Kerajaan Amanuban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fenu Kolo (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Raja pertama amanuban adalah seo nuban
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Radja Soefa Leöe van Amanoeban in zijn rolstoel te Nikiniki op West-Timor, KITLV 2861.tiff|jmpl|Raja Kerajaan Amanuban]]
{{wikify}}
'''Kerajaan Amanuban''' (Banam) adalah sebuah kerajaan yang terletak di pulau [[Timor]] bagian barat, wilayah [[Indonesia]]. Di era kemerdekaan, Kerajaan Amanuban bersama [[Kerajaan Molo]] (Oenam) dan [[Kerajaan Amanatun (Onam)]] membentuk [[Kabupaten Timor Tengah Selatan]] (dalam bahasa Belanda disebut Zuid Midden Timor) di [[Provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]] dengan [[ibu kota]] SoESo'E.
 
== Cikal bakal ==
[[Kerajaan]] [[Amanuban]] (Banam) diawali dengan kehadiran [[Olak Mali]], leluhur [[Raja]] [[Nope]], dengan istrinya di [[Gunung Tunbes]]. Olak Mali mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan kekuatan untuk memengaruhi suku-suku yang berada di [[Tunbes|Gunung Tunbes]] seperti Nuban, Tenis, Asbanu, Nomnafa untuk mengakuinya sebagai penguasanya. (Norholt,1971).
 
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Olak Mali dan isterinya yang mampu meyakinkan kepada suku-suku (''tsepe'') yang ada di Tunbes yang masih primitif seperti [[Nuban]], [[Tenis]], [[Asbanu]], dan [[Nubatonis]] yakni ( Si Nuban yang suka Natoni) di Gunung Tunbes bahwa dia (Olak Mali) adalah Penguasapenguasa dan Pemimpin Amanuban ( [[Raja]] atau [[Usif]]). Hal ini dibuktikannya kepada [[Nubatonis]] dengan beberapa bukti seperti menanam [[pohon pisang]], menanam [[tebu]], [[api unggun]], memanggil bumi. '<nowiki/>''Koe bako mese ma tib mese''' sebagai pengesahan pemilihan di TunGunung BesTunbes'', pil nam Tunbes.''
 
Empat kelompok suku yang hidup bermasyarakat di Gunung Tunbes bersama para amaf lain kemudian mengukuhkan Olak Mali menjadi [[Raja]] [[Amanuban]] ( Banam ) sekaligus peristiwa ini merupakan cikal bakal terbentuknya [[Kerajaan Amanuban]]. Bukti fisik yang ada hingga saat ini menunjukanmenunjukkan kehebatan Olak Mali sebagai [[Raja]] [[Amanuban]] pertama yang mampu menata [[kehidupan sosial]], [[kemasyarakatan]], dan pemukiman [[masyarakat]] [[Tubes]] secara baik dan teratur. Posisi [[istana]] (''[[sonaf'']]) [[Raja]] [[Nope]] yang berada di tengah dengan pagar batu kokoh sebagai inti (''core'') yang kemudian dikelilingi dengan pemukiman kelompok [[suku-suku]] seperti [[Tenis]], Nuban, Asbanu, Nubatonis, dan Nomnafa menunjukan bahwa [[istana]] [[(sonaf)]] [[raja]] [[Nope]] di [[Gunung Tunbes]] ini adalah kerajaan Amanuban itu sendiri. Raja Nope di Banam yakni nun ana banam ma let ana banam untuk aman turun temurun on oof ma bilu, he nah sis fafi nalali, he nah mak ane nalali.
 
[[Daerah]] Tunbes sesuai pembagiannya terdiri dari Mnela OOhOoh ( keempat suku di Tunbes), Kekan ( [[kawasan lindung]]), kandang kerbau, [[Istana]] (sonaf) dan tempat [[kuburan]] [[raja]].Ada empat [[raja]] yang dimakamkan di Tunbes.
 
Awal mula kerajaan Amanuban dipercayai oleh masyarakat karena kerajaan ini memiliki hubungan dengan [[kerajaan Amanatun]] dan [[kerajaan Amarasi]], ketiga kerajaan ini dianggap berasal dari tiga orang bersaudara.
 
=== Nama Banam - Amanuban ===
Menurut penelitian dari [[dr Pieter Middelkop]] bahwa secara [[tradisional]] sehari-hari, orang - orang[[penduduk]] Amanuban dan wilayah Amanuban disebut Banam. Kata Banam atau [[Banamas]] digunakan untuk menyebut orang atau masyarakat Amanuban dan juga untuk [[wilayah]] Amanuban. Kata [[Banam]] terbentuk dari dua suku kata " ba" dan "nam". Ba adalah awalan (prefiks) yang sejajar dengan awalan ber dalam [[bahasa]] [[Indonesia]] yang berarti mempunyai. Kata Nam'nam' atau 'na nam' dalam [[bahasa]] [[Timor]] ( ''uab meto'') mempunyai arti merangkak atau merayap. Kata 'nam' atau 'na nam' biasanya digunakan untuk orang yang merangkap ( merayap). Dalam tradisi [[adat]] dan adat istiadat [[Timor]], termasuk Amanuban, maka [[penduduk]] atau [[rakyat]] [[Amanuban]] yang mau bertemu dengan [[Raja]] makaharus merangkak atau merayap sebagai bentuk penghormatan mereka kepada [[Raja]] sering dengan merangkak atau merayap.
Namun sering juga kata Amanuban diidentikan dengan nama salah satu kelompok [[suku]] yang ada di kuan tubu Tunbes yang bernama Nuban dengan sebutan Ama atau [[Am]] ( Bapak). Sehingga [[Am]] Nuban = sebutan atau sapaan bapak kepada Nuban. [[Ama Nuban = Bapak Nuban]]. Kata Ama atau Am biasa juga digunakan untuk menyapa atau memanggil orang laki-laki di Timor seperti Ama Asbanu atau Am Asbanu ( Bapak Asbanu), Ama Nomnafa atau Am Nomnafa ( Bapak Nomnafa), Ama Tenis atau Am Tenis ( Bapak [[Tenis]]). Sebutan atau panggilan Bapak kepada seseorang tidak serta merta diartikan sebagai [[Raja]] atau [[Usif]] karena tidak semua bapak itu adalah [[Raja]] atau Usif. [[Banam Tuan]] = Tuan atau pemimpin nyapemimpinnya Banam ( Amanuban ) = Nope ( dipanggil dengan sebutan Nope).
 
== Perkembangan Kerajaan ==
Dari Tunbes kemudian pusat kerajaan Amanuban dipindahkan ke [[Pili Besabnao]]. Perpindahan pusat kekuasaan ini karena sudah terjadi pertambahan [[penduduk]] sedangkan luas lahan di [[Tunbes]] semakin kecil. Surat dari [[Apolonius Shot]], tertanggal [[5 Juni]] [[1613]], menyebutkan bahwa saat [[VOC]] melakukan kunjungan dagang ke [[Timor]] untuk pembelian [[cendana]] maka saat itu sudah ada beberapa [[Raja]] [[kerajaan]] di [[Timor]] yang bisa dan senang diajak bersahabat dan bekerja sama. [[Williiem Jacobsz]] dan [[Melis Andriaz]] juga telah bertemu dan berbicara langsung dengan [[Raja]] [[Amanuban]].
 
[[Kerajaan Amanuban]] tahun [[1641]] telah memeluk [[Agama]] [[Katolik]] ditandai dengan kunjungan missi padrie [[Jacinto de Dominggo]], namun disayangkan nama [[baptis]] mereka tidak dicantumkan dalam daftar nama silsilah [[raja-raja]] [[Amanuban]]. Bukti prasasti [[Gereja Katolik]] di [[Abi]] ( Neke) dibangun [[1527]].
 
[[Antonio da Hornay]] tokoh penting Topas ( Orang Kaesmetan-[[Portugis]] [[Hitam]] ) memerintah di [[Timor]] 1664-1695 dan ia kawin dengan putri Amanuban dan Ambenu. De Ornay dan Da Costa merupakan dua tokoh penting yang saling merebut kekuasaan di [[Timor]]. Putra [[Dominggus]] da [[Costa III]] yang bernama [[Simao da Costa]] kawin dengan [[bi Noni Nope]]. Laporan VOC tahun 1764 menyebutkan bahwa Raja Amanuban dan Amanessi memintahmeminta diberi gelar Don ( Schulte Nordholt,1971). Kekejaman [[Simao Louis]] diimbangi dengan membagi -bagikan [[tongkat]] kepada [[Raja]] yang tunduk kepada [[Portugis]] sebagai tanda pengenal untuk boleh mengumpulkan [[cendana]] dan [[lilin]] untuk dijual kepada [[Portugis]]. [[Antonio de Ornay]] kemudian menggantikan [[Simao Louis]] sebagai ''capitao mor'' di [[Timor]].
 
Dalam surat [[Kaiser Sonbai]] tanggal [[23 September]] [[1703]], yang dikirim ke [[Batavia]], menyebutkan bahwa Sonbai sedang menghadapi masalah dengan [[Ambenu]], Amanuban, [[Boro]], [[Asem]],[[ Mina]], [[dan Likusaen]]. Kemudian terjadi pertempuran antara [[Molo]] dengan [[Amakono]], [[Amfoan]] serta [[Amanuban]] dimana dalam pertempuran itu di pihak Amanuban tewas 5000 orang. ( Hans Hagerdal, 2004). Batu bertulis [[ANNO]] [[1709]] ( secara jelajelas batu tersebut tertulis DRB dan tulisan ANNO 1709, batu berbentuk bujur sangkar dengan ukuran panjang 30 &nbsp;cm dan lebar 31 &nbsp;cm dengan tebal batu 13 &nbsp;cm).
 
Setahun setelah [[Perang]] [[Penfui]] dalam dokumen [[VoC]]VOC [[1750]], menyebutkan bahwa [[Raja]] pemimpin Amanuban saat itu adalah [[Don Michel]] ( Don Migil ) bersama [[Don Bernando]] dari [[Amfoang]] datanng ke [[Kupang]] bersama Kaiser dari [[Amakono]] dengan harapan hidup berdamai dengan [[Belanda]]. Karena sebelum pecahnya [[perang]] [[Penfui]] [[Amanuban]] bersama [[Amakono]], [[Sorbian]], [[Amanatun]], Amarasi-Amanesi adalah sekutu [[Portugis]] dan [[Topas]].
 
Pada tahun [[1756]] [[Raja]] [[Amanubang]] [[Don Louis II]] juga ikut menandatangani trakta kontrak [[Paravicini]] bersama [[raja-raja]] [[Timor]] lainnya. ''[[Contract]] [[Paravicini]]'' yang di buat oleh Komisaris [[Johanies]] [[Andreas]] [[Pavicini]] pada [[9 Juni]] [[1756]], menurut catatan [[VOC]] 29411941, itu selain di tanda tangani oleh [[Raja]] [[Don Louis]] juga di tanda tangani oleh [[Don Bastian]] fettor dari Amanuban dan ..... temukuTemuku dari Amanuban.
 
Pada tahun [[1786]] suku Amanuban yang anti [[Belanda]] menyerang sonaf [[Raja]] [[Jacobus]] [[Albertu]] dari Amanuban di [[Kobenu]] yang letaknya setengah hari perjalanan dari [[Kupang]]. [[Jacobus]] [[Albertus]] pada tengah malam harus menyelamatkan diri bersama dua putranya kemudian menuju tanah tumpah darahnya Amanuban-Banam yang berjarak tiga hari perjalanan. Sepupu [[Jacobus Albertus]] yang bernama [[Tobani]] diakui sebagai [[Raja]] [[Amanuban]].
 
=== Perpindahan ke Niki-niki ===
[[Raja]] [[Don]] [[Louis]] [[III]] kemudian memindahkan pusat kerajaan Amanuban ( Banam) dari [[Pili Besabnao]] ke [[Niki-niki]] hingga sekarang. [[Raja]] [[Don]] [[Louis]] [[III]] [[bertakhta]] [[1808-1824]], dansemenjak itu ia dikenal sebagai ''pendiri'' [[kota]] [[Niki-niki]] dan menetapkan nama Nope ( awan ) sebagai marga dinasti Nope selanjutnya. Adik dari [[Raja]] [[Don Louis III]] yaknibernama [[Tanelab]] di [[Babuin]] dan [[Taifa]] di Mei. [[Raja]] [[Baki Nope-Baki Klus]] mempunyai saudari bi Bia Nope [[( Oenino)|(Oenino)]] dan bi Nino Telnoni [[(Ofu)]]. ([[Baki Klus]]). [[Raja]] [[Don]] [[Louis III]] wafat di [[Niki-niki]] tahun [[1824]] dan dimakamkan di [[Niki-niki]], sekarang pemakaman [[Cina]] - Son Leu. Bi Lese Nenosae adalah istri dari Raja Don Louis III. (Regeeringsalmanak van Belanda)
 
Latar belakang perpindahan ke [[Niki-Niki]] karena tempat ini sangat strategis untuk pertahanan terhadap serangan musuh dan layak sebagai istana raja. Perkataan Niki-nikiNiki berasal dari kata Nik Nik yang berarti menjilat-jilat dan melihat ke belakang.
 
=== Raja Sufa Leu ===
Digambarkan dalam laporan [[Belanda]], [[Raja]] [[Sufa Leu]] sebagai kekuasaan yang berdiri secara kuat dan bebas dari pengaruh dan tekanan colonialkolonial yang memerintah dengan keras dan saling mencurigai, selalu kuatir dan semua [[rakyatnya]] tunduk dan patuh kepadanya dengan rasa hormat dan takut. Setiap rakyat Amanubang yang berhadapan dengan [[Raja]] [[Sufa Leu]] dilarang keras menentang dan memandang wajah [[raja]] ini ( harus menutup mata / na bil ). [[Raja]] [[Sufa Leu]] pada tanggal [[1 Juli]] [[1908]] menandatangani Korte Verklaring sebagai [[landschapen Amanubang]] dan [[Koko Sufa Leu]] sebagai Kaiser Muda Amanubang dan [[Zanu Nakamnanu]].
 
Setelah [[Raja]] [[Sufa Leu]] alias [[Raja]] [[Bil Nope]] gugur sebagai [[pahlawan]] dengan membakar dirihnyadirinya ( Lan Ai) pada bulan Oktober [[1910]], maka diangkatlah adik kandungnya [[Noni Nope]] sebagai penggantinya oleh [[Belanda]]. [[Raja]] [[Noni Nope]] sebagai kepala zelf bestuur [[Amanuban]] dengan dibantu oleh dua orang fettor yakni [[fetoor Noe Liu]] Zanu Nakamnanu ( Noe Nakan) dan Fettor [[Noe Bunu]] [[Boi Isu]] ( Noe Haen) dengan satu mafefa [[Tua Isu]]. [[Raja]] [[Noni Nope]] menandatangani [[korte]] [[Verklaring]] [[Maret 1912]].
 
Menurut [[Arsip Nasional]] di [[Den Hag]] [[Belanda]] tentang [[Raja-raja]] [[Amanuban]] menyebutkan bahwasannya [[Raja]] [[Baki Nope]] melahirkan putra sulung bernama [[Raja]] [[Zanu Nope]] dengan saudaranya [[Pa'e]]. Menurut catatan [[Kruseman]] tentang [[Timor]] menyebutkan [[Raja]] [[Louis Nope]] baru meninggal pada tahun [[1824]] berusia lanjut dan putranya bertakhta menggantikannya tetapi bertentangan dengan pamannya. Adik kandung dari [[Hau Sufa Leu]] gelar [[Bil Nope]] ada dua orang laki-laki yaitu [[Kusa Nope]] ( Fatu Auni)dan, [[Raja]] [[Noni Nope]] (Neke), dan seorang perempuan bi Natu Nope.
 
=== Raja Pae Nope ===
[[Raja]] [[Pae Nope]] menggantikan ayahnya [[Raja]] [[Noni Nope]] sebagai [[Raja]] [[Amanuban]] [[1920]]. [[Raja]] [[Pae]] memekarkan dua kefetoran utama Amanuban menjadi tiga kefetoran dengan menambah lagi kefetoran [[Noe Beba]] yang dipimpin oleh keluarga Nope sendiri. Pada tahun [[1939]] [[Raja]] [[Pae Nope]] memekarkan lagi kefetoran di Amanubang menjadi tujuh kefetoran yakni [[Noe Bunu]], [[Noe Hombet]], [[Noe Siu]], [[Noe Liu]], [[Noe Muke]], [[Noe Beba]], [[Noe Meto]].
 
Permaisuri dari [[Raja]] [[Pae Nope]] bernama [[Ratu]] [[bi Siki Nitibani]] berdiam di istana [[kerajaan]] [[Amanuban]] (Sonaf Naek) yang melahirkan putera mahkota [[raja]] [[Amanuban]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] ( 1946-1949) dengan ketiga adiknya yaitu [[Kusa Nope]] ( fettor Noe Meto), bi Feti Nope, dan Kela Nope ( juga menjadi fetor Noemeto). [[Raja]] [[Pae Nope]] juga mempunyai beberapa orang istri seperti bi Fanu Tnunai, Bi Kohe Nitibani ( ibunda dari [[Raja]] [[Kusa Nope]]), bi Oba Sonbai, bi Tipe Asbanu, bi Oko Tuke, bi Koin Tunu, bi Kohe Babis, bi Bene Boimau, dan bi Seong Wun. Bi Kohe Nitbani adalah anak dari bi Oki pelayan (ata) yang tinggal di dalam sonaf Neke.
 
Raja Pae Nope pernah menandatangani korteverklaring pada [[21 Februari]] [[1923]] di [[Niki-niki|Niki-Niki]].
 
=== Raja Johan Paulus Nope ( Leu Nope ) ===
[[Putra]] [[Mahkota]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] atau [[Raja]][[Leu Nope]] menggantikan ayahnya sebagai [[Raja]] [[Amanuban]] [[1946]] karena [[raja]] [[Pae Nope]] sudah berusia lanjut dan tak kuat melaksanakan tugas [[pemerintahan]] [[kerajaan]]. [[Raja]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] juga memiliki banyak istri yakni bi Nino Selan, bi Kohe Nitibani,bi Obe Banamtuan, bi Fenu Selan, bi Muke Tse, bi Liu Tse, bi Sufa Asbanu, bi sabet Abanat, dan bi Kaes Beti. [[Raja]] [[Leu Nope]] atau [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] kemudian [[dibaptis]] menjadi [[Kristen]] [[Protestan]] dan bersama seluruh [[rakyat]] [[Amanuban]] menjadi penganut [[agama]] [[Protestan]]. Seluruh rakyat Amanuban sering juga menyebut Raja Leu Nope dengan sebutan-sebutan seperti Usi Anesit ( Raja yang mempunyai kelebihan - kelebihan dalam kalangan bangsawan Nope), RajaUsi berambut panjangNakfunmanu (Raja Usiberambut Nakfunmanupanjang) , Usi Tata ( Raja yang juga adalah seorang kakak dalam kalangan keluarga sonaf-istana Amanuban).
 
Pada tanggal [[21 Oktober]] [[1946]] [[Raja-Raja]] seluruh [[keresidenan]] [[Timor]] mengadakan sidang =atau konferensi di [[Kota]] [[Kefamenanu]] guna membentuk [[Timor]] [[Eiland]] [[Federatie]] atau (gabungan kerajaan afdelling Timor - [[Dewan]] [[Raja-raja]] [[Timor]]). Dalam sidang tersebut, [[H. A. Koroh]] ([[Raja]] [[Amarasi]]) dan [[A. Nisnoni]] ([[Raja]] [[Kupang]]) terpilih masing-masing sebagai ketua dan ketua muda [[Timor]] [[Eiland Federatie]].
 
[[Raja]] [[Amanuban]] [[Johan Paulus Nope]] yang hadir dalam sidang tersebut dari [[Kerajaan]] Amanuban. Masih dalam forum yang sama berhasil dibentuk [[Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Timor]] [[Eiland Federatie]] [[Amanuban]] mendudukan [[S.L Selan]] mewakili [[Kerajaan Amanuban]], [[Ch. Tallo]] mewakili [[Kerajaan]] [[Amanatun]] dan [[T Benufinit]] mewakili[[kerajaan Mollo]], sebagai [[DPRD]] [[Timor]] dan [[Kepulauanya]].
 
Karena faktor [[kesehatan]] [[Raja]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] yang terganggu maka [[kontroleur]] [[Belanda]] mengusulkan adiknya Kusa Nope yang baru tamat sekolah [[praja]] di [[Makasar]] untuk melaksanakan pemerintahan sehari-hari [[kerajaan]] sambil menantikan dewasanya Putra Mahkota [[kerajaan Amanuban]] anak laki-laki dari [[Raja]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] yang bernama [[Louis Nope]] dan [[Mahteos Nino Nope]] untuk dinobatkan menjadi [[Raja]] [[Amanuban]]. [[Raja]] [[Pae Nope]] dan [[Raja]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] wafat pada tahun [[1959]] di [[Niki-niki|Niki-Niki]].
 
[[Kusa Nope]] kemudian menjadi [[Kepala Daerah]] [[Swapraja Amanuban]] ( KDS Amanuban). [[Kusa Nope]] juga kemudian menjadi [[Bupati]] [[Timor Tengah Selatan]] pertama. Istri pertama Kusa Nope bernama [[bi Malo Nitibani]] dan disusul bi Kina dan bi Sole. Ada tujuh [[raja]] [[Amanuban]] yang dimakamkan di [[Son Nain]] Niki-nikiNiki. Kedudukan [[raja]] adalah turun temurun, dan putera mahkota berhak menggantikan kedudukan ayahnya sebagai [[raja]]. Putra [[mahkota]] adalah putra sulung raja yang lahir dari [[permaisuri]].
 
== Raja-raja ==
Adapun daftar [[raja-rajaPekuburan Cina Niki-niki.:
 
# [[OlakSeo Mali]]nuban.
# [[Ol]] Banu.
# [[Bil]] Banu.
# [[Tu]] Banu.
# [[Louis]] I ( Tunbes).
# [[Bill]] ( Pili).
# Don [[Louis]] II, dimakamkan di [[Boti]].
# [[Tubani]] [[(1786-1808)]].
# Don [[Louis]] III. [[1808-1824]], pusat kerajaan ke Niki-nikiNiki, dimakamkan di Pekuburan Cina Niki-nikiNiki.
# [[Baki]] Nope / Baki Klus [[1824-1862]].makam Son Nain
# [[Sanu]] Nope [[1862-1870]], dimakamkan di Son Nain.
# [[Bil]] Nope - Sufa Leu [[(1870-1910)]].
# [[Noni]] Nope ([[1911-1920]]).
# [[Pae]] Nope ( [[1920-1946]]).
# [[Leu]] - [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]] ( [[1946-1949]]).