Marguerite dari Provence: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Lim Natee (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 40:
Akan tetapi, Joinville juga menyatakan ketidaksetujuannya akan Louis yang jarang menanyakan istri dan anak-anaknya. Pada saat badai yang mengerikan terjadi di atas laut pada saat perjalanan kembali ke Prancis dari Perang Salib, Marguerite memohon Joinville untuk melakukan sesuatu untuk menolongnya; ia memberitahukannya untuk berdoa, dan bersumpah bahwa ketika mereka tiba di Prancis ia akan pergi berziarah dan mempersembahkan sebuah kapal dari emas dengan gambaran raja, ia sendiri dan anak-anaknya atas rasa bersyukurnya telah menyelamatkan mereka dari badai tersebut. Marguerite hanya dapat menjawab bahwa ia tidak berani membuat sumpah seperti itu tanpa izin dari raja, karena ketika ia menemukan bahwa ia telah melakukan hal tersebut, ia tak akan pernah mengizinkannya pergi berziarah. Pada akhirnya, Joinville berjanji padanya jika ia bersumpah maka ia akan pergi berziarah untuknya, dan ketika mereka tiba di Prancis ia melakukan hal tersebut.
 
Pada tahun-tahun berikutnya Louis menjadi jengkel dengan ambisi Marguerite. Tampaknya di dalam masalah politik atau diplomasi, ia ambisius, namun agak canggung. Seorang utusan Inggris di Paris pada tahun 1250 melaporkan ke Inggris, jelas-jelas dengan jijiknya, bahwa "ratu Prancis membosankan di dalam perkataan dan perbuatannya," dan jelas dari laporan tentang percakapan dengan utusan ratu bahwa ia berusaha untuk menciptakan kesempatan baginya untuk terlibat di dalam urusan negara bahkan jika utusan itu tidak terkesan dengan usahanya. Setelah kematian putra sulungnya Louis pada tahun 1260, Marguerite membujuk putra berikutnya, Philippe, untuk bersumpah bahwa tidak perduli pada usia berapapun ia naik tahta, ia akan tetap tinggal di bawah perwaliannya sampai usia 30 tahun. Ketika Louis mengetahui hal tersebut, ia segera meminta paus untuk membebaskan Philippe dari sumpahnya dengan alasan bahwa ia sendiri tidak berwenang atas hal itu, dan paus segera bertindak, mengakhiri upaya Marguerite untuk membuat dirinya sendiri Blanca dari Kastilia kedua. Marguerite akhirnya gagal untuk memengaruhi keponakannya [[Edward I dari Inggris]] untuk menghindari sebuah proyek pernikahan salah satu putrinya yang akan mempromosikan kepentingan dari wilayah asalnya di Provence dari saudara iparnya, [[Carlo I dari Napoli|Charles dari Anjou]], yang menikahi adik bungsunya Béatrice.
 
Marguerite menemani Louis ke [[Perang Salib Ketujuh|perang salibnya yang pertama]] dan bertanggung jawab atas negosiasi dan pasokan ketika ia ditangkap. Ia kemudian menjadi wanita satu-satunya yang pernah memimpin di dalam sebuah perang salib dalam waktu yang singkat. Selama periode itu, ketika di [[Damietta]], ia melahirkan putranya Jean Tristan.<ref>''Joinville and Villehardouin: Chronicles of the Crusades'', translated by M.R.B. Shaw, pages 262-263; Penguin Classics: New York, 1963.</ref>
Baris 55:
# [[Philippe III dari Prancis]] (1 Mei 1245 – 5 Oktober 1285), menikahi pertama-tama dengan [[Isabel dari Aragon]], dengan siapa ia memiliki keturunan, termasuk [[Philippe IV dari Prancis]] dan [[Charles dari Valois]]; kedua dengan [[Marie dari Brabant, Ratu Prancis]], dengan siapa ia memiliki keturunan, termasuk [[Marguerite dari Prancis|Marguerite]].
# Jean (lahir dan meninggal pada tahun 1248)
# Jean Tristan (1250 – 3 Agustus 1270), lahir di Mesir pada saat ayahnya [[Perang Salib Pertama|perang salib pertama]] dan meninggal di Tunisia pada perang salib kedua
# [[Pierre I dari Alençon|Pierre]] (1251–1284)
# [[Blanche dari Prancis|Blanche]] (1253–1323), menikahi [[Fernando de la Cerda]]