Al Washliyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Udin cekot (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
David maloi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
}}
 
'''Al Jam'iyatul Washliyah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: الجمعية الوصليهالوصلية) adalah organisasi massa [[Islam]] dari [[SumatraSumatera Utara]]. Organisasi ini memiliki cabang tersebar di [[AcehIndonesia]] Dan Cabang Luar Negeri nya seperti : [[Mesir]], [[RiauMalaysia]], dan[[Yaman]], [[JawaBritania BaratRaya]] Dan [[Thailand]].
 
==SUSUNAN PERSONALIA PENGURUS BESAR AL WASHLIYAH==
 
SUSUNAN PERSONALIA PENGURUS BESAR AL WASHLIYAH
PERIODE 2021-2026
MUKTAMAR XXII AL WASHLIYAH
 
1.KETUA UMUM : Dr. H. [[Masyhuril Khamis]], SH., MM
 
2.WAKIL KETUA UMUM : Dr. H. [[Ahmad Doli Kurnia]], S.Si., MT
 
3.WAKIL KETUA UMUM : Prof. Dr. H. [[Farid Wajdi Ibrahim]], MA
 
4.KETUA (Bidang Pendidikan) : H. [[Ridwan Tanjung]], SH., M.Si
 
5.KETUA (Bidang Dakwah) : H. [[Anas Abdul Jalil]], Lc., M.Pd
 
6.KETUA (Bidang Sosial) : Dr. H. [[Ismail Efendi]], M.Si
 
7.KETUA (Bidang Kaderisasi) : H. [[Gunawan Tarigan]], BA
 
8.KETUA (Bidang Ekonomi) : [[Raditya Perwira]], SE
 
9.KETUA (Bidang Antar Lembaga) : [[Wizdan Fauran Lubis]], SE
 
10.KETUA (Bidang HAM & Perundang-undangan) : Drs. H. [[Mulkan Nasution]], MA
 
11.KETUA (Bidang Riset & Digital) : H. [[Mahmudi Affan Rangkuti]], SE., M.Ec
 
1.SEKRETARIS JENDERAL : Dr. Ir. H. [[Amran Arifin]], MM., MBA
 
2.SEKRETARIS : [[Muhammad Razvi Lubis]], S.Sos
 
3.SEKRETARIS : Drs. [[M. Nizam Harahap]]
 
4.SEKRETARIS : Ir. [[Teuku Afrizanur]]
 
5.SEKRETARIS : H. [[Syamsir Bastian]], BA
 
6.SEKRETARIS : [[Saeful Anwar]]
 
7.SEKRETARIS : [[Ahmad Kadir Tandjung]], S.Fil.I., M.H.
 
8.SEKRETARIS : [[Adherie Zulfikri Sitompul]], SH. MIP. CLA
 
9.SEKRETARIS : [[Sugiat Santoso]], SE., M.SP
 
 
1.BENDAHARA UMUM : Drs. H. [[Rijal Naibaho]], MM
 
2.WAKIL BENDAHARA : [[\Charles Purnama Siregar]], SS., M.Si
 
3.WAKIL BENDAHARA : H. [[Irwan Tanjung]]
 
ANGGOTA :
1. Dr. H. [[Dedi Iskandar Batubara]], S.Sos., SH., M.SP
 
2. Dr. [[TGH. MS Udin]]
 
3. Prof. Dr. H. Akh. [[Fauzi Aseri]], MA
 
4. Drs. [[As’ad Syukur]]
 
5. Drs. H. [[Abdul Riva’i Harahap]], S.Pd., M.Si
 
6. H. [[Rusli Effendi]], S.Pd., SE., M.Si
 
7. Drs. [[Surya Makmur Nasution]], M.Hum
 
8. Dr. [[Husni Tamrin]], S.Ps.I., SH., MH
 
9. Drs. H. [[Darwis Rambe]]
 
== Sejarah ==
=== Masa awal ===
Pada awal kurun ke-20, perselisihan antara [[Islam Tradisionalis|Kaum Tua]] dengan [[Islam Modernis|Kaum Muda]] di [[Dataran Tinggi Minangkabau|Minangkabau]] merambat ke [[Sumatra Timur]]. Beberapa tokoh Kaum Muda seperti Syekh Mahmud al-Khayyat, [[Abdul Hamid Mahmud Talu|Syekh Abdul Hamid Mahmud Asahan]], Syekh Hasyim Muda, dan Tengku Fakhruddin getol menyiarkan pandangan mereka yang berisi kritik terhadap praktik keagamaan Kaum Tua.<ref>{{cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/ulama-kaum-muda-di-sumatera-utara-dan-sifat-20-sumbangan-tengku-fachruddin-serdang-1885-1937-m/|title=Ulama Kaum Muda di Sumatera Utara dan Sifat 20; Sumbangan Tengku Fachruddin Serdang (1885-1937 M)|website=Tarbiyahislamiyah|date=8 Agustus 2020|access-date=3 November 2021}}</ref> Serangan tersebut ditangkis oleh para ulama Kaum Tua dengan [[Hasan Ma'shum|Syekh Hasan Maksum]], mufti [[Kesultanan Deli]], sebagai figur utama Kaum Tua.<ref name="was1">{{Cite journal|last=Ja'far|date=2015|title=Tarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan Shaykh Hasan Maksum|journal=Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam|volume=5|issue=2|pages=269-294}}</ref>
 
Perseteruan antara dua kubu tersebut menjadi bahan pembicaraan di ''Debating Club'' Maktab al-Islamiyah Tapanuli (MIT), [[Medan]] sejak 1928. MIT didirikan pada Mei 1918 oleh para ulama Kaum Tua dari [[Mandailing]], [[Tapanuli]].<ref>{{Cite book|title=Sejarah Maktab al-Islamiyah Tapanuli|first=Abubakar|last=Ya'qub|publisher=Perdana Publishing|year=2020|location=Medan}}</ref> Pada 30 November 1930, para pelajar dan guru agama MIT mendirikan Al Jam'iyatul Washliyah. Beberapa tokoh yang terlibat dalam pendirian Al Washliyah antara lain [[Arsyad Thalib Lubis|H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis]], [[Abdurrahman Syihab|H. Abdurrahman Syihab]], [[Ismail Banda|H. Ismail Banda]], [[Yusuf Ahmad Lubis|H. Yusuf Ahmad Lubis]], [[Adnan Lubis|H. Adnan Nur Lubis]], [[Syamsuddin Kular|H. Syamsuddin]], [[Nukman Sulaiman|H. Sulaiman]], dan lain-lain. Ketua pertama Al Washliyah dijabat oleh H. Ismail Banda.<ref name="was2">{{Cite book|title=Al-Jam'iyatul Washliyah 1930-1942: Api dalam Sekam di Sumatera Timur|first=Chalidjah|last=Hasanuddin|year=1988|publisher=Penerbit Pustaka|location=Bandung}}</ref>
[[Berkas:Museum Al Washliyah.jpg|kiri|jmpl|Gedung Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) Medan di belakang [[Masjid Lama Gang Bengkok]], kini menjadi Museum Al Washliyah.]]
 
Al Washliyah mendapat dukungan dari beberapa ulama Kaum Tua Sumatra Timur seperti [[Syekh Muhammad Yunus]], [[Ja'far Hasan|Syekh Ja'far Hasan]], [[Syekh Ilyas Kadi]], dan [[Hasan Ma'shum|Syekh Hasan Maksum]] yang juga membina lembaga Kaum Tua dari para pelajar [[suku Melayu|Melayu]], [[Al Ittihadiyah]].<ref name="was1"/><ref>{{cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/kiai-abdurrahman-syihab-haji-ismail-banda-syekh-muhammad-arsyad-thalib-lubis-syekh-muhammad-yunus-syekhul-ulama-al-jamiyatul-washliyah-medan/|title=Syekh Muhammad Yunus: Syekhul Ulama Al-Jam’iyatul Washliyah Medan|website=Tarbiyahislamiyah|date=10 Juli 2020|access-date=3 November 2021}}</ref> Dukungan dari alim ulama yang sebagian besar memiliki hubungan dengan kesultanan-kesultanan di Sumatra Timur memberikan akses kepada Al Washliyah dalam menyebarkan pengaruh dengan mendirikan madrasah-madarasah Al Washliyah, menjadi penyelenggara hari-hari besar Islam di lingkungan kesultanan, dan lain-lain. Al Washliyah mengadakan pawai [[Maulid Nabi]] secara besar-besaran di Medan pada 1934 dan 1935 dengan mengundang murid-murid dan para pengurus Al Washliyah se-Sumatra Timur.<ref name="was2"/>
 
Pada 1933, Al Washliyah mengirimkan misi dakwah ke [[Porsea, Toba|Porsea]], [[Tapanuli]] yang terdiri dari [[Abdul Kadir|H. Abdul Kadir]], [[Yusuf Ahmad Lubis|H. Yusuf Ahmad Lubis]], [[HaslimHalimah Alaydrus|H. Haslim]], dan [[Abdurrahman Syihab|H. Abdurrahman Syihab]]. Misi dakwah tersebut berhasil mengislamkan banyak penduduk Porsea sehingga pada tahun berikutnya, Al Washliyah mengirim banyak guru ke [[Tanah Batak]]. Keberhasilan Al Washliyah dalam penyebaran Islam di Porsea mendapat banyak pujian dari berbagai kelompok Islam, termasuk di antaranya ialah Kaum Muda dari [[Muhammadiyah]] Sumatra Timur yang pada masa itu sering berseteru dengan Al Washliyah yang tradisionalis.<ref name="was2"/>
 
Pergantian kepengurusan pada awal pembentukan Al Washliyah cenderung singkat, yakni sekitar 6-12 bulan. Setelah bertambahnya cabang Al Washliyah di luar [[Deli]], tokoh-tokoh Al Washliyah di Medan mengadakan muktamar pembentukan pengurus besar pada 29 Juli 1934. Musyawarah tersebut menghasilkan H. Abdurrahman Syihab dan H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis sebagai Ketua I dan Ketua II Pengurus Besar Al Washliyah.<ref name="was3">{{Cite book|title=Peringatan Al Djamijatul Washlijah ¼ Abad|first=Nukman|last=Sulaiman|year=1956|publisher=PB Al Djamijatul Washlijah|location=Medan}}</ref>
Baris 123 ⟶ 51:
{{Ormas Islam di Indonesia}}
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia|Al Washliyah]]
[[Kategori:Al Washliyah|*]]