Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zaigh (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|Surah|Surah Hud}}
{{Infobox person
| honorific_prefix = Nabi
| name = {{large|Hud}}<br />{{lang|ar|{{nobold|هود}}}}
| honorific_suffix = 'alaihissalam
| title = * [[Nabi dan Rasul]]
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
| image = Prophet Hud Name.svg
| image_size = 150px
| caption = Kaligrafi ''Hadhrat'' Hud '''alaihis-salam''
| birth_name = '''Hudrama'''
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| resting_place = * Qabr Nabi Hud, [[Hadhramaut]] [[YamanHadramaut]]
* Dekat sumur [[Zamzam]]
* [[Masjid Agung Umayyah]], [[Damaskus]]
| residence = [[Arab Selatan]]
| other_names = [[Hadoram]]* binEber [[JoktanHud#Padanan|(?)]] bin [[Selah]] / [[Saleh]]
* Putra Eber [[Hud#Padanan|(?)]]
| years_active =
| notable_works =
| successor predecessor = [[Nuh]]
| title successor = * [[Nabi dan RasulSaleh]]
| spouse =
| children =
| parents = [[Joktan]] bin [[Eber]] bin [[Selah]] / [[Saleh]]
| relatives = [[Kaum 'Ad]]
}}
{{Nabi Islam}}
'''Hud / Hudrama / Hadrama / Hadoram bin Yaqthan / Yoktan / Joktan bin [[Saleh|Shalih]] / [[Saleh]] / [[Selah]] / [[Selah|Salah]].''' ({{lang-ar|هود|Hūd}}) adalah seorang tokoh yang disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] [[Surah Hud]]. Dia merupakan seorang rasul yang diutus untuk berdakwah kepada [[kaum 'Ad]] awal. Salah satu surah dalam Al-Qur'an, yakni surah kesebelas, dinamakan dengan namanya. Sebagaimana para nabi lain dalam Al-Qur'an, kisah Hud juga sangat menekankan pesan keesaan Allah. Semasa hidupnya Nabi Hud ‘alaihissalam menempati sebuah daerah yang disebut dengan Al-Ahqaf, tepatnya di sebelah utara Hadramaut, berada diantara Yaman dan Oman. Hadramaut adalah sebuah daerah yang sangat indah karena memiliki tanah yang subur. Banyak hasil pertanian yang tumbuh dengan baik dari tanah subur Hadramaut. Selain diyakini sebagai tanah kelahiran Nabi Hud ‘alaihissalam, Hadramaut juga diyakini sebagai daerah dimana Nabi Saleh AS dilahirkan. Bukan hanya menyimpan fakta sebagai tanah kelahiran Nabi Hud ‘alaihissalam dan Nabi Saleh ‘alaihissalam, tetapi Hadramaut juga menyimpan keistimewaan lain yaitu terdapat bangunan suci umat Islam yang disebut dengan Qabr Hud (Makam Hud). Di dekat Qabr Hud terdapat sebuah masjid yang selalu ramai dikunjungi peziarah, terutama pada tanggal 11 Sya’ban<ref>https://pekanbaru.tribunnews.com/2022/10/07/kisah-nabi-hud-dalam-kisah-25-nabi-dakwah-dan-hukuman-untuk-kaum-ad?page=2</ref>.
 
== Ayat ==
{{Cquotequote|Dan kepada kaum 'AdĀd (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, '"Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selamaselama ini) kamu hanyalah mengada-ada.'<br>—|{{cite Hud (quran|11): |50|style=inline}}}}
 
== Kisah ==
Baris 39 ⟶ 38:
# Asy-Syu'ara' (26): 124}} Kisah Hud dan/atau kaum 'Ad disebutkan dalam Al-Qur'an Surah [https://quran.com/7/65-72?translations=33 Al-A'raf (7): 65-72], [https://quran.com/11/50-60?translations=33 Hud (11): 50-60], [https://quran.com/26/123-140?translations=33 Asy-Syu'ara' (26): 123-140], [https://quran.com/41/15-16?translations=33 Fushshilat (41): 15-16], [https://quran.com/48/21-25?translations=33 Al-Ahqaf (46): 21-25], [https://quran.com/51/41-42?translations=33 Adz-Dzariyat (51): 41-42], [https://quran.com/53/50-55?translations=33 An-Najm (53): 50-55], [https://quran.com/54/18-22?translations=33 Al-Qamar (54): 18-22], [https://quran.com/69/6-8?translations=33 Al-Haqqah (69):6-8], dan [https://quran.com/89/6-14?translations=33 Al-Fajr (89): 6-14]. Dalam [https://quran.com/23/31-41?translations=33 Al-Mu'minun (23): 31-41] dikisahkan mengenai suatu kaum setelah Nuh yang juga mengingkari seruan rasul. Meski tidak dijelaskan mengenai nama kaum dan rasul yang bersangkutan, ayat tersebut ditafsirkan membicarakan Hud dan kaum 'Ad.
 
Hud merupakan salah satu tokoh yang namanya dijadikan nama surah dalam Al-Qur'an, yakni pada surah kesebelas. Meski demikian, kisahnya hanya menjadi bagian kecil dari keseluruhan bagian surah, yakni dikisahkan dalam sebelas ayat dari keseluruhan 123 ayat dalam surah tersebut<ref>https://rasindogroup.com/kisah-dakwah-nabi-hud/</ref>.
 
=== Latar belakang ===
Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai silsilah Hud, sedangkan silsilahnya menurut beberapa pendapat dari para ulama antara lain:{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=135}}
* Hud bin [[Selah|Selah/Syalikh]] bin [[Arpakhsad]] bin [[Sem|Sem/Sam]] bin [[Nuh]]
* Hud bin [[Yoktan|Yaqthan/Yoktan/Joktan]] bin [[Eber|Abir/Eber]] bin [[Selah|Selah/Syalikh]] bin [[Arpakhsad]] bin Sem/Sam bin Nuh
* Hud bin 'Abdullah bin Rabbah bin Al-Jarud bin 'Ad bin [[Us bin Aram|Us/Aush]] bin [[Aram bin Sem|Aram/Iram]] bin Sem/Sam bin Nuh
Menurut pendapat yang masyhur, Hud diutus sebelum masa [[Ibrahim]], meski sebagian ulama menyatakan setelahnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=387}}
 
Kisah tentang kehidupan dan perjalanan dakwah Nabi Hud ‘alaihissalam sendiri banyak disebutkan di dalam Al-Qur’an. Nama “Hud” bahkan diabadikan sebagai nama salah satu surat di Al-Qur’an, yakni surat ke-sebelas. Seperti diriwayatkan dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 50 yang menyebutkan tentang Nabi Hud ‘alaihissalam dan kaum ‘Ad.
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada.’” (Q.S. Hud ayat 50).
“Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (Seruanku) ini. Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu mengerti?” (Q.S. Hud ayat 51)<ref>https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5530900/kisah-nabi-hud-as-nabi-keturunan-arab-dan-binasanya-kaum-aad</ref>.
 
=== Dakwah ===
Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa kaum 'Ad merupakan penguasa di bumi pengganti kaum Nuh.<ref name="Al-A'raf (7): 69">[https://quran.com/7/69?translations=33 Al-A'raf (7): 69]</ref> Kaum 'Ad memiliki bangunan-bangunan yang tinggi,<ref>[https://quran.com/89/7?translations=33 Al-Fajr (89): 7]</ref> juga membangun istana-istana yang megah dan benteng-benteng.<ref>[https://quran.com/26/128-129?translations=33 Asy-Syu'ara' (26): 128-129]</ref> Mereka memiliki perawakan dan tubuh yang kuat,<ref name="Al-A'raf (7): 69"/> dikenal suka menyiksa dengan bengis,<ref>[https://quran.com/26/130?translations=33 Asy-Syu'ara' (26): 130]</ref> dan disebut menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang dan durhaka.<ref>[https://quran.com/11/59?translations=33 Hud (11): 59]</ref> Ibnu Katsir menyatakan bahwa kaum 'Ad adalah kaum pertama yang menyembah berhala setelah banjir besar zaman Nuh. Mereka menyembah berhala yang diberi nama Shamad, Shamud, dan Huran.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=136-137}}
 
[[Berkas:Hud and Ad prophet.jpeg|jmpl|kiri|''Hud dan kaum 'Ad''. Salah satu koleksi [[Naskah beriluminasi|iluminasi]] dari manuskrip ''Qishash al-Anbiya'''.]]
Baris 67 ⟶ 70:
Al-Qur'an menjelaskan bahwa kaum 'Ad binasa karena terkena angin dingin yang sangat kencang yang berlangsung selama tujuh malam delapan hari. Mereka mati bergelimpangan dan diibaratkan sebagai tunggul pohon kurma yang telah lapuk.<ref>[https://quran.com/69/6-8?translations=33 Al-Haqqah (69): 6-8]</ref> Disebutkan pula bahwa angin tersebut menjadikan benda-benda yang dilewatinya seperti serbuk.<ref>[https://quran.com/51/41-42?translations=33 Adz-Dzariyat (51): 41-42]</ref>
 
Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai kehidupan Hud setelah kehancuran kaum 'Ad atau usianya, tetapi sebagian sumber menyatakan bahwa dia wafat pada usia 150 tahun.<ref name=EoI>{{cite book |last1=Wensinck |first1=A.J. |last2=Pellat |first2=Ch. |entry=Hūd |editor1-first=P. |editor1-last=Bearman |editor2-first=Th. |editor2-last=Bianquis |editor3-first=C.E. |editor3-last=Bosworth |editor4-first=E. |editor4-last=van Donzel |editor5-first=W.P. |editor5-last=Heinrichs |date=1960-2007 |title=Encyclopaedia of Islam |edition=2nd |publisher=[[Brill Publishers|Brill]] |isbn=9789004161214 |entry-url=https://web.archive.org/web/20150423225147/http://library.ut.ac.ir/documents/381543/3581025/Brill_-_The_Encyclopaedia_of_Islam_Vol_3_H-Iram_.pdf |doi=10.1163/1573-3912_islam_SIM_2920 |page=537 |title-link=Encyclopaedia of Islam |access-date=2020-02-14 |archive-date=2015-04-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150423225147/http://library.ut.ac.ir/documents/381543/3581025/Brill_-_The_Encyclopaedia_of_Islam_Vol_3_H-Iram_.pdf |dead-url=unfit }}</ref>
 
Didalam al-Qur‟an banyak dikisahkan kaum terdahulu, sebagian dari mereka ada yang sudah musnah. Namun begitu, penuturan kisah kisah kaum terdahulu bukan sekedar untuk mengungkapkan dimensi kesejarahannya, akan tetapi untuk dijadikan ibrah (peringatan atau pelajaran) bagi umat-umat setelahnya. Namun, hal penting yang perlu diungkap di balik kehancuran kaum itu disebabkan oleh [[Budaya]] kezaliman yang sudah membudaya. Hal itu bukan berarti setiap penduduk melakukan kezaliman, tetapi pada mulanya dilakukan oleh sebagian saja. Hanya saja, yang sebagian itu menjadi kelompok dominan di masyarakat. Kelompok inilah yang berpotensi menciptakan budaya-budaya buruk yang membudaya di tengah masyarakat.
 
Al-Qur‟an telah menceritakan kebinasaan dan kenistaan kaum pendurhaka dahulu, seperti kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Hud („Ad), kaum Nabi Saleh (Samud), kaum Nabi Lut, kaum Nabi Syu‟aib (Madyan dan Ashab al-Aykah), “ashab al ukhdud”, bangsa Iram, bangsa Saba‟ dan lain sebagainya. mereka mendapatkan siksaan dari Allah atas semua kedurhakaan yang telah mereka lakukan dengan berbagai macam siksaan. Ada yang berupa banjir bah (kaumnya Nabi Nuh), tenggelam di lautan (fir‟aun), tertelan dibumi (Qarun), goncangan yang dahsyat, angin yang sangat dingin (kaum „Ad), bumi dijungkir balikkan. Semua itu menjadi pelajaran sejarah bagi umat islam dan manusia pada umumnya.
 
Menurut M. Quraish shihab, ”Apabila penguasa suatu negeri hidup berfoya-foya, maka hal tersebut menjadikan mereka melupakan tugas-tugasnya serta mengabaikan hak-hak orang lain, membiarkan mereka hidup miskin inilah yang mengundang kecemburuan sosial, sehingga merenggangkan hubungan masyarakat dan mengakibatkan timbulnya perselisihan dan pertikaian yang melemahkan sendi-sendi bangunan masyarakat, yang pada giliranya meruntuhkan sistem yang diterapkan oleh penguasa-penguasa tersebut. Ketika itulah akan runtuh dan hancur masyarakat atau negeri tersebut<ref>https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/421/1/SKRIPSI%20Afif%20Abdullah.pdf</ref>
#
 
== Kedudukan ==
Baris 80 ⟶ 90:
== Padanan ==
Sebagian pihak memandang bahwa Hud adalah orang yang sama dengan tokoh Alkitab bernama [[Eber]], cicit dari Sem bin Nuh. Ada juga yang menyatakan bahwa Hud adalah putra Eber.<ref name=Wensinck>Wensinck, A. J., “Hūd”, in: ''Encyclopaedia of Islam, First Edition (1913-1936)'', Edited by M. Th. Houtsma, T.W. Arnold, R. Basset, R. Hartmann.</ref> Meski demikian, tidak ada landasan kuat yang mendukung pendapat tersebut.
 
== Hud dalam agama lain ==
[[Yudaisme]] dan [[Kristen]] tidak memuliakan Hud sebagai seorang nabi dan, sebagai seorang tokoh, dia absen dari [[Alkitab]]. Namun, ada beberapa referensi pra-Quran dalam prasasti Palmyrene untuk individu bernama Hud atau memiliki nama yang terhubung dengan Hud serta referensi kepada orang-orang.<ref>{{Cite book|last=Noegel|first=Scott B.|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/607613452|title=The A to Z of prophets in Islam and Judaism|location=Lanham|publisher=Scarecrow Press|isbn=0-8108-7603-5|others=Brannon M. Wheeler, Scott B. Noegel|oclc=607613452}}</ref> Nama Hud juga muncul dalam berbagai prasasti kuno, paling umum di wilayah Hadhramaut. Hud disebut dalam Iman Baha'i sebagai Nabi yang muncul setelah Nuh dan sebelum Ibrahim, yang menasihati orang-orang untuk meninggalkan penyembahan berhala dan mempraktikkan tauhid. Upaya-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya mengakibatkan "kebutaan yang disengaja" dan penolakan-Nya. (Kitab-i-Iqan, Kitab Kepastian, hal. 9)<ref>{{Cite book|last=Baháʼuʼlláh|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/635980977|title=The Kitab-i-Iqan = Book of certitude|location=[United States]|publisher=Forgotten Books|isbn=978-1-60506-093-4|oclc=635980977}}</ref>
 
== Makam ==
Terdapat beberapa tempat yang diyakini sebagai makam Hud. Situs yang paling terkenal, ''Qabr Nabi Hud'', terletak di desa telantar di kawasan [[Hadramaut]], sekitar 140 &nbsp;km di utara Kota Mukalla.<ref name=EoI/> Di sekitar makam, ditemukan beberapa prasasti dan reruntuhan kuno.<ref>{{cite book |first1=Daniel |last1=van der Meulen |first2=Hermann |last2=von Wissmann |edition=1st |author1-link=:nl:Daniel van der Meulen |author2-link= |date=1964 |url=https://books.google.com/?id=mskUAAAAIAAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false |title=Hadramaut: Some of its mysteries unveiled |series=Publication of the De Goeje Fund no. 9. |location=Leiden |publisher=E.J. Brill |isbn=978-90-04-00708-6}}</ref> '[[Ali bin Abu Thalib]] menyatakan bahwa makam Hud ada di daerah [[Yaman]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=161}} Sebagian lain menyatakan bahwa makamnya berada di dekat sumur Zamzam.<ref name="harawi">{{cite book |author=Ali ibn abi bakr al-Harawi |author-link= |title=Kitab al-Isharat ila Ma rifat al-Ziyarat |trans-title=Book of indications to make known the places of visitations}}</ref>{{rp|86/98}} Pendapat lain menyatakan bahwa makam Hud terletak di dinding selatan [[Masjid Agung Umayyah]] di Damaskus.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=161}}<ref name="harawi" />{{rp|15/38}}
 
== Lihat pula ==
Baris 103 ⟶ 116:
* {{id}} [https://kisahmuslim.com/2558-kisah-nabi-hud-alaihis-salam.html Kisahmuslim: Kisah Nabi Hud]
 
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
{{Tokoh yang disebut namanya dalam Alquran}}