Upiya Karanji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halaman ini dibuat untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang salah satu warisan kebudayaan daerah yaitu Upiya Karanji atau Peci Gorontalo atau Peci Gusdur
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 19063023 oleh 36.85.223.104 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(21 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Songkok Gorontalo (Upiya Karanji).jpeg|jmpl|Upiya Karanji atau Peci Gorontalo yang populer digunakan Presiden ke-4, [[Abdurrahman Wahid]] atau Gusdur]]
'''Upiya Karanji''' merupakan sebuah [[Peci]] atau [[Songkok]] atau [[Kopiah]] yang digunakan oleh masyarakat [[Gorontalo]] sejak zaman dahulu.<ref name=":0">{{Cite web|last=ditwdb|date=2019-11-02|title=Upiya Karanji, Salah satu produk kerajinan tradisional yang sangat populer di daerah Gorontalo|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/upiya-karanji-salah-satu-produk-kerajinan-tradisional-yang-sangat-popiler-di-daerah-gorontalo/|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=id-ID|access-date=2020-09-30}}</ref> '''''Upiya Karanji''''' yang dalam [[bahasa gorontaloGorontalo]] berarti '''Kopiah Keranjang''' atau juga disebut '''Peci Gorontalo''' ini sangat identik dengan [[Suku Gorontalo]] dan dikenal luas tidak hanya menjadi pelengkap dalam berpakaian, namun juga sebagai simbol identitas suku Gorontalo itu sendiri (''Upiya Karanji adalah Gorontalo, Gorontalo adalah Upiya Karanji'').
 
== Bahan Baku ==
Upiya Karanji terbuat dari anyaman Pohon Mintu (sejenis rotan) yang tumbuh liar dan lebat di dalam hutan, terhampar luas di semenanjung Gorontalo. Upiya Karanji sangat nyaman digunakan ketika beribadah (sholat) maupun dalam beraktifitas sehari-hari. Upiya Karanji atau Peci Gorontalo ini tidak membuat pemakainya gerah karena memiliki sirkulasi udara yang sangat baik<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=1930</ref>. Presiden Republik Indonesia ke-4, KH. [[Abdurrahman Wahid]] sangat menyukai Peci Gorontalo ini. Sebelum populer di kalangan masyarakat luas, Gusdur sempat datang ke Gorontalo dalam sebuah kunjungan pribadi dan tanpa pengawalan. Menurut pengakuan Gusdur saat itu, beliau mendapatkan mimpi dan dalam mimpinya bertemu dengan seorang Ulama di sebuah tempat. Setelah bermimpi Gusdur akhirnya bertemu dengan Ulama Gorontalo tersebut di sekitar wilayah Paguyaman (Kabupaten Gorontalo), sebuah daerah yang cukup jauh dari Pusat Kota Gorontalo. Setelah bertemu dan berbincang dengan Ulama tersebut, Gusdur pun diberikan hadiah sebuah Upiya Karanji atau Peci Gorontalo. Karena sangat tertarik dan merasa nyaman dengan upiya Karanji yang diberikan, Gusdur pun kembali memesan beberapa buah Upiya Karanji melalui utusan istana yang datang langsung ke Gorontalo.<ref>https://www.liputan6.com/regional/read/3584560/mengunjungi-pembuat-peci-keranjang-gus-dur-di-pelosok-gorontalo</ref> Lama kelamaan, Upiya Karanji menjadi sangat populer di kalangan santri dan berbagai pesantren di Indonesia. Atas banyaknya permintaan Upiya Karanji, produksinya pun terus meningkat setiap tahunnya. Tidak hanya di Gorontalo tempat Upiya Karanji berasal, Peci Gorontalo ini pun mulai di produksi di daerah Jawa dengan mereplikasi bentuk dan rupa anyaman yang sama dengan model aslinya. Oleh karena itu, ketika Upiya Karanji atau Peci Gorontalo ini sering dipakai oleh Gusdur, masyarakat Indonesia pun menyebut Upiya Karanji atau Peci Gorontalo ini dengan sebutan Peci Gusdur.
''Upiya Karanji'' terbuat dari anyaman Pohon Mintu (sejenis rotan) yang tumbuh liar dan lebat di dalam hutan, terhampar luas di semenanjung Gorontalo. ''Upiya Karanji'' sangat nyaman digunakan ketika beribadah (sholat) maupun dalam beraktivitas sehari-hari. ''Upiya Karanji'' atau Peci Gorontalo ini tidak membuat pemakainya gerah karena memiliki sirkulasi udara yang sangat baik.<ref name=":0" />
 
== Gusdur dan Upiya Karanji ==
Di Gorontalo sendiri, atas instruksi Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Upiya Karanji menjadi kelengkapan pakaian dinas Pegawai Negeri Sipil yang wajib dikenakan setiap hari di kantor dan saat bertugas sekalipun.<ref>https://humas.gorontaloprov.go.id/apel-perdana-pns-gorontalo-wajib-upia-karanji/</ref>
[[Berkas:Songkok gorontalo (upiya karanji).jpeg|jmpl|Presiden [[Joko Widodo|Jokowi]] dan Presiden ke-4 [[Abdurrahman Wahid]] yang mengenakan Upiya Karanji atau Peci Gorontalo]]
Upiya Karanji terbuat dari anyaman Pohon Mintu (sejenis rotan) yang tumbuh liar dan lebat di dalam hutan, terhampar luas di semenanjung Gorontalo. Upiya Karanji sangat nyaman digunakan ketika beribadah (sholat) maupun dalam beraktifitas sehari-hari. Upiya Karanji atau Peci Gorontalo ini tidak membuat pemakainya gerah karena memiliki sirkulasi udara yang sangat baik<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=1930</ref>. Presiden Republik Indonesia ke-4, KH. [[Abdurrahman Wahid]] sangat menyukai Peci Gorontalo ini. Sebelum populer di kalangan masyarakat luas, Gusdur sempat datang ke Gorontalo dalam sebuah kunjungan pribadi dan tanpa pengawalan. Menurut pengakuan Gusdur saat itu, beliau mendapatkan mimpi dan dalam mimpinya bertemu dengan seorang Ulama di sebuah tempat. Setelah bermimpi Gusdur akhirnya bertemu dengan Ulama Gorontalo tersebut di sekitar wilayah Paguyaman (Kabupaten Gorontalo), sebuah daerah yang cukup jauh dari Pusat Kota Gorontalo. Setelah bertemu dan berbincang dengan Ulama tersebut, Gusdur pun diberikan hadiah sebuah Upiya Karanji atau Peci Gorontalo. Karena sangat tertarik dan merasa nyaman dengan upiya Karanji yang diberikan, Gusdur pun kembali memesan beberapa buah Upiya Karanji melalui utusan istana yang datang langsung ke Gorontalo.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3584560/mengunjungi-pembuat-peci-keranjang-gus-dur-di-pelosok-gorontalo</ref> Lama|title=Mengunjungi kelamaan,Pembuat UpiyaPeci KaranjiKeranjang menjadiGus sangat populerDur di kalangan santri dan berbagai pesantren di Indonesia. Atas banyaknya permintaan Upiya Karanji, produksinya pun terus meningkat setiap tahunnya. Tidak hanya diPelosok Gorontalo tempat|last=Ibrahim Upiya|date=2018-07-10 Karanji berasal, Peci Gorontalo ini pun mulai di produksi di daerah Jawa dengan mereplikasi bentuk dan rupa anyaman yang sama dengan model aslinya|work=[[Liputan6.com]] Oleh|language=id karena|access-date=2019-02-04|editor-last2=Nurdiarsih itu,|editor-first2=Fadjriah ketika|editor-last3=Mutiah Upiya|editor-first3=Dinny Karanji|first=Arfandi atau|editor-last=Mahbub Peci|editor-first=Harun Gorontalo ini sering dipakai oleh Gusdur, masyarakat Indonesia pun menyebut Upiya Karanji atau Peci Gorontalo ini dengan sebutan Peci Gusdur.}}</ref>
 
Lama kelamaan, Upiya Karanji menjadi sangat populer di kalangan santri dan berbagai pesantren di Indonesia. Atas banyaknya permintaan Upiya Karanji, produksinya pun terus meningkat setiap tahunnya. Tidak hanya di Gorontalo tempat Upiya Karanji berasal, Peci Gorontalo ini pun mulai di produksi di daerah Jawa dengan mereplikasi bentuk dan rupa anyaman yang sama dengan model aslinya. Oleh karena itu, ketika Upiya Karanji atau Peci Gorontalo ini sering dipakai oleh Gusdur, masyarakat Indonesia pun menyebut ''Upiya Karanji'' atau Peci Gorontalo ini dengan sebutan Peci Gusdur.
 
== Upaya Pelestarian ==
Di Gorontalo sendiri, atas instruksi Gubernur Gorontalo, [[Rusli Habibie]], ''Upiya Karanji'' menjadi kelengkapan pakaian dinas [[Pegawai Negeri Sipil]] yang wajib dikenakan setiap hari di kantor dan saat bertugas sekalipun.<ref>{{Cite web |url=https://humas.gorontaloprov.go.id/apel-perdana-pns-gorontalo-wajib-upia-karanji/ |title=Apel Perdana, PNS Gorontalo Wajib “Upia Karanji” |last=Tim |date=2018-01-02 |website=Humas Protokol |language=id-ID |access-date=2019-02-04 |archive-date=2019-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190201042259/https://humas.gorontaloprov.go.id/apel-perdana-pns-gorontalo-wajib-upia-karanji/ |dead-url=yes }}</ref> Kewajiban menggunakan ''Upiya Karanji'' berlaku pada PNS pria sedangkan untuk PNS wanita yang muslim wajib menggunakan hijab dengan sulaman [[Karawo]].
 
Pada tahun 2019, ''Upiya Karanji'' telah menjadi sebagai salah satu [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Tak Benda]] Indonesia yang berasal dari daerah Gorontalo.<ref>{{Cite web|title=Upiya Karanji Gorontalo Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda|url=https://kumparan.com/banthayoid/upiya-karanji-gorontalo-ditetapkan-warisan-budaya-tak-benda-1risXjAUJKV|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-09-30}}</ref>
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
 
 
{{budaya-stub}}