(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Rapikan}}{{Tanpa referensi|date=November 2020}}{{infobox orang}}[[Berkas:Dr._Van_Royen_over_de_Indonesische_kwestie_Weeknummer_49-01_-_Open_Beelden_-_17278.ogv|jmpl|ka|Jan Herman van Roijen, rekaman wawancara berbahasa Belanda (Desember 1948)]]
[[Doktor|'''Dr.]]'''Jan Herman van Roijen''' ({{lahirmati|[[Istanbul]], [[Kesultanan Utsmaniyah]]|10|4|1905|[[Wassenaar]], [[Belanda]]|16|3|1991}}) adalah seorang [[politikus]] dan [[diplomat]] asal [[Belanda]]. Dalam [[Kabinet Schermerhorn/Drees]], Van Roijen menjabat sebagai [[Menteri luar negeri|Menteri Luar Negeri]].
DalamSelama [[Perang Dunia II]], ia memainkan peran penting dalam perjuangan politik Belanda. Ia mengikuti jejak ayahnya sebagai diplomat dan kemudian menjadi pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri. Sebagai menteri, ia awalnya digantikan oleh [[Eelco Nicolaas van Kleffens]]. danSetelah 4 bulan kemudian, Dr. Jan Herman Van Roijen menggantikannya. Setelah menjadi menteri, ia menjadi [[duta besar]] Belanda untuk [[Kanada]], [[Amerika Serikat]], dan [[Britania Raya]].
Pada tahun [[1949]], ia memimpin delegasi Belanda dalam [[Perjanjian Roem-Roijen]] yang akan membuka langkah mengakhiri konflik Indonesia-Belanda. Sebagai diplomat, padaPada tahun [[1962]], sebagai diplomat, ia turut serta pula dalam menyelesaikan masalah [[Papua Barat|Papua bagian barat]]. Saat Herman Van Roijen datang untuk [[Perjanjian Roem-Roijen]], ia datang ke [[Jendral Spoor]] dan bertanya “berapa gulden yang diperlukan untuk mengamankan jalan dari [[Jakarta]] ke [[Bogor]]?“ tanya Roijen, [[Jendral Spoor]] berkata sejumlah gulden{{Berapa}}. Saat itu Roijen berpikir, jika harga yang di perlukan tidak sebanding dengan yang di dapat.{{Citation-needed}} Maka dari itu saat [[Perjanjian Roem-Roijen]] Roijen mengusulkan gencatan senjata.