Satyaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Versi Mahabharata: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Versi Pewayangan Jawa: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
Sekitar 36 tahun kemudian, terjadi perang saudara di kalangan bangsa [[Wresni]] karena pengaruh minuman keras. ''Mahabharata'' bagian ke-16 atau ''[[Mosalaparwa]]'' mengisahkan, pada suatu hari bangsa Wresni atau Yadawa pergi berpesta di tepi lautan. Di sana mereka melanggar larangan Kresna, yaitu minum minuman keras.
Dalam keadaan mabuk, Satyaki dan [[Kertawarma]] saling mengejek, mengungkit kecurangan masing-masing ketika dulu ikut serta dalam perang
Setelah kematian Kertawarma, Satyaki, dan Satyaka, bangsa Wresni yang telah dikuasai [[minuman keras]] tersebut saling serang dan menyebabkan kemusnahan mereka.
Baris 19:
Dalam versi pewayangan [[jawa]], tokoh Satyaka sering dieja dengan sebutan Setyaka. Ia merupakan putra bungsu [[Kresna]] yang lahir dari Satyaboma, kakak perempuan [[Satyaki]]. Dengan kata lain, Satyaka versi Jawa adalah keponakan Satyaki. Adapun nama ayah Satyaki dan Satyaboma dalam pewayangan adalah [[Satyajit]].
Satyaka merupakan putra Kresna yang paling cerdik. Tempat tinggalnya bernama ''Kasatriyan Tambak Mas''. Satyaka tidak terlibat dalam perang [[
Baladewa kakak Kresna telah memutuskan untuk tidak memihak [[Pandawa]] ataupun [[Korawa]] dalam perang saudara tersebut. Ia hanya ingin menonton jalannya perang dari awal sampai akhir. Namun karena sifatnya yang emosional membuat Kresna khawatir ia mudah terbujuk oleh rayuan para Korawa.
Untuk mencegah supaya kakaknya tidak memihak musuh, Kresna menyusun tipu muslihat dengan cara membujuk Baladewa supaya bertapa menyucikan diri di Grojogan Sewu sebelum menonton jalannya perang. Kresna juga berjanji akan menjemput Baladewa jika perang
Perang akhirnya meletus. Namun karena kepandaian Satyaka merahasiakan hal itu, membuat Baladewa tidak mengetahuinya. Akhirnya lama-lama Baladewa pun sadar kalau selama ini telah dibohongi Satyaka. Satyaka pun diusirnya sedangkan dirinya berangkat menuju medan peperangan. Di sana ia hanya sempat menyaksikan pertarungan terakhir, yaitu antara [[Bimasena]] melawan [[Duryudana]].
|