Maulid Adat Bayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
rm unreliable source
 
(10 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
 
[[Berkas:Cuci beras.jpg|jmpl|Tradisi cuci beras yang dilakukan saat Maulid Adat Bayan]]
'''Maulid Adat Bayan''' adalah sebuah kegiatan adat terkait Maulid yang berasal dari [[Pulau Lombok|Lombok]] (biasa disebut '''''Mulud Adat Bayan'''''). Peringatan [[Maulid Nabi Muhammad]] dilaksanakan Masyarakat Adat Bayan sebagai bentuk penghormatan terhadap Rasulullah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan jadwal yang telah diatur.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://diskominfo.lombokutarakab.go.id/index.php?option=com_tz_portfolio_plus&view=article&id=415:rabu-jadwal-maulid-adat-bayan-tahun-2019&catid=4&Itemid=234|title=Rabu Jadwal Maulid Adat Bayan Tahun 2019|last=Primadona|first=Kim|date=17 September 2019|access-date=14 Desember 2019}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Bayan ==
'''Bayan''' adalah gerbang masuknya [[Islam]] ke Pulau Lombok yang dibawa oleh para [[Wali Songo]] dengan bukti peninggalan berupa. Masjid Kuno Bayan sebagaiyang masjiddidirikan pertamapada danabad pusatke-16 adalah bukti penyebaran agama Islamoleh padapara abad[[Wali ke-16Songo]]. Pada perkembangannya terjadi akulturasi antara adat [[Suku Sasak|Sasak]] dan agama Islam. Pada sekitar area masjid masih terdapat beberapa makam leluhur penyebar agama Islam seperti makam Gauz Abdul Razak (makam Reaq), makam Titik Masi Pelawangan, makam Titik Mas Penghulu, makam Sesait, makam Karang Salah, dan Makam Desa Anyar.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.wisatadilombok.com/2015/01/prosesi-dan-sejarah-maulid-adat-bayan.html|title=Prosesi dan Sejarah Maulid Adat Bayan Lombok|last=Matindas|first=Basri|website=√ Paket Wisata Lombok {{!}} √ Paket Tour Lombok Murah 2019|access-date=2019-12-13}}</ref>
 
== Kegiatan ==
HariMaulid pertamadiadakan dimulaiselama dengandua persiapanhari. Pada hari pertama, warga mempersiapkan bahan makanan dan pirantiperlengkapan upacara lainnya yakni “Kayu Aiq” dan hari kedua dilaksanakan doa dan makan bersama di Masjid Kuno Bayan. Prosesi Mulud Adat Bayan atau Maulid Adat Bayan dihadiri oleh warga Desa Loloan, [[Segala Anyar, Pujut, Lombok Tengah|Desa Anyar]], Desa Sukadana, Desa Senaru, Desa Karang Bajo, dan Desa Bayan. Semua desa itu tergabung dalam wilayah adat yakni Komunitas Masyarakat Adat Bayan.<ref name=":1" />
 
Terdapat perhitungan tersendiri terkait perayaan Maulid di Lombok yang disebut '''''Sareat''''' (Syari'at). Prosesi maulid adat dilaksanakan dua hari setelah yakni pada tanggal 14-15 Rabi'ul Awal.<ref>{{Cite web|url=http://diskominfo.lombokutarakab.go.id/index.php?option=com_tz_portfolio_plus&view=article&id=546:prosesi-maulid-adat-bayan-lombok-utara&catid=4&Itemid=234|title=Prosesi Maulid Adat Bayan Lombok Utara|last=Diskominfo_KLU|first=|date=2019-11-05|website=diskominfo.lombokutarakab.go.id|language=en-gb|access-date=2020-03-23}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pada pagi hari pertama masyarakat Adat Bayan menuju '''''Kampu''''' (desa asliawal suku Sasak Islam Bayanmasyarakat), merekauntuk menyerahkan sebagian sumber penghasilan dari hasil bumi sepertikepada padi,Inan beras, ketan, kelapa, dsb. Hal tersebutMenik merupakansebagai tanda syukur atas keberhasilan panen. Lalu, mereka menyatakan nazar kepada '''''Inan Menik''''' (perempuan yang menerima hasil bumi dari para warga dankemudian mengolahnya untuk disajikan kepada para kyai, penghulu, dan tokoh adat pada hari puncak perayaan '''''Mulud Adat'''''. Nantinya, ''Inan Menik'' akan memberi tanda dimenandai dahi warga adat dengan ''Mamaqmamaq'' (Sirihsirih) yaknidalam ritual adat yang disebut '''''Menyembekmenyembek''.'''
 
Lalu, masyarakat membersihkan '''''Balenbalen Unggun'''unggun'' (tempat sekam/dedak) dan '''''Balenbalen Tempan'''tempan'' (tempat alat penumbuk padi), seta membersihkan '''''Rantok'''rantok'' (tempat menumbuk padi). Prosesi dilanjutkan dengan membersihkan tempat '''''Gendang Gerantung''''' dengan sebagian kelompokdan masyarakatbeberapa Adatorang menjemput '''''Gamelan Gendang Gerantung'''''. Setelah tiba, dilaksanakanlah acaradilaksanakan ritual selamatan penyambutan dan serah terima dengan '''''Ngaturanngaturan Lekeslekes Buaq'''buaq'' (sirih dan pinang) sebagai tanda rangkaian acara Mulud Adat dimulai.
 
Sekitar waktu '‘gugur kembang waru’waru'’ pada pukul 15.30, para wanita mulai '''''Menutu Pare''''' (menumbuk padi) bersama-samabersamaan secaramengikuti beriramairama denganalat Tempanmusik ''tempan'' yang terbuat dari bambu panjang. Padi tersebut ditumbuk di lesung seukuran perahu yang disebut '''''Menutu'''menutu''. Di saat yang bersamaan, gamelan mengiringi ritual dengan kaum laki-laki mencari Bambubambu Tutultutul untuk membuat umbul-umbul (Penjor) yang akan dipajang pada pojok Masjid Kuno Bayan ('''''Pemasanganpemasangan Tunggul'''tunggul''). Ritual ini hanya diikuti laki-laki yang dipimpin pemangku atau '''''Melokaqmelokaq Penguban'''penguban'' setelah mendapatdirestui restuoleh Inan Meniq dengan pemberian '''''Lekok Buaq''''' (Sirih dan Pinang). Lekok Buaq adalah sarana '''''Bertabiq''''' (permisi) kepada pohon bambu yang akan ditebangMenik.
 
Malam hari diisi dengan kegiatan '''''Ngegelat'''ngegelat'' yakni mendandani ruangan Masjid Kuno dengan simbol sarat makna sembari pemain gamelan memasuki halaman Masjid Kuno Bayanmasjid. Acara dimulai dengan bertarungnyapertarungan dua warga pria menggunakan pemukul yang terbuat dari rotan ('''''Temetian'''temetian'') sebagai alat pemukul dan perisai berbahan kulit sapi. Pemainan ini disebut Presean yang biasanya dimainkan oleh '''''Pepadu'''pepadu'' (orang yang handal), namun pada acarakesempatan Mulud Adattersebut, siapapun dipersilahkan / warga yang bernadzardipersilakan untuk bertarung pada Mulud Adat. Setelah permainan selesai kedua pemain harus meminta maaf kepada satu sama lain. Prosesi dilanjutkan dengan '''''Berugagberugag Agung'''agung'' atau ajang diskusi, cerita, wacana terkait segala hal.
 
Pada hari kedua atau 15 Rabi'ul Awal, perempuan adat memulai kegiatan Menampiq Beras yakni membersihkan beras yang telah di Tutu lalu dilanjutkan dengan '''''Misoqmenampiq Beras'''beras'' (mencuciyakni membersihkan beras) dengan iring-iringan. Prosesi selanjutnya yakni berjalan menuju sebuah mata air '''''Lokoqlokoq Masanmasan Segah'''segah''. Persyaratan bagi para pencuci beras ialah perempuan yang sedang suci / tidak haid. Berbicara, menoleh, memotong jalan barisan merupakan pantangan sepanjang jalan. Setelah beras dimasak, hidangan di tata di atas '''''Ancaq'''ancaq'' atau sebuah tempat, prosesi ini disebut '''''Mengageq'''mengageq''.
 
Sore harinya, para pemuda Adat atau '''''Prajapraja Mulud''''' yang telah di dandani menyerupai dua pasang pengantin diiringi bersama-samadiarak dari rumah '''''Pembekelpembekel Beleqbeleq Bat Orong''''' (Pemangkupemangku adat dari Bayan Barat) menujulayaknya Masjidpasangan Kunopengantin denganmenuju membawa sajianmasjid. Prosesi ini menggambarkan perkawinan langit dan bumi, Adam dan Hawa yang tersimbolkan oleh pasangan pengantin. Setelah tiba di masjid, pemuka agama memimpin do'adoa dan dilanjutkanberlanjut dengan makan bersama yangsebagai tidakpuncak lainacara merupakanmaulid rasasekaligus syukurbentuk masyarakatucapan Adatsyukur Sasak Bayanwarga kepada para ulama dan sebagai puncak acara perayaan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
 
== Nilai Sosial ==
Pada ritual maulid adat, seluruh komunitas ikut berpartisipasi dalam prosesi adat. Hal tersebut tampak dari sumbangsih makanan maupun perhelatan acara. Seluruh tokoh adat, ''mak lokak'', dan para pemangku di Bayan bekerja sama, apabila terjadi perbedaan pendapat selama acara maka akan diselesaikan melalui gundem (pertemuan) di Bencingah Bayan Agung. Dalam proses ritual adat, berapapun biaya yang dikeluarkan melalui filososi ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul. Event ini merupakan ajang perekat komunitas setempat. <ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/www.suarakomunitas.net/mulud-adat-bayan-perekat-komunitas-dayan-gunung_550db32e8133111422b1e7ec|title=Mulud Adat Bayan, Perekat Komunitas Dayan Gunung|last=Kompasiana.com|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2019-12-15}}</ref>
 
== ''Pemaliq Leket'' ==
Khasnya setiap kebudayaan, ''Pemaliq Leket'' adalah suatu hal pamali atauadalah tabu untukdalam dilakukanritual yang dalam bahasaSuku Sasak disebut ''Tulah Manuh'' atau ''Kualat''. Contoh dari larangan tersebut diantaranyaadalah aturan untuk mengenakan pakaian adat Sasak Bayan seperti sarung, ikat kepala (''sapuq''), tanpa baju bagi pria dan semacam kemben bagi wanita pada saat memasuki ''Kampu'' yang dihuni tokoh agama dan tokoh adat. Selain itu, ada pula larangan menggunakan pakaian dalam dan perhiasan. Peraturan tersebut juga berlaku apabila ingin memasuki masjid kuno. Apabila pamali tersebut dilanggar, kemalangan dipercayai akan datang bagi pelanggar.<ref name=":1" />
 
== Objek Wisata ==
Wisatawan yang berkunjung pada perayaan diizinkan mengkikuti prosesi maulid.<ref>{{Cite web|url=https://www.wisatadilombok.com/2015/01/prosesi-dan-sejarah-maulid-adat-bayan.html|title=Prosesi dan Sejarah Maulid Adat Bayan Lombok|last=Matindas|first=Basri|website=√ Paket Wisata Lombok {{!}} √ Paket Tour Lombok 2020|access-date=2020-03-23}}</ref> Namun, terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pengunjung saat memasuki rumah adat, yaitu melepas alas kaki dan pakaian, menutup badan hanya menggunakan kain tenun, menggunakan ikat kepala bagi pria, dan larangan mengucapkan kata kotor.<ref name=":1" />
 
== Referensi ==