Pembicaraan:Etimologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Birdfeedservant (bicara | kontrib)
→‎Daftar Etimologi: prinsip-prinsip
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5
 
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 16:
Sepertinya termasuk redundan. Karena, yang saya tangkap, intinya perkataan asing disesuaikan dengan pengucapan Bahasa Indonesia.
 
 
*Tentu itu benar. Tapi dalam etimologi, kita bisa mempelajari ''asal-usul suatu kata'' (lih. artikel), dan juga ''prinsip-prinsip'' menurut yang mana sesuatu perkataan sudah masuk dalam Bahasa Indonesia. Perkataan asing, baik dari Bhs Sansekerta, Inggris, Tionghoa, Belanda dll, memang selalu menyuasaikan diri dengan sistem Bahasa Indonesia.
 
 
*Tentu itu benar. Tapi dalam etimologi, kita bisa mempelajari ''asal-usul suatu kata'' (lih. artikel), dan juga ''prinsip-prinsip'' menurutperkataan yang mana sesuatu perkataan sudah masuk dalam Bahasa Indonesia. Perkataan asing, baik dari Bhs Sansekerta, Inggris, Tionghoa, Belanda dll, memang ''hampir'' selalu menyuasaikan diri dengan sistem Bahasa Indonesia.
*Semua kata punya (1) rupa dan (2) arti. Maka, ilmu etimologi bisa mempelajari
**(1) rupa dan perubahannya dari satu bahasa ke bahasa yang lain (misalnya: bunyi -i- dalam kata "et<u>i</u>mologi" berasal dari bunyi -υ- dalam Bhs Yunani)
**(2) arti dan perubahannya dari satu bahasa ke bahasa yang lain (misalnya: dalam Bhs Yunani, "etimologi" berarti "ilmu tentang (inti) yang betul", sedangkan sekarang perkataan itu sudah berarti "asal-usul kata").
*Kalau kita mepelajari perubahan rupa kata asing dalam Bahasa Indonesia, antara prinsip-prinsip itu kita temukan, antara lain, ''disimilasi'', ''epenthesis'' dan ''Indonesianisasi''. Disimilasi adalah unsur menarik dalam Bahasa Indonesia: banyak bahasa yang gunakan ''as''similasi, tetapi ''dis''imilasi agak jarang ditemukan. ''Epenthesis'' (Mar<u>e</u>t) sudah terkenal.
*''Indonesianisasi'' tak pernahselalu terjadi! Bunyi /f/ merupakan salah satu bunyi asing dalam Bahasa Indonesia, bukan asli Indonesia. Sama dengan bunyi /y/: dari kamus sudah ternyata bahwa perkataan yang memulai dengan bunyi /y/, jarang sekali ditemukan — oleh karena bunyi itu juga merupakan bunyi asing/pinjaman.
*Saya harap argumentasi ini cukup meyakinkan, dan mintasaya mohon maaf atas Bahasa Indonesia saya yang masih jelekbelum sekalisempurna. [[Pengguna:BesselDekker|Bessel Dekker]] 23:06, 7 Juni 2006 (UTC)
 
== Singapura==
Saya sembunyikan Singapura dulu, sebab setahu saya kata "sing" dalam bahasa Sansekerta tidak ada atau belum ketemu. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 10:40, 28 April 2007 (UTC)
 
== External links found that need fixing (November 2023) ==
 
Hello fellow editors,
 
I have found one or more external links on [[Etimologi]] that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
*https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-etimologi/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230323050353/https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-etimologi/ to the original URL.
 
When you have finished making the appropriate changes, please visit [[:m:InternetArchiveBot/FAQ|this simple FaQ]] for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
 
This notice will only be made once for these URLs.
 
Cheers.—[[User:InternetArchiveBot|'''<span style="color:darkgrey;font-family:Courier New">InternetArchiveBot</span>''']] <span style="color:green;font-family:Rockwell">([[:en:User talk:InternetArchiveBot|Melaporkan kesalahan]])</span> 1 November 2023 14.15 (UTC)
Kembali ke halaman "Etimologi".