Jembatan Pasupati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rafka Aditia (bicara | kontrib)
Merapikan dan penambahan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(42 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bridge
[[Gambar:Bandung pasopati.jpg|thumb|Jembatan Pasupati]]
|bridge_name =Jembatan Pasupati
'''Jembatan Pasupati''' adalah sebuah [[jembatan]] yang menghubungkan bagian utara dan timur [[Bandung]] melewati lembah [[Cikapundung]]. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.
|image =Bandung pasopati.jpg
|locale =[[Jawa Barat]]
|official_name =Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
|length =2,8 km
|width =30–60 m
|begin =2001
|complete =2005
|open =26 Juni 2005
}}
'''Jembatan Pasupati''' atau '''Jalan Layang Pasupati''' dan '''Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja''' adalah sebuah [[jembatan]] yang menghubungkan bagian utara dan timur [[Kota Bandung]] melewati lembah [[Cikapundung]]. Panjangnya 2,8&nbsp;km dan lebarnya 30–60 m.<ref>{{Cite web |url=http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-jembatan-detail.asp?id=307 |title=Salinan arsip |access-date=12 April 2014 |archive-date=4 Maret 2016 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304081420/http://pustaka.pu.go.id/new/infrastruktur-jembatan-detail.asp?id=307 |dead-url=yes }}</ref> Sebagian jalan itu dibangun di atas Jalan Pasteur, adalah jalan lama dengan pohon palm raja disebelah kanan dan kirinya yang menjadi ciri kota Bandung.<ref name="sumber">Suganda, Her.2007. ''Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas''. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.</ref> Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Oleh karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi lampu sorot warna-warni.<ref>http://www.merdeka.com/peristiwa/indahnya-bandung-kini-lampu-warna-warni-hiasi-jembatan-pasupati.html</ref> Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Di bawah Jembatan Pasupati terdapat taman yang bernama Taman Pasupati. Pada 1 Maret 2022, [[Gubernur Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]] meresmikan penamaan jalan dari Jembatan Layang Pasupati menjadi Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja untuk menghormati jasa dari akademisi asal [[Universitas Padjadjaran]] sekaligus mantan [[Menteri Luar Negeri Indonesia|menteri luar negeri]] di bawah pemerintahan [[Soeharto]] bernama [[Mochtar Kusumaatmadja]]<ref>{{cite news|url=https://kumparan.com/kumparannews/rk-ungkap-alasan-ganti-nama-jalan-layang-pasupati-jadi-mochtar-kusumaatmadja-1xbGKjMBIQZ|title=RK Ungkap Alasan Ganti Nama Jalan Layang Pasupati Jadi Mochtar Kusumaatmadja|last1=Hadi|first1=Fadjar|last2=Rasyad|first2=Rachmadi|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|date=1 Maret 2022|accessdate=9 Maret 2022}}</ref>
 
== Sejarah ==
Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah [[Kuwait]]. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya, pada 1 Januari 1101, uji coba pertama sudah dilakukan. Jembatan ini akan menjadi salah satu [[markah tanah]] kota Bandung.
[[Berkas:Bandung Pasupati Skyline.jpg|jmpl|300px|ka|Panorama di atas jalan layang Pasupati]]
Jalan layang (''flyover'') Pasupati merupakan nama jalan layang di daerah Bandung. Nama Pasupati ini pengganti dari nama sebelumnya ''Paspati'' yang dalam artian Sunda “pas mati”. Pasupati merupakan singkatan dari Jalan Pasteur dan Jalan Surapati.<ref>Affandy, Frances B., Andi Abubakar.2003. ''Potrait of West Java Heritage (Potret Pusaka Jawa Barat)''. Bandung: Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung, Dinas Kabudayaan jeung Pariwisata Jawa Barat.</ref> Jalan layang Pasupati secara historis sudah terancang oleh arsitek Ir. Karsten. Arsitek wilayah ini pada tahun 1920-an sudah menyimpan dasar-dasar rancangan kota Bandung. Sampai ke sepuluh tahun selanjutnya, dari tahun 1931, rancangan itu masih tetap jadi obsesi sebagaimana program Autostrada yang menghubungkan ''missing link'' Jalan Pasteur (''Pasteurweg'') dan Jalan Ir. H. Djuanda (''Dagoweg'').<ref name="buku">Hardjasaputra, A. Sobana.2000. ''Bandung, Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat''. Jatinangor: Alwaprint.</ref> Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan.
 
== Struktur ==
Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Dr. Junjunan) dan Jalan Surapati. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara.
Jalan layang Pasupati merupakan jalan layang pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya yang disebut ''lock up device'' (LUD) dibuat di Prancis, sebuanya jumlahnya 76 buah. Jembatan ini secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen yang ditopang oleh 46 tiang. Setiap segmen beratnya 80 ton sampai ke 140 ton. Yang menarik, jembatan ini dilengkapi dengan [[Jembatan kabel pancang|jembatan ''cable stayed'']] sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung. ''Cable stayed'' merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan jembatan itu ditopang oleh 19 kabel baja yang terdiri dari 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur. Setiap kabel isinya 91 kabel kecil yang masing-masing kabel kecil itu terdiri dari tujuh kabel yang lebih kecil lagi. Sepuluh kabel yang dipasang di sebelah barat dibuat berpasangan.<ref name="buku" />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan konstruksi ''cable-stayed''.
 
{{bangunan-stub}}
{{jawa-barat-stub|Pasupati}}
 
[[Kategori:Jembatan di IndonesiaJawa Barat|Pasupati]]
[[Kategori:Kota Bandung]]