Sinar matahari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nama
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
KELOMPOK[[Berkas:Weg zum Weißen Hirsch.jpg|jmpl|CahayaSinar matahari]]
Nama Emilianus awi
'''Sinar matahari''' atau '''[[Penyinaran surya|radiasi matahari]]''' adalah [[sinar]] yang berasal dari cahaya [[Matahari]]. Produk yang dihasilkan oleh sinar matahari adalah beberpa jenis [[Ultraungu|sinar ultraungu]]. [[Tumbuhan]] menggunakan sinar matahari untuk mengadakan [[fotosintesis]] dan membuat [[makanan]] bagi dirinya sendiri. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada [[kesehatan]] manusia. Sinar matahari membantu [[tubuh manusia]] untuk memproduksi [[vitamin D]]. Namun, sinar matahari juga dapat menyebabkan degradasi [[stirofoam]] dan memicu [[kanker]] pada tubuh manusia. Sinar matahari juga dapat dimanfaatkan sebagai [[energi surya]] untuk menghasilkan [[energi listrik]].Cahaya matahari memiliki partikel-partikel energi yang disebut “foton”. Foton adalah partikel elementer dalam sebuah fenomena elektromagnetik. Foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik. Foton juga dapat diartikan sebagai energi terkuantitasi.
 
== Produksi ==
NPM
Sinar matahari dengan [[intensitas cahaya]] yang tinggi terjadi di kawasan [[khatulistiwa]] yang masuk bagian dari kawasan tropis. Paparannya dalam bentuk sinar ultraungu.<ref>{{Cite journal|last=Edlia Fadilah Mumtazah et al.|date=2020|title=Pengetahuan Mengenai Sunscreen dan Bahaya Paparan Sinar Matahari Serta Perilaku Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Penggunaan Sunscreen|url=https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/21807/11958|journal=Jurnal Farmasi Komunitas|volume=7|issue=2|pages=64}}</ref> Bentuk sinar ultraungu yang dihasilkan oleh sinar matahari terbagi 3, yaitu sinar ultraungu A, sinar ultraungu B, dan sinar ultraungu C.<ref>{{Cite journal|last=Abdiana, R., dan Anggraini, D. I.|date=November 2017|title=Rambut Jagung (Zea mays L.) sebagai Alternatif Tabir Surya|url=http://repository.lppm.unila.ac.id/8421/1/1741-2448-1-PB.pdf|journal=Majority|volume=7|issue=1|pages=31}}</ref>
 
== Manfaat ==
JURUSAN
 
=== Mendukung proses fotosintesis ===
TUGAS MK
Sinar matahari merupakan salah satu kebutuhan dalam proses [[fotosintesis]] bersama dengan air dan [[karbon dioksida]].<ref>{{Cite book|last=LingkarKata|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Pintar_Tumbuhan/_920DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Buku Pintar Tumbuhan|location=Jakarta|publisher=PT Elex Media Komputindo|isbn=978-623-00-0134-5|editor-last=Wibowo|editor-first=Joko|pages=4|url-status=live}}</ref> Tanaman memerlukan sinar matahari agar tumbuh [[hijau]]. Keberadaan [[air]] tanpa sinar matahari akan mampu membuat tumbuhan tumbuh tinggi dengan cepat, tetapi akan terlihat [[kuning]] dan [[dehidrasi|kekurangan air]]. Daun tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari akan terasa basah saat disentuh.
 
=== Konversi energi listrik ===
KELOMPOK[[Berkas:Weg zum Weißen Hirsch.jpg|jmpl|Cahaya matahari]]
Sinar matahari mengandung [[foton]] yang dapat diubah menjadi [[energi listrik]]. Caranya dengan menyerap foton ke dalam hamparan [[semikonduktor]] yang merupakan rancangan umum bagi [[sel surya]].<ref>{{Cite journal|last=Sucipta, M., Ahmad, F., dan Astawa, K.|date=Oktober 2015|title=Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar|url=http://eprints.ulm.ac.id/624/1/KE-44.pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV|pages=1|isbn=978-602-73732-0-4}}</ref>
'''Sinar matahari''' atau '''radiasi matahari''' adalah [[sinar]] yang berasal dari [[Matahari]]. [[Tanaman]] menggunakan cahaya matahari untuk ber[[fotosintesis]] dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di [[bumi]].
 
=== Sumber vitamin D ===
Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada [[kesehatan]] seseorang. Dalam terang, [[tubuh manusia]] memproduksi [[vitamin D]] sendiri. Terlalu lama terpapar sinar matahari bisa menyebabkan [[kulit]] terbakar.
Sinar matahari yang terpapar pada tubuh di pagi hari memberikan manfaat dalam penyediaan [[vitamin D]] bagi kesehatan tulang. Pada pagi hari, sinar matahari yang terpapar ke kulit akan diubah menjadi vitamin D oleh kolesterol yang ada di bawah permukaan kulit.<ref>{{Cite journal|last=Fitria, C. N., dan Prabowo, A.|date=September 2016|title=Efektivfitas Paparan Ultra Violet Sinar Matahari Terhadap Kepadatan Massa Tulang dan Kadar Kolesterol pada Lansia|url=https://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/128/112|journal=Profesi|volume=14|issue=1|pages=2}}</ref>
 
== Dampak ==
Tanaman memerlukan cahaya matahari agar tumbuh [[hijau]]. Dengan [[air]] tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, tetapi akan terlihat [[kuning]] dan [[dehidrasi|kekurangan air]], meskipun saat disentuh, [[daun]]nya teraba amat basah.
 
=== Degradasi stirofoam ===
[[Stirofoam]] umumnya digunakan sebagai bahan pembuat kemasan makanan dan minuman. Di dalam stirofoam pada dasarnya terkandung [[polimer]] yang mudah terdegradasi. Sinar matahari mampu mendegradasi polimer pada stirofoam menjadi monopolimer yang disebut [[stirena]]. Reaksi antara stirena dengan oksiden menghasilkan stirena oksida yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Stirena oksida diketahui sebagai pemicu sel [[kanker]] di dalam tubuh manusia.<ref>{{Cite journal|last=Sumari, dkk.|date=2019|title=Efek Radiasi Sinar Matahari dan Sinar Ultra Violet pada Plastik Styrofoam Kemasan Makanan dan Minuman|url=https://www.researchgate.net/publication/338173531_Efek_Radiasi_Sinar_Matahari_dan_Sinar_Ultra_Violet_pada_Plastik_Styrofoam_Kemasan_Makanan_dan_Minuman|journal=Journal Cis-Trans|volume=3|issue=1|pages=24}}</ref>
 
=== Memicu kanker ===
Sinar ultraungu B yang dihasilkan oleh sinar matahari memberikan bantuan bagi [[kulit]] dalam produksi vitamin D3. Vitamin D3 ini bermanfaat bagi penguatan kekebalan tubuh.<ref>{{Cite journal|last=Ristanto, S., Huda, C., dan Kurniawan, A. F.|date=2021|title=Pengukuran Indeks Ultraviolet Matahari dan Atenuasinya oleh Beberapa Bahan untuk Rekomendasi Waktu Aman Berjemur|url=https://jurnal.uns.ac.id/ijap/article/view/52753/33183|journal=Indonesian Journal of Applied Physics|volume=11|issue=2|pages=249}}</ref> Namun, terdapat efek samping pada kulit yang terpapar sinar ultraungu B dalam jangka waktu yang lama. Beberapa di antaranya adalah [[kanker kulit]] dan pigmentasi eritema.<ref>{{Cite journal|last=Muliani|date=Juni 2021|title=Waktu Berjemur Terbaik Guna Meningkatkan Vitamin D dalam Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)|url=https://jurnal.poltekkes-kemenkes-bengkulu.ac.id/index.php/jmk/article/download/622/310|journal=JMK: Jurnal Media Kesehatan|volume=14|issue=1|pages=67}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
{{commonscat|Sunlight}}
 
{{Topik Matahari}}
{{astronomi-stub}}
 
[[Kategori:Cahaya|Matahari]]
[[Kategori:Matahari]]
 
[[no:Sollys]]