Mojowarno, Jombang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Penambahan informasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Jombang
|nama camat = Widiono
|luas =78,62 km²
|penduduk =81.320
Baris 12:
}}
 
'''Mojowarno''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan [[Jogoroto, Jombang|Jogoroto]] dan [[Mojoagung, Jombang|Mojoagung]] di sebelahdisebelah utara, kecamatan [[Mojoagung, Jombang|Mojoagung]] dan [[Wonosalam, Jombang|Wonosalam]] di sebelahdisebelah timur, kecamatan [[Bareng, Jombang|Bareng]] di sebelahdisebelah selatan, serta kecamatan [[Ngoro, Jombang|Ngoro]] dan [[Diwek, Jombang|Diwek]] di sebelahdisebelah barat. Mata pencaharian pokok penduduk adalah bertani dengan hasil utama pertanian meliputi [[padi]], [[jagung]], [[kedelai]], [[kacang hijau]], [[bawang merah]] serta sayur-sayuran. Selain itu di beberapa desa terdapat sentra industri kreatif seperti pengrajin genteng di desa [[Karanglo, Mojowarno, Jombang|Karanglo]], [[Kedungpari, Mojowarno, Jombang|Kedungpari]] dan desa [[Gedangan, Mojowarno, Jombang|Gedangan]], pengrajin mebelmeubeler di desa [[Catakgayam, Mojowarno, Jombang|Catakgayam]], pengrajin tas dan dompet di desa [[Rejoslamet, Mojowarno, Jombang|Rejoslamet]], pengrajin wayang kulit di desa [[Mojowangi, Mojowarno, Jombang|Mojowangi]], serta pengrajin tas plastik di desa [[Selorejo, Mojowarno, Jombang|Selorejo]].
 
== Pembagian Administratif ==
Kecamatan Mojowarno terdari dari 19 desa atau kelurahan:
 
{{Col-css3-begin|3}}
Baris 37:
* [[Sukomulyo, Mojowarno, Jombang|Sukomulyo]]
* [[Wringinpitu, Mojowarno, Jombang|Wringinpitu]]
 
 
{{Col-css3-end}}
 
== Sejarah ==
Sejarah Mojowarno tak bisa lepas dari R.Paing Wiryoguno. Wiryoguno lahir di Bangkalan pada tahun 1809 kemudian pindah ke Sidoarjo. Sejak kecil dia telah gemar dengan ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan yang membuatnya tak berhenti mencari ilmu dari pelosok '''Surabaya''' sampai pelosok '''Banyuwangi.''' Pada suatu ketika dia mendapat penglihatan adanya ilmu '''Musqab Gaib''', ilmu yang mampu membuat manusia hidup damai, sejahtera dan kuat. Perjalanan mencari ilmu '''Musqab Gaib''' membawanya ke '''Ngoro''' dan bertemu dengan [[Coenrad Laurens Coolen]]. Penjelasan Coolen ini membuat Wiryoguno semakin tertarik mendalami ilmu tersebut yang tidak lain adalah Ajaran Kristus.
 
Sepulang dari Ngoro, Wiryoguno menjelaskan apa yang diperolehnya kepada sanak saudaranya. Untuk mendalami ilmu yang dia peroleh maka dia dan keluarganya menemui [[Johannes Emde]]. Setelah dua tahun belajar dia dan keluarganya memutuskan untuk dibaptis. Setelah dibaptis nama Wiryoguno diberi nama Karolus. Ternyata setelah menjadi pengikut Kristus, Karolus Wiryoguno dan keluarganya banyak dimusuhi penduduk di desanya. Selain itu desakan ekonomi dan jauhnya tempat beribadah membuat Karolus Wiryoguno dan keluarganya mempunyai keinginan memiliki desa sendiri. Adapun daerah yang menjadi perhatiannya adalah '''Hutan Keracil''' dekat daerah Ngoro.
 
Melalui bantuan Pendeta Maher, maka keluarga Karolus Wiryoguno berhasil mendapat surat ijin membuka hutan dari Residen Surabaya. Selanjutnya keluarga ini menuju pedukuhan dekat Hutan Keracil yang bernama Dagangan dan bertemu dengan Ditotruno yang telah dia kenal sewaktu di Ngoro. Karolus Wiryoguno menyampaikan maksudnya dan Ditotruno bersedia menampung mereka untuk beberapa hari.
 
Untuk membuka hutan yang sangat luas tidak bisa dilakukan dengan menebang pohon sendiri-sendiri tanpa perencanaan dan kerjasama. Oleh karena itu Karolus Wiryoguno berunding dengan Ditotruno. Pembukaan Hutan Keracil dimulai dari sebelah utara rumah Ditotruno dan sebelah barat Sungai Jiken untuk pemondokan dulu dan selanjutnya untuk lahan sawah.Setelah sepuluh hari lamanya rombongan ini pamit untuk pindah ke tempat yang baru. Selanjutnya Karolus melontarkan ide kepada Ditotruno bahwa dukuhan yang baru dibuka ini dinamakan '''MOJOWARNO'''. Kata '''"MOJO"''' diambil dari kata Mojopahit, karena Hutan Keracil ini dahulu masuk wilayah Mojopahit. Adapun '''<nowiki>''</nowiki>WARNO"''' karena penghuninya berasal dari berbagai daerah, berlatar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda (jawa : warno-warno).
 
Selanjutnya Karolus Wiryoguno sampai dengan tahun 1874 berhasil mengembangkan pembukaan Hutan Keracil dari batas Bayem ke selatan sampai Ngares menjadi 27 desa yaitu desa Kayen, Mojotengah, Mojoanyar, Kedungpring, Mojounggul, Kuwik, Sumberagung, Mindi, Jabaran, Ngares, Banyu Urip,Bulu, Plosorejo, Kedungsuruh, Sidowayah, Mundusewu, Murangagung, Tebel, Kupang, Kembang Tanjung, Jlopo, Larangan, Jambangan, Latsari, Mojosari, Kebonagung , dan Sukobendu.
 
== Sosial dan Budaya ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Instituering Madjeles Agoeng (Javaanse Synode) te Mojowarno Oost-Java TMnr 10000763.jpg|jmpl|200px|Majelis agung gereja Mojowarno pada tahun 1930-an]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De woning van een zendeling in Modjo Warno TMnr 5796-5.jpg|jmpl|200px|[[Litografi]] rumah seorang [[misionaris]] di Mojowarno]]Di kecamatan ini berdiri salah satu gereja tertua di Jawa Timur yaitu [[Greja Kristen Jawi Wetan]] (GKJW) Mojowarno yang diresmikan pada tanggal 3 Maret 1881. Tidak mengherankan, kecamatan ini memiliki populasi Kristen terbanyak di [[Kabupaten Jombang]]. Munculnya jemaat GKJW di Mojowarno tak lepas dari peran [[Coenrad Laurens Coolen]], seorang peranakan Rusia-Jawa yang bekerja sebagai sinder blandong (pengawas kehutanan Belanda). Setelah berhenti dari jabatan slinder blandong Coolen meminta izin membuka hutan di Ngoro (sebelah selatan Jombang). Beberapa waktu lamanya tempat ini menjadi sangat ramai. Dan [[Coenrad Laurens Coolen|Coolen]] dikenal sebagai pengajar ajaran Kristen untuk orang Jawa di daerah tersebut. Dia memiliki dua orang kepercayaan. Namanya Kiai Ditotruno dan Kiai Singotruno. Kiai Ditotruno yang setelah dibaptis bernama Kiai Abisai Ditotruno akhirnya memilih membuka hutan, yang letaknya kira-kira 10&nbsp;km di utara Ngoro. Hutan angker bernama Dagangan berhasil dibukanya. Banyak orang yang tertarik sehingga semakin lama daerah baru ini berkembang dengan pesat. Wilayah ini tak jauh dari bekas lokasi kotaraja [[Majapahit]] Trowulan, sehingga ditemukan juga banyak pohon [[Maja]] yang tumbuh dengan berbagai bentuk. Lama kelamaan orang menyebut daerah ini dengan nama Mojowarno, yang berarti Maja yang beraneka warna atau bentuk. Sampai saat ini makam Ditotruno yang oleh warga sekitar lebih dikenal dengan nama makam Mbah Abisai atau Mbah Sai masih bisa kita temukan di salah satu sudut Mojowarno tepatnya disebelah utara pasar [[Mojowarno, Mojowarno, Jombang|Mojowarno]] sekarang. Bahkan di daerah tersebut ada jalan yang bernama Jalan Abisai.
 
Umat Kristen jemaat Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Mojowarno setiap tahunnya merayaan tradisi unduh-unduh. Unduh-unduh merupakan upacara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas hasil panen yang diterima oleh petani Kristen di daerah Mojowarno. Berbagai hasil bumi dihias di atas gerobak dan diarak keliling desa. Biasanya upacara ini diselenggarakan tiap bulan Mei setiap tahunnya.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het ziekenhuis te Modjowarno Oost-Java gezien vanaf het huis van mr. Kats. TMnr 60013775.jpg|jmpl|200px|[[Rumah Sakit Kristen Mojowarno]] pada tahun 1904]]
Di Mojowarno juga terdapat [[Rumah Sakit Kristen Mojowarno]] yang didirikan pada tanggal 6 Juni 1894. Rumah sakit ini awalnya bernama <nowiki>''</nowiki>'''Zendings Ziekenhuis te Mojowarno"'''. Pada saat perang kemerdekaan tahun 1948 bangunan rumah sakit ini dihancurkan dengan siasat bumi hangus, karena rumah sakit ini dipakai sebagai Rumah Sakit Pertahanan Surabaya Selatan. Pada tahun 1949 rumah sakit ini dibangun kembali oleh masyarakat Kristen di daerah Mojowarno dan dinamakan "'''Rumah Sakit Kristen Mojowarno"''' sampai sekarang.
 
== Sosial dan Budaya ==
.
Umat Kristen jemaat Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Mojowarno setiap tahunnya merayaan tradisi unduh-unduh. Unduh-unduh merupakan upacara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas hasil panen yang diterima oleh petani Kristen di daerah Mojowarno. Berbagai hasil bumi dihias di atas gerobak dan diarak keliling desa. Biasanya upacara ini diselenggarakan tiap bulan Mei setiap tahunnya.
 
[[Berkas:YoniGambar1.jpg|jmpl|201x201px]]
 
== Peninggalan Sejarah ==
Bagian timur wilayah kecamatan [[Mojowarno, Mojowarno, Jombang|Mojowarno]] dipercaya masuk dalam wilayah ibukotaibu kota Kerajaan [[Majapahit]]. Hal ini dibuktikan dengan penemuan beberapa situs sejarah seperti :
 
* Yoni Gambar di Dusun Sedah, Desa [[Japanan, Mojowarno, Jombang|Japanan]]
Baris 73 ⟶ 60:
{{Mojowarno, Jombang}}
{{Kabupaten Jombang}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Mojowarno, Jombang| ]]