Djakarta Lloyd: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firmadi Rabil (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Penambahan referensi dan menghapus kalimat yang berlebihan
 
(37 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kembangkan}}
{{Infobox company
| name = PT Pelayaran = PTSamudera Djakarta Lloyd (Persero)
| logo trading_name =
| logo = [[Berkas:Logo DL baru akhir 2017 landscape.png|300px]]
| logo_size = 150px
| logo_alt logo_size =
| image =
| logo_caption = Logo
| logo_padding image_size =
| former_name = PT Djakarta Lloyd <small>(1951 - 1961)</small><br/>PN Djakarta Lloyd <small>(1961 - 1974)</small>
| image =
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| image_size = 200px
| image_alt traded_as =
| industry = [[Logistik]] dan [[pelayaran]]
| image_caption =
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1950|08|18}}
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perseroan Terbatas
| fate =
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| founder =
| industry = [[Transportasi]]
| area_served = [[Indonesia]]
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| fate =
| predecessor locations =
| key_people = Suyoto<ref name="direksi">{{cite web|url=https://djakartalloyd.co.id/management|title=Dewan Direksi|publisher=Djakarta Lloyd (Persero)|access-date=28 Oktober 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Antoni Arif Priadi]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://djakartalloyd.co.id/management?r=2|title=Dewan Komisaris|publisher=Djakarta Lloyd (Persero)|access-date=28 Oktober 2021}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| successor =
| brands =
| foundation = [[1950]]<!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[country]] -->
| founder products =
| services = {{hlist|Penyewaan dan pengelolaan kapal|Pengangkutan barang curah|Bongkar muat kapal|Keagenan [[pengapalan]]|Pergudangan|Pemanduan kapal|Alih muatan kapal}}
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 625,812 milyar <small>(2019)</small><ref name=annual/>
| locations =
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 64,679 milyar <small>(2019)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://djakartalloyd.co.id/storage/documents/FA-AR-DJAKARTA-LLOYD-UPLOAD_1617006965%20Signed%202_compressed_1621397196.pdf|title=Laporan Tahunan 2019|publisher=Djakarta Lloyd (Persero)|language=id|access-date=28 Oktober 2021}}</ref>
| location_city = [[Jakarta]], [[Jakarta]]
| location_countryowner = =[[Pemerintah Indonesia]]
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,140 triliun <small>(2019)</small><ref name=annual/>
| coordinates =
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 521,131 milyar <small>(2019)</small><ref name=annual/>
| area_served =
| num_employees = 153 <small>(2019)</small><ref name="annual"/>
| key_people = Arham S Torik (Direktur Utama)<ref>http://www.djakartalloyd.co.id/manajemen.htm</ref>
| subsid = PT [[Dharma Lautan Nusantara]]
| products =
| brands slogan =
| homepage = {{URL|https://www.djakartalloyd.co.id}}
| production =
| services = angkutan penumpang dan barang
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets =
| equity =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| members =
| num_employees =
| parent =
| divisions = PT Dharma Lautan Nusantara, PT Daya Laut Utama
| subsid =
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|djakartalloyd.co.id}}
| footnotes =
}}
 
'''PT Pelayaran Samudera Djakarta Lloyd (Persero)''' adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[pelayaran]] dan [[logistik]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki kantor cabang di [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]], [[Surabaya]], [[Sibolga]], [[Bitung]], [[Semarang]], [[Banyuwangi]], [[Benoa]], [[Berau]], [[Panjang, Bandar Lampung|Panjang]], dan [[Pangkalan Susu, Langkat|Pangkalan Susu]].<ref name="annual"/>
[[Berkas:Djakarta lloyd.jpg|thumb|300x|Gedung lama kantor Djakarta Lloyd (foto diambil tahun 2011)]]
'''PT Djakarta Lloyd (Persero)''' adalah sebuah [[maskapai]] pelayaran [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
Perusahaan ini didirikan di [[Tegal]] pada tahun 1950 oleh veteran [[TNI AL]] dengan nama '''PT Djakarta Lloyd'''. Perusahaan ini awalnya hanya mengoperasikan dua unit [[kapal uap]] untuk mengangkut muatan curah, yakni ''SS Jakarta Raya'' dan ''SS Djatinegara''. Pada tahun 1951, [[Bank Negara Indonesia]] resmi memegang seluruh saham perusahaan ini. Pada tahun 1961, pemerintah resmi mengambil alih perusahaan ini dan menetapkan perusahaan ini menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan kantor pusat di Jakarta.<ref name="pn">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 108 tahun 1961|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2079/pp1081961.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=25 Oktober 2023}}</ref>
Djakarta Lloyd didirikan di [[Tegal]] pada tanggal [[18 Agustus]] [[1950]] oleh beberapa anggota [[TNI]] Angkatan Laut yang bercita-cita mendirikan suatu perusahaan pelayaran [[samudera]].
 
Pada dekade 1970-an, perusahaan ini telah mengoperasikan 22 unit kapal dan melayani pelayaran hingga ke sejumlah negara di [[Eropa]], [[Asia]], dan [[Australia]]. Pada tahun 1974, pemerintah mengubah status perusahaan ini menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1974|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2938/pp0201974.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=25 Oktober 2023}}</ref> Pemerintah kemudian memperketat aturan mengenai usia maksimum kapal, sehingga pada awal dekade 1980-an, perusahaan ini memesan 5 unit kapal semi peti kemas dan 3 unit kapal peti kemas penuh dari [[Jepang]] dan [[Jerman]] untuk menggantikan kapal-kapalnya yang mulai menua.
==Armada==
Pada awalnya Djakarta Lloyd memiliki 2 [[kapal]] uap yaitu SS Jakarta Raya dan SS Djatinegara. Kini Djakarta Lloyd melayani jalur samudera dan antar [[pulau]] dalam negeri dan memiliki 14 kapal yang terdiri dari
*2 kapal container type Palwo Buwono 1600 :
**Bobot mati : 23 600 DWT (''Deadweight tonnage'' atau "[[Tonase bobot mati]]")
**Kapasitas muatan : 1600 TEU (''[[:en:Twenty-foot equivalent unit|Twenty-foot equivalent unit]]'')
**Tahun pembuatan : 2001
*3 kapal container type Palwo Buwono 400 :
**Bobot mati : 5 700 DWT
**Kapasitas muatan : 400 TEU
**Tahun pembuatan : 2000
*9 kapal type Caraka Jaya Niaga III :
**Bobot mati : 4 180 DWT
**Kapasitas muatan : 208 TEU
**Tahun pembuatan : 1997-1998.
 
Pada dekade 1990-an, seiring dengan diterapkannya kebijakan laut terbuka'','' perusahaan ini mulai mengalami kesulitan karena tidak dapat bersaing secara kompetitif. Pada tahun 2015, perusahaan ini pun mengalihkan fokus bisnisnya dari pengangkutan [[peti kemas]] menjadi pengangkutan barang curah. Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan ini melakukan pengurangan bunga dan penukaran utang menjadi saham.<ref name="swap">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2015|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/174800/PP_Nomor_126_Tahun_2015.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=25 Oktober 2023}}</ref> Perusahaan ini kemudian juga menjalin kerja sama pengangkutan dengan [[PLN]], [[Pertamina]], [[Antam]], [[Bukit Asam]], dan [[Semen Indonesia]], sehingga perusahaan ini dapat kembali mencetak laba.<ref>http://economy.okezone.com/read/2016/01/27/320/1298124/cerita-bos-djakarta-lloyd-setengah-mati-berusaha-cetak-laba</ref><ref>http://economy.okezone.com/read/2016/01/27/278/1298180/djakarta-lloyd-targetkan-ipo-di-2020?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news</ref><ref>http://economy.okezone.com/read/2015/08/18/320/1198128/djakarta-lloyd-dapat-suntikan-dana-rp350-miliar?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news</ref><ref>http://www.arthanugraha.com/pt-dl-ingin-jadi-perusahaan-pelayaran-dan-jasa-logistik-global/</ref>
==Daerah Operasional==
Saat ini Djakarta Lloyd memiliki 13 kantor cabang dan 3 kantor sub cabang yang tersebar di seluruh Indonesia<ref>http://www.djakartalloyd.co.id/branch.htm</ref>
 
== Armada ==
Kantor Cabang
Perusahaan ini menyediakan jasa pelayaran samudera dan antar [[pulau]] dalam negeri dengan armada sebanyak 14 unit kapal yang terdiri dari:
# Tanjung Priok
* 2 unit kapal peti kemas tipe Palwo Buwono 1600:
# Bandung
** Bobot mati: 23 600 [[Deadweight tonnage|DWT]]
# Semarang
** Kapasitas muatan: 1600 [[TEU]]
# Banyuwangi
** Tahun pembuatan: 2001
# Benoa
* 3 unit kapal peti kemas tipe Palwo Buwono 400:
# Tarakan
** Bobot mati: 5 700 DWT
# Makassar
** Kapasitas muatan: 400 TEU
# Bitung
** Tahun pembuatan: 2000
# Panjang
* 9 unit kapal tipe Caraka Jaya Niaga III:
# Padang
** Bobot mati: 4 180 DWT
# Belawan
** Kapasitas muatan: 208 TEU
# Batam
** Tahun pembuatan: 1997-1998.
** Keterangan: Digunakan sebagai program [[Tol Laut]]
 
== Referensi ==
Kantor Sub Cabang
<references/>
# Cigading
# Cirebon
# Banjarmasin
 
{{BUMN}}
==Keadaan saat ini==
Sejak [[Februari]] [[2011]] Djakarta Lloyd tak lagi mendapat penghasilan karena armada kapal yang rusak dan sebagian disita [[pengadilan]]. [[November]] 2011 kondisi perusahaan dinyatakan sangat memprihatinkan. Manajemen mengatakan 5 kapal tipe Palwo Buwono dan 1 kapal tipe Caraka rusak dan perlu biaya perbaikan, sedangkan 3 kapal tipe Caraka lainnya disita [[Pengadilan Negeri]] Jakarta Pusat dan menunggu proses lelang. Selain itu, 5 kapal tipe Caraka lainnya sudah dilelang di [[Singapura]] dan sebagian diambil alih PT [[PANN]]<ref>Evana Dewi, "Djakarta Lloyd Tak Sanggup Lagi Beroperasi", www.tempo.co, 24 November 2011</ref>.
 
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Maret]] [[2012]], Djakarta Lloyd masih belum membayar gaji karyawannya selama 14 bulan yang nilainya mencapai Rp 36 miliar. Direktur utama Djakarta Lloyd Syahril Japarin sempat menjelaskan bahwa sejak [[1997]] Djakarta Lloyd sudah mencatatkan rugi. Saat ini kerugian ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun dan sudah diambang kebangkrutan<ref>Feby Dwi Sutianto, "Gaji Karyawan Djakarta Lloyd Belum Dibayar, Dahlan Iskan Minta Direksi ''Mikir''", ''detikfinance'', 13 Maret 2012</ref>.
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1950]]
 
[[April]] 2012, [[Daftar Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Menteri Badan Usaha Milik Negara]] [[Dahlan Iskan]] mengatakan bahwa Djakarta Lloyd sudah tak bisa diselamatkan karena "sudah luar biasa parahnya"<ref>Sundari, "Dahlan Iskan: Djakarta Lloyd Tak Bisa Diselamatkan", www.tempo.co, 19 April 2012</ref>.
 
{{Perusahaan-indo-stub}}
[[Desember]] 2012, [[Pupuk Indonesia]] dikabarkan akan mengakuisi Djakarta Lloyd sebagai armada untuk mendistiribusikan pupuk ke seluruh Indonesia<ref>http://www.antaranews.com/berita/347676/djakarta-lloyd-jadi-anak-usaha-pupuk-indonesia</ref>
 
==Bisnis==
Perusahaan yang telah berusia 65 tahun ini mencatatkan laba bersih sekitar Rp9,7 miliar per September 2015. Pencapaian yang sudah dilakukan perusahaan adalah penandatanganan berbagai kerja sama dengan perusahaan dalam negeri. Salah satunya adalah kerja sama dengan PT [[PLN]] (Persero) dalam distribusi batu bara di wilayah Sumatera. Selain itu Djakarta Lloyd juga bekerja sama dengan PT [[Telekomunikasi Indonesia]] Tbk (Persero) dalam membangun platform logistik dan supply chain berbasis cloud untuk National Logistics Service Provider. <ref>http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/11/13/190497/nyaris-kolaps-djakarta-lloyd-diklaim-jadi-bintang-baru-</ref>
 
PT [[Pelabuhan Indonesia III]] (Persero) resmi membeli sebagian aset yang dimiliki PT Djakarta Lloyd (Persero) di Banyuwangi antara lain bangunan gudang dan bangunan kantor, sekaligus sarana dan prasarana lainnya yang berada di wilayah Kalipuro. Selain itu juga bangunan rumah dinas, tanah, gedung olahraga yang berada di wilayah Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.<ref>http://industri.bisnis.com/read/20150428/98/427669/pelindo-iii-beli-sebagian-aset-djakarta-lloyd-di-banyuwangi</ref>
 
==Catatan==
<references/>
 
{{rintisan}}
{{template:BUMN}}
 
[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1950]]