Organisasi sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 24644892 oleh 182.1.97.135 (bicara) vandalisme
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabung|Lembaga sosial}}
{{rapikan}}
 
{{wikify}}
{{sumber primer}}
[[Berkas:Perlis Hokkien Association.jpg|jmpl|Organisasi Hokkien di [[Perlis]], [[Malaysia]].]]
 
'''Organisasi sosial''' adalah sekumpulan orang-orang atau [[masyarakat]] yang terstruktur dan mempunyai suatu tujuan yang sama sehingga bisa membentuk [[lembaga sosial]]/[[organisasi]] dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang ada di [[negara]] tersebut, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan [[hukum]]. Organisasi sosial berfungsi sebagai sarana [[partisipasi masyarakat]] dalam pembangunan [[bangsa]] dan [[negara]].
 
== Hakikat Lembaga Sosial ==
Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya [[norma]] dalam [[masyarakat]].
 
Dan untukUntuk mewujudkan [[nilai sosial]], masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut [[Norma sosial|norma sosial.]]. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap [[perilaku manusia]] dalam kehidupan bersama. Sekumpulan [[Norma sopan santun|norma]] akan membentuk suatu sistem norma. Hal tersebut merupakan proses awal terbentuknya lembaga sosial. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses ''[[institutionalization]]'' menghasilkan [[lembaga sosial]].
 
== Proses terbentuknya Lembaga Sosial ==
 
Para ilmuwan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubungan dengan ”Sebuah aturan atau norma yang berfungsi untuk kedisiplinan anggota dan masyarakatnya”. Namun, untuk saat ini terdapat dua istilah yang sudah digunakan, yaitu ”S''ocial Institution''” dan ”Lembaga Kemasyarakatan”. Mereka yang menggunakan istilah ”S''ocial Institution''” pada umumnya adalah, para [[Antropologi|Antropolog]] dengan menekankan sistem nilainya. Sedangkan para [[sosiolog]], pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, yang menekankan sistem norma dan memiliki bentuk sekaligus abstrak.
 
Pada awalnya, lembaga sosial, terbentuk dari [[Norma sosial|norma-norma]] yang dianggap sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan satu sama lain, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai [[Pranata sosial]].
 
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga, apabila norma tersebut:
Baris 24:
# Dihargai
 
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok yang disebut dengan [[Asosiasi]]. Asosiasi dan lembaga sosial memiliki hubungan yang sangat erat. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut [[asosiasi]]. Dengan kata lain asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas.
 
Menurut '''[[Soerjono Soekanto]],''' lembaga sosial disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing ''social institution''. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan ''social institution''. Hal ini dikarenakan ''social institution'' menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana '''Koentjaraningrat''' mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata ''sozialegebilde'' (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut.
 
Menurut '''[[Koentjaraningrat]],''' pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata ''sozialegebilde'' ([[bahasa Jerman]]) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut.
 
Kemudian, [[Robert Mac Iver]] dan [[Charles H. Page]] juga mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat.
 
Sedangkan [[Leopold von Wiese]] dan [[Howard Becker]] melihat lembaga dari sudut fungsinya, mereka mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai suatu jaringan dari proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.
Menurut '''Soerjono Soekanto,''' lembaga sosial disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing ''social institution''. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan ''social institution''. Hal ini dikarenakan ''social institution'' menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana '''Koentjaraningrat''' mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata ''sozialegebilde'' (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut.
 
Menurut [[Robert Mac Iver]] dan [[Charles H. Page]], mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan [[Leopold von Wiese]] dan [[Howard Becker]] melihat lembaga dari sudut fungsinya, mereka mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai suatu jaringan dari proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya. Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
 
# Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
Baris 87 ⟶ 93:
# Organisasi-organisasi politik
 
== Organisasi ''Online'' ==
Organisasi sosial dapat dilihat secara ''online'' dalam hal komunitas. Komunitas online menunjukkan pola bagaimana orang akan bereaksi dalam situasi jejaring sosial.<ref>{{Cite journal|last=Zhang|first=Wei|date=2008|title=Online communities as communities of practice: A case study|journal=Journal of Knowledge Management|volume=12|issue=4|pages=55–71|doi=10.1108/13673270810884255}}</ref> Teknologi memungkinkan orang untuk menggunakan organisasi sosial yang dibangun sebagai cara untuk terlibat satu sama lain tanpa harus secara fisik berada di tempat yang sama.