Organisasi sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 24644892 oleh 182.1.97.135 (bicara) vandalisme
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(72 revisi perantara oleh 54 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabung|Lembaga sosial}}
{{rapikan}}
{{wikify}}
 
{{sumber primer}}
[[Berkas:Perlis Hokkien Association.jpg|jmpl|Organisasi Hokkien di [[Perlis]], [[Malaysia]].]]
 
'''Organisasi sosial''' adalah perkumpulansekumpulan orang-orang atau [[masyarakat]] yang terstruktur dan mempunyai suatu tujuan yang sama sehingga bisa membentuk [[lembaga sosial]]/[[organisasi]] dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang dibentukada olehdi [[masyarakatnegara]] tersebut, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan [[hukum]],. yangOrganisasi sosial berfungsi sebagai sarana [[partisipasi masyarakat]] dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai [[makhlukbangsa]] yang selalu hidup bersama-sama,dan [[manusianegara]] membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
 
== HakekatHakikat Lembaga Sosial ==
Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya [[norma]] dalam [[masyarakat]]. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk

Untuk mewujudkan [[nilai sosial]], masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut [[norma sosial]]. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap [[perilaku manusia]] dalam kehidupan bersama. Sekumpulan [[Norma sopan santun|norma]] akan membentuk suatu sistem norma. InilahHal awalnyatersebut merupakan proses awal terbentuknya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses ''[[institutionalization]]'' menghasilkan [[lembaga sosial]].
 
== Proses terbentuknya Lembaga Sosial ==
 
Para ilmuanilmuwan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnanberhubungan dengan ”seperangkat”Sebuah aturan/ atau norma yang berfungsi untuk kedisiplinan anggota dan masyarakatnya”. IstilahNamun, untuk menyebutkansaat seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu,ini terdapat dua istilah yang sudah digunakan, yaitu ”social”S''ocial institution”Institution''” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan”Lembaga penekanannyaKemasyarakatan”. Mereka yang menggunakan istilah ”social”S''ocial institution”Institution''” pada umumnya adalah para antropolog,[[Antropologi|Antropolog]] dengan menekankan sistem nilai-nyanilainya. Sedangkan padapara [[sosiolog]], pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, denganyang menekankan sistem norma yangdan memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.
 
Pada awalnya, lembaga sosial terbentuk dari [[Norma sosial|norma-norma]] yang dianggap sangat penting dalam hidup bermasyarakatanbermasyarakat. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan ,satu sama lain kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai [[Pranata sosial]].
 
Suatu [[norma]] tertentu dikatakan telah melembaga, apabila norma tersebut :
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Suatu [[norma]] tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
# Diketahui
# Dipahami dan dimengerti
Baris 21 ⟶ 24:
# Dihargai
 
[[Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuahsuatu wadahkelompok yang disebut dengan [[Asosiasi]]. Asosiasi dan lembaga sosial memiliki hubungan yang sangat erat. Lembaga denganyang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut [[asosiasi]]. Dengan kata lain asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas.
 
IstilahMenurut '''[[Soerjono Soekanto]],''' lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing ''social institution''. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan ''social institution''. Hal ini dikarenakan ''social institution'' menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud [[kongkret]], sementara Lembaga berwujud [[abstrak]].
Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut.
Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.
Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
 
Menurut '''[[Koentjaraningrat]],''' pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata ''sozialegebilde'' ([[bahasa Jerman]]) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
 
Kemudian, [[Robert Mac Iver]] dan [[Charles H. Page]] juga mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat.
 
Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan [[Leopold von Wiese]] dan [[Howard Becker]] melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut, mereka, mengartikan lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusiaantar manusia dan antarkelompokantar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.
 
Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikanmengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
 
a.# Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
b.# Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c.# Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
 
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur [[Hubungan sosial|hubungan antarmanusiaantar manusia]] dalam kehidupan [[bermasyarakat]]. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat [[Modernitas|modern]]. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
 
== Ciri-ciri organisasi sosial ==
Menurut '''Berelson''' dan '''Steiner''' (1964:55) sebuah [[organisasi]] memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
# Formalitas, merupakan ckhh
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
# Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
# Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
# Lamanya ''(duration)'', menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
# Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
# Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
# Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
 
# Formalitas, merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutanperaturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
== Alasan berorganisasi ==
# Hierarkhi[[Hierarki]], merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi:
# Besarnya dan Kompleksnyakompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga [[hubungan sosial]] antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”“[[birokrasi]]”. Lamanya ''(duration)'' menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:
1) Dapat memperbesar kemampuannya
2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.
 
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubunganberhubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalahadalah:
# Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatasdi atas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
# Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
# Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing -masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
== Tipe-tipe organisasi ==
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. NamurNamun, dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
=== Organisasi Formal Resmi ===
Organisasi formal/resmi Resmi adaahadalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskandirumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilkimemiliki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasispesifik bagi masing-masing anggotanya. [[Hierarki]] sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasaratpersyaratan lainya terurutkansudah diurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalahadalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan [[universitas]]-universitas (J Winardi, 2003:9).
 
Organisasi formal memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat:
 
# Pola [[komunitas]] yang relatif mapan; dikarenakan organisasi yang formal, strukturnya jelas dan terarah oleh sebab itu pola yang dilakukan oleh komunitas bisa jelas dan terarah juga
# Disiplin kerja yang diatur secara resmi; organisasi tipe ini terikat oleh peraturan dan jabatan, oleh sebab itu anggotanya rata rata memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi di samping itu hal ini diakibatkan oleh adanya profit oleh anggota sendiri setelah mengikuti kegiatan organisasi ini
# Pengorganisasian yang jelas; organisasi formal mempunyai dasar aturan yang jelas yang tertuang dalam aturan dasar dan aturan rumah tangga, sehingga semua yang ada dalam organisasi baik tujuan maupun aspek lain telah diatur dan jelas.
# Kekhususan keahlian; organisasi ini didasarkan pada visi dan misi yang sama antar anggotanya sehingga mempunyai tujuan tertentu dan fokus pada satu permasalahan
# Tujuan yang terencana dengan jelas. kembali lagi organisasi informal mempunyai aturan yang jelas yang tertuang dalam peraturan dasar organisasi sehingga tujuan yang dicapai juga jelas dan terarah<ref>http://www.perpusku.com/2016/05/organisasi-sosial-pengertian-jenis-dan-ciri-cirinya.html</ref>
 
=== Organisasi informal ===
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasispesifik. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnyadi dalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskandirumuskan. yang harus dihapus di dalam dunia ini yang telah dicintai oleh farhan muhamad fachri dan al fattah
 
Adapun ciri-ciri organisasi informal, yaitu:
 
# Hubungannya bersifat informal; hubungan antar organisasi / lembaga
# Anggotanya berjumlah relatif kecil; anggotanya terstruktur sehingga telah diatur dalam tupoksi masing-masing anggota
# Pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama; musyawarah dan mufakat dikedepankan dalam organisasi tipe ini
# Adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi; adanya faktor external yang mendasari pembentukan organisasi ini, adanya visi dan misi yang sama tersebut bisa menjadi penguat organisasi dikarenakan anggotanya mempunyai pandangan yang sama atas suatu hal
# Disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi. dikarenakan organisasi yang bersifat sukarelawan dan tidak dibayar oleh sebab itu kesadaran pribadi anggota untuk memajukan organisasi ini menjadi hal yang kuat.
 
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
 
'''Organisasi Primer, '''organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbaltimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
 
'''Organisasi Sekunder''', organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyahbatiniah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimanadi mana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
 
'''Organisasi Sekunder''', organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
== Organisasi berdasarkan sasaran pokok mereka ==
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarkaberdasarkan kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
# Organisasi berorientasi pada pelayanan ''(service organizations)'', yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
# Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi ''(economic organizations)'', yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
# Organisasi yang berorientasi pada aspek religius ''(religious organizations)''
# Organisasi-organisasi perlindungan ''(protective organizations)''
# Organisasi-organisasi pemerintah ''(government organizations)''
# Organisasi-organisasi sosial ''(social organizations)''
# Organisasi-organisasi politik
 
[[Kategori:== Organisasi|Sosial]] ''Online'' ==
Organisasi sosial dapat dilihat secara ''online'' dalam hal komunitas. Komunitas online menunjukkan pola bagaimana orang akan bereaksi dalam situasi jejaring sosial.<ref>{{Cite journal|last=Zhang|first=Wei|date=2008|title=Online communities as communities of practice: A case study|journal=Journal of Knowledge Management|volume=12|issue=4|pages=55–71|doi=10.1108/13673270810884255}}</ref> Teknologi memungkinkan orang untuk menggunakan organisasi sosial yang dibangun sebagai cara untuk terlibat satu sama lain tanpa harus secara fisik berada di tempat yang sama.
 
Melihat organisasi sosial secara online merupakan cara yang berbeda dan menantang untuk menghubungkan karakteristiknya karena organisasi sosial tidak sepenuhnya sama dengan organisasi online. Mereka dapat dihubungkan dan dibicarakan dalam konteks yang berbeda untuk membuat kekompakan antara keduanya terlihat. online, ada berbagai bentuk komunikasi dan cara orang terhubung. Sekali lagi, ini memungkinkan mereka untuk berbicara dan berbagi kepentingan bersama (yang membuat mereka menjadi organisasi sosial) dan menjadi bagian dari organisasi tanpa harus secara fisik bersama anggota lainnya. Meskipun organisasi sosial ''online'' ini tidak berlangsung secara langsung, mereka tetap berfungsi sebagai organisasi sosial karena hubungan dalam kelompok dan tujuan untuk menjaga komunitas tetap berjalan.
[[en:Social organisation]]
 
[[ru:Социальные институты]]
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Organisasi|Sosial]]