Wibisana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: ne:विभीषण |
→Kepribadian: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{TMH Infobox|
'''Wibisana''' ([[bahasa Sansekerta|Sanskerta]]: '''विभीषण''', {{IAST|''Vibhīshaṇa''}}) adalah nama seorang tokoh protagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]''. Ia adalah adik kandung [[Rahwana]] yang menyeberang ke pihak [[Sri Rama]]. Dalam perang besar antara bangsa [[Rakshasa]] melawan [[Wanara]], Wibisana banyak berjasa membocorkan kelemahan kaumnya, sehingga pihak Wanara yang dipimpin Rama memperoleh kemenangan. Sepeninggal Rahwana, Wibisana menjadi raja [[Kerajaan alengka|Alengka]]. Ia dianggap sebagai salah satu [[Chiranjiwin]], yaitu makhluk abadi selamanya.▼
| Image = Vibhishana as King of Lanka.jpg
| Caption = Lukisan Raja Wibisana dan pengawalnya, dibuat pada zaman [[Mughal]], dari [[India]].
| Ejaan_Sanskerta = Vibhīshaṇa
| Golongan = [[Rakshasa|raksasa]]
| Senjata = [[panah]], [[pedang]]
| Ayah = [[Wisrawa]]
| Saudara = [[Kuwera]], [[Rahwana]], [[Kumbakarna]], [[Surpanaka]]
| Ibu = [[Sukesi]] (Kaikesi)
| Istri = [[Sarama (Ramayana)|Sarama]]
| Asal = [[Kerajaan Alengka]]
| Tokoh = ''Ramayana''
| Kitab = ''[[Ramayana]]''
}}
▲'''Wibisana'''
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Wibisana sering disebut dengan nama lengkap '''Gunawan Kuntawibisana'''. Tempat tinggalnya bernama
== Silsilah keluarga ==
Menurut versi ''[[Ramayana]]'', Wibisana adalah putra bungsu pasangan [[Wisrawa]] dan [[Kaikesi]]. Ayahnya seorang [[resi]] putra [[Pulastya]]. Sementara ibunya adalah putri [[Sumali]], seorang raja [[Rakshasa]] dari [[Kerajaan Alengka]]. Versi lain, yaitu ''[[Mahabharata]]'' menyebut Wibisana sebagai putra wisrawa dan Malini. Menurut versi kedua tersebut, Kaikesi hanya melahirkan dua
Wibisana menikah dengan seorang wanita dari bangsa Rakshasa bernama Sarama. Istrinya itu juga bersifat bijaksana. Ia menjadi pelindung [[Sita]] istri [[Rama]] ketika ditawan Rahwana.
== Kepribadian ==
Meskipun berasal dari bangsa [[Rakshasa|raksasa]],
Wibisana menghabiskan masa mudanya dengan bertapa memuja [[Wisnu]]. Ia juga memuja [[Brahma]] bersama dengan kedua kakaknya, yaitu [[Rahwana]] dan [[Kumbakarna]]. Ketika Dewa Brahma turun untuk memberikan anugerah, Rahwana dan Kumbakarna mengajukan permohonan diberi kekuatan dan kesaktian untuk bisa menaklukkan para [[Dewa (Hindu)|dewa]].
Wibisana bersikap lain. Ia justru meminta agar selalu berada di jalan kebenaran atau [[
== Peran di Alengka ==
Dalam kisah ''[[Ramayana]]'', setelah gagal membujuk kakaknya untuk mengembalikan [[Sita]] kepada [[Rama]], Wibisana memutuskan untuk berpihak pada
▲Dalam kisah [[Ramayana]], setelah gagal membujuk kakaknya untuk mengembalikan [[Sita]] kepada [[Rama]], Wibisana memutuskan untuk berpihak pada [[Rama]] yang diyakininya sebagai pihak yang benar. Hal ini berarti dia harus melawan kakaknya sendiri ([[Rahwana]]) demi membela kebenaran. Menarik untuk dilihat bahwa [[Kumbakarna]] (yang juga masih saudara kandung dengan Wibisana dan [[Rawana]]) mengambil sikap yang berlawanan, dimana [[Kumbakarna]] tetap membela tanah air, walaupun menyadari bahwa dia berada di pihak yang salah. Wibisana merupakan tokoh yang menunjukkan bahwa kebenaran itu menembus batas-batas nasionalisme, bahkan ikatan persaudaraan.
[[File:Vibhishana_bows_before_Rama.jpg|ka|280px|jmpl|Lukisan pembelotan Wibisana ke pihak [[Rama]]. Dalam lukisan, tampak figur sedang mencakupkan tangan (Wibisana) ke hadapan figur berkulit biru (Rama). Lukisan khas Kangra dari [[India]], dibuat sekitar tahun 1790.]]
Karena merasa tidak mendapat tempat di [[Alengka]], Wibisana pergi bersama empat
Ketika [[Kumbakarna]] maju menghadapi
▲== Wibisana memihak Rama ==
▲Karena merasa tidak mendapat tempat di [[Alengka]], Wibisana pergi bersama empat rakshasa yang baik dan menghadap [[Rama]]. Dalam perjalanan ia dihadang oleh [[Sugriwa]], raja [[wanara]] yang mencurigai kedatangan Wibisana dari Alengka. Setelah Rama yakin bahwa Wibisana bukan orang jahat, Wibisana menjanjikan persahabatan yang kekal. Dalam misi menghancurkan [[Rahwana]], Wibisana banyak memberi tahu rahasia Alengka dan seluk-beluk setiap rakshasa yang menghadang Rama dan pasukannya. Wibisana juga sadar apabila ada mata-mata yang menyusup ke tengah pasukan [[wanara]], dan melaporkannya kepada Rama. Saat pasukan wanara berhasil dikelabui oleh [[Indrajit]], Wibisana adalah orang yang tanggap dan mengetahui akal Indrajit yang licik.
▲Ketika [[Kumbakarna]] maju menghadapi [[Rama]] dan pasukannya, Wibisana memohon agar ia diberi kesempatan berbincang-bincang dengan kakaknya itu. Rama mengabulkan dan mempersilakan Wibisana untuk bercakap-cakap sebelum pertempuran meletus. Saat bertatap muka dengan Kumbakarna, Wibisana memohon agar Kumbakarna mengampuni kesalahannya sebab ia telah menyeberang ke pihak musuh. Wibisana juga pasrah apabila Kumbakarna hendak membunuhnya. Melihat ketulusan adiknya, Kumbakarna merasa terharu. Kumbakarna tidak menyalahkan Wibisana sebab ia berbuat benar. Kumbakarna juga berkata bahwa ia bertempur karena terikat dengan kewajiban, dan bukan semata-mata karena niatnya sendiri. Setelah bercakap-cakap, Wibisana mohon pamit dari hadapan Kumbakarna dan mempersilakannya maju untuk menghadapi Rama.
== Raja Alengka ==
Setelah [[Kumbakarna]] dan [[Rahwana]] dibunuh oleh [[Rama]], Wibisana dan para sahabatnya menyelenggarakan upacara pembakaran yang layak bagi kedua
▲Setelah [[Kumbakarna]] dan [[Rahwana]] dibunuh oleh [[Rama]], Wibisana dan para sahabatnya menyelenggarakan upacara pembakaran yang layak bagi kedua ksatria tersebut. Kemudian ia dinobatkan menjadi Raja [[Alengka]] yang sah. Ia merawat [[Mandodari]], janda yang ditinggalkan Rahwana, dan hidup bersama dengan permaisurinya yang bernama Sarma. Wibisana memerintah Alengka dengan bijaksana. Ia mengubah Alengka menjadi kota yang berlandaskan [[dharma]] dan kebajikan, setelah sebelumnya rusak karena pemerintahan Rahwana.
== Versi pewayangan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangpop van karbouwenhuid voorstellende Wibisana TMnr 809-29a.jpg|jmpl|Raden Wibisana sebagai tokoh pewayangan Jawa.]]
Wibisana menikah dengan [[bidadari]] bernama Triwati. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama [[Trijata]] dan Bisawarna. Trijata bertindak sebagai perawat dan penjaga [[Sita|Sinta]] ketika
Wibisana menyeberang ke pihak [[Rama]] setelah diusir oleh [[Rahwana]] karena berani menentang perbuatan kakaknya itu yang telah menculik Sinta. Ia kemudian menjadi penasihat strategi perang di pihak Rama. Dalam pewayangan Jawa, yang menewaskan [[Indrajit]]
Setelah Rahwana terbunuh, Wibisana menolak menjadi raja [[Kerajaan Alengka|Alengka]]. Dalam tradisi Jawa ada sebuah kepercayaan bahwa istana yang baru saja dirusak musuh tidak baik untuk ditempati karena masih menyimpan energi negatif. Oleh karena itu, Wibisana membangun ibu kota baru di Parangkuntara, dan mengganti nama Kerajaan Alengka menjadi Kerajaan Singgelapura.
Baris 42 ⟶ 57:
Wibisana mencapai [[moksa]] pada zaman kehidupan para [[Pandawa]].
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Vibhishana|Wibisana}}
{{ramayana}}
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
▲[[jv:Wibisana]]
▲[[mr:विभीषण]]
|