Pengemasan makanan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kemasan minimal: Penambahan Tag: Kapitalisasi berlebihan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 182.2.75.194 (bicara) ke revisi terakhir oleh JumadilM Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 5:
* Kemudahan transportasi, terutama untuk makanan yang bersifat [[bahan curah|curah]] (cairan, butiran)
* Menentukan porsi yang sesuai untuk penjualan dan/atau konsumsi
*
* Estetika
== Jenis-jenis kemasan ==
Kemasan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kemasan primer, sekunder, dan tersier. Kemasan primer mengalami kontak langsung dengan produk, bahkan ikut terproses bersama dengan produk. Sedangkan kemasan sekunder dan tersier tidak mengalami kontak langsung dengan makanan.
Contoh kemasan primer yaitu [[kemasan aseptik]], [[kaleng]], [[karton]], [[botol]], dan sebagainya. Pada industri [[pengalengan ikan]], kaleng terkadang ikut dipanaskan bersama dengan isinya sambil "memasak" dan mensterilisasi ikan. Karton menjadi kemasan primer pada produk tertentu, misal buah. Sedangkan pada produk lain, karton bisa tergolong kemasan sekunder.
Kemasan sekunder menggabungkan produk yang terbungkus kemasan primer. Sedangkan kemasan tersier menggabungkan produk yang terbungkus kemasan sekunder.
== Tren dan kebijakan pengemasan ==
=== Kemasan minimal ===
Kemasan minimal adalah mengurangi jumlah tingkatan kemasan yang membawa produk, sehingga yang biasanya dikemas hingga sampai kemasan tersier, diturunkan menjadi hanya sekunder. Motivasi dalam melakukan hal ini adalah menurunnya biaya produksi dan [[sampah]]. Pengemasan tingkat tinggi biasanya dilakukan oleh retailer besar seperti supermarket, dan mereka cenderung menghasilkan sampah kemasan lebih banyak dibandingkan retailer kecil (misal [[pasar petani]]).<ref>[http://www.kentonline.co.uk:6200/kol08/article/default.asp?article_id=42399 Farmer markets better at reducing waste]</ref>
|