Prabu Tawangalun II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadya Bala (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 30:
 
=== Pemerintahan Kedua ===
Karena bersitegang dengan [[Patih]]-nya yakni Mas Wila yang tak lainalain dalahadalah adiknya sendiri, Pangeran Tawangalun kemudian mengalah dan bertapa di ''Pangabekten'' di kaki Gunung Bayu ([[Gunung Raung]]) dimana dia kemudian bertemu seekor [[Harimau putih]] yang menunjukkannya tempat untuk membangun pusat pemerintahan yang baru di Alas Sudimara (kini daerah [[Macanputih, Kabat, Banyuwangi]]). Di lokasi tersebut dia membangun Kota Macanputih selama lima tahun sepuluh bulan.
 
Pada tahun 1659, adiknya yang waktu itu menjadi raja Kedawung, Mas Wilabrata, menyerang Macanputih namun dapat dipukul mundur dengan kemenangan di pihak Macanputih. Sejak itu Kedawung dan Macanputih disatukan kembali dan Ibukota Kerajaan Blambangan dipindahkan dari Kedhawung ke Macanputih. Prabu Tawangalun II berkuasa kembali sebagai raja Blambangan antara tahun 1655-1691.
 
== Kepahlawanan ==
Baris 41:
Di sini kemudian Kangjeng Suhunan Tawangalun II tampil sebagai penengah untuk mendamaikan kedua belah pihak. Setelah berdamai, Pangeran Dewa Agung Jambe mendirikan istana baru di [[Semarapura]] dan sejak itu berdirilah [[Kerajaan Klungkung]]. Dewa Agung Jambe menjadi raja pertama dengan gelar [[I Dewa Agung Jambe]] (1687-1700).
 
SementaraPutra-putra itu cucudari I Gusti Agung Maruti yangkemudian mengungsi ke desa [[Jimbaran, Kuta Selatan, Badung|Jimbaran]]. Mereka bernama '''I Gusti Agung Putu Agung''' (anak daridan '''I Gusti Agung Anom''')Made Agung, keduanya menjadi penguasa di desa Jimbaran dan mendirikan '''[[Kerajaan Mengwi]]''' dan [[Pura Taman Ayun]]. Tahta pertama dipegang oleh I Gusti Agung Made Agung dengan gelar [[I Gusti Agung Bima Sakti]]. Sedangkan I Gusti Agung Putu Agung menajdimemilih rajamenjadi pertamaseorang petapa (selanjutnya mendirikan Kerajaan Kuramas (lihat [[Puri Gede Keramas]]).
 
=== Membantu Pangeran Trunajaya ===
Selanjutnya Kangjeng Suhunan Tawangalun II membantu [[Raden Trunajaya]] dan [[Karaeng Galesong]] melawan Mangkurat Agung ([[Amangkurat I]]). Peristiwa ini dikenal dengan '''[[Pemberontakan Trunajaya''']] (atau '''[[Perang Trunajaya''']], juga dieja '''Pemberontakan Trunojoyo''') karena dipimpin oleh bangsawan [[Suku Madura|Madura]], Raden [[Trunajaya]], dan sekutunya, pasukan dari [[Makassar]], terhadapmelawan [[Kesultanan Mataram]] yang dibantu oleh [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC) di [[Jawa]] pada dekade 1670-an.
 
Perang ini berawal dengan kemenangan pihak Pangeran Trunajaya dan sekutu-sekutunya. Pasukan Trunajaya mengalahkan pasukan Mataram di Gegodog (1676), lalu berhasil menduduki hampir seluruh pantai utara Jawa dan merebut keraton Mataram di [[Keraton Plered]] (1677).
Baris 66:
Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II, memiliki putra putri dari '''Sekardewi Irawuni''' (Ratu Wetan, dari Blater-Blambangan) menurunkan:
 
* '''Pangeran Senapati Sasranagara''' (Pangeran Dipati Rayi), berputramenurunkan:
** Pangeran Putra/Mas Purba ('''Prabu Danureja'''), menurunkan:
*** Pangeran Mas Noyang ('''Prabu Danuningrat'''), menurunkan:
**** Mas Jelei/Jali (Mas Anom Sutajiwa)
*** Pangeran Putra II ('''[[Wong Agung Wilis]]'''), menurunkan:
**** Dalem Puger ('''Mas Surawijaya''')
* Pangeran Arya Keta (Macanagara)
* Pangeran Arya Kertanegara
Baris 77 ⟶ 79:
Dari para selir menurunkan:
 
* Mas Dalem Jurang mangunMangun
* Mas Dalem Puger, Ki Janingrat (Jayaningrat)
* Mas Dalem Wiroguno, menurunkan:
** Mas Bagus Puri, menurunkan:
Baris 106 ⟶ 108:
* <nowiki>https://balambangan.id/prabu-tawangalun/</nowiki> (Prabu Tawangalun)
* <nowiki>https://balambangan.id/mengenal-kerajaan-blambangan/</nowiki> (Mengenal Kerajaan Blambangan)
*