Teori akomodasi komunikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hwangboy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arrozi S (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=November 2023}}
'''Teori akomodasi komunikasi''' (''Communication Accomodation Theory''—CAT) adalah teori yang dikembangkan oleh [[Howard Giles]]. Teori ini dahulu bernama '''Teori akomodasi bicara''' (''Speech Accomodation Theory''—SAT) yang dikembangkan lebih luas pada tingkah laku [[Komunikasi nonverbal|nonverbal]] dan pola berbicara. Teori Akomodasi Komunikasi menyatakan bahwa di saat pembicara berinteraksi, mereka memodifikasi cara bicara, pola suara, gestur tubuh untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya.<ref name=":0">{{Cite book|last=West, Richard|first=Lynn H. Turner|date=2017|title=Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Salemba Humanika|isbn=978-602-1232-34-7|pages=223|url-status=live}}</ref> Teori Akomodasi Komunikasi muncul pada 1973 yang didasari berbagai aksen yang terdapat dalam situasi-situasi wawancara. Akomodasi (''accomodation'') adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri, memodifikasi, atau meregulasi perilaku seseorang sebagai respons terhadap orang lain.<ref name=":0">{{Cite book|last=West, Richard|first=Lynn H. Turner|date=2017|title=Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Salemba Humanika|isbn=978-602-1232-34-7|pages=223|url-status=live}}</ref> Teori ini berkaitan dengan hubungan antara bahasa, konteks, dan identitas.<ref>{{Cite book|last=Gallois, Cyndy; Ogay Tania; Giles,|first=Howard|title="Communication Accomodation Theory: A look Back and Look Ahead" In Gudykunst, William B. (ed.). Theorixing About Intercultual Communication|location=Thousand Oaks, CA|publisher=Sage|isbn=978-0-7619-2749-5|pages=121-148|url-status=live}}</ref> Seseorang biasanya melakukan interaksi dengan menyesuaikan siapa lawan bicaranya. Penyesuaian dalam akomodasi bertujuan menghindari terjadinya kesalahpahaman yang tidak pantas dilakukan dalam percakapan. Misalnya penyesuaian komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang tua akan berbeda ketika berkomunikasi dengan orang yang usianya lebih muda.<ref>{{Cite journal|last=Gasiorek, J.; H. Giles|date=2012|title=Effects of inferred motive on evaluations of nonaccommodative communication|journal=Human Communication Research|volume=38|pages=309-331}}</ref>
 
'''Teori akomodasi komunikasi''' ([[bahasa Inggris]]: ''Communication Accomodation Theory''—CAT) adalah teori yang dikembangkan oleh [[Howard Giles]]. Teori ini dahulu bernama '''Teori akomodasi bicara''' (''Speech Accomodation Theory''—SAT) yang dikembangkan lebih luas pada tingkah laku [[Komunikasi nonverbal|nonverbal]] dan pola berbicara. Teori Akomodasi Komunikasi menyatakan bahwa di saat pembicara berinteraksi, mereka memodifikasi cara bicara, pola suara, gestur tubuh untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya.<ref name=":0">{{Cite book|last=West, Richard|first=Lynn H. Turner|date=2017|title=Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Salemba Humanika|isbn=978-602-1232-34-7|pages=223|url-status=live}}</ref> Teori Akomodasiini dahulu bernama t'''eori akomodasi bicara''' (''Speech Accomodation Theory''—SAT) yang dikembangkan lebih luas pada tingkah laku [[Komunikasi nonverbal|nonverbal]] dan pola berbicara. Teori akomodasi komunikasi muncul pada 1973 yang didasari berbagai aksen yang terdapat dalam situasi-situasi wawancara. Akomodasi (''accomodation'') adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri, memodifikasi, atau meregulasi perilaku seseorang sebagai respons terhadap orang lain.<ref name=":0">{{Cite book|last=West, Richard|first=Lynn H. Turner|date=2017|title=Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Salemba Humanika|isbn=978-602-1232-34-7|pages=223|url-status=live}}</ref> Teori ini berkaitan dengan hubungan antara bahasa, konteks, dan identitas.<ref>{{Cite book|last=Gallois, Cyndy; Ogay Tania; Giles,|first=Howard|title="Communication Accomodation Theory: A look Back and Look Ahead" In Gudykunst, William B. (ed.). Theorixing About Intercultual Communication|location=Thousand Oaks, CA|publisher=Sage|isbn=978-0-7619-2749-5|pages=121-148|url-status=live}}</ref> Seseorang biasanya melakukan interaksi dengan menyesuaikan siapa lawan bicaranya. Penyesuaian dalam akomodasi bertujuan menghindari terjadinya kesalahpahaman yang tidak pantas dilakukan dalam percakapan. Misalnya penyesuaian komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang tua akan berbeda ketika berkomunikasi dengan orang yang usianya lebih muda.<ref>{{Cite journal|last=Gasiorek, J.; H. Giles|date=2012|title=Effects of inferred motive on evaluations of nonaccommodative communication|journal=Human Communication Research|volume=38|pages=309-331}}</ref>
Teori ini memiliki kaitan dengan teori psikologi sosial yang berhubungan dengan bagaimana orang lain memaknai perilaku orang lain dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi interaksi dengan orang lain di masa depan. Dalam konsep psikologi sosial, akomodasi bersifat fundamental bagi konstruksi identitas seseorang. Henri Tajfel dan John Turner (1986) mengembangkan teori identitas sosial. Teori tersebut menyatakan bahwa konsep diri seseorang terdiri atas identitas personal (misalnya, bentuk tubuh, perilaku psikologis) dan identitas sosial (misalnya afiliasi dengan kelompok).<ref>{{Cite book|last=Ellemers, N.; S.A. Haslam|date=2012|title="Social Identity Theory" dalam P. van Lange, A. Kruglanski, dan T. Higgins, Hanbook of Theories of Social Psychology|location=London|publisher=Sage|pages=379-398|url-status=live}}</ref> Identitas sosial utamanya didasarkan atas perbandingan yang dilakukannya individu pada kelompok dalam atau ''in-group'' (individu merasa termasuk anggota dan memiliki kelompok) dan kelompok luar atau ''out-group'' (individu tidak merasa tergabung dalam kelompok).
 
Teori ini memiliki kaitan dengan teori psikologi sosial yang berhubungan dengan bagaimana orang lain memaknai perilaku orang lain dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi interaksi dengan orang lain di masa depan. Dalam konsep psikologi sosial, akomodasi bersifat fundamental bagi konstruksi identitas seseorang. Henri Tajfel dan John Turner (1986) mengembangkan teori identitas sosial. Teori tersebut menyatakan bahwa konsep diri seseorang terdiri atas identitas personal (misalnya, bentuk tubuh, perilaku psikologis) dan identitas sosial (misalnya afiliasi dengan kelompok).<ref>{{Cite book|last=Ellemers, N.; S.A. Haslam|date=2012|title="Social Identity Theory" dalam P. van Lange, A. Kruglanski, dan T. Higgins, Hanbook of Theories of Social Psychology|location=London|publisher=Sage|pages=379-398|url-status=live}}</ref> Identitas sosial utamanya didasarkan atas perbandingan yang dilakukannya individu pada kelompok dalam atau ''in-group'' (individu merasa termasuk anggota dan memiliki kelompok) dan kelompok luar atau ''out-group'' (individu tidak merasa tergabung dalam kelompok).
 
== Asumsi-asumsi teori ==
Akomodasi dipengaruhi oleh kondisi personal, situasional, serta budaya,. berikutBerikut beberapa asumsi Teoriteori Akomodasiakomodasi Komunikasi.komunikasi:
 
* Ada persamaan dan perbedaan dalam cara bicara dan perilaku ada dalam semua percakapan.
* Metode pendekatan yang digunakan untuk memahami cara bicara dan perilaku menentukan cara kita mengevaluasi percakapan.
* Bahasa dan tingkah laku memberikan informasi status sosial dan keanggotaan akan suatu kelompok.
* Norma menjadi panduan dari proses akomodasi.<ref name=":0">{{Cite book|last=West, Richard|first=Lynn H. Turner|date=2017|title=Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Salemba Humanika|isbn=978-602-1232-34-7|pages=223|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 15 ⟶ 17:
 
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Komunikasi]]