== Sejarah ==
Berawal dari mantan pemain nasional [[Bambang Nurdiansyah]] yang bergabung dengan Persatuan Sepak Bola Putra Mahakam (PUMA) pada medio tahun [[1994]] saat Kompetisi masih berlabel Kompetisi "Kodak Galatama" 1994/[[1995]]. Bambang sempat terkejut di kota yang relatif kecil pada waktu itu dan jauh dari hangar bingar sepak bola Indonesia ternyata virus sepak bola tumbuh subur di kota Samarinda. Pada Tahun ini terjadi perubahan elementer pada tubuh managemen PS Putra Mahakam , yaitu PS Putra mahakam berubah nama menjadi PS Putra Samarinda.
[[Samarinda]] bukan [[Surabaya]], [[Makassar]] atau [[Medan]] yang populasi penduduknya memang padat, tetapi soal dukungan terhadap team sepak bola di kotanya tidak kalah dengan kota-kota sepak bola tersebut.
Sebagai organisasi yang baru berdiri perlu seorang pemimpin yang berpengalaman untuk menakhodai Pusamania, Saat itu didaulat Adi Karya SE sebagai ketua dan wakilnya Tomy Ermanto P ST .
== Pertandingan pertama ==
Hajat pertama Pusamania adalah saat Tour Ps. Pusam ke Bontang melawan PKT Bontang (sekarang [[Bontang FC]]) pada "Kodak Galatama" 1994/1995 , dan ditunjuk sebagai Koordinator Lapangan (korlap) pada even itu adalah H. Iskandar dengan kaos dadakan warna putih dan disablon sendiri seadanya karena saat itu Pusamania belum mempunyai warna kebangsaan sama dengan PS Pusam karena saat itu semua Tim peserta Kompetisi Liga kaos timnya diberi oleh sponsor dari PSSI yang kadang-kadang tiap tahunya warna yang di dapat PS Pusam tidak sama, walaupun saat itu PS Pusam dari zaman PS Putra Mahakam lebih banyak menggunakan warna Kaos tim Kuning kombinasi Merah. Jadi dalam sejarah PS Putra Samarinda tidak pernah ada warna kaos tim biru merah di tim sepak bola Samarinda dari zaman dulu sampai sekarang.
Berawal dari Kompetisi Liga Dunhill Th 1995/1996, seperti biasa kaos diberi oleh pihak sponsor Dunhill , pihak Klub diminta mengirimkan formulir untuk warna kaos team, PS Pusam mengirimkan warna Kuning seperti biasa. Tapi apa yang di dapat? Ternyata warna Orange yang diterima PS Pusam. Jadilah warna Orange sebagai ''Icon Team'' Pusam sampai saat ini dan sudah menjadi legenda kota Samarinda ,bahkan mengalami masa kejayaanya pada era Kompetisi Liga Kansas Th 1996/1997 dan 1997/1998 dengan pemain kebanggaanya "Trio Kamerun", Roger Milla, Ebwelle Bertin dan Mahouve Marcel.
Ujian pertama bagi Pusamania dialami pada kompetisi Liga Kansas Th 1996/1997, saat Terjadi Tragedi Amuk Massa Pusamania pada waktu PS Pusam menjamu Persegres Gresik dengan skor akhir 4-0 untuk PUSAM.
Seluruh vasilitas Kota di sekitar Stadion Segiri hancur total karena amuk massa akibat kesalah pahaman antara supporter dan aparat keamanan.
Segenap pengurus Pusamania sendiri menjadi terhenyak. Ternyata organisasi ini telah menjadi sedemikian besar dan memiliki kekompakan serta kekuatan yang tak terduga, walaupun sayangnya kekuatan ini terlampiaskan untuk hal yang Kontra Produktif . Tak urung Bp. H Lukman Said (Wali kota Samarinda saat itu) dan segenap jajaran keamanan di Samarinda mengeluarka ultimatum “ Bubarkan Pusamania “. Pusamania merespon, “Bahwa Pusamania dibentuk karena kehendak Allah Swt dan masyarakat bukan dibentuk oleh pejabat untuk suatu kepentingan , maka tidak ada satu orangpun yang berhak membubarkanya siapapun dia dan apapun jabatannya“ !
Akhirnya negosiasi dilakukan antara pihak Muspida Samarinda dan Pusamania guna mencari solusi terbaik agar hal ini tidak terjadi lagi kota tercinta. Pusamania telah membuktikan eksistensinya mampu bangkit dari keadaan sulit dan dari intimidasi dari pihak manapun guna menjaga eksistensi persepak bolaan Samarinda.
Pelajaran pertama yang sangat berharga dan evaluasi besar-besaran dilakukan di tubuh Intern organisasi dan akhirnya disepakati untuk jabatan Ketua Pusamania dari Adi Karya SE diserahkan kepada Tommy Ermanto P.ST , disamping pemberdayaan Korwil-Korwil dan Korlapnya.
Selama masih bernama PS Pusam beberapa kali team ini terancam bubar karena masalah dana yang saat itu tak pernah dibantu oleh Pemkot Samarinda kalaupun ada jumlahnya mungkin jauh dari harapan. Di saat inilah Pusamania berperan dengan melakukan penekanan-penekanan kepada pihak yang berkompeten membantu Ps. PUSAM sehingga team ini masih bisa bertahan.
Dan puncaknya pada Tahun 2003 ketika nasib Ps. PUSAM sudah tidak bisa lagi ditolong dan Big Boss PS Pusam H Harbiansyah H menghibahkan PS Pusam kepada masyarakat Samarinda dalam hal ini untuk di Merger dengan Persisam , dimana penulis sendiri adalah salah satu dari pengurus Persisam dari Pusamania yang turut mengantar proses merger ini bersama pengurus-pegurus lainya sebagai bentuk penyelamatan sepak bola Samarinda.Terima Kasih
Terbukti Pusamania telah berhasil membentengi persepak bolaan Samarinda dari jurang kehancuran sehingga masyarakat Samarinda sampai saat ini masih bisa menyaksikan Tim Persisam Putra berlaga di Liga Indonesia. Inilah salah satu karya yang bisa dipersembahkan oleh Pusamania bagi masyarakat Samarinda.<ref>http://pusamania.org/index.php?option=com_content&view=article&id=47:tentang-pusamania&catid=44:sejarah-pusamania&Itemid=55</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Kelompok suporter sepak bola di Indonesia}}
== Pranala luar ==
* {{id icon}} [http://pusamania.org/ Situs Web Pusamania] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100324174301/http://www.pusamania.org/ |date=2010-03-24 }}
[[CategoryKategori:Suporter sepak bola Indonesia]]
|