Teologi pastoral: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Reverted to revision 15180100 by LaninBot (talk)
Tag: Pembatalan
Raksasabonga (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:800px-USAF chaplain prays with airman in Iraq 081125-F-3188G-125.jpg|jmpl|250px|Sebuah pelayanan pastoral terhadap tentara yang dirawat.]]
'''Teologi Pastoral''' adalah sebuah cabang ilmu [[Teologi Kristen|teologis]] yang berfokus pada perspektif [[penggembalaan]] pada semua kegiatan dan fungsi [[Gereja]] dan [[pendeta]], kemudian menarik kesimpulan teologis dari pengamatan yang dilakukan.<ref name="Preface to Pastoral Theology">{{en}}Seward Hiltner.1979.''Preface to Pastoral Theology''.Abingdon Press.</ref> Sejak zaman [[Reformasi Protestan]], istilah "Pastoral" dipakai dalam dua pengertian. Pertama, "Pastoral" sebagai kata sifat dari "[[Pastor]]".<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Karena Pastor melaksanakan penggembalaan, maka istilah Pastoral dalam konteks ini berarti sama dengan penggembalaan itu sendiri.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Pemahaman yang kedua adalah Pastoral sebagai studi tentang penggembalaan itu sendiri.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/>
 
Baris 18 ⟶ 17:
{{main|Friedrich Schleiermacher}}
[[Berkas:Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher.jpg|jmpl|150px|Friedrich Schleiermacher]]
'''Freidrich Schleiermacher''' mengorganisasi kembali studi teologi pada masanya menjadi tiga bagian besar, yaitu [[Filsafat]], [[Teologi Historis|Historis]], dan [[Teologi Praktika|Praktika]] sebagai bidang ilmi yang diakui di samping Teologi Sistematika dan Teologi Historis di universitas-universitas Jerman.Teologi pastoral dalam sudut pandang Schleiermacher termasuk ke dalam lingkup teologi praktika.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Dalam salah satu karyanya, Schleiermacher mengatakan bahwa teologi tanpa pelayanan terhadap jemaat akan kehilangan karakter teologisnya,<ref name="Brief Outline">{{en}}Friedrich Schleiermacher.2007.''The Brief Outline of the Study of Theology''.Wipf & Stock Publishers.</ref>, dan oleh karena itu, teologi secara keseluruhan bersifat pastoral.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Pelayanan pastoral juga tidak terbatas pada jemaat suatu gereja saja, tetapi juga kepada individu-individu yang belum menjadi anggota jemaat.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Bagi Schleiermacher, fokus teologi pastoral adalah memperhatikan kesejahteraan orang-orang dan juga penataan gereja.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/>
 
=== Seward Hiltner ===
Baris 41 ⟶ 40:
=== Anton Theophilus Boisen ===
{{main|Anton Theophilus Boisen}}
[[Berkas:AntonBoisen1916.png|jmpl|ka|200px|Anton Boisen]]
'''Anton Boisen''' adalah seorang pendiri gerakan pendidikan pastoral klinis di Amerika dan memiliki pengaruh penting bagi pemikiran Seward Hiltner pada masa mendatang.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Dari pengalamannya sendiri sebagai seorang pasien sakit jiwa, Boisen merasa bahwa bentuk penyakit jiwa lebih banyak berupa masalah-masalah religius dibandingkan masalah medis.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Masalah ini juga tidak dapat disembuhkan bila belum dipahami dengan baik.<ref name="Exploration of the Inner World">{{en}}Anton T. Boisen.1971.''The Exploration of the Inner World: A Study of Mental Disorder and Religious Experience''.University of Pennsylvania.</ref> Menurutnya, teologi seharusnya memiliki nilai pastoral dan terapis bagi pasien yang mencari pemahaman dan makna dari pengalamannya.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Oleh karena itu, teologi yang berguna secara pastoral seharusnya tidak hanya mempelajari teks-teks tertulis namun juga pengalaman hidup dari orang-orang yang bergumul dengan masalah-masalah religius.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, teologi pastoral tidak dapat dipahami melalui studi teks saja, tetapi juga dengan studi klinis terhadap kisah hidup seseorang.<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/> Metode studi yang ia tawarkan untuk teologi pastoral klinis adalah dengan metode studi kasus agar penyelidik dapat mempelajari kisah hidup seseorang, tetapi juga melibatkan pencarian teologis dari sisi penyelidik..<ref name="Teologi dan Praksis Sosial"/>