Kastel Batavia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perombakan dan ekspansi Tag: referensi YouTube VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Andries Beeckman - The Castle of Batavia.jpg|jmpl|ka|300px|Kastel Batavia, pusat pemerintahan imperium perdagangan Asia, [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]], yang membentang dari [[Tanjung Harapan]] sampai [[Jepang]].]]
'''Kastel Batavia''' (Bahasa Belanda: '''''<nowiki/>'t''''' '''''Kasteel Batavia'',''' bahasa Melayu Batavia: '''''Kotta Ientang di Benoa Batawi'',''' bahasa Portugis Tugu: '''''Oen Foertalëja de Batavia'''''<ref>{{Cite book|last=Dominicus|first=Lodewyk|date=1780|url=https://books.google.co.id/books?id=EnrqrQEACAAJ&redir_esc=y|title=Nieuwe Woordenschat, uyt het Nederduitsch in het gemeene Maleidsch en Portugeesch, zeer gemakkelyk voor die eerst op Batavia komen|location=Batavia|pages=17|url-status=live}}</ref>) adalah sebuah benteng yang terletak di muara Sungai Ciliwung di Jakarta. Kastel Batavia merupakan pusat pemerintahan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] di Asia.{{sfn|Ensiklopedi Jakarta - Kasteel van Batavia|2010}} Kastel Batavia juga merupakan kediaman [[Gubernur Jenderal Hindia Timur Belanda|Gubernur Jenderal]], pejabat tertinggi VOC di Hindia Timur yang mengetuai [[Dewan Hindia]], komite eksekutif yang mengambil keputusan di Hindia Timur. Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809 oleh Gubernur Jenderal [[Herman Willem Daendels]].{{sfn|Ensiklopedi Jakarta - Kasteel van Batavia|2010}}<ref name=":0">{{Citation|title=KASTEELWEG - Jalan Tongkol|url=https://www.youtube.com/watch?v=7t0UMrfyqtU|accessdate=2022-09-26|language=id-ID}}</ref>
== Sejarah ==
Kastel Batavia awalnya adalah sebuah benteng kecil yang dikembangkan menjadi kastel sejak tahun 1620, ketika [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] berhasil menduduki Jayakarta.<ref name=":0" /> Pada tahun 1629, benteng kecil tersebut diperbesar dan diperkuat untuk dijadikan sebagai pertahanan kota Batavia dari kepungan tentara [[Kesultanan Mataram]].<ref name=":1">{{Citation|title=WATERPOORT KASTIL BATAVIA DITEMUKAN|url=https://www.youtube.com/watch?v=FKGb6wxrhbk|accessdate=2022-10-03|language=id-ID}}</ref>
[[Pieter Both]], [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] terpilih pertama, mengangkat Kapten [[Jacques l'Hermite]] untuk membeli 2.500 ''[[fathom|vadem]]'' persegi (10.000 ''yard'' persegi){{sfn|American Universities Field Staff|1966|p=237}} tanah di Jayakarta dengan tujuan mendirikan ''loji'' (pos perdagangan) VOC.{{sfn|Ito|2007|pp=196-8}} Permintaan itu dikabulkan oleh Pangeran Jayawikarta, penguasa Jayakarta, dengan uang dalam jumlah yang besar (1200 riyal).{{sfn|Ensiklopedi Jakarta - Jacatra Fort|2010}} Tanah ini terletak di tepi Sungai [[Sungai Ci Liwung|Ciliwung]] timur, dekat daerah kota [[Tionghoa]].{{sfn|Kratoska|2001|p=120}} Pada tahun 1612, Belanda membangun sebuah ''loge'' (loji), ''huis'' (rumah), dan ''factorij'' (pabrik) di atas tanah ini; keseluruhannya dikenal sebagai ''Nassau Huis''.{{sfn|Ito|2007|pp=196-8}}{{sfn|American Universities Field Staff|1966|p=237}} Perjanjian ini dipertahankan semasa pemerintahan Gubernur Jenderal [[Gerard Reynst]] dan kemudian [[Laurens Reael]].{{sfn|Ito|2007|pp=196-8}}
Kastel Batavia memiliki parit yang memgelilingi seluruh bagian benteng. Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809 oleh [[Herman Willem Daendels]] karena material bangunannya dibutuhkan untuk pembangunan kawasan kota baru di [[Weltevreden]] (sekarang mencakup wilayah Kelurahan [[Gambir, Gambir, Jakarta Pusat|Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat]]).<ref name=":0" /> Batu-batu sisa kastel digunakan untuk membangun Istana baru untuk Daendels di Weltevreden.<ref name=":1" />
Setelah Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809, sebuah jalan tembus yang menghubungkan kawasan pusat Kota Batavia (kini kawasan [[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]]) dengan [[Sunda Kelapa|Pelabuhan Sunda Kelapa]] dibangun. Jalan tersebut bernama "Kasteelweg" yang berarti "Jalan Kastel". Nama Kasteelweg diubah menjadi "Jalan Tongkol" pada tahun 1950.<ref name=":0" />▼
Sebelum tahun 1874, 4 sudut pertahanan (bastion) Kastel Batavia masih tersisa hingga benar-benar menghilang dari peta tahun 1874 hingga seterusnya.<ref name=":1" />
Sisa-sisa dari Kastel Batavia pernah digali pada tahun 1940. Pada saat itu, bagian yang ditemukan adalah landpoort (pintu yang menghadap ke daratan (selatan kastel)).<ref name=":1" />
==Arsitektur==
Kastel Batavia memiliki empat sudut pertahanan (bastion) yang masing masing menghadap ke arah barat laut, timur laut, tenggara dan barat daya. Kastel Batavia memiliki poros atau axis yang menghubungkan waterpoort (pintu yang menghadap ke laut (utara kastel)) dan landpoort (pintu yang menghadap ke daratan (selatan kastel)). Poros Kastel Batavia dibangun sejajar dengan jalan lurus menuju Stadhuis van Batavia (kini menjadi [[Museum Fatahillah]]).
Waterpoort (pintu yang menghadap ke laut (utara kastel)) sebenarnya direncanakan menjadi gerbang yang dibangun dari susunan batu pasir yang dikirim dari [[Eropa]]. Namun kapal yang mengangkut material untuk waterpoort Kastel Batavia tenggelam di pantai [[Australia]] bagian barat pada tahun 1629.<ref name=":1" />
▲Setelah Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809, sebuah jalan tembus yang menghubungkan kawasan pusat Kota Batavia (kini kawasan [[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]]) dengan [[Sunda Kelapa|Pelabuhan Sunda Kelapa]] dibangun. Jalan tersebut bernama "Kasteelweg" yang berarti Jalan Kastel". Nama Kasteelweg diubah menjadi "Jalan Tongkol" pada tahun 1950.<ref name=":0" />
==Keadaan terkini==
Area lahan bekas Kastel Batavia kini menjadi lahan kosong yang dimiliki Pemerintah Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Parit selatan Kastel Batavia kini menjadi kawasan permukiman penduduk, pertokoan, dan berbagai jenis usaha seperti terpal.
Area lahan bekas Kastel Batavia saat ini sedang dilakukan pembangunan rumah susun. Bersamaan dengan pembangunan rumah susun tersebut, dilakukan juga ekskavasi atau penggalian arkeologi untuk mencari bukti keberadaan Kastel Batavia. Ekskavasi arkeologi tersebut wajib dilakukan sebagai masukan dari tata letak dari pembangunan tahap kedua dari rumah susun tersebut. Ekskavasi arkeologi tersebut terlaksana berkat kerjasama Pusat Konservasi Cagar Budaya Pemprov [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] dan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Jabodetabek.<ref name=":0" />
Ekskavasi tersebut berhasil menemukan lantai dari poros Kastel Batavia yang terbuat dari susunan batu bata. Lantai poros kastel tersebut ditemukan pada kedalaman 2 meter dari permukaan tanah saat ini.<ref name=":1" />
==Galeri==
<gallery>
Berkas:AMH-4769-KB Residence of the governor general within the walls of the castle at Batavia.jpg|Dari kanan ke kiri: kediaman Gubernur Jenderal di dalam kastel, gereja segi delapan di belakang, dan kediaman Direktur Jenderal/Penasihat VOC.
Berkas:AMH-4603-NA Map of Fort Jacatra.jpg|Peta ini menunjukkan Fort Jacatra (a) dan denah baru Kastel Batavia (b).
Berkas:Kasteel Batavia 1762.jpg|Kastel Batavia tahun 1762 ketika tembok sisi darat telah dibuka menuju ''Kasteelplein''.
Berkas:Casteel te Batavia 1767.jpg|Portal sisi laut kastel, Waterpoort.
Berkas:AMH-7985-KB Bird's eye view map of the siege of Batavia in 1629.jpg|Batavia tahun 1629 memperlihatkan bukaan pada sisi laut tembok kastel; portal hiasan belum dipasang di tembok sisi laut.
Berkas:Batavia 01 gnangarra.jpg|Sebuah portal yang diselamatkan dari bangkai kapal ''[[Batavia (kapal)|Batavia]]'', kemungkinan dimaksudkan untuk dipasang di Landpoort''.
Berkas:AMH-7028-KB View of the Parel bastion, a bastion of Batavia Castle.jpg|Kolam bebek milik gubernur jenderal dipasang di sebelah barat Kastel Batavia.
</gallery>
== Lihat juga ==
* [[Daftar bangunan dan struktur kolonial di Jakarta]]
|