Perang Enam Hari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kesalahan ketik Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
(25 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
| caption = Wilayah yang dikuasai Israel sebelum dan sesudah Perang Enam Hari. [[Selat Tiran]] (dilingkari) diapit oleh [[Teluk Aqabah]] di sebelah utara dan [[Laut Merah]] di sebelah selatan.
| causes = Angkatan Laut Mesir memblokade [[Selat Tiran]], pengerahan tentara Mesir ke [[Semenanjung Sinai]], pengusiran Pasukan Darurat PBB oleh Mesir, dan dukungan Suriah terhadap serbuan [[Fidayin]] (pasukan berani mati) ke wilayah Israel.
| date =
| place = [[Timur Tengah]]
| result = Kemenangan di pihak [[Pasukan Pertahanan Israel|Israel]]
Baris 19:
| strength2 = Mesir: 240.000 serdadu<br />Suriah, Yordania, dan Irak: 307.000 serdadu<br /> 957 pesawat tempur<br />2.504 tank<ref name="Tucker 2004, hlm. 176" /><br />Lebanon: 2 pesawat tempur<ref name="Griffin 2006, hlm. 336.">Griffin 2006, hlm. 336.</ref><br />
'''Total serdadu''': 547.000 personel<br /> 240.000 personil dikerahkan untuk bertempur
| casualties1 =
<hr/>400 tank hancur<ref>Zaloga, Steven (1981). ''Armour of the Middle East Wars 1948–78 (Vanguard)''. Osprey Publishing.</ref><br />46 pesawat tempur hancur
| casualties2 = '''Mesir:'''
<hr/>Ratusan tank hancur<br />Lebih dari 452 pesawat tempur hancur
| casualties3 = 20 rakyat sipil Israel tewas<ref name="Oren, hlm. 185-187" /><br />34 personel [[United States Navy|Angkatan Laut]], [[United States Marine Corps|Marinir]], dan [[National Security Agency|NSA]] Amerika Serikat tewas<ref>Gerhard, William D.; Millington, Henry W. (1981). "Attack on a SIGINT Collector, the USS Liberty" (PDF). NSA History Report, U.S. Cryptologic History series. National Security Agency. partially declassified 1999, 2003.</ref><ref>Baik AS maupun Israel secara resmi menyatakan [[Insiden USS Liberty|insiden USS ''Liberty'']] terjadi akibat kekeliruan identifikasi.</ref><br />17 personel Marinir Soviet (dikabarkan) tewas<ref name=ginor/>
Baris 27:
}}
'''Perang Enam Hari''' ({{lang-he|מלחמת ששת הימים}}, ''Milhemet Syesyet Hayamim''; {{lang-ar|حرب الأيام الستة}}, ''Harbul Ayyamus Sittah''), yang disebut pula '''Musibah Kemunduran''' ({{lang-ar|النكسة}}, ''An-Naksah''), '''Perang Juni''', '''Perang Arab-Israel Ketiga''', '''Perang Arab-Israel 1967''', atau '''Perang 1967''' ({{lang-ar|حرب ۱۹٦۷}}, ''Ḥarb 1967''), adalah perang antara [[Israel]] dan tiga negara Arab tetangganya, yakni [[Mesir]] (kala itu bernama [[Republik Arab Bersatu]]), [[Yordania]], dan [[Suriah]], yang berlangsung dari tanggal
Hubungan antara Israel dan negara-negara jirannya tidak kunjung membaik selepas [[Perang Arab-Israel 1948]]. Pada tahun 1956, [[Krisis Suez|Israel menginvasi Semenanjung Sinai]], dengan salah satu tujuan untuk membuka kembali [[Selat Tiran]] yang ditutup bagi industri pelayaran Israel oleh Mesir sejak tahun 1950. Israel dapat didesak mundur, tetapi berhasil memaksa Mesir menjamin keleluasaan kapal-kapal Israel untuk berlalu-lalang di Selat Tiran. Meskipun [[Pasukan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa]] ditempatkan di sepanjang tapal batas kedua negara, tidak ada kesepakatan [[demiliterisasi]].<ref name="Rikhye2013">{{cite book|author=Major General Indar Jit Rikhye|title=The Sinai Blunder: Withdrawal of the United Nations Emergency Force Leading....|url=https://books.google.com/books?id=teHWAQAAQBAJ&pg=PR8|date=28 October 2013|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-1-136-27985-0|pages=8–}}</ref>
Baris 37:
Gamal Abdul Nasir berhasil menghasut Suriah dan Yordania untuk mulai menyerang Israel dengan memanfaatkan situasi yang masih belum menentu untuk mengklaim bahwa Mesir telah berhasil mematahkan serangan udara Israel. Serangan balasan Israel berhasil memaksa Yordania melepaskan daerah [[Yerusalem Timur]] dan daerah [[Tepi Barat]], sementara Suriah terpaksa melepaskan daerah [[Dataran Tinggi Golan]].
Pihak-pihak yang bertikai akhirnya bersedia menandatangani sebuah kesepakatan gencatan senjata pada tanggal 11 Juni. Perang Enam Hari telah melumpuhkan kekuatan militer Mesir, Suriah, dan Yordania, karena Israel berhasil menewaskan sekitar 20.000 orang serdadu mereka dan hanya kehilangan kurang dari 1.000 orang serdadu. Keberhasilan Israel bukan hanya karena hasil dari strategi yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan dengan sempurna, tetapi juga disebabkan oleh lemahnya kepemimpinan negara-negara Arab dan lemahnya kepemimpinan serta strategi militernya. Israel berhasil merebut Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Tepi Barat dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Kemenangan Israel membuatnya
== Latar belakang ==
Baris 45:
Selepas [[Krisis Suez]] pada tahun 1956, Mesir menyetujui penempatan [[Pasukan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (UNEF) di Semenanjung Sinai untuk memastikan semua pihak yang pernah bertikai benar-benar menaati [[Perjanjian Gencatan Senjata 1949|Kesepakatan Gencatan Senjata 1949]].<ref>{{cite web |publisher=Rauschning, Wiesbrock & Lailach 1997, hlm. 30; Sachar 2007, hlmn. 504, 507–08 |url=https://www.un.org/en/peacekeeping/missions/past/unef1backgr2.html |title=First United Nations Emergency Force (UNEF I) – Background (Full text)}}</ref> Setahun kemudian, mulai marak terjadi keributan kecil antara Israel dan jiran-jiran Arabnya, terutama Suriah. Pada awal bulan November 1966, Suriah menandatangani [[Keamanan kolektif|Perjanjian Pertahanan Bersama]] dengan Mesir.<ref>Menurut sejumlah sumber, perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 4 November, sementara menurut sejumlah sumber lain ditandatangani pada tanggal 7 November. Sebagian besar sumber hanya menyebutkan "pada bulan November". Gawrych (2000) hlm. 5</ref> Tak seberapa lama sesudah penandatangan Perjanjian Pertahanan Bersama itu, [[Pasukan Pertahanan Israel|Angkatan Pertahanan Israel]] (API) [[Insiden Samu|menyerbu desa]] [[As-Samu]] di daerah Tepi Barat yang dikuasai Yordania<ref>Segev, 2007, hlmn. 149–52.</ref> sebagai aksi balasan terhadap aktivitas gerilya [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO),<ref>Schiff, Zeev, ''History of the Israeli Army'', Straight Arrow Books (1974) hlm. 145</ref><ref>Churchill & Churchill, ''The Six Day War'', Houghton Mifflin Company (1967) hlm. 21</ref> termasuk sebuah serangan ranjau darat yang merenggut tiga korban jiwa.<ref>Pollack, Kenneth, ''Arabs at War: Military Effectiveness 1948–1991'', University of Nebraska Press (2002), hlm. 290</ref> Pasukan Yordania yang maju menghadapi Israel dapat dipukul mundur dalam waktu singkat.<ref>Hart, 1989 hlm. 226</ref> [[Hussein dari Yordania|Raja Yordania, Hussein]], mengecam Presiden Mesir, [[Gamal Abdul Nasir]], karena tidak datang membantu Yordania, dan malah "sembunyi di balik rok UNEF".<ref>Oren 2002/2003, hlm. 312; Burrowes & Douglas 1972, hlmn. 224–225</ref><ref name=shemesh2007p118 /><ref name=Tessler1994p378 />
Pada bulan Mei 1967, Presiden Gamal Abdul Nasir menerima laporan palsu dari [[Uni Soviet]] bahwa Israel sedang mengerahkan pasukan secara besar-besaran ke tapal batas Suriah.<ref>Herzog 1982, hlm. 148</ref> Presiden Gamal Abdul Nasir mulai mengerahkan pasukan
{{quote|Jika ada satu tindakan
Pada tanggal 30 Mei, Yordania dan Mesir menandatangani sebuah pakta pertahanan bersama. Keesokan harinya, atas undangan Yordania, Angkatan Darat Irak mulai mengerahkan serdadu dan kendaraan tempur ke Yordania.<ref>Churchill hlmn. 52 dan 77</ref> Pasukan ini kemudian diperkuat lagi oleh sepasukan kontingen Mesir. Pada tanggal 1 Juni, Israel membentuk [[pemerintahan persatuan nasional]] dengan memperluas kabinet, dan pada tanggal 4 Juni memutuskan untuk maju berperang. Keesokan paginya, Israel melancarkan [[Operasi Fokus]], serangan udara dadakan berskala besar yang mengawali Perang Enam Hari.
Baris 56:
Mesir telah mendirikan pangkalan-pangkalan pertahanan di Semenanjung Sinai atas dasar asumsi bahwa Israel akan menyerang lewat segelintir jalan lintas Sinai, alih-alih melalui medan yang sukar dijelajahi. Israel memutuskan untuk menghindari risiko menggempur pangkalan-pangkalan pertahanan Mesir dari arah depan, dan malah mengejutkan mereka dengan serangan dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dalam tulisannya yang dimuat di harian ''[[The New York Times]]'' edisi 23 Mei 1967, James Reston mencermati bahwa, "dalam hal kedisiplinan, pelatihan, ketahanan mental, peralatan, dan kecakapan umum, angkatan bersenjatanya [Gamal Abdul Nasir] dan angkatan bersenjata negara-negara Arab lainnya, tanpa bantuan langsung dari Uni Soviet, bukanlah tandingan Israel. ... Bahkan dengan 50.000 orang serdadu berikut jenderal-jenderal terbaiknya dan angkatan udara di Yaman sekalipun, ia tidak mampu menerobos masuk ke negara kecil yang primitif itu, malah usahanya membantu kaum pemberontak
Menjelang perang meletus, Israel sudah yakin akan menang dalam 3–4 hari. Amerika Serikat memperkirakan bahwa Israel perlu 7–10 hari untuk menang, dan perkiraan Amerika Serikat ini didukung oleh perkiraan yang dibuat Inggris.<ref>Quigley, ''The Six-Day War and Israeli Self-Defence'', hlm. 60. (Cambridge University Press)</ref>
Baris 126:
Langkah Israel yang pertama dan terpenting adalah serangan dadakan terhadap [[Angkatan Udara Mesir]]. Mula-mula Israel maupun Mesir mengumumkan bahwa mereka telah diserang oleh negara lain.
Pada tanggal 5 Juni, pukul 7 lebih 45 menit waktu Israel, diiringi kumandang bunyi [[sirene pertahanan sipil]] di seluruh Israel, AUI melancarkan [[Operasi Fokus]] ({{lang-he|מבצע
Sementara itu, Mesir justru menghambat usaha pertahanannya sendiri dengan menghentikan seluruh sistem pertahanan udara lantaran khawatir para serdadu Mesir pemberontak akan menembak jatuh pesawat terbang yang ditumpangi Jenderal Besar [[Abdul Hakim Amir]] dan Letnan Jenderal Sidqi Mahmud dari Al Maza menuju Bir Tamada di [[Sinai]] untuk bertatap muka dengan para komandan pasukan yang ditempatkan di sana. Ditutup atau dibukanya sistem pertahanan udara Mesir tidak sesungguhnya tidak berpengaruh apa-apa karena pilot-pilot Israel menerbangkan pesawat-pesawat mereka di bawah pantauan [[radar]] Mesir sekaligus di bawah titik terendah yang dapat dijangkau tembakan rudal darat-ke-udara [[S-75 Dvina|SA-2]].<ref>Bowen 2003, hlmn. 114–115 (wawancara penulis dengan Jenderal Salahudin Hadidi yang mempimpin sidang mahkamah militer yang mengadili para petinggi angkatan udara dan sistem pertahanan udara seusai perang).</ref>
Baris 213:
Akhir dari perang juga membawa perubahan religius. Di bawah pemerintahan Yordania, orang-orang Yahudi dan Nasrani dilarang memasuki Kota Suci Yerusalem, yang termasuk [[Tembok Ratapan]], situs paling suci orang Yahudi sejak kehancuran Bait Suci mereka. Orang Yahudi merasakan situs-situs Yahudi tidak dirawat, dan kuburan-kuburan mereka telah dinodai.<ref>''[The Jewish Presence Through the Ages]'', 29 May 2008, Israel Hasbara Committee (IHC). Diakses Mei 2008.</ref><ref>Salah, Abdullah, ''[http://domino.un.org/unispal.nsf/fd807e46661e3689852570d00069e918/a5a31d1162fe70aa85256b61006b916e!OpenDocument Letter dated 2 May 1988 from the Permanent Representative of Jordan to the United Nations addressed to the Secretary-General (A/43/348-S/19858 3 May 1988)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}'', Forty-third session Item 77 of the preliminary list, UN Security Council - General Assembly. Diakses 31 Mei 2008.</ref> Setelah dikuasai Israel, pelarangan ini dibalik. Israel mempersulit para pemuda Islam yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa dengan alasan keamanan, dan hanya orang tua dan anak-anak saja yang diperbolehkan, meskipun [[Masjid Al-Aqsa]] dipercayakan di bawah pengawasan wakaf Muslim dan orang-orang Yahudi dilarang untuk beribadah di sana.<ref>[http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/History/67_War.html The 1967 Six-Day War]</ref>
Insiden lain ialah adanya penggalian terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa dengan tujuan mencari [[Bait Allah#Bait Suci pertama dan kedua|Haikal Sulaiman (Bait Suci Kedua)]], yang membuat pondasi masjid menjadi rapuh dan kemungkinan besar masjid dapat ambruk.<ref>''[https://web.archive.org/web/20080329005338/http://afp.google.com/article/ALeqM5gqKLsrw_vAzHpA0MubslDP55VLgg Secret tunnel unearths new Jerusalem conflict]'', Mar 26, 2008, AFP via Google, diakses 31 Mei 2008.</ref><ref>Rapoport, Meron, ''[http://www.haaretz.com/hasen/spages/821774.html City of David tunnel excavation proceeds without proper permit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080419114651/http://www.haaretz.com/hasen/spages/821774.html |date=2008-04-19 }}'', Sun., March 16, 2008 Adar2 10, 5768, HAARETZ.com, diakses 31 Mei 2008.</ref> Situs Al-Aqsa Online menyebutkan (15/2/2008), telah terjadi longsoran yang menimbulkan lubang sedalam dua meter dengan diameter 1,5 meter.<ref name="Al-Aqsa Landslide Sounds the Alarm">''[http://www.theicuc.org/msa/public/node/486 Al-Aqsa Landslide Sounds the Alarm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081121021331/http://www.theicuc.org/msa/public/node/486 |date=2008-11-21 }}'', Sat, 02/16/2008 - 11:40pm., MSA-The Islamic Center of the University of Connecticut. Diakses 31 Mei 2008.</ref> Longsoran itu terjadi di dekat Pintu Gerbang Al-Selsela dan sumber air Qatibai, sisi barat masjid. Dalam pernyataannya, lembaga rekonstruksi tempat-tempat suci Islam Al-Aqsa Foundation menyatakan, longsoran itu disebabkan oleh penggalian yang dilakukan sekelompok warga Israel di bawah kompleks Masjid Al-Aqsa dan penggalian tersebut sudah mencapai Pintu Gerbang Selsela.<ref name="Al-Aqsa Landslide Sounds the Alarm"/> Hal serupa juga dilontarkan gerakan Islam di Israel pimpinan Syaikh Raed Salah, yang menyerukan agar negara-negara Muslim segera mengambil langkah untuk menghentikan penggalian tersebut yang dilakukan di kompleks Masjid Al-Aqsa.<ref>Lis, Jonathan, ''[http://www.haaretz.com/hasen/spages/826810.html Salah calls for 'intifada' against Temple Mount excavation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080604234010/http://www.haaretz.com/hasen/spages/826810.html |date=2008-06-04 }}'', Tue., January 29, 2008 Shvat 22, 5768, HAARETZ.com, diakses 31 Mei 2008.</ref>
Selain kegiatan penggalian, pada Februari 2007, buldoser-buldoser Israel menghancurkan jembatan kayu menuju Pintu Gerbang Al-Maghariba dan menghancurkan dua ruang di bawah tanah, komplek Masjid Al-Aqsa.<ref>''[http://www.presstv.ir/detail.aspx?id=3926§ionid=3510101 Israel dumps Al-Maghariba antiquities] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090122042215/http://www.presstv.ir/detail.aspx?id=3926§ionid=3510101 |date=2009-01-22 }}'', Mon, 26 Mar 2007 21:07:30, Press TV, diakses 31 Mei 2008.</ref><ref>''[http://weekly.ahram.org.eg/2007/832/re63.htm Catalogue of provocations] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081115224345/http://weekly.ahram.org.eg/2007/832/re63.htm |date=2008-11-15 }}'', 15 - 21 February 2007 Issue No. 832, Al-Ahram Weekly Online, © Copyright Al-Ahram Weekly. All rights reserved. Diakses 31 Mei 2008.</ref> Aksi Israel ini menuai protes dari rakyat Palestina dan negara-negara Muslim. Namun Israel seakan-akan tidak mendengarkan kecaman-kecaman itu.
=== Perubahan politik ===
Baris 463:
* {{cite book|author=Segev, Tom|title=Israel in 1967|publisher=Keter|year=2005|id=ISBN 965-07-1370-0}}
* Sela, Avraham (1997). ''The Decline of the Arab-Israeli Conflict: Middle East Politics and the Quest for Regional Order''. SUNY Press. ISBN 0-7914-3537-7
* {{cite book|author=Shlaim, Avi|title=The Iron Wall: Israel and the Arab World|url=https://archive.org/details/ironwallisraelar00unse|publisher=W. W. Norton & Company|year=2001|id=ISBN 0-393-32112-6}}
* Smith, Grant (2006). ''Deadly Dogma''. Institute for Research: Middle Eastern Policy. ISBN 0-9764437-4-0
* Stephens, Robert H. (1971). ''Nasser: A Political Biography''. London: Allen Lane/The Penguin Press. ISBN 0-7139-0181-0
Baris 496:
[[Kategori:Perang Enam Hari| ]]
[[Kategori:Israel dalam tahun 1967]]
[[Kategori:
[[Kategori:Perang yang melibatkan Mesir]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Israel]]
|