Mas Mansoer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
satu cukup (creator/artist/age) | t=1'044 su=107 in=161 at=107 -- only 200 edits left of totally 308 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000 |
||
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|honorific_prefix = [[
|name = Mas Mansoer
|honorific_suffix =
|native_name =
|native_name_lang =
|image = K.H Mas Mansur.jpg
|image_size =
|alt =
|caption =
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date|1896|6|25|df=y}}
|birth_place = [[Kota Surabaya|
|death_date = {{Death date and age|1946|4|25|1896|6|25|df=y}}
|death_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|death_cause =
|body_discovered =
|resting_place =
|resting_place_coordinates =
|monuments =
|residence =
|nationality = Indonesia
|other_names =
|ethnicity =
|citizenship =
|education =
|alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]]
|occupation =
|years_active =
|employer =
|organization = [[Muhammadiyah]]
|agent =
|known_for =
|notable_works =
|style =
|influences =
|influenced =
|home_town =
|television =
|title =
|term =
|predecessor =
|successor =
|party =
|movement =
|opponents =
|boards =
|religion =
|denomination =
|criminal_charge =
|criminal_penalty =
|criminal_status =
|spouse = Siti Zakijah <br> Halimah
|partner =
|children =
|parents =
|relatives = [[Syafrudin Budiman]] (cicit)
|callsign =
|awards = [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
|signature =
|signature_alt =
|signature_size =
|footnotes =
|box_width =
|known = Mantan Ketua umum[[Muhammadiyah]]
|office = Ketua Umum Muhammadiyah
|order = ke-4
|term_start = [[1937]]
|term_end = [[1942]]
|predecessor = [[Hisjam bin Hoesni|K. H. Hisjam bin Hoesni]]
|successor = [[Bagoes Hadikoesoemo|Ki Bagoes Hadikoesoemo]]
}}
== Keluarga ==
Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga
== Pendidikan ==
Baris 95 ⟶ 102:
Mas Mansoer juga banyak menghasilkan tulisan-tulisan yang berbobot. Pikiran-pikiran pembaharuannya dituangkannya dalam media massa. Majalah yang pertama kali diterbitkan bernama ''Soeara Santri''. Kata santri digunakan sebagai nama majalah, karena pada saat itu kata santri sangat digemari oleh masyarakat. Oleh karena itu, ''Soeara Santri'' mendapat sukses yang gemilang. ''Djinem'' merupakan majalah kedua yang pernah diterbitkan oleh Mas Mansoer. Majalah ini terbit dua kali sebulan dengan menggunakan bahasa Jawa dengan huruf Arab. Kedua majalah tersebut merupakan sarana untuk menuangkan pikiran-pikirannya dan mengajak para pemuda melatih mengekspresikan pikirannya dalam bentuk tulisan. Melalui majalah itu Mas Mansoer mengajak kaum muslimin untuk meninggalkan kemusyrikan dan kekolotan. Di samping itu, Mas Mansoer juga pernah menjadi redaktur ''Kawan Kita'' di Surabaya.
Tulisan-tulisan Mas Mansur pernah dimuat di ''Siaran'' dan ''Kentoengan'' di Surabaya; ''
== Kegiatan di Muhammadiyah ==
Baris 102 ⟶ 109:
=== Terpilih menjadi Ketua PB Muhammadiyah ===
Mas Mansoer dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Jogjakarta pada bulan Oktober 1937. Banyak hal pantas dicatat sebelum Mas Mansoer terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Suasana yang berkembang saat itu ialah ketidakpuasan angkatan muda Muhammadiyah terhadap kebijakan Pengurus Besar Muhammadiyah yang terlalu mengutamakan pendidikan, yaitu hanya mengurusi persoalan sekolah-sekolah Muhammadiyah, tetapi melupakan bidang tabligh (penyiaran agama Islam). Angkatan Muda Muhammadiyah saat itu berpendapat bahwa Pengurus Besar Muhammadiyah hanya dikuasai oleh tiga tokoh tua, yaitu
Situasi bertambah kritis ketika dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Jogjakarta pada tahun 1937, ranting-ranting Muhammadiyah lebih banyak memberikan suara kepada tiga tokoh tua tersebut. Kelompok muda di lingkungan Muhammadiyah semakin kecewa. Namun setelah terjadi dialog, ketiga tokoh tersebut ikhlas mengundurkan diri.
Baris 111 ⟶ 118:
=== Gaya kepemimpinan ===
Terpilihnya Mas Mansoer sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah meniscayakannya untuk pindah ke Jogjkarta bersama keluarganya. Untuk menopang kehidupannya, Muhammadiyah tidak memberikan gaji, melainkan ia diberi tugas sebagai guru di [[Muallimin|Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta]], sehingga ia mendapatkan penghasilan dari sekolah tersebut. Sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Mas Mansoer juga bertindak disiplin dalam berorganisasi. Sidang-sidang Pengurus Besar Muhammadiyah selalu diadakan tepat pada waktunya. Demikian juga dengan para tamu Muhammadiyah dari daerah-daerah. Berbeda dari Pengurus Besar Muhammadiyah sebelumnya yang
Kepemimpinannya ditandai dengan kebijaksanaan baru yang disebut Langkah Muhammadiyah 1938-1949. Ada duabelas langkah yang dicanangkannya. Selain itu, Mas Mansoer juga banyak membuat gebrakan dalam hukum Islam dan politik ummat Islam saat itu. Yang perlu untuk pula dicatat, Mas Mansoer tidak ragu mengambil kesimpulan tentang hukum bank, yakni haram, tetapi diperkenankan, dimudahkan, dan dimaafkan, selama keadaan memaksa untuk itu. Ia berpendapat bahwa secara hukum bunga bank adalah haram, tetapi ia melihat bahwa perekonomian ummat Islam dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, sedangkan ekonomi perbankan saat itu sudah menjadi suatu sistem yang kuat di masyarakat. Oleh karena itu, jika ummat Islam tidak memanfaatkan dunia perbankan untuk sementara waktu, maka kondisi perekonomian ummat Islam akan semakin turun secara drastis. Dengan demikian, dalam kondisi keterpaksaan tersebut dibolehkan untuk memanfaatkan perbankan guna memperbaiki kondisi perekonomian ummat Islam.
Baris 124 ⟶ 131:
== Pahlawan nasional ==
Atas jasa-jasanya, oleh Pemerintah Republik Indonesia ia diangkat sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] bersama
== Pranala luar ==
Baris 131 ⟶ 138:
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Muhammadiyah#Daftar Pimpinan Muhammadiyah Indonesia|Ketua Umum Muhammadiyah]]|tahun=1936—1942|pendahulu=[[
{{kotak selesai}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah}}
{{BPUPKI}}
{{lifetime|1896|1946|Mansoer, Mas}}
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]▼
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa]]
|