Joseph Kam: Perbedaan antara revisi

SetelahPada Kamtahun menyelesaikan[[1802]], pendidikan dasarayah dan menengah,ibu iaKam membantu ayahnya dalam usaha perdagangan kulitmeninggal.<ref name="Enklaar"></ref><ref name="Wellem"></ref> KamUsaha seringperdagangan mengunjungikulit Zeistsemakin merosot, dan menghadiripada pertemuan-pertemuanakhirnya yangkegiatannya diadakan komunitas Herrnhutdihentikan.<ref name="Enklaar"/></ref name="Wellem"/> AkibatnyaKam timbulkemudian keinginanbekerja dalamsebagai diripesuruh Kam untuk memberitakandi [[InjilMahkamah Nasional]] kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal kekristenan.<ref name="Enklaar"></ref><ref name="Wellem"></ref> AkanKam tetapi,menikah iapada harustahun menahan[[1804]].<ref keinginanyaname="Enklaar"/> ituDua selamabulan bertahun-tahunsetelah karenamelahirkan orangtuanyaanaknya tidakyang relapertama, iaistri menjadiKam penginjilmeninggal.<ref name="Enklaar"></ref> OrangtuanyaBeberapa menginginkanbulan Kamkemudian tetapanak membantupertamanya usahameninggal perdagangandunia kulitkarena penyakit kejang-kejang.<ref name="Enklaar"></ref> Pengalaman ini membuat Kam memutuskan untuk menjadi seorang misionaris.<ref name="WellemEnklaar"></ref>

Di [[Rotterdam]] ia melanjutkan pendidikan calon zendeling, bersama dengan [[Gottlob Brückner]] dan [[John Supper|Johann Ch. Supper]] yang berasal dari [[Jerman]].<ref name="Enklaar"></ref> Dalam pendidikan calon zendeling, Kam dan rekan-rekannya menerima pendidikan teologi, ilmu pasti, sejarah umum, dan musik.<ref name="Enklaar"></ref> Pada tahun [[1811]], pendidikan persiapan bagi Kam dianggap selesai oleh pihak NZG.<ref name="Wellem"></ref> NamunAkan tetapi, ia belum dapat diberangkatkan ke ladangdaerah tujuan misi karena perang antara [[Inggris]] dan [[Prancis]].<ref name="Wellem"></ref> Belanda pada waktu itu menjadi negara bawahan [[Prancis]], sehingga terlibat juga dalam perang tersebut.<ref name="Wellem"></ref> Akhirnya, Kam dikirim NGZNZG ke komunitas ''Herrnhut'' di Zeist sebagai tenaga pembantu sementara.<ref name="Wellem"></ref>

NZG kemudian berusaha untuk dapat mengirimkan Kam ke ladang misi dengan cara menyelundupkannya ke Inggris.<ref name="Wellem"></ref> NZG bekerja sama dengan ''[[London Missionary Society]]'' (LMS) untuk mengirimkan Kam ke [[Hindia- Belanda]].<ref name="Wellem"></ref> Pada [[Oktober]] [[1812]], Kam dan rekan-rekannya tiba di [[London]], sesudahsetelah sebelumnya berkeliling ke [[Moskow]], [[Hamburg]], [[Kopenhagen]], dan [[Göteborg]]. <ref name="Enklaar"></ref> Di London, Kam dan kedua rekannya menghadap pengurus LMS. Mereka kemudian dikirim ke [[Gosport]], dekat [[Portsmouth]] untuk menerima pendidikan persiapan lagi sambil melayani jemaat-jemaat di sana. <ref name="Enklaar"></ref> Kam, Brückner, dan Supper dinyatakan lulus dalam ujian calon penginjil yang diadakan di London.<ref name="WellemEnklaar"></ref><ref name="EnklaarWellem"></ref> Tahun 1813, Kam ditahbiskan menjadi pendeta di London.<ref name="Wellem"></ref> Dengan demikian, Kam dapat melayanimelayankan [[sakramen]] di ladang misi dan siap untuk diberangkatkan ke Hindia- Belanda.<ref name="Wellem"></ref>

=== Ke Batavia, Surabaya, dan Ambon ===

Pada tahun [[1814]], Kam dalam usia 44 tahun tiba di [[Batavia]] bersama kedua rekannya, Brückner dan Supper.<ref name="Wellem"/><ref name="van den End">Th. van den End. cet. ke-4 1988. ''Ragi Carita 1: Sejarah Gereja di Indonesia 1500-1860''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 162-4.</ref><ref name="Wellem"></ref> Pada waktu itu, gereja negara ''[[Gereja Protestan di Indonesia|Indische Kerk]]'' bekerja sama dengan NZG untuk mendatangkan tenaga pembantu.<ref name="van den End"></ref> Kam dan kedua rekannya menjadi utusan NZG sekaligus menjadi pegawai ''Indische Kerk''.<ref name="van den End"></ref> Sebenarnya mereka berniat untuk melayanibekerja di tengah-tengah masyarakat yang belum Kristen.<ref name="van den End"></ref> Namun, ''Indische Kerk'' lebih memprioritaskan pemeliharaan jemaat-jemaat yang sudah ada.<ref name="van den End"></ref> Mereka harus mengisi kekosongan di jemaat-jemaat ''Indische Kerk'' yang sudah ada.<ref name="van den End"></ref> Supper tetap tinggal di Batavia untuk melayani jemaat di sana, Brückner ditempatkan di [[Semarang]], dan Kam sendiri ditempatkan di [[Ambon]].<ref name="van den EndEnklaar"></ref><ref name="Enklaarvan den End">{{id}}</ref>

Pertengahan tahun 1814, perjalanan Kam ke Ambon harus dihentikan di [[Surabaya]] karena tidak ada kapal yang berlayar ke Ambon.<ref name="Enklaar"></ref> Selama di Surabaya, Kam bekerja sementera di jemaat ''Indische Kerk'' di sana.<ref name="Wellem"></ref> Dalam pelayanannya diDi Surabaya, ia bertemu dengan seorang pedagang arloji asal Jerman, [[Johannes Emde]], yang sangat peduli dengan penginjilan di kalangan orang [[Jawa]].<ref name="van den End"></ref> Kam turut berjasa menanamkan kesadaran akan panginjilan di dalam diri Emde.<ref name="van den End"></ref> Selain itu, Kam juga membentuk komunitas kecil ''Orang-orang Saleh Surabaya'', yang giat dalam penginjilan. <ref name="Wellem"></ref>

Pada [[Maret]] [[1815]] Kam tiba di [[Ambon]].<ref name="Wellem"/><ref name="Aritonang">{{en}}Jan S. Aritonang & Karel Steenbrink (eds.). 2008. ''A History of Christianity in Indonesia''. Leiden: Koninklijke Brill NV. hlm. 386-9.</ref> Sebelum Kam, sudah ada [[Jabez Carey]], seorang misionaris [[Baptis]] - anak dari [[William Carey]], misionaris di [[India]] yang terkenal - yang melayani di Maluku.<ref name="WellemAritonang"/> Namun, karena perbedaan pemahaman mengenai [[baptisan]] (Kam menerima pembaptisan terhadap anak-anak, sedangkan Carey menolaknya), Carey akhirnya meninggalkan Maluku pada tahun [[1818]].<ref name="van den End"/><ref name="Aritonang"/> IaSetibanya pundi Ambon, Kam langsung memulai pekerjaannya untuk mengidupkanmenghidupkan kembali kekristenan di Ambon yang sudah lama diterlantarkan.<ref name="Wellem"></ref> SebelumnyaDalam pelayanannya di Maluku, sudahKam adamelakukan semua tugas seorang pendeta, seperti ber[[Jabez Careykhotbah]], seorangmengunjungi penginjiljemaat-jemaat di pedalaman, memperdamaikan perselisihan dan pertengkaran, dan melayankan sakramen-sakramen.<ref name="Wellem"/><ref name="van den End"/> Selain itu, ia juga meninjau pekerjaan para [[Baptisguru jemaat]] dan membantu mereka dalam mengajar.<ref name="van den End"/> Ia juga aktif dalam mengembangkan bacaan-bacaan anakKristen, dariseperti [[WilliamAlkitab]], Carey[[Mazmur]], penginjil di [[IndiaKatekismus]], yangdan terkenalkhotbah-khotbah -untuk jemaat-jemaat yang melayanitidak dimemiliki pendeta Maluku.atau guru jemaat.<ref name="Aritonang" /> Ia juga memperjuangkan agar Kota Ambon menjadi pusat penginjilan di Hindia Belanda bagian Timur.<ref name="Wellem"/> NamunTak lama setelah Kam tiba di Ambon, karenaia perbedaanmenikahi pemahamanseorang mengenaiperempuan [[baptisanIndo-Eropa|Indo-Belanda]], (Kam[[Sara menerimaMaria pembaptisanTimmerman]], terhadapyang anak-anak,setia sedangkanmendampinginya Careysampai menolaknya),akhir Careyhidupnya.<ref akhirnyaname="Wellem"/><ref meninggalkanname="Aritonang"/> MalukuIstri Kam sangat membantunya dalam pelayanan.<ref name="AritonangWellem"/> Ia mengajarkan Bahasa Melayu kepada para misionaris yang baru datang dari Eropa.<ref name="Wellem"/> Mereka berdua menjadi pembimbing bagi para tenaga baru ini.<ref name="Wellem"/>

=== Akhir Hidup ===

== Karya Kam di Maluku dan Sekitarnya ==