[[Berkas:Christus Ravenna Mosaic.jpg|jmpl|200px|ka|Yesus, diyakini oleh umat Kristiani sebagai mesiasMesias, sedangkan dalam kepercayaan umat Islam Yesus/Isa a.s adalah seorang Nabi dan Al-Masiyah(Mesias).]]
'''Mesias''' ({{Lang-he|מָשִׁיחַ|translit=(māšîaḥ)}}; {{Lang-ar|مسيح|translit=(masîḥ)}}; {{Lang-el|μεσσίας|translit=}},
{{Transl|el|(messías)}}) berarti "yangYang diurapiDiurapi".<ref name="Siahaan">S.M. Siahaan. 2001. ''Pengharapan Mesianis dalam Perjanjian Lama''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Sebutan mesiasMesias berakar dari pengertian [[Yahudi]] mengenai seorang tokoh pada masa depan yang akan datang sebagai "wakil [[AllahYahweh|Tuhan]]" untuk membawa keselamatan bagi umat Yahudi.<ref name="Ludji">Barnabas Ludji. ''Kerajaan Mesias''. Jakarta: UPI STT Jakarta.</ref> Di dalam [[bahasa Yunani]], kata mesiasMesias diterjemahkan sebagai ''kristosKristos'' atau ''[[kristusKristus]]'' yang menjadi salah satu gelar [[Yesus]].<ref name="Siahaan"/>
Kata mesiasMesias merujuk kepada orang yang diurapidiutuskan AllahBapa yang di surga, sesuai kebiasaan [[Israel kuno]] yang melihat tindakan pengurapan sebagai tanda pemilihan dan pengudusan TUHAN Allah.<ref name="Groenen">C. Groenen. 1980. ''Pengantar ke dalam Perjanjian Lama''. Yogyakarta: Kanisius.80-82.</ref> Orang yang diurapi dianggap sebagai milik AllahBapa yang di surga dan mendapat tugas khusus.<ref name="Groenen"/> Tokoh-tokoh yang dilantik dengan pengurapan biasanya [[raja]] dan [[imam]], ataupun tokoh yang dipilih oleh Tuhan sendiri.<ref name="Groenen"/> Di dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]], istilah tersebut dikenakan kepada Raja dari orang-orang Yahudi yang diurapi saat peristiwa pelantikan dirinya (bdk. {{Ayat|1 Samuel|10|1}}, {{Ayat|Mazmur|2|2}}).<ref name="Ehrman">{{en}}Bart D. Ehrman. 2004. ''The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings''. New York, Oxford: Oxford University Press.</ref>
Konsep mesiasMesias ini dikenal di dalam [[Agama Abrahamik|agama-agama Abrahamik]]. Di dalam kekristenan, [[Yesus|Yesus Kristus]] dipercaya sebagai mesiasMesias yang telah dinanti-nantikan untuk membawa keselamatan dari TUHAN Allah kepada manusia.<ref name="Siahaan"/><ref name="Ludji"/> Sedangkan di dalam Islam, konsep mesiasMesias terdapat di dalam pemahaman mengenai [[Isa|Nabi Isa a.s]] yang akan datang menjelang [[hariakhir penghakiman|hari pembalasanzaman]] untuk mengalahkan [[dajjal|al-Masih ad-Dajjal]].<ref name="Iskander">John Iskander. 2009. "Antichrist". In ''Encyclopedia of Islam''. Juan Campo (ed.).New York: Facts On File.</ref> Pemahaman ini tidak terdapat di dalam [[Quran]], melainkan bersumber dari [[Hadis|al-Hadits]].<ref name="Iskander"/>
== Perkembangan konsep mesiasMesias ==
=== Masa sebelum pembuangan ===
Konsep mesiasMesias kemudian mengalami perubahan dengan bertambahnya aspek pengharapan pada masa depan setelah masa pemerintahan raja [[Daud]] berakhir.<ref name="Siahaan"/> Tampaknya pada masa-masa tersebut, kecuali era [[Salomo]], raja-raja yang memerintah Israel tidak mampu memerintah sebaik Daud, bahkan membawa Israel kepada kemunduran dan keterpecahan.<ref name="Groenen"/> Karena itulah, umat mendambakan sosok mesiasMesias seperti Daud yang akan membawa Israel ke situasi yang lebih baik.<ref name="Groenen"/> Di sini, Daud menjadi gambaran ideal akan seorang pemimpin Israel untuk generasi-generasi selanjutnya.<ref name="Hans">{{en}}Hans Küng. 1995. ''Judaism''. London: SCM Press.</ref> Mesias tersebut digambarkan dengan ciri-ciri khusus, seperti berasal dari garis keturunan Daud, seorang penyelamat dan raja pemenang yang akan memimpin umat Israel, dan ia bahkan akan memiliki kemuliaan yang melebihi Daud.<ref name="Groenen"/> [[Nabi]]-nabi adalah pihak yang turut menyebarkan konsep mesiasMesias tersebut di kalangan umat Yahudi.<ref name="Siahaan"/><ref name="Ludji"/> Para nabi, antara lain Nabi [[Amos]], Nabi [[Yesaya]], dan Nabi [[Mikha]], mewartakan nubuat mesianik sebagai kritik terhadap situasi Israel yang penuh ketidakadilan ataupun ketika umat ataupun raja berjalan menyimpang dari perintah AllahBapa yang di surga.<ref name="Ludji"/>
=== Masa pembuangan ke Babel ===
=== Masa setelah pembuangan ===
Setelah orang-orang Yahudi keluar dari Pembuangan Babel, mereka tidak langsung menjadi bangsa yang merdeka, sebab masih diperintah oleh bangsa-bangsa asing (kecuali untuk periode yang amat singkat di bawah pemerintahan wangsa [[Hashmonayim]]).<ref name="Hans"/> Akan tetapi, pengharapan akan mesiasMemberikan Mesias itu masih tetap ada, bahkan ada tokoh yang dianggap sebagai mesiasMesias yakni [[Zerubabel]], yang bertugas membangun [[Bait Suci]] kembali.<ref name="Hans"/>
Di sisi lain, ada perkembangan lain terhadap pemahaman konsep mesiasMesias, yaitu mesiasMesias sebagai tokoh yang dikirim langsung oleh Tuhan pada waktu yang telah ditentukan.<ref name="Hans"/> Tokoh itu disebut juga [[Anak Manusia]].<ref name="Hans"/> Anak Manusia memiliki ciri-ciri, yaitu bersifat Ilahi, telah ada sebelum dunia diciptakan ([[pra-eksistensi]]), berasal dari [[sorga]], dan akan datang untuk menyelamatkan sekaligus menghakimi dunia pada waktu yang ditentukan Tuhan.<ref name="Hans"/> Perkembangan ini terlihat di dalam sastra [[apokaliptik]] yang mulai ditulis pada masa ini, misalnya [[Kitab Daniel]].<ref name="Hans"/> Pada masa ini, pemaknaan mesiasMesias sebagai raja yang akan menggantikan tahta Daud di dunia telah hilang sepenuhnya dari tulisan-tulisan apokaliptik.<ref name="Hans"/> Barulah pada perkembangan kemudian, kepercayaan akan konsep mesias yang duniawi dari keturunan Daud dan konsep mesias ilahi dari surga bergabung menjadi satu.<ref name="Hans"/>
=== Masa sebelum kehancuran Bait Kedua ===
Sebelum kehancuran [[Bait Suci]] kedua pada tahun 70 M, telah ada pelbagai aliran keagamaan Yahudi, seperti [[Farisi]], [[Saduki]], [[Eseni]], dan [[Zelot]].<ref name="Ehrman"/> Pelbagai aliran tersebut, kecuali Saduki, mewarisi kepercayaan mesianis yang berbeda-beda, sebab berakar dari dua tradisi mesianik masa sebelumnya.<ref name="Toombs"/> Orang-orang Eseni mempercayai akan datangnya dua orang mesiasMesias, yakni mesias imam yang berasal dari keturunan [[Zadok]] dan mesias prajurit yang merupakan keturunan Daud.<ref name="Toombs">{{id}}Lawrence E. Toombs. 1978. ''Di Ambang Fajar Kekristenan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 84-85</ref> Keduanya akan bekerja sama dalam memerintah umat serta membawa umat Yahudi kepada kemenangan terakhir.<ref name="Toombs"/>
Ada pula pemahaman mesianik yang mengharapkan pembebas Israel secara politis seperti sosok Daud.<ref name="Ehrman"/> Pemahaman seperti ini terdapat dapat dilihat pada kaum Zelot.<ref name="Ehrman"/> Karena itulah, ketika ada gerakan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah Romawi, sering kali tokoh utamanya diyakini sebagai mesias.<ref name="Hans"/> Contohnya adalah [[Simon bar Kokhba|Bar Kokhba]], pemimpin [[pemberontakan Yahudi]] kedua, yang dilantik sebagai mesias oleh [[Rabi Akiba]].<ref name="Hans"/>
Setelah Bait Suci dihancurkan, masa Yudaisme [[Rabinik]] dimulai dengan nilai-nilai utama yang tadinya dipegang oleh kaum Farisi.<ref name="Hans"/> Pemahaman mesianik yang berkembang saat itu adalah pengharapan mesianik berkenaan ketaatan yang keras terhadap hukum-hukum Taurat.<ref name="Hans"/> Mereka percaya bahwa dengan mempelajari dan menaati hukum-hukum Taurat, maka kedatangan Mesias akan dipercepat.<ref name="Hans"/>
Pada masa-masa setelah itu, aspek penantian akan kedatangan mesiasMesias tetap bertahan hingga saat ini, walaupun bentuknya berbeda-beda.<ref name="Hans"/> Sebagai contoh, pada abad ke-5 ketika kekristenan menjadi agama negara, kaum Yahudi mengalami tekanan akibat sentimen [[anti-semit]] sehingga pengharapan akan kedatangan mesiasMesias yang akan membebaskan mereka kembali menguat.<ref name="Hans"/> Kemudian pada [[abad pertengahan]], kepercayaan tersebut juga masih bertahan sebagaimana terlihat di dalam butir ke-12 dari pengakuan iman yang disusun oleh Moses ben Maimon atau [[Maimonides]].<ref name="Hans"/> Di dalam aliran [[Kabalah]] juga terdapat kepercayaan terhadap mesias yang akan datang.<ref name="Hans"/> Kemudian gerakan zionisme yang dimulai pada awal abad ke-20 juga didasarkan pada kepercayaan akan datangnya Mesias.<ref name="Hans"/>
== Bentuk dan rupa Mesiasmesias ==
Bentuk dan rupa Mesias dapat kita telaah pada saat keberadaan-Nya di '''Surga'''surga dan belum menjalankan tugas-Nya sebagai Almasih dan sesudah-Nya. Untuk mencocokkan Keberadaan Mesias pada zaman [[Perjanjian Lama]] dan zaman [[Perjanjian Baru]], dengan '''pengalaman''' para Nabi-Nabi dan Rasul yang bertemu dengan keberadaan Mesias di [[Surgasurga]].
Dan diperoleh kesamaan '''bentuk/rupa Mesias''' dari tiga kitab dan dari tiga nabi/rasul berbeda dan dari zaman yang berbeda-beda.<ref>Kamus Alkitab - Lembaga Alkitab Indonesia, cetakan ke-164 1997 (ISBN 979-463-087-X)</ref>
# {{Alkitab|Yehezkiel 1:26-28,9,10:1-2}} <sup>1</sup> Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatan seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa '''manusia'''. Dari yang menyerupai pinggangnya ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar. Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan '''Tuhan'''. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.<sup>2</sup> Orang yang ''berpakaian lenan'' yang mempunyai alat penulis di sisinya ( seluruh jemaat '''Tuhan/Allah''' diberi tanda '''T''' pada dahinya yang merupakan simbol '''SALIB''' kekristenan pada masa yang akan datang).<sup>3</sup> {{Alkitab|Yehezkiel 10}}.
# {{Alkitab|Daniel 9:24-27,10}} <sup>1</sup> {{Alkitab|Daniel 9:24-27}}.<sup>2</sup> Seseorang yang ''berpakaian kain lenan'' dan ''berikat pinggang emas dari ulas''. Tubuhnya seperti ''permata Tarsis'' dan wajahnya seperti ''cahaya kilat'': matanya seperti ''suluh yang menyala-nyala'', lengan dan kakinya seperti ''kilau tembaga'' yang di gilap, dan suara ucapnya seperti ''gaduh orang banyak'' {{Alkitab|Daniel 10:5,6}}.
# {{Alkitab|Wahyu 1:13-16}}<sup>13</sup>Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa '''Anak Manusia''', ''berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki'', dan dadanya berlilitkan ''ikat pinggang dari emas''.<sup>14</sup>Kepala dan rambut-Nya ''putih bagaikan bulu yang putih metah'', dan matanya bagaikan ''nyala api''.<sup>15</sup>Dan kakinya mengkilap seperti ''tembaga membara di dalam perapian''; suara-Nya bagaikan ''desau air bah''<sup>16</sup>Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang ''tujuh bintang'' dan dari mulut-Nya keluar ''sebilah pedang tajam bermata dua'', dan wajah-Nya ''bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik''.{{Alkitab|Wahyu 4:2,3}}<sup>2</sup>Segera aku dikuasai oleh [[Roh]] dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di [[Surga]] dan di takhta itu duduk '''Seorang'''.<sup>3</sup>Dan Dia yang duduk di takhta itu tampaknya bagai permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. {{Alkitab|Wahyu 19:8,12}}<sup>8</sup>Dan kepada-Nya dikaruniakan supaya memakai ''kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih'' (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus).<sup>12</sup>Dan matanya bagaikan ''nyala api'' dan di atas kepala-Nya terdapat ''banyak mahkota'' dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.
== Mesias dalam Islam ==
Konsep mesias terdapat di dalam pemahaman mengenai [[Isa|Nabi Isa a.s]] yang akan datang menjelang [[hariakhir penghakiman|hari pembalasanzaman]] untuk mengalahkan [[dajjal|al-Masih ad-Dajjal]].
Dahulu [[Isa|Nabi Isa a.s]] belum mati sebab Allah SWT mengangkat dirinya ke langit (syurga-belum mati hingga sekarang) ketika orang-orang/masyarakat pada saat itu ingin menyalibnya dengan menggantinya pada orang yang diserupakan, sehingga [[Isa|Nabi Isa a.s]] akan diturunkan kembali ke dunia sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Berikut beberapa kutipan sumber hadits yang membahas seputar Dajjal dan turunnya Isa a.s untuk membunuh mereka.
Abu Hurairah menuturkan sabda Rasulullah SAW, "Putra Maryam akan turun sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Dia akan menghancurkan (simbol-simbol) salib, membasmi babi, dan mengembalikan kedamaian. Orang-orang menjadikan laiknya sabit, segala yang beracun tidak lagi membahayakan, langit akan menurunkan rezeki, dan bumi mengeluarkan keberkahannya. Sehingga anak kecil bermain-main dengan ular tidak berbahaya, kambing digembala serigala tidak berbahaya, dan sapi digembala singa tidak berbahaya.” (HR Ahmad dari Suraij, dari Fulaih, dari al-Harits bin Fudhail, dari Ziyad bin Sa’ad, dari Abu Hurairah, dalam al-Musnad [2/482, 483]. Hadits ini hanya diriwayatkan Ahmad, tapi sanadnya kuat).
== Lihat Juga ==
* [[Dajjal]]
* [[Apokaliptik]]
* [[Penghakiman akhirDajjal]]
* [[Eskatologi]]
* [[Iblis]]
* [[Kompleks Mesias]]
* [[Penghakiman akhir]]
== Referensi ==
|