Huang Chao: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Rusdi-chan (bicara | kontrib)
gajadi ae lah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Huang Chao''' ([[Hanzi]]: 黃巢, ?-[[884]]) adalah seorang pemimpin [[pemberontakan petani]] terkenal pada akhir [[Dinasti Tang]], [[Tiongkok]]. Pemberontakannya yang berlangsung selama satu dekade ([[875]]-884) pada akhirnya berhasil ditumpas oleh pemerintah Tang, namuntetapi Dinasti Tang sendiri mengalami kemunduran drastis setelahnya hingga akhirnya runtuh pada tahun [[907]].
 
== Kehidupan awal ==
Huang lahir dari keluarga pedagang garam, tanggal dan tempat kelahirannya tidak diketahui secara pasti, diperkirakan di [[Heze]], Provinsi [[Shandong]]. Ia adalah seorang pria yang pemberani, tidak ragu, dan berjiwa besar. Dalam usia lima tahun ia sudah bisa membuat [[puisi]], selain itu ia juga mahir menunggang kuda dan memanah. Dengan kemampuannya ia mencoba mengadu nasib ke ibukotaibu kota dengan mengikuti ujian kerajaan untuk menjadi pejabat. Namun beberapa kali ia selalu gagal karena pemerintahan saat itu yang telah korup dan ujian pun sarat dengan praktik suap-menyuap.
 
Di ibukotaibu kota, ia melihat kehidupan keluarga kekaisaran dan pejabat yang hedonis tanpa mempedulikanmemedulikan penderitaan rakyat sehingga timbul kemarahan dalam hatinya, ia mulai kehilangan kepercayaanya terhadap pemerintah. Kembali ke kampung halamannya ia melakukan bisnis ilegal dengan menjadi penyelundup garam (saat itu bisnis garam dimonopoli oleh pemerintah) dan menggalang gerakan anti pemerintah. Dalam hal ini ia bekerjasama dengan [[Wang Xianzhi]], seorang bandar garam.
 
== Latar belakang pemberontakan ==
Baris 10:
 
== Meletusnya pemberontakan ==
Pada tahun 870an bencana banjir dan kelaparan melanda wilayah Tiongkok utara dan tengah. Banyak rakyat yang hidup melarat bergabung dengan geng-geng kriminal dan jumlah mereka semakin banyak. Tahun [[875]], Wang Xianzhi memulai pemberontakan di Provinsi [[Henan]]. Langkah ini langsung diikuti oleh Huang yang menyatakan pemberontakanya di Shandong. Ia telah lama menantikan hari ini dengan visi tentang barisan para revolusioner yang penuh kemenangan menuju ibukotaibu kota Chang’an (sekarang [[Xi'an]], [[Shaanxi]]). Ia yakin bahwa sistem feodal yang bobrok sudah tinggal menunggu waktu untuk menuju kehancurannya. Huang menulis semangat revolusi itu dalam puisinya yang berbunyi :
 
:''Pada akhirnya, tibalah hari kedelapan bulan purnama'' {{<br}} />
:''Semua bunga telah layu kecuali bunga krisan'' {{<br}} />
:''Keharumannya meliputi seluruh Chang’an'' {{<br}} />
:''Keberadaannya dimana-mana memenuhi kota seperti seragam keemasan''. {{<br}} />
 
Dalam waktu singkat pasukannya telah mencapai ribuan dan lima tahun kemudian telah tumbuh hingga 600.000. Pemerintah segera mengirimkan pasukan untuk menumpas pemberontakan. Pasukan pemerintah melancarkan taktik adu domba untuk memecah belah Wang dan Huang. Mereka berhasil menyuap Wang dengan kedudukan dan harta, sehingga ia membelot pada pemerintah dan berbalik melawan Huang. Namun tak lama kemudian, Huang berhasil mengalahkannya dan membujuknya agar kembali berjuang bersamanya melawan pemerintah. Akhirnya Wang kembali berubah halauan dan melawan pemerintah, namuntetapi ia tertangkap dan dihukum mati oleh pasukan Tang di [[Hubei]].
 
== Puncak kejayaan ==
Sejumlah besar sisa pengikut Wang Xianzhi bergabung dengannya sehingga jumlah mereka kini berlipat ganda. Kekuatannya makin bertambah dengan bergabungnya ribuan petani miskin, pedagang dan kaum [[anarkis]]. Pasukan pemberontak itu menyerang dan menjarah sejumlah daerah strategis seperti [[Huabei]], [[Huadong]], [[Huanan]], dan [[Tongguan]]. Tahun [[879]], pasukan Huang menaklukkan [[Guangzhou]], disana mereka membunuh dan mengusir para pedagang asing. Setelah menaklukkan [[Luoyang]], mereka bersiap melancarkan serbuan akhir ke ibukotaibu kota Chang’an. Tahun [[880]], Huang dan pasukannya berhasil menduduki kota itu. Sorak-sorai pasukannya demikian hebat sehingga membuat takut pasukan pemerintah yang bertahan. Mereka membakar perkemahan mereka sendiri sebelum kabur meninggalkan kota. [[Kaisar Tang Xizong]] melarikan diri dan mendirikan pemerintahan pengasingan di [[Chengdu]], Provinsi [[Sichuan]].
 
Huang Chao yang telah meraih kemenangan memasuki kota dengan kereta keemasan dan disambut meriah oleh penduduk kota. Beberapa hari kemudian di istana kekaisaran, ia mengangkat dirinya sebagai kaisar dan menamai dinastinya sebagai Dinasti Qi. Visinya bahwa Chang’an yang dipenuhi dengan keharuman bunga krisan kini telah menjadi kenyataan.
 
== Kejatuhan dan kematian ==
Kejayaan Huang hanya berlangsung selama dua setengah tahun sebelum pasukan Tang mengadakan serangan balasan. Walaupun ia telah berhasil menarik beberapa pejabat Tang dalam pemerintahannya, namuntetapi pemerintahan yang dipimpin oleh rezim bandit kriminal itu tidak mempunyai agenda yang jelas untuk ke depan sehingga tidak dapat memerintah dengan efektif. Ia tidak memiliki kemampuan untuk mengatur ekonomi dan sering memperlakukan tawanan perang dengan kejam sehingga mulai kehilangan simpati. Lama-lama persiapan makanan dan logistik pasukan Huang semakin berkurang. Keadaan ini diperparah dengan konspirasi para jenderal-jenderalnya yang berkhianat.
 
Kaisar Xizong dari Sichuan mulai menggerakkan pasukannya untuk merebut kembali daerah-daerah yang diduduki pemberontak. [[Li Keyong]], seorang gubernur militer beretnis [[Turki]] [[Shatuo]] memimpin pasukannya untuk membantu pemerintah Tang menumpas pemberontakan Huang. Tahun [[881]], Chang’an berhasil direbut kembali oleh pasukan Tang sehingga Huang melarikan diri ke Henan. Pada saat yang kritis itu, [[Zhu Quanzhong|Zhu Wen]] salah satu jenderal terkuatnya membelot pada tahun [[882]] dan bergabung dengan pasukan Tang. Pasukan gabungan Li dan Zhu mendesak Huang hingga ke [[Gunung Tai]] di Shandong dimana ia akhirnya bunuh diri pada tahun 884 setelah menyadari harapannya telah habis. Ada versi lain kematiannya yang menyebutkan dibunuh oleh bawahannya.
 
== Warisan ==
Walaupun pemberontakan Huang Chao gagal, namuntetapi pemberontakan itu berhasil mendorong perubahan-perubahan sosial dan politik seperti berikut:
* Dinasti Tang yang telah korup yang telah tinggal nama selama 20an tahun terakhirnya berhasil digulingkan oleh Zhu Wen yang mendirikan Dinasti Liang.
* Kekuasaan para tuan tanah, keluarga feodal dan konsep perbedaan kelas dalam masyarakat berhasil dihapuskan.
* Terbentuk kesadaran yang jelas akan keadilan yang sangat mempengaruhimemengaruhi revolusi-revolusi pada masa-masa berikutnya.
 
== Referensi ==
* Lin Shan, ''“Dragon Tales: China’s History from Tang to Qing”'', Singapore: Asiapac Books, 2006
{{Topik Dinasti Tang}}
 
[[Kategori:Kematian 884]]
Baris 42 ⟶ 43:
[[Kategori:Pemberontak Tiongkok]]
[[Kategori:Tokoh yang bunuh diri]]
[[Kategori:Marga Huang]]
 
[[de:Aufstand des Huang Chao]]
[[en:Huang Chao]]
[[fr:Huang Chao]]
[[ja:黄巣]]
[[ko:황소]]
[[no:Huang Chao]]
[[ru:Хуан Чао]]
[[vi:Hoàng Sào]]
[[zh:黄巢]]
[[zh-yue:黃巢]]