Kertosono, Nganjuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(29 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Nganjuk
|nama camat =Tri Wahyu KuntjoroSuharono,S.Sos,MM
|luas =-2 267.5 km²
|kepadatan =-2.330 jiwa/km² (2012)
|penduduk =±52.700
|kepadatan =- jiwa/km²
|kelurahan =13 Desa; 1 Kelurahan
|jumlah penduduk=52.843 (2012)}}
}}
{{kegunaanlain|Kertosono}}
'''Kertosono''' adalah sebuah kecamatan di timur [[Kabupaten Nganjuk]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].
 
Kecamatan ini terletak di bagian paling timur Kabupaten Nganjuk, berbatasan dengan wilayah [[Kabupaten Jombang]] dan [[Kabupaten Kediri]]. Kertosono terletak di persimpangan jalur utama Surabaya-Yogyakarta dan jalur menuju [[Kota Kediri|Kediri]]/[[Tulungagung, Tulungagung|Tulungagung]]. Pusat kecamatan Kertosono berjarak kira-kira 19 km dari [[Jombang, Jombang|Jombang]], 23 km dari [[Nganjuk, Nganjuk|Nganjuk]], dan 25 km dari [[Kota Kediri]]. Karena jauhnya akses ke kota terdekat sehingga sering disebut '''"Kota Transit"'''.
 
Di Kertosono terdapat [[Stasiun Kertosono|stasiun kereta api bernama, [[Stasiun Kertosono]]. Stasiun ini cukup signifikan, karena Stasiun Kertosono cukup besar dibandingkan dengan stasiun di kabupaten atau kota di sekitarnya dan hampir semua kereta api reguler berhenti di sini terutama sebagian besar kereta api antarkota jalur tengah dan selatan [[Pulau Jawa]] kecuali [[kereta api Sancaka]] beserta [[Kereta api lokal di Jawa Timur|lokal]] [[KAI Commuter]]. [[Kereta api]] dari [[Surabaya]] dengan tujuan Kediri/[[Kota Blitar|Blitar]] harus [[langsir]] di Stasiun Kertosono. Jadi, Stasiun Kertosono bisajuga disebut stasiun pertigaan yang menghubungkan dari arah Madiun[[Jakarta]]/[[Bandung]], Surabaya, dan Blitar[[Kota Malang|Malang]] dan merupakan kategori stasiun besar dan berada di kawasan Daerah Operasi VII Madiun.
Pusat kota Kertosono berjarak kira-kira 19 km dari [[Jombang, Jombang|kota Jombang]], 23 km dari [[Nganjuk, Nganjuk|Nganjuk]], dan 23 km dari Kediri.
 
Mayoritas masyarakat Kertosono memiliki mata pencaharian sebagai petani dan pedagang.
Di Kertosono terdapat [[Stasiun Kertosono|stasiun kereta api]]. Stasiun ini cukup signifikan, karena Stasiun Kertosono cukup besar dibandingkan dengan stasiun di kabupaten atau kota di sekitarnya dan hampir semua kereta api reguler berhenti di sini. [[Kereta api]] dari Surabaya dengan tujuan Kediri/[[Kota Blitar|Blitar]] harus [[langsir]] di Stasiun Kertosono. Jadi, Stasiun Kertosono bisa disebut stasiun pertigaan yang menghubungkan dari arah Madiun, Surabaya, dan Blitar.
 
Di kotakecamatan ini juga memiliki kolam renang yang cukup terkenal di Kabupaten Nganjuk yaitu The Legend Waterpark Kertosono yang menjadi tempat alternatif masyarakat sekitar di saat libur panjang.
Masyarakat di sini rata-rata mempunyai mata pencaharian bertani dan berdagang.
 
Makanan khas Kertosono adalah [[nasi pecel]] dan sambal tumpang (sambal tumpangyang dibuat dari tempe yang dibusukan dan sambal pecelbusuk), makanan tersebut merupakan perpaduan kuliner pecel khas Madiun dan tumpang khas Kediri sehingga tercipta cita rasa khas nasi pecel tumpang Kertosono. Masyarakat di Kertosono sangat menggemari kopi. Banyak sekali warung kopi tradisional di Kertosono. Tiap malam beragam kuliner menghiasi Kota Kertosono di sepanjang Jl. Gatot Soebroto dan Jl. A.Yani.
Di kota ini juga memiliki kolam renang yang cukup terkenal di Kabupaten Nganjuk yaitu The Legend Waterpark Kertosono yang menjadi tempat alternatif masyarakat sekitar di saat libur panjang.
 
Kertosono memiliki sekolah menengah atas yang cukup terkenal di Kabupaten Nganjuk yaitu [[SMA Negeri 1 Kertosono]] yang merupakan sekolah tertua di kotakecamatan itu. Juga memiliki sekolah menengah pertama yang berpredikat Standar Nasional (SSN) yaitu [[SMP Negeri 1 Kertosono]], [[SMP Negeri 2 Kertosono]] dan [[SMP Negeri 3 Kertosono]]. {{fact}} Kertosono juga memiliki SMK(sekolah menengah kejuruan) yang cukup dikenal oleh masyarakat Kertosono yaitu [[SMKN 1 KERTOSONO]]
Makanan khas Kertosono adalah [[nasi pecel]] dan tumpang (sambal tumpang dari tempe yang dibusukan dan sambal pecel), makanan tersebut merupakan perpaduan kuliner pecel khas Madiun dan tumpang khas Kediri sehingga tercipta cita rasa khas nasi pecel tumpang Kertosono. Masyarakat di Kertosono sangat menggemari kopi. Banyak sekali warung kopi tradisional di Kertosono. Tiap malam beragam kuliner menghiasi Kota Kertosono di sepanjang Jl. Gatot Soebroto dan Jl. A.Yani.
 
Kertosono memiliki sekolah menengah atas yang cukup terkenal di Kabupaten Nganjuk yaitu [[SMA Negeri 1 Kertosono]] yang merupakan sekolah tertua di kota itu.Juga memiliki sekolah menengah pertama yang berpredikat Standar Nasional (SSN) yaitu [[SMP Negeri 1 Kertosono]], [[SMP Negeri 2 Kertosono]] dan [[SMP Negeri 3 Kertosono]]. {{fact}} Kertosono juga memiliki SMK(sekolah menengah kejuruan) yang cukup dikenal oleh masyarakat Kertosono
 
== Sejarah ==
Konon nama Kertosono diambil dari seorang nama pahlawan yang berasal dari daerah Kuncen Kecamatan Patianrowo. Dulu hidup seseorang yang bernama Kertosono atau biasa di panggil Mbah Kerto, ia adalah seorang pembabat hutan yang tidak lain dilakukan Mbah Kerto hanya untuk mempertahankan daerah tersebut dari jajahan Belanda.
 
Namun kejadian bersejarah mulai terjadi ketika pasukan yang di komandoi Mbah Kerto mempertahankan tempat tersebut dari jajahan Belanda yang di kenal dengan perang “Treteg Tosono” yang berada di atas jembatan [[sungai Brantas]]. Para tentara Belanda sendiri membangun jembatan sebagai jalur penghubung sekaligus mempermudah Belanda menjajah tempat tersebut, namuntetapi dengan kegigihan pasukan Mbah Kerto pertumpahan darahpun tak terelakkan.
 
Saksi bisu dari perang “Treteg Tosono” kini masih gagah berdiri di terjang waktu dan aliran sungai Brantas. Untuk memperingati perang Treteg Tosono, biasanya para penduduk sekitar waktu hari raya [[Idul Fitri]] (bodo) datang langsung ke Treteg Tosono yang kini disebut sebagai jembatan lama, mereka mengingat kembali dan mendoakan para pahlawan yang gugur ketika perang Treteg Tosono dulu.
 
Maka dari itu di Kecamatan Kertosono tidak ada tempat yang bernama Kertosono ataupun desa Kertosono, di karenakan Kertosono sendiri adalah nama dari seorang pahlawan. Makam dari Mbah Kerto tidak berada di Kecamatan Kertosono melainkan di barat Pondok milik Pak Komari di Desa Kuncen kecamatan Patianrowo. Kertosono sendiri juga mempunyai ikon yaitu jembatan lama yang dahulu adalah jalur utama menuju Surabaya jembatan ini pula menyimpan sejuta sejarah, mulai sejarah kelam [[G30S/PKI]] dan sejarah perjuangan merebut kemerdekaan.
 
Setelah Perjanjian Giyanti pada 1775, Kertasana tercatat sebagai daerah berstatus Kabupaten yang masuk wilayah Mancanagara Brang Wetan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, lalu setelah Perjanjian Sepreh, Kertasana, bersama dua kabupaten berstatus sama, yaitu Kabupaten Berbek, dan Kabupaten Godean serta satu kabupaten bawahan Surakarta Hadiningrat yaitu Kabupaten Nganjuk disatukan menjadi Kabupaten Berbek sebagai bawahan Pemerintah Hindia Belanda. Hal ini membuat Kertasana tidak lagi berstatus kabupaten (Afdeeling/Regentschap) melainkan hanya sebatas Districten.
 
== Tokoh ==
Kertosono terkenal dengan sebutan '''"Kota Intelektual"''', karena banyak sekolah maupun institusi pendidikan baik negeri maupun swasta serta telah menghasilkan tokoh besar nasional lahir dari kota kecil ini. Tercatat ada beberapa tokoh besar yang pernah menetap dikotadi kota kertosono, antara lain:
* [[Harmoko]] (Mantan Menteri Penerangan)
* [[Witarmin|Letjen TNI Witarmin]]
* [[Istu Hari Subagio|Mayjen TNI Istu Hari Subagio]]
* Abdul Kohar (Wakil Pemimpin Redaksi [[Media Indonesia]]''')
 
== Pranala luar ==
 
* [http://kertosono.info Kertosono] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140629223540/http://www.kertosono.info/ |date=2014-06-29 }}
 
{{Kertosono, Nganjuk}}
{{Kabupaten Nganjuk}}
 
{{Authority control}}