Atjeh Tram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Faiz Abbsy (bicara | kontrib) Memperbaiki artikel dari Penerjemahan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(39 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{seealso|Jalur kereta api lintas Aceh}}
{{periksaterjemahan|nl|Atjeh Tram}}
{{infobox rail
|railroad_name=Atjeh Tram
|logo_filename =
|logo_size =
|image =Atjeh Tram, Koeta-Radja Station.jpg
|image_size =
|image_caption =Stasiun Kota Radja
|abovestyle =
|imagestyle =
Baris 15:
|datastyle =
|type=Badan Usaha Milik Negara
|locale=[[Aceh]]
|products=Barang dan Penumpang
|start_year=1882
|end_year=1942
|predecessor_line =[[KNIL]]
|successor_line=[[PT Kereta Api Indonesia]]
|gauge={{RailGauge|750 mm}}
|old_gauge={{RailGauge|1067 mm}}
|length=528 Km
|hq_city={{flagicon|Hindia Belanda}} [[Banda Aceh]], [[Aceh]], [[Hindia Belanda]]
|owner=Pemerintah Hindia-Belanda
|parent=[[Staatsspoorwegen]]
}}
'''Atjeh Tram (AT)''', setelah tahun 1916 berganti nama menjadi '''Atjeh Staatsspoorwegen (ASS)''', adalah nama perusahaan kereta api milik pemerintah [[Hindia-Belanda]] dan merupakan divisi dari [[Staatsspoorwegen]] yang membangun dan mengoperasikan jalur kereta api dengan ''[[
== Sejarah ==
Pada tahun 1876, Tentara Belanda ([[KNIL
Besi yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut berasal dari [[Singapura]], Sementara kayu-kayu untuk bantalan rel berasal dari Malaka. Rel dan rolling stock dipesan
Karena kurangnya tenaga kerja, jalurnya tidak selesai sampai bulan September 1876. Lintasan itu berada di tanggul rendah dan melintasi dataran datar berawa, dengan dermaga, jembatan, dan tanpa sistem persinyalan.
Pada tanggal 1 Januari 1882 sebuah pemerintahan sipil diberlakukan di Aceh. Hak jalur tersebut dipindahkan ke ''Burgerlijk Openbare Werken'' (BOW, bagian dari layanan sipil pemerintah. Departemen ini terlibat dalam rencana pembangunan jalur tram di daerah setempat dan juga jalur untuk terhubung dengan Langsa di pantai timur di seberang Singapura. Di sisi lain militer juga masih membutuhkan jalur kereta api dan juga membutuhkan perpanjangan di pantai timur. Pada tahun 1884 dicapai kesepakatan bahwa jalur tersebut akan diambil alih oleh Atjeh Tram, walaupun untuk sementara masih dioperasikan oleh BOW yang digunakan secara luas oleh militer di bagian pantai timur, sampai pada tahun 1916 ketika menjadi bagian dari [[
=== Atjeh Tram dari tahun
Antara pantai dan [[Kota Banda Aceh|Kota Radja]] terbentang sebidang tanah seluas kurang-lebih 5 Km yang terdiri atas tanah lumpur dan rawa-rawa, Di tanah tersebutlah banyak artileri milik [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda|KNIL]] yang tenggelam selama peristiwa
Pada tanggal 26 Juni 1874, Gubernur Jenderal [[James Loudon]] mengumumkan sebuah rencana pembangunan infrastruktur
Pada tanggal 5 Mei 1875 seluruh pesanan datang dari Inggris. Karena kurangnya kuli, jalurnya belum siap hingga September 1876. Lintasan itu di ''elevasi'' yang rendah serta lintasan yang melalui medan datar, dermaga dan jembatan dibangun di atas tumpukan besi. Jalur kereta tersebut tanpa ada sistem persinyalan. Untuk di wilayah Kraton, jalur diletakkan pada pintu masuk area pertahanan yang dapat ditutup dengan gerbang dan dikunci. Berdasarkan laporan pemerintah kolonial menyatakan telah berhasil dalam
<gallery>
</gallery>
=== Atjeh Tram dari tahun
Sebagai hasil peresmian sistem pemerintahan sipil di Aceh, kepemilikan jalur tram Aceh dialihkan ke Departemen Layanan Sipil Pemerintah (BOW) pada 1 Januari 1882 walaupun pada sebelumnya telah menjadi sarana transportasi umum. Pengoperasian tram tersebut dilakukan oleh Staatsspoorwegen (SS).
Untuk menghubungkan bala bantuan tentara Hindia yang merupakan bagian dari jalur terkonsentrasi, diputuskanlah untuk membangun jalur kereta sepanjang 16 pos yang berbeda. 'Benteng' ini berada dalam lingkaran dengan Kota Radja sebagai pusatnya. Rute yang dibutuhkan dibuka sesuai dengan ikhtisar di bawah ini:
[[Berkas:KAARTEN SGD - Trac voor een stoomtram van Seulimeum naar Geudeh Breu.jpeg|jmpl|Peta jaringan kereta api Atjeh Tram per 1903.]]
* 1884: Jalur Koeta Radja
* 1 Agustus 1884: Jalur Koeta Radja
* 1885: Jalur Koeta Radja
* 1885: Ketapan Doea
* 1885: Ketapan Doea
* Juni 1886: Lam Baroe
*
* Februari 1890: Lamb Tehoe
Pada 8 Juni 1884, jalur kereta api ruas Kuta Radja dan
Trem Aceh, yang harus melayani stasiun-stasiun pada jalur terkonsentrasi merupakan sasaran yang populer untuk serangan. Untuk mencegah serangan semacam itu, penduduk setempat tidak diizinkan untuk datang atau pergi ke tempat kerja
* Pada tanggal 28 Januari 1889, jembatan kereta api antara Lam Ara dan Lam Peneroet diledakkan oleh prajurit lokal dengan tambang granat, sedangkan jembatan kayu dibakar. Hanya dibawah perlindungan dua batalyon infanteri adalah mungkin untuk memperbaiki jembatan.
* Pada Oktober 1889, diputuskan untuk dibongkar sebagian dari jalur Lam Reueng ke Lam Baroe, sebagai akibat dari kerusakan berulang-ulang oleh pejuang Atjeh. Ketika pembongkaran telah berakhir, mereka mulai membuka kembali bagian yang sebelumnya dibatalkan.
<gallery>
COLLECTIE TROPENMUSEUM Militair fort naast een weg met spoorrails te Atjeh TMnr 60042941.jpg|Tram di lintas Kraton
COLLECTIE TROPENMUSEUM Brug over de Atjeh rivier. TMnr 60008380.jpg|Jembatan Demmeni dengan lintasan 750
Lijkwagen-der-Atjeh-tram.jpg|Kereta jenazah milik AT.
</gallery>
===
Peperangan antara Pemerintah [[Hindia-Belanda]] melawan [[Teuku Umar]] pada tahun 1896 secara definitif mengubah strategi bertahan di Aceh menjadi serangan. Di luar garis konsentrasi, beberapa kamp patroli didirikan di lembah Aceh untuk dimasukkan dalam jaringan trem. Jalur utama secara berangsur-angsur kehilangan fungsinya sebagai cincin pertahanan dan banyak pos serta jalur trem dibongkar pada periode
=== Lane Lam Baroe (km 12)
Pada awal tahun 1897, Kapten A. Genie Schadee di kirim ke luar Lam Baroe sejauh 12 Km. Sementara itu, di daerah barat
<gallery>
Lambaroe1234.jpg|Jalur kereta api di Lam Baroe (km 12)
COLLECTIE TROPENMUSEUM Militairen bij een trein langs het perron van het spoorwegstation in Indrapoeri op Atjeh met op de achtergrond de moskee TMnr 60042947.jpg|Tentara naik kereta api di peron Stasiun Indrapoeri.
</gallery>
=== Jalur kereta api ruas Gle Kambing (km 27)
Pada bulan Januari 1898, sebuah permulaan dibuat untuk memperluas Atjeh-Tram dari Gle Kambing (km 27) ke Seulimeum
[[Berkas:J.G. Kerlen Genie KNIL.jpg|jmpl|J.G. Kerlen,chief officer Genie di Aceh]]
Petugas kepala Genie Kerlen membuat laporan berikut;
Baris 99 ⟶ 102:
:''Het tracé van de lijn Gleh-Kambing-Selimoen was niet zo eenvoudig als dat van de tot nu toe aangelegde baanvakken en de aanleg er van vorderde naar de zin van de heren v. Vliet en Beeger niet vlug genoeg; meer dan mij lief was werd ik uitgenodigd hen te vergezellen op hun inspecties van de nieuwe lijn. Op een goede dag rustten wij na een dergelijke inspectie te Indrapoeri uit en vroeg v. Vliet aan Beeger of deze tevreden was, waarop B. ontkennend antwoordde. Ik bracht te berde dat mijn brave aannemer Lie A Sie met het grondverzet reeds verscheidene kilometers verder was hetgeen de heren niet gezien hadden; zij bleven echter bij hun opinie en ik liet hen in hun pessimistische waan. Het werk vorderde dank ook de goede leiding van mijn onderhebbende officieren vooral kapitein de Vos zodanig, dat ik mijn wapenchef na een paar maanden telegrafisch kon berichten dat de eerste werktrein Semiloen (=Seulimeum) bereikt had. Vreemd zal de kolonel v. Vliet hebben opgekeken, toen naar aanleiding daarvan de telegrafische opdracht kreeg mij de tevredenheid van de Legercommandant te betuigen voor de gemaakte spoed bij de aanleg van het bewuste baangedeelte.''
=== Segmen Segli (km 93)
2 Yonif diperintahkan untuk berbaris dari
Pembangunan jembatan besi di atas Kroeëng Oetoes dimulai pada Oktober 1898. Pada tanggal 13 Oktober 1898 cakupan pekerja jalan dari Gle Gampoei adalah retret di puncak Keumale Raja ditembak yang membuat pencari ranjau Eropa 1st Class Heymans (43.120) terluka. Sejak hari itu
<gallery>
</gallery>
=== Segmen Segli (km 93)
Dalam anggaran tahun 1900, dana diberikan untuk pembangunan jalur KA segmen
Selama konstruksi dan setelah selesainya bagian rute, tenda sementara dipasang di sepanjang garis (sementara dan permanen) untuk keamanan dan patroli bagian trek yang terkenal ini. Pada tahun 1906, pasukan berikut ditempatkan di sepanjang bagian rute sebagai berikut;
*
* Beureunoen (km 106): dengan kekuatan dari
* Lam Meulo (titik akhir dari sampingan dari Beureuoen): batalion infanteri ke-14 Cion
* Loeëng Poetoe (km 117): Infantri Batalyon Cie ke-14.
Baris 121 ⟶ 124:
* Samalangan (km 154): 2 kelompok Batalyon Satu Garment Aceh dan Dependensi
* Bireuën (km 194): 1 kelompok Batalyon Garment Pertama Aceh dan Dependensi
* Aloe Goelé
* Geurengo (216
* Teupin Blang Mané (km 220): 1 kelompok Batalyon Garment Pertama Aceh dan Dependensi
* Lho Seumaweh (
=== Pembangunan dari
Pada 1 Januari 1902
Batalyon infantri ke-12 yang ditempatkan di Lho Seumawe dan daerah sekitarnya meninggalkan Aceh pada tahun 1906 sehubungan dengan situasi politik yang menguntungkan. Tak lama kemudian, perlawanan kembali berkobar dengan intensitasnya. Para perencana telah sIdikit terlalu optimis. Jalur trem juga sering digunakan untuk mengangkut pilar terbang Korps Marechaussee.
==== Foto di daerah Segli, km 93 ====
<gallery>
</gallery>
==== Foto di Pante Raja, km 126 ====
<gallery>
</gallery>
==== Foto Sekeliling Meureudoe, km 139 ====
<gallery>
</gallery>
==== Foto Sekeliling Peudada (Samalangan), km 180 ====
<gallery>
</gallery>
=== Pembangunan dari Lho Seumaweh sampau dengan Segli ===
Pemandangan antara Lho Seumaweh (Lhokseumawe) dan Peusangan kamp kereta api di Paloh (240
Pada 8 Juni 1901 adalah patroli dari kamp kereta api Paloh (240
Pada 21 Agustus 1901, bivak kereta api di Kroeeggen Genkoeëh (km 233) dibubarkan. Dengan pasukan yang dibebaskan, patroli area drainase dari Kroeing Sawang (Krueng Maneh, km 220) dilakukan sampai 29 Agustus 1901, di mana banyak pemukiman pengungsi dihancurkan. Pada bulan November 1901, jalur trem dari Lho Seumaweh hampir siap ke Maneh (km 220) dengan pengecualian jembatan di atas Kroeëng Geukoeëh (km 233). Pada Februari 1902, komandan Batalyon Infantri ke-12 pindahdengan staf kecilnya ke Lho Seumaweh, karena seluruh batalion untuk peliputan rel di subdivisi Samalangan (Peudada dan Panteh Lhong) dan Lho Seumaweh (
Pada akhir 1902 bivak kereta api di Maneh diangkat, yang lebih diperlukan karena kemajuan pekerjaan dan keterlibatan bivak di Matang Gloempang Doea di Peusangan. Pada bulan November 1902, Jin masih bekerja memperbaiki jembatan di atas Kroeëng Maneh (km 220) sebagai akibat kerusakan yang disebabkan oleh
<gallery>
</gallery>
=== Segmen Lho Seumaweh (km 251)
Sementara itu berada di anggaran untuk 1901 dana diperbolehkan untuk pembangunan jalur Lho Seumaweh (251
<gallery>
</gallery>
=== Bagian Idi (km 349)
Hingga Idi (km 349) dukungan militer permanen diperlukan, dari Idi (km 349) itu cukup untuk pengawas sipil.
<gallery>
</gallery>
=== Zijlijntje Beureunoem (km 106) -Lam Meulo, dibangun 1906 ===
Dalam Beureunoem (km 106) adalah sebuah kamp diawaki pada tahun 1906 oleh pasukan dari Sigli, baik Batalyon Infanteri 14 dan divisi 3 dari polisi militer Corps. Dari kota Djaman sepanjang jalur kereta api berlari menuju kamp untuk Anak Domba Meulo sekitar 11 jam berjalan. Nama Lam Meulo saat ini adalah Kota Bakti. Pada tahun 1906 berbaring Lam Meulo perusahaan dari Batalyon Infanteri ke-14 di Camp, kemudian Corps Polisi Militer akan mengambil alih pos ini. Dalam Lam Meulo mulai jalan setapak melalui Tangsévallei ke kamp gendarmerie di Tangse. Di Tangsé ada 3 brigade dari divisi 3 Royal Dutch Marechaussee di bivak. Itu adalah kenaikan berat sekitar 12 jam untuk sampai ke sana. Untuk memasok stasiun-stasiun di Lam Meulo dan Tangsé, diputuskan untuk meletakkan selingan sepanjang 6
<gallery>
</gallery>
=== Rute gunung Seulimeum
Setelah koneksi terbentuk, diputuskan untuk mengangkat bengkel-bengkel di Kuta Raja dan mengembangkannya di Segli. Di Segli, depot untuk lokomotif, gerbong dan mobil, pengecoran dan bengkel belok diperluas. Selain itu, gudang didirikan di Segli.
<gallery>
</gallery>
=== Langsa lintasan (km 413)
Pada tahun 1910 dana untuk pembangunan Langsa (km 413)
<gallery>
</gallery>
=== Lintasan bagian Kwala Simpang (km 445)
Di Langkat ("
=== Atjeh Staatsspoorwegen (ASS),
Sejak 1874, Trem Atjeh telah ditata dan dikelola, dengan istirahat beberapa tahun, oleh Jin. Dari 1916 situasi di Aceh ditemukan cukup stabil sehingga Trem Aceh dapat dipindahkan dari Jin ke otoritas sipil. Pada tahun 1916, nama itu juga diubah menjadi Atjeh Staats Spoorwegen (ASS atau Asal Sampai
=== Atjeh Tram di masa DKA s.d PJKA,
Setelah [[Djawatan Kereta Api]] didirikan, pengoperasian kereta api di Aceh dilakukan DKA-PNKA, DKA-PNKA masih menggunakan lokomotif warisan Atjeh Tram dengan sistem penomoran Jepang, walaupun tidak diketahui mengenai kelasnya pada masa DKA, namun pada tahun 1962 DKA-PNKA mengimpor 4 unit [[Lokomotif BB8]] dan
=== Atjeh Tram sekarang ===
Pada tahun 2005, delegasi dari [[Société nationale des chemins de fer français]] (SNCF) atas permintaan [[PT Kereta Api Indonesia]] melakukan studi kelayakan reaktivasi jalur kereta api Atjeh Tram. Penelitian dan hasil studi kelayakan tersebut didokumentasikan dalam sebuah film dengan nama 'Travelogues of
Saat ini jalur kereta aktif di Aceh hanyalah [[Jalur kereta api Krueng Mane–Krueng Geukueh]] dengan panjang lintasan 11
== Daftar lintas ==
:''
== Armada ==
{| class=wikitable
|-
! [[Klasifikasi UIC#Contoh|Tipe]] !! Nomor versi AT !! Nomor versi SS !! Nomor versi Rikuyu Sokyoku–PJKA !! Produksi !! Tahun Produksi !! Keterangan
|-
|-
|-
| || || [[Lokomotif BB8|BB8]]1-BB84 || Nippon Sharyo || 1962 ||
|-
|-
| || || [[Lokomotif C3|C3]]1-C39 || || ||
|-
| || || [[Lokomotif C4|C4]]1-C49 || Hanomag dan Werkspoor || 1903 ||
|-
| || || [[Lokomotif C5|C5]]1-C58 || || ||
|-
| || || [[Lokomotif C6|C6]]1-C62 || || ||
|-
| || || [[Lokomotif C7|C7]]1-C77 || Nippon Sharyo || 1962 ||
|-
| || || [[Lokomotif C8|C8]]1-C82 || || ||
|-
| D || || || [[Lokomotif D1|D1]]01-D112 || || ||
|-
|}
== Lihat pula ==
Baris 271 ⟶ 282:
# [https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20160901/281779923558569 Melacak Sisa Rel di Banda Aceh]
{{daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda}}
Baris 278 ⟶ 289:
[[Kategori:Aceh]]
[[Kategori:Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1874]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1874 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 1882]]
|