Sekolah dasar di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tegarrifqi (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|Kelas sekolah dasar di Jepang {{Nihongo|'''Sekolah dasar'''|小学校|Shōgakkō}} termasuk dalam pendidikan wajib di Jepang.<ref name="web-japan1">{{cite web|url=http://web-japan.org/kidsweb/explore/schools/ |title=Schools - Explore Japan - Kids |publisher=Web Japan |access-date=2015-02-20}}</ref> Anak-anak mulai masuk sekolah dimulai dari kelas satu setelah berusia enam tahun<ref name="web-japan1"/>--tam...'
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext pranala ke halaman disambiguasi
 
Baraobor (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Head, Shoulders, Knees and Toes.jpg|thumb|Kelas sekolah dasar di Jepang]]
 
{{Nihongo|'''Sekolah dasar'''|小学校|Shōgakkō}} termasuk dalam pendidikan wajib di Jepang.<ref name="web-japan1">{{cite web|url=http://web-japan.org/kidsweb/explore/schools/ |title=Schools - Explore Japan - Kids |publisher=Web Japan |access-date=2015-02-20}}</ref> Anak-anak mulai masuk sekolah dimulai dari [[kelas satu]] setelah berusia enam tahun<ref name="web-japan1"/>--[[taman kanak-kanak]] semakin populer, tetapi tidak wajib—dan hal itu dianggap sebagai peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak.
 
== Sejarah ==
Baris 14:
Kelas sekolah dasar cukup besar, biasanya masing-masing kelas dapat memuat tiga puluh sampai empat puluh siswa.<ref name="web-japan1"/> Para ssiswa biasanya dibagi ke dalam kelompok kecil, yang memiliki fungsi akademik dan disiplin.<ref name="web-japan1"/>
 
==MataProgram pelajaranbelajar==
MataProgram pelajaranbelajar untuk Sekolah Dasar dari kementerian terdiri dari berbagai macam mata pelajaran baik akademik maupun nonakademik.
 
Mata pelajaran akademik meliputi bahasa Jepang, [[ilmu pengetahuan sosial]], [[aritmatika]], dan [[ilmu pengetahuan alam]].<ref name="web-japan1"/> Bahasa Jepang merupakan mata pelajaran yang ditekankan karena kompleksitas [[Sistem penulisan bahasa Jepang|bahasa tulis]] dan keragaman bentuk lisan dalam percakapan formal kepada orang yang berkedudukan tinggi ([[keigo]]). [[Bahasa Inggris]] diajarkan di beberapa sekolah terutama di kelas yang lebih tinggi;<ref name="web-japan1"/> sekarang diwajibkan untuk [[kelas lima]] dan enam dari tahun 2011,<ref>{{cite web|last=Tang |first=Warren M |url=http://corpora.wordpress.com/2008/04/05/primary-schools-to-teach-285-english-words-in-2011/ |title=Japanese primary schools to teach 285 English words in 2011 – Warren M Tang |publisher=Corpora.wordpress.com |date=2008-04-05 |access-date=2015-02-20}}</ref> karena pada tahun 2002 skor [[TOEFL]] di Jepang termasuk yang terburuk di Asia setelah [[Korea Utara]].<ref>{{cite web|url=http://www.atimes.com/japan-econ/DF27Dh01.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20020728025626/http://www.atimes.com/japan-econ/DF27Dh01.html |url-status=unfit |archive-date=2002-07-28 |title=Japan |publisher=Atimes.com |date=2002-06-27 |access-date=2015-02-20}}</ref>
 
Mata pelajaran nonakademik yang diajarkan meliputi seni (termasuk [[kaligrafi Jepang]]) dan kerajinan tangan, musik, [[haiku]] atau puisi tradisional Jepang, [[kerumahtanggaan]], [[pendidikan jasmani]], dan [[pendidikan karakter|pendidikan moral]].<ref name="web-japan1"/> Anak-anak juga ikut serta dalam "kegiatan khusus", yang dijadwalkan setiap minggu untuk mengurus urusan kelas, merencanakan karyawisata dan upacara, dan tugas serupa. “Kegiatan khusus” juga menjadi ajang bagi siswa untuk berperan aktif sebagai anggota komunitas sekolah dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemauan untuk bekerja sama. Hal ini terkait dengan pelajaran pendidikan moral di kelas, yang digunakan sebagai konteks untuk "merefleksikan praktik yang diminati, terutama yang mengacu pada kegiatan khusus" dan melalui kegiatan tersebut siswa dapat belajar bagaimana mempertimbangkan perspektif orang lain dan menumbuhkan rasa "omoiyari" (memikirkan orang lain).<ref>{{cite journal | title= The taught curriculum of moral education at Japanese elementary school: the role of classtime in the broad curriculum| journal= Contemporary Japan| volume= 32| page= 16| author=Bamkin, Sam | doi=10.1080/18692729.2020.1747780| year= 2020}}</ref>
Baris 26:
Sekolah dasar dan menengah Jepang dimulai sekitar pukul 07:50, dengan pelajaran dimulai pukul 08:30.<ref name="web-japan2">{{cite web|url=http://web-japan.org/kidsweb/explore/schools/q9.html |title=A Day at School - Schools - Explore Japan - Kids |publisher=Web Japan |access-date=2015-02-20}}</ref> Sekolah-sekolah di Jepang tidak memiliki bus sekolah, baik karena ukuran sebagian besar distrik sekolah yang kecil maupun karena ketersediaan transportasi umum.<ref>{{cite web|url=http://web-japan.org/kidsweb/explore/schools/q5.html |title=Ways to School - Schools - Explore Japan - Kids |publisher=Web Japan |access-date=2015-02-20}}</ref>
 
Lima belas menit pertama setiap hari disisihkan untuk pertemuan sekolah (pada Senin pagi) atau presensikehadiran dan pengumumanpemberitahuan oleh walidi kelas.<ref name="web-japan2"/>
 
Masing-masing durasi jam pelajaran sekitar 40 sampai 45 menit, dengan jeda 5 hingga 10 menit di setiap pergantian.<ref name="web-japan2"/>
 
===Makan siang===
{{See also|Makanan sekolah § Jepang}}
Setelah empat jam pelajaran, sekitar pukul 12:30, siswa dikirim untuk mengambil makan siang kelas mereka dari dapur sekolah.<ref name="web-japan2"/> Makan siang biasanya disajikan dalam kotak [[bento]], dengan porsi kecil dari berbagai makanan yang baru disiapkan.
 
Makan siang termasuk "berbagai macam daging, ikan, sayuran, dan tanaman laut. Untuk hidangan khas terdiri dari semur atau kari, sayuran rebus, roti lapis, dan salad. Susu disajikan setiap kali makan. Biasanya, ada juga makanan penutup, seperti agar-agar, es krim, dan buah."<ref>{{cite web|url=http://web-japan.org/kidsweb/explore/schools/q2.html |title=Lunches - Schools - Explore Japan - Kids |publisher=Web Japan |access-date=2015-02-20}}</ref>
 
Karena jumlah kafetaria di sekolah dasar relatif sedikit, makanan dibawa ke kelas bersama guru, memberikan kesempatan santai lainnya untuk mengajar [[gizi]], kesehatan, kebiasaan makan yang baik, dan [[perilaku sosial]]. Semua siswa menyantap makan siang yang sama, dan ditugaskan secara bergilir untuk menyajikan makan siang untuk kelas mereka.<ref name="web-japan2"/> Makan siang berlangsung sekitar 40 menit.<ref name="web-japan2"/>
 
=== Siang hari ===
Di beberapa sekolah dasar tingkat rendah, kelas berakhir setelah makan siang dan anak-anak diperbolehkan pulang.<ref name="web-japan2"/> Para siswa sekolah dasar tingkat atas di sekolah tersebut memiliki satu jam pelajaran lagi setelah makan siang.<ref name="web-japan2" /> Namun, sekolah lain memiliki 5 atau 6 jam pelajaran per hari, dengan hanya siswa yang masih kecil yang tidak memiliki jam pelajaran keenam. Beberapa sekolah mengizinkan istirahat 20 menit tambahan, yang terkadang digunakan untuk [[pekerjaan rumah|membersihkan]] ruang kelas: menyapu, mengepel, membuang sampah, dan sebagainya. Kemudian siswa biasanya meninggalkan sekolah sekitar jam tiga.<ref name="web-japan2" />
 
Klub setelah sekolah seperti klub olahraga dan klub bahasa Inggris ditawarkan di sekolah dasar, tetapi tidak seperti klub sekolah menengah dan atas, klub ini biasanya hanya memiliki pertemuan seminggu sekali.<ref name="web-japan2"/>
 
==Masalah==
Sekolah dasar di Jepang dianggap{{Who}} efektif, tetapi bukan berarti tidak ada masalah, terutama peningkatan ketidakhadiran dan [[penolakan sekolah]] serta jumlah [[penindasan|perundungan]] yang bermasalah (77.630 kasus yang dilaporkan pada tahun 2010 di seluruh sistem sekolah)<ref>[http://www.japantoday.com/category/national/view/77630-school-bullying-cases-recognized-in-2010 Japan Today]</ref> Selain itu, ketentuan khusus untuk anak kecil yang kembali ke Jepang setelah menghabiskan waktu panjang di luar negeri juga menjadi masalah. Pemerintah juga memperhatikan pendidikan anak-anak Jepang yang tinggal di luar negeri. Namun, di sebagian besar pusat kota setidaknya terdapat [[sekolah internasional]] swasta yang dapat mengakomodasi mereka yang kembali.{{citation needed}}
 
===Kontroversi===
Sebuah program belajar baru dibuat pada tahun 1989, sebagian sebagai akibat dari gerakan reformasi pendidikan tahun 1980-an dan sebagian karena tinjauan [[kurikulum]] yang sedang berlangsung. Perubahan penting yang direncanakan adalah peningkatan jumlah jam belajar yang dikhususkan untuk bahasa Jepang, penggantian mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan kehidupan sehari-hari— instruksi untuk anak-anak mengenai interaksi yang tepat dengan masyarakat dan lingkungan di sekitar mereka—dan peningkatan penekanan pada pendidikan moral. Penekanan baru juga diberikan dalam kurikulum pada [[Hinomaru|bendera nasional]] dan [[Kimigayo|lagu kebangsaan Jepang]]. [[Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jepang)|Kementerian]] menyarankan agar bendera dan lagu kebangsaan dimasukkan pada upacara-upacara penting sekolah. Karena baik bendera maupun lagu kebangsaan tidak secara resmi ditetapkan sebagai simbol nasional, dan karena asosiasi [[Perang Dunia II|masa perang]] [[nasionalis]]tik dengan keduanya ada di benak beberapa masyarakat, saran ini disambut dengan berlawanan.{{citation needed}}
 
==Lihat pula==
*[[Hari olahraga]]
*[[Fushūgaku]]
*[[Juku]]
*[[Terakoya]]
*[[Pendidikan di Jepang]]
*[[Sejarah pendidikan di Jepang]]
*[[Pendidikan di Kekaisaran Jepang]]
 
==Referensi==