Penebangan liar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gombang (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 118.137.195.163 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 110.138.192.44
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Illegal rosewood stockpiles 002.jpg|thumb|Kayu [[sonokeling]] yang ditebang]]
'''Pembalakan liar''' atau '''penebangan liar''' ([[bahasa Inggris]]: ''illegal logging'') adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan [[kayu]] yang merupakan bentuk ancaman faktual disekitar perbatasan yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
 
Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber terpercayatepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah [[daerah aliran sungai]] [[Amazon]], [[Afrika Tengah]], [[Asia Tenggara]], [[Rusia]] dan beberapa negara-negara [[Balkan]].
 
== Fakta penebangan liar ==
 
=== Dunia ===
Sebuah studi kerjasamakerja sama antara Britania Raya dengan [[Indonesia]] pada [[1998]] mengindikasikan bahwa sekitar 40% dari seluruh kegiatan penebangan adalah liar, dengan nilai mencapai 365 juta dolar AS<ref> Indonesia-UK Tropical Forestry Management Programme (1999) Illegal Logging in Indonesia. ITFMP Report No. EC/99/03 </ref>
 
Studi yang lebih baru membandingkan penebangan sah dengan konsumsi [[domestik]] ditambah dengan elsporekspor mengindikasikan bahwa 88% dari seluruh kegiatan penebangan adalah merupakan penebangan liar.<ref> Greenpeace (2003) ''Partners in Crime: A Greenpeace investigation of the links between the UK and Indonesia’s timber barons''. See http://www.saveordelete.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140104192000/http://www.saveordelete.com/ |date=2014-01-04 }}</ref>
 
Malaysia merupakan tempat transit utama dari produk kayu ilegal dari Indonesia.<ref> Environmental Investigation Agency and Telepak (2004) ''Profiting from Plunder: How Malaysia Smuggles Endangered Wood''. </ref>
 
=== Amerika ===
Di [[Brasil]], 80% dari penebangan di [[Hutan Amazon|Amazon]] melanggar ketentuan pemerintah.<ref> WWF International (2002) The Timber Footprint of the G8 and China </ref> Korupsi menjadi pusat dari seluruh kegiatan penebangan ilegal tersebut.
 
Produk kayu di [[Brasil]] sering diistilahkan dengan "emas hijau" dikarenakan harganya yang mahal (Kayu mahogani berharga 1.600 dolar AS per meter kubiknya).
 
MahoganiMahoni ilegal membuka jalan bagi penebangan liar untuk spesies yang lain dan untuk eksploitasi yang lebih luas di [[Amazon]].
 
== Dampak pembalakan liar ==
[[Berkas:Illegal Deforestation Plantation.jpeg|thumb|Penggundulan hutan untuk kepentingan kebun kelapa sawit]]
Data yang dikeluarkan [[Bank Dunia]] menunjukkan bahwa sejak tahun [[1985]]-[[1997]] Indonesia telah kehilangan [[hutan]] sekitar 1,5 juta hektarhektaree setiap tahun dan diperkirakan sekitar [[20]] juta hutan produksi yang tersisa. Penebangan liar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan kayu di pasar internasional, besarnya kapasitas terpasang industri kayu dalam negeri, konsumsi lokal, lemahnya penegakan hukum, dan pemutihan kayu yang terjadi di luar kawasan tebangan.
 
Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam kurun waktu [[50]] [[tahun]], luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia. Dan sebagian besar, kerusakan hutan (deforestasi) di Indonesia akibat dari sistem politik dan ekonomi yang menganggap sumber daya hutan sebagai sumber pendapatan dan bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik serta keuntungan pribadi.
 
Menurut data [[Departemen Kehutanan]] tahun [[2006]], luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta [[hektar]] dari 120,35 juta hektarhektaree kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektarhektaree per tahun. Bila keadaan seperti ini dipertahankan, dimanadi mana [[SumateraSumatra]] dan [[Kalimantan]] sudah kehilangan hutannya, maka hutan di [[Sulawesi]] dan [[Papua]] akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis [[World Bank]], hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun [[2010]].
 
PraktekPraktik pembalakan liar dan [https://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-eksploitasi/ eksploitasi hutan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190815212150/https://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-eksploitasi/ |date=2019-08-15 }} yang tidak mengindahkan kelestarian, mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyarmiliar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyarmiliar setiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai [[keanekaragaman hayati]] serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.
 
Penelitian [[Greenpeace]] mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektarhektaree pertahun, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan data Badan Penelitian Departemen Kehutanan menunjukan angka Rp. 83 milyarmiliar perhari sebagai kerugian finansial akibat penebangan liar (Antara, [[2004]]).
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{kehutanan}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Hutan]]
[[Kategori:Kejahatan]]
[[Kategori:Lingkungan]]
[[Kategori:Sertifikasi hutan]]
 
[[de:Illegaler Holzeinschlag]]
[[en:Illegal logging]]