Hidimba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Tarusbawa (bicara | kontrib)
Kisah: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 15:
 
== Kisah ==
Cerita Hidimba tercatat dalam kitab pertama ''[[Mahabharata]]'', yaitu ''[[Adiparwa]]'', bagian ''Hidimbawadhaparwa''. Kisah ini berlatar belakang kejadian pascakebakaranpasca kebakaran [[Laksagreha]]. Dikisahkan bahwa para [[Pandawa]] dan ibu mereka berhasil menyelamatkan diri dari musibah kebakaran. Akhirnya mereka berjalan sampai ke tengah hutan yang bernama Kamyaka. Di sana ada Hidimba, [[rakshasa|raksasa]] yang dideskripsikan sebagai makhluk dengan tenaga besar, seorang [[kanibal]] berwajah suram, bergigi panjang dan tajam.<ref name="CLIV">{{citation|url=https://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01155.htm |title=The Mahabharata, Book 1: Adi Parva| chapter=Hidimva-vadha Parva. Section CLIV| author=Kisari Mohan Ganguli| publisher=Sacred-Text.com}}</ref> Tanpa mengetahui keberadaan Hidimba, para Pandawa dan ibu mereka terlelap di hutan tersebut, sementara [[Bima (Mahabharata)|Bima]], Pandawa yang bertenaga paling kuat tidak ikut beristirahat demi melindungi dan mengamankan mereka.
 
Bau kehadiran manusia di hutan Kamyaka akhirnya terendus oleh Hidimba. Maka ia mengutus adiknya yang bernama [[Hidimbi]] (kadangkala disebut Hidimbā) untuk mencari sumber bau tersebut, agar dijagal dan dibawa ke hadapannya. Hidimbi pun mencari sumber bau, lalu menemukan para Pandawa dan ibu mereka sedang terlelap, dan perhatiannya tertuju kepada sosok Bima yang berbadan tegap, sedang menjaga mereka. Hidimbi justru jatuh cinta saat melihat Bima. Dia pun mengubah wujudnya menjadi wanita cantik, dan mengabaikan perintah kakaknya untuk menjagal para Pandawa. Hidimbi memperingatkan Bima akan ancaman dari Hidimba, dan menyarankan agar mereka menyelamatkan diri. Namun Bima bersikeras untuk tetap tinggal di sana karena tidak mau membangunkan saudara-saudara dan ibunya yang sedang beristirahat. Bima pun tidak gentar setelah mendengar peringatan dari Hidimbi.<ref name="CLIV"/>