Bangsa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Sejarah Indonesia menggunakan HotCat
Pinerineks (bicara | kontrib)
←Mengalihkan ke Orang Indonesia
Tag: Pengalihan baru [ * ] Pengembalian manual
 
(68 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
*#ALIH [[NasionalismeOrang Indonesia]]
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=PSX 20181020 174622.jpg|image2=WikiLatih 1.0 (Wikipedia writing training session for beginner) for Minangkabau Wikipedia, Jakarta; August 2017 (04).jpg|width2=300|width1=300|footer=Sekelompok remaja mengenakan pakaian adat dari Sulawesi Selatan (atas), sekelompok orang Indonesia berfoto bersama (bawah).}}
{{About|konsep bangsa atau ras Indonesia|warga negera Indonesia|Orang Indonesia}}
'''Bangsa Indonesia''' atau '''ras Indonesia''' adalah kategori [[ras manusia]] yang pertama kali diusulkan oleh [[George Windsor Earl]] pada 1850-an untuk menggolongkan orang-orang berkulit cokelat di [[Kepulauan Melayu|Kepulauan Nusantara]]. Istilah ini kemudian digunakan oleh para cendekiawan Indonesia untuk membangun semangat [[Kebangkitan Nasional Indonesia|pergerakan kemerdekaan]] dan [[nasionalisme Indonesia]].
 
{{a nama}}
== Sejarah ==
Istilah "orang Indonesia" (bahasa Inggris: ''Indonesians'') pada mulanya digunakan oleh peneliti-peneliti Eropa sebagai kategori [[ras manusia]]. Antropolog Eropa memberikan dua pengertian tentang ras Indonesia, pertama sebagai satu kesatuan (sebagaimana ras Eropa atau ras kulit putih), dan kedua sebagai suatu kumpulan kategori budaya dan [[Kelompok etnik|etnisitas]] yang beragam. Istilah "orang Indonesia" dalam pengertian ras manusia mencuat pada 1850-an ketika [[George Windsor Earl]] dalam esainya yang berjudul "''On the leading characteristic of Papuan, Australian, and Malayu-Polynesian nations''" yang berusaha menggolongkan penduduk [[Kepulauan Melayu|Kepulauan Hindia]] seagai ras kulit cokelat. Penggunaan istilah ras Indonesia kemudian didukung oleh banyak peneliti lain seperti Logan, Kean, dll., sehingga istilah ras Indonesia menjadi sebutan bagi seluruh penduduk pribumi yang mendiami kepulauan ini, kepulauan yang menjadi jajahan Belanda.<ref name=":0">{{Cite book|last=Iriye|first=A.|last2=Saunier|first2=P.|date=2016-04-30|url=https://books.google.co.id/books?id=bKAYDAAAQBAJ&pg=PA349&dq=%22indonesian+race%22&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwjc3P6AuuTtAhUScCsKHb3TAvkQ6AEwA3oECAMQAg#v=onepage&q=%22indonesian%20race%22&f=false|title=The Palgrave Dictionary of Transnational History: From the mid-19th century to the present day|publisher=Springer|isbn=978-1-349-74030-7|language=en}}</ref><ref>{{Cite book|last=Winet|first=Evan Darwin|date=2010-03-10|url=https://books.google.co.id/books?id=GqTtCwAAQBAJ&pg=PA40&dq=%22indonesian+race%22&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwjc3P6AuuTtAhUScCsKHb3TAvkQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=%22indonesian%20race%22&f=false|title=Indonesian Postcolonial Theatre: Spectral Genealogies and Absent Faces|publisher=Springer|isbn=978-0-230-24667-6|language=en}}</ref>
 
Pada dua dasawarsa awal abad ke-20, istilah Indonesia ini kemudian dimanfaatkan para cendekiawan untuk membangun rasa kebersamaan dan nasionalisme. Keindonesiaan memberikan mereka titik temu, walau berasal latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Pada kalangan pelajar dan cendekiawan inilah istilah Indonesia pertama kali digunakan sebagai kesatuan kesadaran berbangsa. Walaupun istilah ini lantas digunakan untuk siapa saja yang menolak kolonialisme Belanda, sehingga orang keturunan Tionghoa, Arab, dan Eropa yang membela kemerdekaan Indonesia dapat dikategorikan sebagai orang Indonesia, pada penerapannya kalangan keturunan Tionghoa, Arab, dan Eropa sering kali dipinggirkan. Salah satu seruan populis dalam [[Darmo Kondo|''Darmo Kondo'']] bertanggal 13 November 1918 menyatakan bahwa tanah Jawa akan segera jatuh ke tangan orang Eropa, Tionghoa dan Arab.<ref name=":0" /> [[Partai Nasional Indonesia]] atau PNI sempat menolak memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada warga keturunan Belanda/Eropa di Indonesia sebab mereka dianggap bukanlah bangsa Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Rocha|first=Zarine L.|last2=Fozdar|first2=Farida|date=2017-07-14|url=https://books.google.co.id/books?id=1AoqDwAAQBAJ&pg=PA227&dq=%22indonesian+race%22&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwjc3P6AuuTtAhUScCsKHb3TAvkQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=%22indonesian%20race%22&f=false|title=Mixed Race in Asia: Past, Present and Future|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-1-351-98248-1|language=en}}</ref>
 
Pemahaman rasialis tentang "bangsa Indonesia" lambat laun bergeser dan pudar. [[Mohammad Yamin|Muhammad Yamin]] dan [[Amir Sjarifoeddin|Amir Sjarifuddin]], misalnya, mengatakan bahwa menjadi Indonesia tidak ada sangkut-pautnya dengan ras, melainkan pada kesamaan sikap dan keadaan.<ref>{{Cite book|last=Elson|first=Robert Edward|date=2009|url=https://books.google.co.id/books?id=VoE_kJ4le2IC&pg=PR128&dq=%22ras+indonesia%22&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwit1-alzOTtAhWwILcAHao-DKIQ6AEwA3oECAQQAg#v=onepage&q=%22ras%20indonesia%22&f=false|title=The Idea of Indonesia|publisher=Penerbit Serambi|isbn=978-979-024-105-3|language=id}}</ref>
 
== Ciri fisik ==
[[Alfred Cort Haddon]] mendefinisikan ras Indonesia sebagai penduduk Kepulauan Hindia berambut hitam, kadang dengan sedikit warna merah, dan berkulit kuning-kecokelatan, sering kali lebih cerah.<ref>{{Cite book|last=Haddon|first=Alfred Cort|date=2012-05-10|url=https://books.google.co.id/books?id=Iv-tWzKFqpkC&pg=PA64&dq=%22indonesian+race%22&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwjHyoeKwuTtAhWF73MBHZrxALI4ChDoATAHegQIBxAC#v=onepage&q=%22indonesian%20race%22&f=false|title=The Races of Man and Their Distribution|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-108-04627-5|language=en}}</ref> Dalam ''Report of The Philippine Commission to the President'' bertahun 1900-1901, ras Indonesia dibedakan dari ras Melayu. Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa penduduk Filipina terdiri dari tiga ras yang berbeda, yaitu ras Indonesia, ras Negrito dan ras Melayu. Ras Indonesia dikatakan paling unggul karena memiliki perawakan yang lebih bagus.<ref>{{Cite book|last=Tamura|first=E.|date=2008-03-03|url=https://books.google.co.id/books?id=69BlCwAAQBAJ&pg=PA23&dq=indonesian+malayan+race+US&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwiSsMXvxOTtAhVNgtgFHREyC84Q6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=indonesian&f=false|title=The History of Discrimination in U.S. Education: Marginality, Agency, and Power|publisher=Springer|isbn=978-0-230-61103-0|language=en}}</ref> Meskipun demikian, penggolongan manusia berdasarkan fisik telah ditentang ilmuwan modern karena tidak memiliki pijakan ilmiah.<ref>{{Cite web|date=2018-03-12|title=There’s No Scientific Basis for Race—It's a Made-Up Label|url=https://www.nationalgeographic.com/magazine/2018/04/race-genetics-science-africa/|website=Magazine|language=en|access-date=2020-12-23}}</ref>
 
== Lihat juga ==
 
* [[Pribumi-Nusantara|Pribumi]]
* [[Ras Melayu]]
* [[Nasionalisme Indonesia]]
* [[Komunitas terbayang]]
 
== Catatan kaki ==
<references />
 
[[Kategori:Ras manusia]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]