Joan Maetsuycker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sandandstones (bicara | kontrib)
Kategori
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Governor
|name = Joan Maetsuyker
|image = Joan Maetsuyker (1606-78). Gouverneur-generaal (1653-78) Rijksmuseum SK-A-3765.jpeg
|image = Joan_Maetsuyker.jpg
|caption = Potret Joan Maetsuyker
|office = [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] ke-12
|term = 1653–1678
|predecessor = [[Carel Reyniersz]]
|successor = [[Rijckloff van Goens]]
|birth_date = {{Birth date|1606|10|14|df=yes}}
Baris 11:
|death_date = {{Death date and age|1678|01|24|1606|10|24|df=yes}}
|death_place = [[Berkas:Flag of the Netherlands.svg|tepi|link=Republik Belanda|22px]] [[Batavia]], [[Hindia Belanda]]
|other_names =
|known_for =
|occupation = [[Gubernur]] [[Kolonial]]
|nationality = [[Republik Belanda|Belanda]]
Baris 18:
}}
 
'''Joan Maetsuycker''' ([[Amsterdam]], [[14 Oktober]] [[1606]] - [[Batavia]], [[24 Januari]] [[1678]]) adalah gubernur [[Sailan Belanda]] antara tahun [[1646]] – [[1650]] dan [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang ke -12. Ia memerintah antara tahun [[1653]] – [[1678]].<ref>{{Cite book|date=1891|url=https://books.google.com/books?id=SjfWG919qRQC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA235&dq=Joan+Maetsuycker+Dutch+East+India&hl=en|title=Journal of the Ceylon Branch of the Royal Asiatic Society: JCBRAS|publisher=Soc.|language=en}}</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Baris 51:
 
=== Pemberontakan Trunojoyo ===
Pada tahun 1671, pemimpin pulau [[Madura]] yaitu [[Raden Trunajaya|Trunojoyo]] memberontak terhadap kekuasaan [[Mataram]] di pulau itu. Pemberontakan dimenangkan oleh Trunojoyo dan ia mulai menguasai pulau ini agar terlepas dari pengaruh Mataram. Mataram sendiri tidak begitu serius menanggapi Trunojoyo, karena padadi tahun-tahun tersebut [[Gunung Merapi]] meletus dan dilanjutkan dengan wabah kelaparan pada tahun 1674.
 
Mengetahui bahwa Mataram terkena musibah dan tidak menganggap serius terhadap kekuatan Trunojoyo. Maka pada tahun 1675 Trunojoyo dibantu dengan tentara [[Makassar]] yang mengungsi dari Sulawesi mulai menyerang pelabuhan-pelabuhan di pantai utara Jawa. Trunojoyo dengan memanfaatkan sentimen keagamaan berhasil mengambil simpati penduduk di pesisir utara Jawa. Hingga akhir tahun Trunojoyo berhasil mengambil alih [[Surabaya]], [[Jepara]] hingga [[Cirebon]] dari tangan Mataram.
Baris 59:
Keberhasilan VOC memaksa pasukan Trunojoyo meninggalkan Cirebon dan Jepara membuat Amangkurat I harus menandatangani perjanjian antara VOC dengan Mataram. Perjanjian dibuat pada tanggal 25 Februari 1677 dengan isi VOC berhak mendirikan pelabuhan dimana saja di wilayah Mataram, Mataram dilarang melakukan hubungan dengan Aceh, Arab atau bangsa lain untuk mendarat di Mataram, seluruh biaya yang timbul akibat peperangan dengan Trunojoyo ditanggung sepenuhnya oleh Mataram.
 
Setelah Mataram bersedia menandatangani perjanjian tersebut, pada bulan Mei 1677, Speelman menyerang Surabaya dan dapat memukul mundur pasukan Trunojoyo. Trunojoyo sendiri langsung bergerak ke ibu kota Mataram yaitu [[Kraton Plered]], untuk membunuh Amangkurat I dan keluarganya, namun ternyata keluarga Amangkuart I sudah mengungsi. Akhirnya Trunojoyo membakar kraton Plered dan membawa seluruh harta peninggalan Amangkurat I lalu bergerak mundur hingga Kediri. Sementara di pengasingannya pada bulan Juli, Amangkurat I meninggal dunia dan digantikan [[Amangkurat II]] (bukan [[Pangeran Puger]] namun anak dari selir sesuai permintaan VOC) yang tetap meminta bantuan VOC untuk menumpas Trunojoyo. Karena Mataram sudah tidak memiliki harta untuk mendanai perang lagi, akhirnya mereka membuat perjanjian pada tanggal 20 Oktober 1677, dimana isinya Mataram menyerahkan [[Semarang]] kepada VOC dan sebagian daerah dudukannya di [[PrianganParahyangan]] tepatnya sebelah barat [[Sungai Citarum]] dan [[Ci Punegara|Cipunagara]], namun Amangkurat II tidak menyanggupi penyerahan daerah antara Sungai Citarum dan Cipunagara karena daerah tersebut masuk dalam kendali langsung bupati Sumedang saat itu yaitu Rangga Gempol III. Mataram juga dibebankan penyerahan keuntungan dari perdagangannyahasil perdagangan hingga semua hutang selesai terlunasi.
 
VOC dan [[Arung Palakka]] menyerang tentara Trunojoyo di Kediri pada tahun 1678 dan pada tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dihukum mati.
Baris 67:
* Perluasan wilayah [[Kompeni]] di [[Malabar]] dan [[Sri Lanka|Ceylon]]
* Penaklukan [[Makassar]]
* Penaklukan [[SumatraSumatera Barat]]
* Ekspedisi pertama ke [[Mataram II|Mataram]]
 
Baris 82:
{{Penguasa Hindia}}
{{Authority control}}
 
{{Belanda-bio-stub}}
 
[[Kategori:Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]