Gastrodiplomasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k membetulkan ejaan |
k menambahkan pranala dalam |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{orphan|Oktober 2022}}
'''Gastrodiplomasi''' adalah salah satu bagian dari diplomasi publik yang dilakukan dengan mengenalkan budaya kuliner suatu [[negara]].<ref>Tim Peneliti Prioritas Riset Nasional (18 Februari 2021). Peran Rempah-Rempah bagi Gastrodiplomasi Indonesia. https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/peran-rempah-rempah-bagi-gastrodiplomasi-indonesia/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230128110225/https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/peran-rempah-rempah-bagi-gastrodiplomasi-indonesia |date=2023-01-28 }} diakses 16 Oktober 2021.</ref> Istilah ini pertama kali digunakan oleh media The Economist untuk memberitakan keberhasilan pemerintah [[Thailand]] dalam menggunakan makanan tradisional mereka sebagai alat diplomasi luar negeri.<ref>The Economist (21 Februari 2021) Thailand's gastro-diplomacy. https://www.economist.com/asia/2002/02/21/thailands-gastro-diplomacy/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230726061926/https://www.economist.com/asia/2002/02/21/thailands-gastro-diplomacy |date=2023-07-26 }} diakses 16 Oktober 2021.</ref> Gastrodiplomasi umumnya digunakan oleh [[negara berkembang]] agar negaranya dapat dengan mudah dikenal dan kemudian membentuk prestise nasional.<ref>Pujayanti, Adirini (2017). Gastrodiplomasi-Upaya Memperkuat Diplomasi Indonesia. p. 39.</ref> Gastrodiplomasi dalam praktiknya tidak hanya dilakukan untuk tujuan politis, tapi juga tujuan komersial seperti promosi [[pariwisata]] dan produk kuliner lokal. Biasanya dalam gastrodiplomasi, kuliner tradisional dipamerkan melalui jamuan tamu negara, festival kuliner dan saat adegan
== Referensi ==
|