Janah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Deeper King (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
||
| (24 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|Konsep surga dalam Islam}}{{Redirect|Firdaus|kota di Iran|Ferdows}}{{Redirect|Cennet|serial televisi Turki|Cennet'in Gözyaşları}}{{Islam}}{{Eskatologi Islam}}
[[Berkas:Ibn_arabi_judgement_day.svg|al=|jmpl|Diagram "Padang Mahsyar" (''Ard al-Hashr'') pada Hari Penghakiman, dari sebuah naskah bertanda tangan ''Futuhat al-Makkiyyah'' karya [[Sufisme|mistikus sufi]] dan [[Filsafat Islam|filsuf Muslim]] [[Ibnu Arabi]], sekitar tahun 1238. Tampak 'Arsy ([[Takhta Tuhan|Singgasana Allah]]), mimbar-mimbar bagi orang-orang saleh (al-Aminun), tujuh barisan [[malaikat]], [[Jibril]] (al-Ruh), A'raf (Penghalang), [[Telaga Kausar]], al-Maqam al-Mahmud (Tempat yang Terpuji); di mana [[Muhammad|Nabi Muhammad]] akan berdiri untuk memberikan syafaat bagi orang-orang yang beriman), Mizan (Timbangan), [[Sirat|As-Sirāt]] (Jembatan), [[Jahanam]] (Neraka), dan Marj al-Jannat (Padang Pasir Surga).]]
Dalam [[Islam]], '''Janah''' ({{lang-ar|جَنّة|janna}}, pl. {{lang|ar|جَنّٰت}} ''jannāt'', lit. "surga, taman")<ref name="GoKSHW-138">{{cite web|title=Searchable Hans Wehr Dictionary of Modern Written Arabic|url=https://giftsofknowledge.files.wordpress.com/2016/01/hans-wehr-searchable-pdf.pdf|website=giftsofknowledge|page=138|access-date=18 April 2022}}</ref> adalah tempat tinggal terakhir orang-orang saleh.<ref>Joseph Hell ''Die Religion des Islam'' Motilal Banarsidass Publishe 1915</ref> Menurut hitungan, kata tersebut muncul 147 kali dalam [[Al-Qur'an]].<ref name="TLD2">{{Cite web|title=Paradise In Quran|url=https://www.thelastdialogue.org/article/the-topic-paradise-mentioned-in-quran/#:~:text=Quranic%20Verses%20about%20Paradise.%20Paradise%20%D8%AC%D9%8E%D9%86%D9%8E%D9%91%D8%A9%20mentioned%20147,the%20sense%20of%20Gardens%20OR%20Gardens%20Of%20Paradise.|website=The Last Dialogue|access-date=9 May 2022}}</ref> Kepercayaan terhadap akhirat merupakan salah satu dari [[Rukun iman|enam rukun iman]] dalam [[Sunni]] dan [[Syiah Dua Belas Imam|Syi’ah Dua Belas Imam]] dan merupakan tempat di mana “[[Mu'min|orang beriman]]” (''Mumin'') akan menikmati kesenangan, sedangkan [[Kafir|orang tidak beriman]] (''Kafir'') akan menderita di ''[[Jahanam]]''.<ref name="ETISN2009:4012">[[Jannah#ETISN2009|Thomassen, "Islamic Hell", Numen, 56, 2009]]: p.401</ref> Baik ''Janah'' maupun ''[[Jahanam]]'' diyakini memiliki beberapa tingkatan. Dalam kasus Jannah, tingkat yang lebih tinggi lebih diinginkan, dan dalam kasus Jahanam, tingkat yang lebih rendah memiliki tingkat hukuman yang lebih tinggi.<ref name="Lange-20162">{{Cite book|last=Lange|first=Christian|date=2016|url=|title=Paradise and Hell in Islamic Traditions|location=Cambridge United Kingdom|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-50637-3|page=|author-link=}}</ref> : 131-133 — di ''Janah'' semakin tinggi gengsi dan kenikmatannya, di ''Jahanam'' semakin berat penderitaannya. Pengalaman akhirat digambarkan sebagai pengalaman fisik, psikis dan spiritual.<ref name="Britannica-Eschatology2">{{Cite web|title=Eschatology (doctrine of last things)|url=https://www.britannica.com/topic/Islam/Eschatology-doctrine-of-last-things|website=Britannica|access-date=18 April 2022}}</ref>
Janah digambarkan dengan kenikmatan fisik seperti taman, [[huur]] cantik, anggur yang tidak memiliki efek samping, dan “kenikmatan ilahi”.<ref name="Britannica-Eschatology3">{{Cite web|title=Eschatology (doctrine of last things)|url=https://www.britannica.com/topic/Islam/Eschatology-doctrine-of-last-things|website=Britannica|access-date=18 April 2022}}</ref> Pahala kesenangan mereka akan berbeda-beda sesuai dengan kesalehan orang tersebut.<ref name="idiot2">{{Cite book|last=Emerick|first=Yahiya|date=2011|url=https://books.google.com/books?id=Y6LQJWalzQkC&q=hell+in+islam&pg=PT97|title=The Complete Idiot's Guide to Islam|publisher=Penguin|isbn=9781101558812|edition=3rd}}</ref><ref>Tom Fulks, ''Heresy? The Five Lost Commandments'', Strategic Book Publishing 2010 {{ISBN|978-1-609-11406-0}} p. 74</ref> Ciri-ciri ''Janah'' sering kali mempunyai persamaan langsung dengan ''[[Jahanam]]''. Kenikmatan dan kenikmatan ''Janah'' yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, diimbangi dengan rasa sakit dan kengerian ''Jahanam'' yang luar biasa.<ref name="ETISN2009:4052">[[Jannah#ETISN2009|Thomassen, "Islamic Hell", Numen, 56, 2009]]: p.405</ref><ref name="JISYYHIU1981:862">[[Jannah#JISYYHIU1981|Smith & Haddad, ''Islamic Understanding'', 1981]]: p.86</ref>
Janah juga disebut sebagai tempat tinggal [[Adam dan Hawa]] sebelum diusir dari surga.<ref name="Britannica-Eschatology2" />{{Refpage|page=165}} Sebagian besar umat Islam berpendapat bahwa 'Janah dan Jahanam ''hidup berdampingan dengan dunia fana, dan bukannya diciptakan setelah [[Pengadilan Terakhir|Hari Kiamat]].<ref name="Islamic Traditions p. 122">{{cite book|last1=Lange|first1=Christian|year=2016|title=Locating Hell in Islamic Traditions|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-30121-4|page=12|chapter=Introducing Hell in Islamic Studies|jstor=10.1163/j.ctt1w8h1w3.7}}</ref> Manusia mungkin tidak dapat melewati batas-batas menuju akhirat, tetapi dapat berinteraksi dengan dunia fana manusia.''
== Peristilahan ==
Kata Janah sering ditemukan dalam [[Al-Qur'an]] (''Al-Baqarah'' ayat 30, ''An-Naba'' ayat 12) dan sering diterjemahkan sebagai "Surga" dalam arti tempat tinggal di mana orang-orang beriman diberi pahala di akhirat. Kata lain, {{lang|ar|سماء}} ''samāʾ'' (biasanya pl. ''samāwāt'') juga sering ditemukan dalam Al-Qur'an dan diterjemahkan sebagai "[[surga]]" tetapi dalam arti [[Luar angkasa|langit di atas]] atau [[bola langit]].<ref name="al-islam3">{{cite web|date=24 January 2014|title=Surah Nabaa, Chapter 78|url=https://www.al-islam.org/enlightening-commentary-light-holy-quran-vol-19/surah-nabaa-chapter-78|website=al-Islam|access-date=23 April 2018}}</ref><ref name="englishtafsir2">{{cite web|title=english tafsir. Sayyid Abul Ala Maududi – Tafhim al-Qur'an – The Meaning of the Qur'an. 78. Surah An Naba (The News)|url=http://www.englishtafsir.com/Quran/78/index.html|website=englishtafsir.com|access-date=23 April 2018}}</ref> (Kata ini sering digunakan dalam frasa ''as-samawat wal-ard'' {{lang|ar|ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ}} "langit dan bumi", contohnya adalah ''Sad'' ayat 10). Al-Qur'an menggambarkan samāʾ dan janah berada di atas dunia ini.
''Janah'' juga sering diterjemahkan sebagai "surga", namun ada juga istilah lain yang memiliki hubungan langsung dengan istilah tersebut, ''{{transl|ar|ALA|Firdaus}}'' (bahasa Arab: {{lang|ar|فردوس}}), istilah harfiah yang berarti [[surga]], yang dipinjam dari kata [[Bahasa Persia]] ''{{transl|fa|Pardis}}'' ({{Lang-fa|پردیس}}), yang juga merupakan sumber dari kata "surga" dalam [[bahasa Inggris]]. ''Firdaus'' digunakan dalam Al Qur'an ''Al-Kahfi'' ayat 107 dan ''Al Mu'minuun'' ayat 11<ref name="JISYYHIU1981:87">[[Janah#JISYYHIU1981|Smith & Haddad, ''Islamic Understanding'', 1981]]: p.87</ref> dan juga menunjuk pada tingkat tertinggi dari surga.<ref>{{Cite book|last=Asad|first=Muhammad|date=1984|url=http://muhammad-asad.com/Message-of-Quran.pdf|title=The Message of the Qu'rán|location=Gibraltar, Spain|publisher=Dar al-Andalus Limited|isbn=1904510000|pages=712–713|author-link=Muhammad Asad}}</ref>
Berbeda dengan Jannah, kata-kata ''[[Jahannam|{{transl|ar|ALA|Jahanam}}]]'', ''{{transl|ar|ALA|an-Nār}}'', ''{{transl|ar|ALA|jahim}}'', ''{{transl|ar|ALA|saqar}}'', dan istilah-istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada konsep [[neraka]]. Ada banyak kata dalam bahasa Arab untuk Surga dan Neraka yang juga muncul dalam Al-Qur'an dan [[Hadis]]. Sebagian besar dari mereka telah menjadi bagian dari kepercayaan Islam.<ref>{{Cite book|last=Asad|first=Muhammad|date=1984|url=http://muhammad-asad.com/Message-of-Quran.pdf|title=The Message of the Qu'rán|location=Gibraltar, Spain|publisher=Dar al-Andalus Limited|isbn=1904510000|page=531|author-link=Muhammad Asad}}</ref>
''Janah'' juga digunakan sebagai nama [[Taman Eden]] tempat [[Adam (tokoh Al-Qur'an)|Adam]] dan [[Hawa]] tinggal.
== Keselamatan/penghuni ==
{{see|Eskatologi Islam}}
Tidak semua Ulama sepakat tentang siapa yang akan berakhir di Janah, dan kriteria apakah mereka akan masuk ke sana atau tidak. Persoalannya termasuk apakah semua Muslim, bahkan mereka yang telah melakukan dosa besar, akan berakhir di Janah; apakah ada non-Muslim yang akan pergi ke sana atau semuanya pergi ke Jahanam.
; Penghuni menurut Al-Quran
Al-Qur'an merinci sifat-sifat orang-orang yang dibolehkan menghuni Jannah (menurut Smith dan Haddad) sebagai: "orang-orang yang menahan diri dari perbuatan jahat, menjalankan kewajibannya, beriman kepada wahyu Allah, mengerjakan amal shaleh, jujur, bertaubat, penuh perhatian, dan remuk hati, orang-orang yang memberi makan kepada orang-orang miskin dan anak-anak yatim, serta orang-orang yang menjadi tawanan karena Allah.”<ref name="JISYYHIU1981:87" /> Sumber lain (Sebastian Günther dan Todd Lawson) memberikan kriteria dasar [[Keselamatan (agama)|keselamatan]] di [[Kehidupan setelah kematian|akhirat]] lebih rinci mengenai pasal-pasal keimanan: keimanan terhadap [[Monoteisme|keesaan Tuhan]] ([[Tauhid|{{Transl|ar|ALA|tauḥīd}}]]), [[Malaikat dalam Islam|malaikat]], [[Revelasi|kitab wahyu]], [[Nabi dan rasul dalam Islam|rasul]], serta [[Pertobatan dalam Islam|bertaubat]] kepada Allah, dan beramal shaleh (''amal salih'').<ref name="RoadtoParadise2">{{Cite book|last=Günther|first=Sebastian|last2=Lawson|first2=Todd|year=2017|url=https://books.google.com/books?id=5_MoDgAAQBAJ|title=Roads to Paradise: Eschatology and Concepts of the Hereafter in Islam (2 vols.): Volume 1: Foundations and Formation of a Tradition. Reflections on the Hereafter in the Quran and Islamic Religious Thought / Volume 2: Continuity and Change. The Plurality of Eschatological Representations in the Islamicate World|publisher=[[Brill Publishers]]|isbn=978-9-004-33315-4|doi=10.1163/1875-9831_isla_COM_0300}}</ref>{{rp|p=51}} Semua kualitas ini dikualifikasikan oleh doktrin bahwa pada akhirnya keselamatan hanya dapat dicapai melalui penghakiman Allah.<ref name="mo2">Moiz Amjad. "[http://renaissance.com.pk/juntitl2y1.html Will Christians enter Paradise or go to Hell?] {{Webarchive}}". ''[[Al-Mawrid|Renaissance – Monthly Islamic journal]]'' 11(6), June, 2001.</ref>
; Jin dan malaikat
Gagasan bahwa [[jin]] dan juga manusia dapat menemukan keselamatan diterima secara luas, berdasarkan Al-Quran (''Ar-Rahman'' ayat 74) di mana orang yang diselamatkan dijanjikan gadis-gadis yang "Tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin sebelumnya." – yang dikemukakan oleh ulama klasik [[Jalaluddin as-Suyuthi|al-Suyūṭī]] dan [[Mohammad-Baqer Majlesi|al-Majlisī]] bahwa jin juga disediakan bidadari sejenisnya di surga.<ref name="Britannica-Eschatology2" />{{rp|p=140}} Seperti halnya manusia, nasib mereka di akhirat bergantung pada apakah mereka menerima petunjuk Allah. Sebaliknya, para malaikat, karena mereka tidak tunduk pada hawa nafsu sehingga tidak tunduk pada godaan, bekerja di surga melayani orang-orang yang “diberkahi” (manusia dan jin), membimbing mereka, meresmikan pernikahan, menyampaikan pesan, memuji mereka, dan sebagainya <ref name="Britannica-Eschatology2" />{{rp|p=141}}
; Keselamatan non-Muslim
Para sarjana Muslim berbeda pendapat mengenai kriteria pasti keselamatan Muslim dan non-Muslim. Meskipun sebagian besar setuju bahwa umat Islam pada akhirnya akan diselamatkan – ''[[Syahid|para syahid]]'' yang tewas dalam pertempuran, diharapkan masuk surga segera setelah kematian<ref name="Britannica-Eschatology2" />{{rp|p=40}} – non-Muslim adalah masalah lain.
Para cendekiawan Muslim yang mendukung non-Muslim bisa masuk surga mengutip ayat tersebut:
{{bq|"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati."|{{qref|2|62|c=y}}}}
Mereka yang menentang keselamatan non-Muslim menganggap ayat ini hanya berlaku sampai kedatangan [[Muhammad|Nabi Muhammad]], dan setelah itu ayat ini [[Nasakh (tafsir)|dibatalkan]] oleh ayat lain:
{{bq|"Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi."|{{qref|3|85|c=y}}<ref>David Marshall ''Communicating the Word: Revelation, Translation, and Interpretation in Christianity and Islam'' Georgetown University Press 2011 {{ISBN|978-1-589-01803-7}} p. 8</ref><ref>Lloyd Ridgeon ''Islamic Interpretations of Christianity'' Routledge 2013 {{ISBN|978-1-136-84020-3}}</ref>}}
Secara historis, [[Mazhab teologi Islam|aliran teologi]] [[Asy'ariyah|Asy'ari]] dikenal memiliki pandangan optimis mengenai keselamatan bagi umat Islam,<ref name="IslamicLaw2">{{Cite book|last=Reinhart|first=Kevin|last2=Gleave|first2=Robert|year=2014|title=Islamic Law in Theory: Studies on Jurisprudence in Honor of Bernard Weiss|location=|publisher=[[Brill Publishers]]|isbn=9780567081612|editor-last=Lange|editor-first=Christian|editor-link=Christian Lange (Religious studies)|pages=|chapter=Sins, expiation, and non-rationality in fiqh|doi=|lccn=|orig-year=|chapter-url=https://books.google.com/books?id=tYyfAwAAQBA}}</ref> namun pandangan yang sangat pesimistis terjadi pada mereka yang mendengar tentang Muhammad dan karakternya, namun menolaknya. Mazhab [[Maturidiyah|Maturidi]] juga secara umum sepakat bahwa orang berdosa di kalangan umat Islam pun pada akhirnya akan masuk surga,<ref name="Lange-20165">{{Cite book|last=Lange|first=Christian|date=2016|url=|title=Paradise and Hell in Islamic Traditions|location=Cambridge United Kingdom|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-50637-3|page=|author-link=}}</ref> : 177 tapi tidak jelas apakah mereka mengira hanya Muslim yang akan pergi ke Janah,<ref name="Rationalistic2">{{Cite book|last=Isaacs|first=Rico|last2=Frigerio|first2=Alessandro|year=2018|title=Theorizing Central Asian Politics: The State, Ideology and Power|location=|publisher=[[Springer International Publishing]]|isbn=9783319973555|editor-last=|editor-first=|editor-link=|pages=|chapter=Pluralism in Jewish, Christian and Muslim thought|doi=|lccn=|orig-year=|chapter-url=https://books.google.com/books?id=VSt1DwAAQBAJ&dq=maturidi+salvation&pg=PA110}}</ref> : 110 atau jika non-Muslim yang memahami dan menaati "hukum universal Tuhan" juga akan diselamatkan.<ref name="Rationalistic2" /> : 109 Mazhab [[Muktazilah|Muʿtazila]] berpendapat bahwa kehendak bebas dan akuntabilitas individu diperlukan untuk keadilan Ilahi, sehingga menolak gagasan [[Syafa'at|syafaat]] (''Shafa'a'') oleh Muhammad atas nama orang-orang berdosa.<ref name="Britannica-Eschatology2" /> : 178 Tidak seperti sekolah lain, sekolah ini percaya bahwa Jannah dan Jahannam akan tercipta hanya setelah Hari Penghakiman.<ref name="Britannica-Eschatology2" /> : 167–168 Seperti kebanyakan Sunni, Islam Syiah berpendapat bahwa semua umat Islam pada akhirnya akan masuk Janah,<ref>''Awaa'il al-Maqaalaat'' by Shaikh al-Mufeed, p.14</ref><ref name="every Muslim-20202">{{Cite web|last=Al-Musawi|first=Sayyed Mohammad|date=2020|title=Is it a Shi'i belief that every Muslim, including people like Umar ibn Sa'd and Ibn Ziyad, will eventually enter paradise after being punished for their sins? Is there any Islamic sect that has such a belief?|url=https://www.al-islam.org/ask/is-it-a-shii-belief-that-every-muslim-including-people-like-umar-ibn-sad-and-ibn-ziyad-will-eventually-enter-paradise-after-being-punished-for-their-sins-is-there-any-islamic-sect-that-has-such-a-belief/sayyed-mohammad-al-musawi|website=al-Islam.org|access-date=4 May 2022}}</ref> dan seperti aliran [[Asy'ariyah|As'ari]], percaya bahwa orang-orang kafir yang lalai dan keras kepala akan masuk neraka, sedangkan mereka yang tidak mengetahui kebenaran Islam tetapi " jujur terhadap agamanya sendiri”, tidak akan.<ref name="Tehrani-202">{{Cite book|last=Tehrani|first=Ayatullah Mahdi Hadavi|date=5 September 2012|url=https://www.al-islam.org/faith-and-reason/question-20-heaven-and-hell|title=Faith and Reason|publisher=Al-Islam.org|chapter=Question 13: Non-muslims and Hell|access-date=25 April 2022}}</ref> [[Modernisme Islam|Ulama modernis]] [[Muhammad Abduh]] dan [[Rasyid Ridha|Rashid Ridha]] menolak anggapan bahwa [[Ahli Kitab]] dikecualikan dari Jannah, merujuk pada ayat lain.<ref name="koran-khoury2">Der Koran, ed. and transl. by [[Adel Theodor Khoury]], Gütersloh 2004, p. 67 (footnote).</ref>
* (Pahala dari Allah) bukanlah (menurut) angan-anganmu dan bukan (pula menurut) angan-angan Ahlulkitab. Siapa yang mengerjakan kejahatan niscaya akan dibalas sesuai dengan (kejahatan itu) dan dia tidak akan menemukan untuknya pelindung serta penolong selain Allah. Siapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia beriman, akan masuk ke dalam surga dan tidak dizalimi sedikit pun. (''An-Nisa''' ayat 123–124)<ref name="An-Nisa 123-124">{{cite web|title=An-Nisa 123–124|url=https://quran.com/4/123-124|website=Quran.com|access-date=7 June 2022}}</ref><ref name="koran-khoury2" />
== Deskripsi, rincian, dan organisasi ==
[[Berkas:Mohammed´s_Paradise.jpg|jmpl|[[Miniatur Persia]] yang menggambarkan surga dari ''Sejarah Nabi Muhammad'', [[Bibliothèque nationale de France]], Paris.]]
=== Sumber ===
Sumber tentang Jannah termasuk Alquran, tradisi Islam, keyakinan, tafsir Alquran (t''afsir'') dan "tulisan teologis lainnya".<ref name="JISYYHIU1981:vii2">[[Jannah#JISYYHIU1981|Smith & Haddad, ''Islamic Understanding'', 1981]]: p.vii</ref> "Kaum tradisionalis abad ketiga Islam memperkuat materi eskatologis secara besar-besaran khususnya di wilayah di mana" Al-Qur'an relatif diam "tentang sifat Jannah.<ref name="JISYYHIU1981:viii2">[[Jannah#JISYYHIU1981|Smith & Haddad, ''Islamic Understanding'', 1981]]: p.viii</ref> Beberapa manual eskatologi Sunni yang lebih populer adalah ''Kitāb al-rūḥ'' dari Ibn Qayyim al-Jawzīya dan ''al-Durra al-fākhira ft kashf 'ulūm al-ākhira'' dari Abǖ Ḥāmid al-Ghazālī.<ref name="JISYYHIU1981:viii2" />
=== Delights ===
Di Janah, Al-Quran mengatakan bahwa "mereka kekal (di dalamnya)."; (''Al-Furqan'' ayat 16).<ref name="RoadtoParadise">{{cite book|author1-last=Günther|author1-first=Sebastian|author2-last=Lawson|author2-first=Todd|year=2017|url=https://books.google.com/books?id=5_MoDgAAQBAJ|title=Roads to Paradise: Eschatology and Concepts of the Hereafter in Islam (2 vols.): Volume 1: Foundations and Formation of a Tradition. Reflections on the Hereafter in the Quran and Islamic Religious Thought / Volume 2: Continuity and Change. The Plurality of Eschatological Representations in the Islamicate World|publisher=[[Brill Publishers]]|isbn=978-9-004-33315-4|doi=10.1163/1875-9831_isla_COM_0300}}</ref>{{rp|p=65}}<ref>[[Annemarie Schimmel]]. Islam and The Wonders of Creation: The Animal Kingdom. [[Al-Furqan Islamic Heritage Foundation]], 2003. Page 46</ref> Ayat-ayat lain memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang kenikmatan surga:<blockquote>'Dan barangsiapa yang merasa takut berdiri di hadapan Tuhannya, maka ia akan memperoleh dua surga.
... Keduanya akan memiliki cabang-cabang yang rimbun.
... Di dalam setiap ‗Taman' itu akan ada dua mata air yang mengalir.
... Di masing-masing akan ada dua jenis buah.
... Mereka ˹orang-orang beriman˺ akan berbaring di atas perabot yang dilapisi dengan kain brokat yang kaya. Dan buah dari kedua Taman itu akan menggantung dalam jangkauan.
... Di kedua ‗Taman' itu akan ada bidadari-bidadari yang berpenampilan sederhana, yang belum pernah disentuh oleh manusia dan [[jin]].
... Gadis-gadis itu akan menjadi ˹sebagai gadis yang anggun˺ seperti batu delima dan batu karang.
... Adakah balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan?
... Dan di bawah kedua ‗Taman' ini akan ada dua taman lainnya.
... Keduanya akan berwarna hijau tua.
... Di masing-masing akan ada dua mata air yang memancar.
... Di keduanya akan ada buah, pohon palem, dan delima.
... Di semua Taman akan ada pasangan-pasangan yang mulia dan menyenangkan
...˹ Mereka akan menjadi bidadari-bidadari (houris) yang bermata indah, yang ditempatkan di paviliun-paviliun.
... Tidak ada manusia atau jin yang pernah menyentuh ‗para gadis' ini sebelumnya.
... Semua ˹orang beriman˺ akan berbaring di atas bantal-bantal hijau dan karpet-karpet yang indah.<ref name="Taylor">{{cite journal|last1=Taylor|first1=John B.|date=October 1968|title=Some Aspects of Islamic Eschatology|journal=Religious Studies|volume=4|issue=1|pages=60–61|doi=10.1017/S0034412500003395|jstor=20000089|s2cid=155073079}}</ref>
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (''Ar-Rahman'' ayat 46–76, Mustafa Khattab)<ref name="Taylor2">{{cite journal|last1=Taylor|first1=John B.|date=October 1968|title=Some Aspects of Islamic Eschatology|journal=Religious Studies|volume=4|issue=1|pages=60–61|doi=10.1017/S0034412500003395|jstor=20000089|s2cid=155073079}}</ref></blockquote>Smith dan Haddad merangkum beberapa kenikmatan dalam Al-Quran:<blockquote>Paduan suara malaikat akan bernyanyi dalam bahasa Arab (satu-satunya bahasa yang digunakan di surga), jalan-jalannya akan sama akrabnya dengan jalan-jalan di negara penghuninya, penghuninya akan makan dan minum 100 kali lebih banyak daripada yang dapat ditampung oleh tubuh duniawi dan akan menikmatinya 100 kali lebih banyak, kamar-kamar mereka akan memiliki karpet tebal dan sofa brokat, pada hari Jumat mereka akan pergi ke pasar untuk mendapatkan pakaian baru untuk mempercantik diri, mereka tidak akan menderita penyakit fisik atau tunduk pada fungsi-fungsi seperti tidur, meludah, atau buang air besar, dan mereka akan awet muda.<ref name="JISYYHIU1981:89">[[Janah#JISYYHIU1981|Smith & Haddad, ''Islamic Understanding'', 1981]]: p.89</ref></blockquote>
[[Berkas:Pomegranate_flower_and_fruit.jpg|jmpl|Bunga dan buah delima, disebutkan sebagai buah di surga dalam Al-Quran (''Ar-Rahman'' ayat 68). Oleh karena itu, buah ini digunakan sebagai bahan makanan penutup ([[Asyura (makanan)|Asyura]]) yang digunakan untuk memperingati peristiwa kenabian.]]
Apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, (''Az- Zumar'' ayat 73)<ref name="JISYYHIU1981:88">[[Janah#JISYYHIU1981|Smith & Haddad, ''Islamic Understanding'', 1981]]: p.88</ref> (sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. ([[Surah Ar-Ra’d|''Ar-Ra'd'' ayat 24]]).<ref name="GS">{{cite book|last1=Sale|first1=George|date=1891|title=[[The Koran: Commonly Called the Alkoran of Mohammed]]...|location=New York|publisher=John B. Alden|author1-link=George Sale}}</ref>
Di dalamnya tidak akan ada terlalu banyak panas atau dingin yang menyengat; di sana ada mata air yang mengalir. ([[Surah Al-Ghasyiyah|''Al-Ghasyiyah'' ayat 10]]), (yaitu) di Sidratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan. (''Al-Najm'' ayat 14–16, dan [[Surah Yasin|''Yasin'' ayat 56–57]]).<ref name="JISYYHIU1981:88" /> dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya), ([[Surah Al-Ghasyiyah|''Al-Ghasyiyah'' ayat 10-16]]) penuh dengan jus anggur "mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk," [''Al-Waqiah'' ayat 19],<ref name="IslamQA-127938">{{cite web|date=2009-10-07|title=The difference between the wine of this world and the Hereafter|url=https://islamqa.info/en/answers/127938/the-difference-between-the-wine-of-this-world-and-the-hereafter|website=Islam Question and Answer|access-date=30 June 2022}}</ref> dan tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa.
== Lihat pula ==
* [[Elysium]]
* [[Taman Eden]]
* [[Eskatologi Islam]]
* [[Isra Mikraj]]
* [[Masjid Nabawi|Rawdah ash-Sharifah]]
== Referensi ==
=== Catatan penjelasan ===
{{reflist|group=Note}}
=== Kutipan ===
{{Reflist|30em}}
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|last=Lange|first=Christian|date=2016|url=|title=Paradise and Hell in Islamic Traditions|location=Cambridge Britania Raya|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-50637-3|page=|author-link=|url-status=live}}
* {{cite book|last1=Rustomji|first1=Nerina|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=YVasAgAAQBAJ&q=Al-Ghazali+on+jahannam&pg=PT143|title=The Garden and the Fire: Heaven and Hell in Islamic Culture|publisher=Columbia University Press|isbn=9780231140850|ref=NRGF2009|access-date=25 Desember 2014|url-status=live}}
* {{cite book|last1=Smith|first1=Jane I.|last2=Haddad|first2=Yvonne Y.|date=1981|url=https://vdoc.pub/download/the-islamic-understanding-of-death-and-resurrection-1fa354cla15g|title=The Islamic Understanding of Death and Resurrection|location=Albany, NY|publisher=SUNY Press|ref=JISYYHIU1981}}
* {{cite journal|last1=Thomassen|first1=Einar|date=2009|title=Islamic Hell|journal=Numen|volume=56|issue=2–3|pages=401–416|doi=10.1163/156852709X405062|jstor=27793798|ref=ETISN2009}}
== Pranala luar ==
{{wikiquote|Jannah}}{{Islam-stub}}{{Authority control}}
[[Kategori:Eskatologi Islam]]
[[Kategori:Surga]]
| |||