilayah terdampak tidak bisa melaut untuk mencari ikan. “Sekarang, pendapatan melaut nihil,” kata Ramli [55], nelayan Desa Sukakerta, CimalayaCilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Rabu [04/9/2019]. Dia mengeluh, sudah sebulan tidak turun. Jika dipaksakan tidak ada hasil, tekor.
 
Sebelum minyak bocor, satu kapal nelayan tradisional bisa membawa pulang ikan 5-10 kilogram. Hasilnya dibagi rata 2-3 orang setelah dipangkas bensin. Biasanya, Ramli mengantongi hasil bersih Rp200.000-Rp300.000. Kini, Ramli beserta nelayan lain ikut serta membersihkan tumpahan minyat. Setiap hari, mereka dibayar Rp100 ribu. “Tetapi bergilir. Kadang tidak sampai satu bulan penuh,” imbuhnya.<ref>{{Cite news|url=https://www.mongabay.co.id/2019/09/18/rugi-segala-lini-akibat-tumpahan-minyak-pertamina/|title=Rugi Segala Lini Akibat Tumpahan Minyak Pertamina|last=|first=|date=18 September 2019|work=mongabay.co.id|access-date=}}</ref>
Baris 36:
 
Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang, pendapatan dari sektor perikanan di kawasan sepanjang 84,23 kilometer ini mencapi Rp179 miliar tahun 2018.
 
Satu tahun setelah peristiwa tumpahan minyak ini, dampak yang dirasakan para nelayan masih terasa. Hasil tangkapan rajungan dan ikan yang diperoleh menurun drastis.<ref>{{Cite news|last=Farhan|first=Farida|date=22 Juli 2020|title=Setahun Peristiwa Tumpahan Minyak di Laut Karawang, Nelayan Masih Terpuruk|url=https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/18502771/setahun-peristiwa-tumpahan-minyak-di-laut-karawang-nelayan-masih-terpuruk?page=1|work=[[Kompas.com]]|access-date=|editor-last=Assifa|editor-first=Farid}}</ref>
 
=== Mangrove ===
Tumpahan minyak Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan laut Karawang mengakibatkan ekosistem mangrove rusak dan mati. Diprediksi 77.713 mangrove dengan luasan area sekitar 140 hektare terdampak oli spill di pesisir pantai Karawang.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/terumbu-karang-mangrove-terancam-mati-akibat-tumpahan-minyak-di-karawang.html|title=Terumbu Karang & Mangrove Terancam Mati Akibat Tumpahan Minyak di Karawang|last=Salam|first=Bram|date=23 Agustus 2019|work=merdeka[[Merdeka.com]]|access-date=|editor-last=Faqih|editor-first=Fikri|language=id}}</ref>
 
Di Kabupaten Bekasi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata, Sonaji, mengatakan tumpahan minyak Pertamina juga mengancam 300 ribu batang mangrove (bakau). Sonaji mengaku telah meninjau dan mendata langsung ke lokasi terdampak tumpahan minyak itu di antaranya Pantai Muara Bungin dan Pantai Beting, Desa Pantai Bahagia. Batang pohon, katanya, ditemukan dalam kondisi sobek, terkelupas, hingga melepuh terkena panas minyak. Sedangkan daun mangrove menjadi layu dan mengering. "Karena saat malam air pasang sehingga daun mangrove seluruhnya terendam air laut yang telah terkontaminasi tumpahan minyak itu," kata Sonaji menjelaskan.<ref>{{Cite news|url=https://metro.tempo.co/read/1242310/tumpahan-minyak-pertamina-nelayan-menjerit-mangrove-merana/full&view=ok|title=Tumpahan Minyak Pertamina: Nelayan Menjerit, Mangrove Merana|last=|first=|date=31 Agustus 2019|work=tempo[[Tempo.co]]|access-date=|language=id}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Akibat insiden itu objek wisata [[Hutan bakau|hutan mangrove]] [[Muara Gembong, Bekasi|Muara Gembong]] yang biasanya selalu ramai dikunjungi wisatawan disebutnya berubah menjadi sepi pengunjung.
 
=== Tambak ===
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang memprediksi potensi terdampak tumpahan minyak bagi tambak ikan di pesisir Karawang mencapai 15 ribu hektar yang tersebar di 23 desa.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/uang/tumpahan-minyak-pertamina-cemari-15000-hektare-tambak-di-karawang.html|title=Tumpahan Minyak Pertamina Cemari 15.000 Hektare Tambak di Karawang|last=Salam|first=Bram|date=14 Agustus 2019|work=merdeka[[Merdeka.com]]|access-date=|editor-last=Putra|editor-first=Idris Rusadi|language=id}}</ref>
 
Hasil survei Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP sejak akhir bulan Juli memastikan sedikitnya 1.636,25 hektare tambak udang, bandeng, rumput laut, dan garam di delapan desa di Karawang terkena dampak insiden ini. Sebagian petambak mengalami gagal panen. Sebagian lainnya memanen lebih dini lantaran cemas.
 
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Slamet Soebjakto, mengatakan setidaknya 127 petambak di enam kecamatan Kabupaten Karawang itu berpotensi kehilangan sumber pendapatan. Limbah minyak telah masuk ke saluran primer dan mencemari tanah tambak. "Butuh sekitar 6-12 bulan untuk memulihkan tanah kembali," katanya.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/1231512/tumpahan-minyak-merusak-tambak-dan-hasil-tangkapan-ikan-berkurang/full&view=ok|title=Tumpahan Minyak Merusak Tambak dan Hasil Tangkapan Ikan Berkurang|last=|first=|date=2 Agustus 2019|work=tempo[[Tempo.co]]|access-date=|language=id}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Penanganan ==
Pertamina Hulu Energi ONWJ berupaya meminimalisasi tumpahan minyak di pesisir Pantai Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu. Kecepatan penanganan di sumber tumpahan minyak, tidak serta merta menghentikan laju penyebaran tumpahan minyak ke pantai. Sehingga tim oil combat di darat pun harus bergerak dengan cepat.
 
Di offshore, upaya PHE ONWJ melokalisasi minyak dengan  pengoperasian static dan moveable oil boom, serta menyedot ceceran minyak menggunakan skimmer dan slurry pump. VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE), Ifki Sukarya, menyampaikan “Pemasangan dan pengoperasian static oil boom pada lapisan utama sudah mencapai total panjang 4.450 meter. Konfigurasi full circle ini sudah hampir menutup penuh anjungan YYA dan dengan memperhatikan arah angin dan arus.  Terdapat beberapa bukaan untuk akses masuk keluarnya kapal skimming.”<ref name=":0">{{Cite news|url=https://industri.kontan.co.id/news/inilah-cara-pertamina-proteksi-tumpahan-minyak-dan-upaya-ganti-rugi-ke-warga|title=Inilah cara Pertamina proteksi tumpahan minyak dan upaya ganti rugi ke warga|last=Husaini|first=Azis|date=18 Agustus 2019|work=kontan[[Kontan|Kontan.co.id]]|access-date=|editor-last=Husaini|editor-first=Azis|language=id}}</ref>
 
Sebagai tambahan pengoperasian, telah terpasang 400 meter static oil boom pada layer kedua,  600 meter moveable oil boom di sekitar area anjungan YYA serta 400 meter oil boom di sekitar area FSRU [[Nusantara Regas]]. Incident Managemet Team (IMT) PHE ONWJ juga telah menempatkan tandon-fluida, yang  ditempatkan di bawah anjungan YYA. Penampungan ini menggunakan floating storage tank, yang ditarik oleh dua buah kapal. Dengan posisi di bawah anjungan ini memudahkan untuk menampung langsung tumpahan minyak. Metode tandon fluida  berhasil menampung sekitar 5.000 liter minyak mentah per hari, dimana setelahnya minyak akan akan dipindahkan ke kapal penampung.
 
Upaya lain untuk menahan laju tumpahan minyak meluas, PHE ONWJ mengoperasikan 3 unit skimmer ditambah  pengoperasian 1 slurry pump yang telah tiba di lokasi dan telah digunakan.  Hampir sama dengan skimmer, slurry pump ini bertujuan untuk memaksimalkan penyedotan minyak dan kemudian ditempatkan di IBC Tank.
 
Untuk menangani ceceran minyak di laut ini, PHE ONWJ mengerahkan 48 kapal, 2689 personil, menggelar total 5850 meter oil boom  di offshore dan 3660 meter oil boom di onshore.<ref name=":0" />
 
Dalam menangani wilayah untuk penanganan di wilayah pesisir pantai, Oil Spill Combact Team (OSCT) PHE ONWJ bekerja sama dengan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]] serta masyarakat pesisir. Total personel yang terlibat dalam pembersihan tumpahan minyak, baik di darat maupun di laut per tanggal 19 Agustus 2019, sebanyak 1970 personel. Pemantauan penanganan oil spill di sekitar anjungan YYA dan wilayah terdampak juga terus berlanjut dengan patroli udara dan laut dalam radius 50 – 100&nbsp;km dengan menggunakan helikopter milik [[Pelita Air Service]]. Adapun untuk patroli perairan menggunakan Kapal Patroli Ditpolair Baharkam POLRI di Perairan Karawang.
Sedangkan untuk pelayanan masyarakat PHE ONWJ membuka 9 Posko Pelayanan Kesehatan, yaitu di daerah Ciwaru, Pusaka Jaya Utara, Sedari, Tambaksari, Batu Jaya, Tanjung Pakis, Cemara Jaya, Pasir Putih dan Kepulauan Seribu. Di posko ini disiagakan 6 dokter, 39 paramedik dan 5 ambulans.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190819205835-4-93162/tangani-tumpahan-minyak-pertamina-pasang-oil-boom-5-km|title=Tangani Tumpahan Minyak, Pertamina Pasang Oil Boom 5 KM|last=Banjarnahor|first=Donald|date=19 August 2019|work=cnbcindonesia.com[[CNBC Indonesia]]|access-date=}}</ref>
 
== Kompensasi ==
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi menyatakan hingga 4 Oktober 2019 tercatat 14.721 warga terdampak tumpahan minyak tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://economy.okezone.com/read/2019/10/04/320/2112936/14-721-warga-terdampak-tumpahan-minyak-di-karawang-dapat-kompensasi-rp900-000|title=14.721 Warga Terdampak Tumpahan Minyak di Karawang, Dapat Kompensasi Rp900.000|last=Hartomo|first=Giri|date=4 Oktober 2019|work=economy.okezone[[Okezone.com]]|access-date=}}</ref> Pertamina menyiapkan dana Rp 18,45 miliar untuk kompensasi tahap awal warga terdampak. Pembayaran kompensasi telah dimulai sejak 11 September 2019. Setiap orang terdampak mendapat jatah Rp 900 ribu per bulan. Pertamina menganggarkan dana kompensasi untuk dua bulan sesuai lamanya tumpahan minyak berlangsung.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/1250346/kompensasi-tumpahan-minyak-pertamina-anggarkan-rp-1845-miliar|title=Kompensasi Tumpahan Minyak, Pertamina Anggarkan Rp 18,45 Miliar|last=Florentin|first=Vindry|date=21 September 2019|work=bisnis.tempo[[Tempo.co]]|access-date=|editor-last=Hidayat|editor-first=Ali Akhmad Noor|language=id}}</ref>
 
Sementara untuk ganti rugi seluruh dampak tumpahan minyak, Pertamina masih menunggu hasil perhitungan final dari pemerintah. Salah satu variabel dalam perhitungan itu adalah lamanya tumpahan minyak.
 
== Relief Well ==
Untuk mengatasi kebocoran di sumur YYA-1, PHE ONWJ menggunakan metode pengeboran relief well (sumur YYA-1 RW). Pengeboran dilakukan sejak 1 Agustus 2019. ''Relief well'' YYA-1RW digunakan untuk menginjeksikan fluida berupa lumpur berat agar sumur YYA-1 bisa ditutup permanen.<ref>{{Cite news|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1429077/34/stop-gelembung-gas-phe-onwj-intensifkan-pengeboran-relief-well-1565594591|title=Stop Gelembung Gas, PHE ONWJ Intensifkan Pengeboran Relief Well|last=|first=|date=12 Agustus 2019|work=sindonews[[Sindonews.com]]|access-date=}}</ref> PHE ONWJ menggunakan perusahaan ''well control'' [[Boots & Coots]] yang berpengalaman menghentikan [[Kebocoran minyak Deepwater Horizon|insiden serupa]] dengan skala jauh lebih besar di [[Teluk Meksiko]]. Tim dari Boots & Coots bertugas untuk mematikan sumur dalam waktu 8-10 minggu dengan menggunakan [[Rig pengeboran|Rig]] Jack Up Soehanah untuk pengeboran ''relief well'' tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://www.tribunnews.com/bisnis/2019/08/12/pertamina-habiskan-dana-jutaan-usd-tangani-sumur-bocor|title=Pertamina Gunakan Perusahaan Asing Tangani Sumur Bocor|last=Aco|first=Hasanudin|date=12 Agustus 2019|work=tribunnews[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=|language=id|editor-last=Aco|editor-first=Hasanudin}}</ref> Pengerjaan ''relief well'' demi menyumbat kebocoran gas Sumur YYA-1 diperkirakan menelan biaya hingga US$ 10 juta.<ref>{{Cite news|url=https://industri.kontan.co.id/news/pertamina-pengerjaan-relief-well-makan-biaya-hingga-us-10-juta|title=Pertamina: Pengerjaan relief well makan biaya hingga US$ 10 juta|last=Agung|first=Filemon|date=23 September 2019|work=industri.kontan[[Kontan|Kontan.co.id]]|access-date=|editor-last=Hidayat|editor-first=Khomarul|language=id}}</ref>
 
PHE ONWJ per Sabtu 21 September 2019 pukul 10.30 WIB telah mencapai milestone baru dalam penanganan sumur YYA-1 yaitu  dengan keberhasilan proses "intercept" dimana sumur Relief Well telah berhasil terkoneksi dengan Sumur YYA -1.<ref>{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/261245-sumur-yya-1-dapat-dikendalikan|title=Sumur YYA-1 Dapat Dikendalikan|last=|first=|date=24 September 2019|work=mediaindonesia.com|access-date=}}</ref> PHE ONWJ juga memastikan pada 1 Oktober 2019 pihaknya akan berhasil mengunci secara permanen sumur YYA-1.
 
== Penyelesaian ==
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut resmi menutup status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak pada Anjungan Lepas Pantai YYA-1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) pada 6 Juli 2020. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengatakan, hal itu dilakukan sebab kebocoran minyak dan gas di sekitar Anjungan Lepas Pantai YYA-1 milik PHE ONWJ yang terjadi pada 12 Juli 2019 lalu di Pantai Utama Jawa Karawang sudah tidak ditemukan lagi. "Berdasarkan laporan pelaksanaan penanggulangan tumpahan minyak dari PT. PHE ONWJ dan dari survei lokasi yang kita lakukan, sudah tidak ditemukan lagi tumpahan minyak di perairan sekitar Anjungan YYA-1. Oleh karena itulah status daruratnya dapat kita tutup," ujarnya dalam keterangan tertulis.<ref name=":1">{{Cite news|date=7 Juli 2020|title=Kemenhub Tutup Status Darurat Tumpahan Minyak di Laut Jawa Karawang|url=https://news.detik.com/berita/d-5084044/kemenhub-tutup-status-darurat-tumpahan-minyak-di-laut-jawa-karawang|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=}}</ref>
 
Menurut Ahmad, walaupun status darurat telah ditutup, namun pihak PHE ONWJ akan tetap bertanggung jawab melaksanakan proses pemulihan lingkungan hidup di bawah koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.<ref name=":1" />
 
== Lihat Pula ==
Baris 84 ⟶ 91:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://phe.pertamina.com/ContentView.aspx?MenuID=u7TY1MjR//NFXaIP/x3FAA==&TypeGroupContent=iAx+nZUbnlcYClzyIsQ0ZA==&NewsCatID=9OYR9kUytIsLilKZieD5xg== Dokumentasi tumpahan minyak di website Pertamina] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200705015028/http://phe.pertamina.com/ContentView.aspx?MenuID=u7TY1MjR%2F%2FNFXaIP%2Fx3FAA%3D%3D&TypeGroupContent=iAx+nZUbnlcYClzyIsQ0ZA%3D%3D&NewsCatID=9OYR9kUytIsLilKZieD5xg%3D%3D |date=2020-07-05 }}
 
{{Bencana di Indonesia tahun 2019}}
 
[[Kategori:Tumpahan minyak di Indonesia|Jawa]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2019]]
[[Kategori:Pertamina]]
[[Kategori:Bencana industri tahun 2019]]