Kawasan serbaguna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Mnaoefal123 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Kirkland Vertical mixed use (4575235975).jpg|jmpl|Sebuah kawasan serbaguna berupa kompleks apartemen dengan kantor ritel dan medis di lantai dasarnya di [[Kirkland, Washington]]]]
{{Rapikan}}
[[Berkas:Ballston TOD.jpg|jmpl|[[Ballston Common]] di [[Arlington County, Virginia|Arlington, Virginia]] yang berorientasi transit, serbaguna, dan padat, memberikan nuansa "pusat kota" di area kota pinggiran]]
{{referensi}}
[[Berkas:Bitola 2007.JPG|jmpl|Kawasan serbaguna tradisional di pusat kota [[Bitola]], [[Makedonia Utara]]]]
'''Kawasan serbaguna''' (''mixed-use development'') adalah jenis [[Pengembangan lahan yasan|pembangunan perkotaan]], [[perancangan perkotaan]], [[Perencanaan perkotaan|perencanaan kota]] dan/atau klasifikasi [[Pemintakatan|zonasi]] yang memadukan berbagai [[penggunaan lahan]] seperti hunian, komersial, budaya, kelembagaan, atau hiburan ke dalam satu ruang, di mana fungsi-fungsi tersebut hingga taraf tertentu secara fisik dan fungsional mengintegrasikan serta menyediakan koneksi pejalan kaki.<ref>{{Cite book|last=Thrall|first=Grant Ian|date=2002-04-18|url=https://books.google.com/books?id=iB_ALDYrWMUC&pg=PA216|title=Business Geography and New Real Estate Market Analysis|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-536039-4|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|title=Quality Growth Toolkit: Mixed-use Development|url=https://web.archive.org/web/20111128011547/http://www.atlantaregional.com/File%20Library/Local%20Gov%20Services/gs_cct_mixedusetool_1109.pdf|website=Atlanta Regional Commission|page=2}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Raman "". Land Use Policy. 88: 104102.|first=Rewati|last2=Roy|first2=Uttam Kumar|date=2019-11-01|title=Taxonomy of urban mixed land use planning|journal=Land Use Policy|volume=88|issue=104102|doi=10.1016|issn=0264-8377}}</ref> Pembangunan kawasan serbaguna dapat diterapkan pada sebuah bangunan, blok, atau lingkungan sekitar, atau dalam kebijakan zonasi di seluruh kota atau unit administratif lainnya. Proyek-proyek ini dapat diselesaikan oleh pengembang swasta, badan (kuasi) pemerintah, atau kombinasi keduanya. Pembangunan serbaguna dapat berupa konstruksi baru, penggunaan kembali bangunan yang sudah ada atau lokasi yang terbengkalai, atau kombinasi keduanya.
 
== Konteks ==
'''mixed use''' adalah Salah satu konsep yang diterapkan dalam pengembangan kota satelit di pinggiran sebuah [[kota besar]] adalah dengan pembangunan melebar secara horizontal, dimana ketersediaan tanah yang ada masih cukup besar. Akan tetapi dengan semakin berkurangnya land bank dan adanya kesadaran untuk melakukan optimalisasi lahan, perlu dilakukan pengembangan kota dengan konsep-konsep baru yang lebih efisien.
[[Berkas:Pearldistrict.jpg|jmpl|Ruang serbaguna yang dikembangkan di [[Portland, Oregon]]]]
Meluasnya penggunaan zonasi dan pembangunan kawasan serbaguna dapat ditemukan dalam berbagai konteks, seperti berikut ini (beberapa konteks di bawah mungkin berlaku untuk situasi tertentu):<ref>{{Cite web|title=This is Smart Growth|url=https://www.epa.gov/sites/production/files/2014-04/documents/this-is-smart-growth.pdf|website=United States Environmental Protection Agency|access-date=April 2014}}</ref>
 
* sebagai bagian dari strategi perencanaan [[Pertumbuhan cerdas|pertumbuhan kota yang cerdas]]
==Pola ruang dan bentuk kota yang berkelanjutan sebagai kota kompak (compact city) telah menjadi isu penting. Perhatian besar saat ini, fokus pada hubungan antara bentuk kota dan keberlanjutannya, Kota kompak ini memang digagas tidak sekadar untuk menghemat konsumsi energi, tetapi juga diyakini lebih menjamin keberlangsungan generasi yang akan datang dalam konteks pembangunan.==
* di '''lingkungan perkotaan tradisional''', sebagai bagian dari pembaharuan dan/atau pengisian perkotaan, yaitu meningkatkan bangunan dan ruang publik serta fasilitas di lingkungan tersebut untuk menyediakan hunian yang lebih banyak dan/atau lebih baik, serta kualitas hidup yang lebih baik—contohnya termasuk Barracks Row di Washington, DC, dan East Liberty, Pittsburgh
* di '''pinggiran kota tradisional''', menambahkan satu atau lebih kawasan serbaguna untuk menyediakan "pusat kota" yang baru atau lebih menonjol bagi masyarakat – contohnya seperti proyek baru di pusat kota [[Bethesda, Maryland]], pinggiran kota bagian dalam Washington, D.C., dan kompleks Excelsior & Grand di [[St. Louis Park, Minnesota]], pinggiran kota bagian dalam [[Minneapolis]]
* '''pembangunan ''greenfield''''' (''greenfield development''), yaitu pembangunan baru di lahan yang sebelumnya belum dikembangkan, khususnya di pinggir kawasan metropolitan dan pinggirannya, sering kali sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pusat komunitas yang relatif lebih padat—sebuah ''[[edge city]]'', atau bagian dari kawasan tersebut yang dikategorikan untuk kawasan serbaguna, pada tahun 2010-an sering dilabeli sebagai "desa perkotaan" (contohnya termasuk Avalon di [[Alpharetta, Georgia]], dan Halcyon di [[Forsyth County, Georgia]], di pinggir wilayah metropolitan [[Atlanta]])
* penggunaan kembali pusat perbelanjaan dan intensifikasi pembangunan di sekitarnya, terutama karena menurunnya penjualan ritel di banyak pusat perbelanjaan, dan menurunnya kemampuan untuk menyewakan ruang kepada pengecer, sebagai akibat dari [[kiamat ritel]] di tahun 2010an
 
Konteks di atas juga dapat mencakup konteks paralel seperti:
===Pengembangan sebuah kota yang baik seharusnya responsif serta dapat melakukan kontrol terhadap perkembangan kota (growth control) yang pada akhirnya mengakibatkan terbentuknya konsep baru pengembangan kota untuk skala kontrol yang lebih kecil dan managable. Salah satu konsep yang bisa diimplementasikan adalah konsep Superblok. Konsep superblok serta mixed use ini berkembang sekitar awal abad ke 19 di [[Amerika Serikat]] yang dipelopori oleh [[Clarence Stein]] & [[Clarence Perry]] dan di [[Eropa]], khususnya di [[Perancis]], oleh [[Le Corbusier]].===
 
* [[Pembangunan berorientasi transit]] (''transit-oriented development'')—misalnya di Los Angeles dan San Diego, di mana kota-kota tersebut melakukan perubahan undang-undang zonasi secara menyeluruh, yang memungkinkan pembangunan yang lebih padat dalam jarak tertentu dari jenis stasiun transportasi umum tertentu, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah dan keterjangkauan hunian<ref>{{Cite web|title=California wants cities to build more housing near transit hubs. Can LA improve its track record on TOD?|url=https://www.brookings.edu/articles/california-wants-cities-to-build-more-housing-near-transit-hubs-can-la-improve-its-track-record-on-tod/|website=Brookings|language=en-US|access-date=2023-09-19}}</ref>
==Superblok/mixed use pada dasarnya adalah suatu kawasan urban yang dirancang secara terintegrasi (integrated development), dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi dan merupakan kombinasi fungsi lahan yang bersifat campuran (mixed used), dimana kunci terpenting dalam keberhasilannya adalah berjalannya fungsi mekanisme kontrol yang merupakan implementasi dari regulasi-regulasi pengembangan kawasan superblok itu sendiri.==
* Kota-kota lama seperti Chicago dan San Francisco memiliki kebijakan [[Pelestarian sejarah|''pelestarian sejarah'']] yang terkadang memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi bangunan tua untuk dapat digunakan kembali walau fungsinya berbeda dari tujuan awal didirikannya, dengan tujuan untuk melestarikan arsitektur bersejarah<ref>Laitos, Jan G.; Abel, Teresa H. (2011). "The Role of Brownfields as Sites for Mixed use Development Projects in America and Britain". ''Denver Journal of International Law and Policy''. '''40''' (1–3): 492.</ref>
 
== Manfaat ==
===Kawasan superblock/mixed use harus mampu menjadi kawasan mandiri dimana warganya bisa tinggal, bekerja serta berkreasi di dalam kawasan tersebut. Idealnya warga yang bekerja di dalam lingkungan superblok tersebut juga bertempat tinggal di kawasan itu sehingga bisa didapat produktifitas kerja yang tinggi serta meningkatnya waktu interaksi, baik dengan keluarga maupun dengan relasi sosial yang lebih luas. Lebih ideal lagi apabila dalam superblock/mixed use tersebut menerapkan regulasi terhadap konsep distribusi kepadatan campuran dimana ada penjatahan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke atas maupun untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.===
'''Ekonomi'''
[[Berkas:Haarlemmerdijk richting Haarlemmerpoort.JPG|jmpl|Ruang serbaguna [[Haarlemmerdijk]] di [[Amsterdam]] (terdiri dari hunian, pertokoan, dan tempat makan)]]
Pembangunan kawasan serbaguna (''mixed-use development'') merupakan rumah bagi peluang kerja dan hunian yang signifikan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Harris|first=Mike|date=2017-12|title=Competitive Precinct Projects: The Five Consistent Criticisms of “Global” Mixed-Use Megaprojects|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/875697281704800607|journal=Project Management Journal|language=en|volume=48|issue=6|pages=76–92|doi=10.1177/875697281704800607|issn=8756-9728}}</ref> Banyak dari proyek-proyek ini berlokasi di distrik-distrik pusat kota yang sudah mapan, yang berarti bahwa pengembangan sistem angkutan umum dinsentifkan di wilayah-wilayah ini.<ref name=":1">{{Cite web|title=Advantages and Disadvantages of Mixed-Use Development|url=https://www.gaebler.com/Advantages-And-Disadvantages-Of-Mixed-Use-Development.htm|website=Gaebler.com Resources for Entrepreneurs|language=en|access-date=2023-09-19}}</ref> Dengan mengambil lahan yang kurang dimanfaatkan (yang sering kali merupakan bekas industri berat), pengembang dapat memanfaatkannya kembali untuk meningkatkan nilai lahan dan properti.<ref name=":0" /> Proyek-proyek ini juga meningkatkan variasi, kepadatan, dan keterjangkauan hunian melalui fokus mereka pada kompleks perumahan multi-keluarga, bukan kompleks perumahan keluarga tunggal.<ref name=":2">{{Cite web|date=2013-02-07|title=Mixed Use Development|url=https://web.archive.org/web/20130207034351/https://www.planning.org/nationalcenters/health/mixedusedevelopment.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-09-19}}</ref> Keseimbangan antara permintaan dan penawaran pekerjaan dan hunian juga ditemukan di distrik-distrik ini.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Liu|first=Xiaoping|last2=Niu|first2=Ning|last3=Liu|first3=Xingjian|last4=Jin|first4=He|last5=Ou|first5=Jinpei|last6=Jiao|first6=Limin|last7=Liu|first7=Yaolin|date=2018|title=Characterizing mixed-use buildings based on multi-source big data|journal=International Journal of Geographical Information Science|volume=32|issue=4|pages=738-756|doi=10.1080/13658816.2017.1410549}}</ref>
 
'''Sosial'''
Standar luasan suatu kawasan disebut superblok atau bukan, sampai dengan saat ini belum ada. Akan tetapi beberapa kawasan mega superblok, sebagai contoh, yang sudah dibangun di Jakarta adalah kawasan SCBD seluas 47 ha, Mega Kuningan seluas 44 ha, serta Rasuna Epicentrum seluas 53 ha. Dalam ol;/skala yang lebih kecil beberapa gedung atau lot bangunan yang saling terintegrasi dalam satu konsep master plan dapat juga disebut sebagai superblok, misalnya CBD Pluit, Central Park, dll.
[[Berkas:Pentagon Row.jpg|jmpl|Apartemen dengan ritel di lantai dasar dan arena seluncur es di Pentagon Row di [[Arlington, Virginia|Arlington, VA]].]]
Pola pembangunan seperti ini berpusat pada gagasan “hidup, bekerja, bermain,” mengubah bangunan dan lingkungan menjadi entitas multiguna. Efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup juga meningkat sehubungan dengan tempat kerja yang memiliki banyak fasilitas.<ref name=":1" /> Contohnya termasuk gym, restoran, bar, dan perbelanjaan. Lingkungan serbaguna mempromosikan persamaan dan sosialisasi melalui pengumpulan pekerja, pengunjung, dan penduduk.<ref name=":1" /> Karakter khusus dan rasa terhadap tempat (''sense of place'') diciptakan dengan mengubah distrik sekali pakai yang dapat beroperasi selama 8 jam sehari (misalnya gedung perkantoran komersial yang buka pukul 09.00 - 17.00) menjadi komunitas yang dapat beroperasi selama 18 jam sehari melalui penambahan kafe, restoran, bar, dan klub malam.<ref name=":2" /> Keamanan lingkungan pada gilirannya dapat ditingkatkan karena orang-orang berada di jalanan lebih lama.<ref>{{Cite journal|last=Trench|first=Sylvia|last2=Oc|first2=Taner|last3=Tiesdell|first3=Steven|date=1992|title=Safer Cities for Women: Perceived Risks and Planning Measures|url=https://www.jstor.org/stable/40113842|journal=The Town Planning Review|volume=63|issue=3|pages=279–296|issn=0041-0020}}</ref>
 
'''Lingkungan'''
===Strategi yang biasanya dilakukan oleh pengembang superblok/mixed use adalah: Branding yaitu perlunya kawasan superblok/mixed use mempunyai identitas tersendiri untuk membedakan dengan kawasan superblok lainnya, Mixed Use Function yaitu tata guna lahan harus bersifat campuran yang memuat fungsi hunian, komersial, area publik, rekreasi, Traffic Circulation yaitu konsep sirkulasi kendaraan yang efisien dan tersedianya transportasi umum yang memadai.===
 
Lingkungan dan bangunan serbaguna memiliki kemampuan yang kuat untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan sosial dan ekonomi. Ketika [[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]] melanda, pengecer di New York yang berlokasi di blok-blok panjang yang berorientasi komersial sangat menderita karena mereka tidak lagi menarik perhatian orang yang lewat untuk membeli. Dengan menggabungkan beberapa fungsi ke dalam satu bangunan atau pengembangan, kawasan serbaguna dapat membangun ketahanan melalui kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pengunjung.<ref>{{Cite news|last=Chaffin|first=Joshua|date=2021-10-09|title=Manhattan’s office towers are a tale of the haves and the have-nots|url=https://www.ft.com/content/0fc60c68-7e8f-492d-ae4c-f66272793212|newspaper=Financial Times|access-date=2023-09-19}}</ref>
===Di kota Semarang saat ini sedang mengembangkan superblok/mixed use yang dikenal sebagai Sentraland Semarang, Mengusung konsep The New Lifestyle in Town, yang menggabungkan fungsi-fungsi perkantoran, apartemen, hotel/kondotel serta retail komersial. Branding/ciri khusus ini dapat pula kita sejajarkan dengan superblok di Ropongi Hill Tokyo yang mengusung tema Lifestyle Superblock atau Suntec City Singapore yang mengusung tema Business & Trade Superblock.===
 
Praktik transportasi yang lebih berkelanjutan juga dipupuk. Sebuah studi di [[Guangzhou]], [[Tiongkok]], yang dilakukan oleh ''Journal of Geographical Information Science'' menemukan bahwa taksi yang terletak di wilayah yang bangunan-bangunannya memiliki beragam fungsi telah sangat mengurangi jarak perjalanan.<ref name=":3" /> Jarak perjalanan yang lebih pendek akan mendukung penggunaan [[mobilitas mikro]]. Infrastruktur ramah pejalan kaki dan sepeda dikembangkan karena meningkatnya kepadatan dan berkurangnya jarak antara pemukiman, tempat kerja, bisnis ritel, dan fasilitas serta tujuan lainnya.<ref>{{Cite journal|last=DeLisle|first=James|last2=Grissom|first2=Terry|date=2013-01-01|title=An Empirical Study of the Efficacy of Mixed-Use Development: The Seattle Experience|url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10835547.2013.12090352|journal=Journal of Real Estate Literature|language=en|volume=21|issue=1|pages=25–57|doi=10.1080/10835547.2013.12090352|issn=0927-7544}}</ref> Selain itu, proyek serbaguna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, karena pembangunan jenis ini memberikan akses yang lebih baik (baik dengan berjalan kaki, sepeda, atau angkutan umum) ke pasar para petani dan toko kelontong.<ref>{{Cite web|title=American Planning Association, "Planning and Community Health Research Center: Mixed Use Development|url=https://web.archive.org/web/20130207034351/https://www.planning.org/nationalcenters/health/mixedusedevelopment.htm}}</ref> Namun, kota metropolitan hibrida, yaitu wilayah yang memiliki gedung-gedung besar dan tinggi yang mengakomodasi perpaduan kepentingan publik dan swasta, tidak menunjukkan penurunan emisi karbon dibandingkan wilayah metropolitan yang memiliki konfigurasi rendah dan padat. Hal ini mungkin terjadi karena kota metropolitan hibrida cenderung menarik lalu lintas mobil dari pengunjung.<ref>{{Cite journal|last=Zagow|first=Maged|date=1 December 2020|title=Does mixed-use development in the metropolis lead to less carbon emissions?|journal=Urban Climate|volume=34|issue=100682|bibcode=2020UrbCl..3400682Z|doi=10.1016/j.uclim.2020.100682}}</ref>
Para pengguna dapat tinggal di superblok ini sesuai dengan kebutuhan mereka yaitu tinggal di apartemen atau kondotel, lokasi kerja juga terletak di tempat yang sama serta kebutuhan akan food & beverege sekaligus lifestyle center yang dapat dipenuhi di lokasi yang sama yaitu di area retali & commercial. Kebutuhan penunjang dapat juga dipenuhi oleh fasilitas komersial yang ada seperti supermarket, spesiality store serta fasilitas hotel berikut fasilitas MICE (meeting, incentive, conference & exhibition). Demikian juga dengan akses menuju sarana transportasi massal BRT (Bus Trans Semarang) dapat ditempuh hanya 3 menit dari lokasi. Sehingga dapat dikatakan semua unsur pengembangan konsep [superblok kompas] & mixed use telah diakomodir dalam pengembangan proyek Sentraland Semarang.''
 
== Lihat pula ==
{{Col|2}}
* [[Pusat kegiatan]]
* [[Ketergantungan mobil]]
* ''[[Edge city]]''
* ''[[Main Street]]''
* [[Urbanisme baru]]
* [[Prinsip urbanisme cerdas]]
* [[Tempat umum|Ruang publik]]
* [[Zonasi keluarga tunggal|Zonasi sekali pakai]]
* [[Pertumbuhan cerdas]]
* [[Pembangunan berkelanjutan]]
* [[Tempat ketiga]]
* [[Pembangunan berorientasi transit]]
* [[Perancangan perkotaan]]
* [[Penyebaran perkotaan]]
* [[Vitalitas perkotaan]]
* [[Pemintakatan]]{{End-col}}
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
{{Perencanaan perkotaan}}
{{masyarakat-stub}}
[[Kategori:Kawasan serbaguna]]
[[Kategori:Lahan yasan komersial]]
[[Kategori:Perencanaan perkotaan]]
[[Kategori:Perencanaan perkotaan berkelanjutan]]
[[Kategori:Transportasi berkelanjutan]]
[[Kategori:Pemintakatan]]
[[Kategori:Pemanfaatan lahan]]
[[Kategori:Pusat perbelanjaan menurut jenis]]
[[Kategori:Urbanisme Baru]]