Bukaan (fotografi): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(30 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[
Dalam [[optika]], '''bukaan'''
Biasanya dilambangkan dengan huruf "f". Nilai bukaan umumnya merupakan urutan 1, 1.2, 1.4, 2, 2.8, 4, 5.6, 8, 11, 16, dan seterusnya. Karena bukaan adalah perbandingan antara
Pada tahun 1867, [[Thomas Sutton]] dan [[George Dawson]] mendefinisikan
<blockquote>In every lens there is, corresponding to a given apertal ratio (that is, the ratio of the diameter of the stop to the focal length), a certain distance of a near object from it, between which and infinity all objects are in equally good focus. For instance, in a single view lens of 6 inch focus, with a 1/4 in. stop (apertal ratio one-twenty-fourth), all objects situated at distances lying between 20 feet from the lens and an infinite distance from it (a fixed star, for instance) are in equally good focus. Twenty feet is therefore called the 'focal range' of the lens when this stop is used. The focal range is consequently the distance of the nearest object, which will be in good focus when the ground glass is adjusted for an extremely distant object. In the same lens, the focal range will depend upon the size of the diaphragm used, while in different lenses having the same apertal ratio the focal ranges will be greater as the focal length of the lens is increased. The terms 'apertal ratio' and 'focal range' have not come into general use, but it is very desirable that they should, in order to prevent ambiguity and circumlocution when treating of the properties of photographic lenses.</blockquote>
Pada 1874, [[John Henry Dallmeyer]] menyebut
<blockquote>The ''rapidity'' of a lens depends upon the relation or ratio of the aperture to the equivalent focus.
Walaupun dia belum mengetahui teori [[Ernst Abbe]] mengenai ''stop'' dan ''pupil'',<ref>[http://books.google.com/books?vid=OCLC01942476&id=-r6LPy-nWPwC&pg=RA3-PA537&dq=theory-of-stops Theory of stops]</ref>
<blockquote>It must be observed, however, that in order to find the real ''intensity ratio'', the diameter of the actual working aperture must be ascertained.
Anak dari [[John Henry Dallmeyer]], [[Thomas Rudolphus Dallmeyer]], seorang penemu lensa tele, mengikuti terminologi ''intensity ratio'' pada tahun 1899.<ref>Thomas R. Dallmeyer, ''Telephotography: An elementary treatise on the construction and application of the telephotographic lens'', London: Heinemann, 1899.</ref>
== Pengaruh bukaan ==
Semakin besar angka bukaan, berarti semakin kecil diameter lubang diafragma di bagian dalam lensa. Besarnya diameter terbukanya diafragma akan membuat cahaya yang masuk menjadi lebih banyak, sehingga [[pajanan]] cahaya bertambah dan akibatnya tingkat keterangan foto bertambah, demikian pula sebaliknya.
Pengaruh lain dari bukaan adalah terjadinya perbedaan [[ruang ketajaman]]. Angka bukaan yang
== Notasi ==
Pada [[fotografi]], karena [[lensa fotografi]] tidak hanya terdiri dari sebuah [[
: <math>N = f/D \,</math>
Baris 33:
Satu contoh, misalnya panjang fokus adalah 16x diameter pupil, maka nilai bukaan N=16, sedangkan nilai tingkap = f/16.
Dengan bertambahnya panjang fokus lensa, nilai bukaan akan bertambah, karena [[sudut pandang]] ''entrance pupil'' yang mengecil dan menghasilkan proyeksi berupa [[lingkaran citra]] dengan diameter yang lebih kecil pula. Jika nilai bukaan tidak ditambahkan sebanding dengan panjang fokus lensa, maka diameter lingkaran citra yang terdifraksi dari tingkap yang diteruskan oleh ''exit pupil'' ke arah [[cermin refleks]] dan terpantul ke permukaan [[bidang fokal]], akan membuat [[vignet]]. Pada desain [[lensa cepat]] ([[bahasa Inggris|en]]:''fast lens'') nilai bukaan dapat dipertahankan kecil terhadap pertambahan panjang fokus karena terdapat mekanisme bilah
Nilai <math>1 \over N</math> disebut [[rasio tingkap]] ([[bahasa Inggris|en]]:''aperture ratio'').
==Penggunaan notasi stop==▼
Istilah stop, selain digunakan sebagai padanan kata untuk diafragma, menjelaskan satu teknik ''bracketing'', juga digunakan untuk menjelaskan urutan geometrik nilai pajanan ([[bahasa Inggris|en:''exposure value, EV'') dengan jeda yang menunjukkan dua kali tingkat iluminasi bidang fokal. Misalnya iluminasi bidang fokal pada nilai EV=3 akan setara dengan 4x dengan pajanan yang terjadi pada nilai EV=1. Notasi untuk nilai pajanan yang digunakan dapat bermacam-macam, misalnya EV=3, atau 3EV, atau +3ev, atau -2stop, atau EV=3stop, tanpa satuan, dan sebagainya.▼
▲== Penggunaan notasi stop ==
▲Istilah stop, selain digunakan sebagai padanan kata untuk diafragma, menjelaskan satu teknik ''bracketing'', juga digunakan untuk menjelaskan urutan geometrik nilai pajanan (
Menurut sistem [[APEX]] (''Additive System of Photographic Exposure'') dari [[ASA]] (''American Standards Association''), nilai pajanan EV adalah penjumlahan aritmatik dari '''''f-stop''''' atau '''''aperture-stop''''' dengan '''''time-stop''''' atau '''''shutter-stop''''' dengan persamaan:
Baris 61 ⟶ 63:
|-
|-bgcolor="#CCFFCD"
!Bukaan
| 0.5 || 0.7 || 1.0 || 1.4 || 2 || 2.8 || 4 || 5.6 || 8 || 11 || 16 || 22 || 32 || 45 || 64 || 90 || 128
|}
Baris 70 ⟶ 72:
{|class="wikitable" style="text-align:center"
|-bgcolor="#FFFFCC"
!Bukaan
|style="background:#CCFFCC;"| 1.0 || 1.2 ||style="background:#CCFFCC;"| 1.4 || 1.7 ||style="background:#CCFFCC;"| 2 || 2.4 ||style="background:#CCFFCC;"| 2.8 || 3.3 ||style="background:#CCFFCC;"| 4 || 4.8 ||style="background:#CCFFCC;"| 5.6 || 6.7 ||style="background:#CCFFCC;"| 8 || 9.5 ||style="background:#CCFFCC;"| 11 || 13 ||style="background:#CCFFCC;"| 16 || 19 ||style="background:#CCFFCC;"| 22
|}
Baris 79 ⟶ 81:
{|class="wikitable" style="text-align:center"
|-bgcolor="#e5d1cb"
!Bukaan
|style="background:#CCFFCC;"| 1.0 || 1.1 || 1.2 ||style="background:#CCFFCC;"| 1.4 || 1.6 || 1.8 ||style="background:#CCFFCC;"| 2 || 2.2 || 2.5 ||style="background:#CCFFCC;"| 2.8 || 3.2 || 3.5 ||style="background:#CCFFCC;"| 4 || 4.5 || 5.0 ||style="background:#CCFFCC;"| 5.6 || 6.3 || 7.1 ||style="background:#CCFFCC;"| 8 || 9 || 10 || style="background:#CCFFCC;"|11 || 13 || 14 ||style="background:#CCFFCC;"| 16 || 18 || 20 ||style="background:#CCFFCC;"| 22
|}
=== [[T-stop]] ===
Pada lensa kamera sinematografi, terdapat istilah '''T-stop''', kependekan dari '''''Transmission stop'''''',<ref>[[Eastman Kodak]], [http://www.kodak.com/US/en/motion/support/h2/intro01P.shtml "H2: Kodak Motion Picture Camera Films"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20021002095739/http://www.kodak.com/US/en/motion/support/h2/intro01P.shtml |date=2002-10-02 }}, November 2000 revision. Retrieved 2 September 2007.</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Lensa fotografi]]
* [[Kecepatan rana]]
Baris 97 ⟶ 99:
* [[Rana]]
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://fcalc.net/manual/fnumbers.html f Number Arithmetic]
* {{en}} [http://www.largeformatphotography.info/fstop.html Large format
▲[[Kategori:Fotografi]]
[[Kategori:Istilah fotografi]]
|