Ibnu Hubal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
perbaikan kalimat, tanda baca, dan konjungsi, penambahan referensi |
||
(8 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
Pada usianya yang ke-75, ia mengalami musibah hingga matanya menjadi buta sampai meninggal, di tahun 610 H./1213 M. Salah satu karyanya yang paling utama adalah "[[Al-Mukhtarat fi ath-Thibb]]" (edisi [[Haydarabad]], 4 jilid 1362-1364 H./1943-1944 M.). Dua bagian yang dikutip buku tersebut telah diterbitkan menjadi sebuah buku, "[[Fraistesur le Caicul dans les Reins et Dans la Vessei]]" yang disusun oleh [[de Koning]]. Buku ini berisi pengetahuan tentang [[kebidanan]], cara-cara merawat bayi, makanan yang sehat bagi bayi, dan penyakit-penyakit yang biasa menyerang bayi. Selain itu ia juga mengarang "[[Kitab asy-Syifa wa al-Dawa]]" yang membicarakan masalah [[obat-obatan]] dari [[ramuan herba]] dan [[kimiawi]].▼
Ibnu Hubal yang juga terkenal sebagai seorang [[penyair]]. Ketika wafat, ia meninggalkan seorang anak, [[Syamsuddin Abu al-Abbas Ahmad]], ysng di kemudian hari mewarisi keahlian ayahnya dan menjadi seorang [[dokter ahli]]. Anaknya lalu bekerja di [[istana]] [[Kayliawus Saljuki]] hingga akhir hayatnya.▼
==
Ibnu Hubal pertama kali belajar [[tata bahasa Arab]] (Nahwu-Sharaf) dan [[ilmu]] fiqh di [[Nizamiyyah]]. Tak lama kemudian, beliau beralih ke [[ilmu kedokteran]]. Berkat keseriusannya belajar ilmu kedokteran, beliau pun berhasil menjadi [[dokter]] hebat di Syahi Arman, Khilat. Setelah cukup lama meniti karier dokternya di Khilat, Ibnu Hubal berpindah Badruddin Lu'lu' di [[Mardin]], sebelum memutuskan untuk tinggal di Maushil.<ref>{{Cite book|last=Hadi|first=Saiful|date=2009|title=125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah|location=Jakarta|publisher=Insan Cemerlang bekerjasama dengan PT. Intimedia Nusantara|pages=cet. I, hal. 42-43|url-status=live}}</ref>
== Kehidupan ==
▲Ketika berusia 75 tahun, Ibnu Hubal
== Karya ==
▲
== Referensi ==
[[Kategori:Tokoh Islam]]
|