Etika komunikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pedri septian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nilynda (bicara | kontrib)
memperbaiki kosa kata, tanda baca
(33 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
‘’’[[Komunikasi Interaksi]]’’’ adalah proses dimana setiap individu menggunakan [[simbol-simbol]] untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam [[lingkungan]] mereka. Komunikasi interaksi terjadi karena adanya proses atau pertukaran [[informasi]] antara satu individu dengan individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan akhirnya menciptakan ‘’[[feedback]]’’ atau umpan balik. [[Umpan balik]] adalah komunikasi yang diberikan pada sumber pesan oleh penerima pesan untuk menunjukan pemahaman.
'''Etika komunikasi''' merupakan gagasan moral yang berdampak dalam cara berkomunikasi antar sesama manusia. Etika sendiri adalah prinsip yang mengatur tingkah laku manusia, sedangkan komunikasi adalah hubungan [[Interaksi sosial|interaks]]<nowiki/>i antara penerimaan pesan dan pengiriman pesan. Jadi dapat diartikan, etika komunikasi merupakan prinsip yang mengatur tentang hubungan interaksi antar sesama manusia.<ref name=":1">{{Cite news|last=Putri|first=Vanya Karunia Mulia|date=2021-12-03|title=Etika Komunikasi: Pengertian dan Fungsinya|url=https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/03/175634369/etika-komunikasi-pengertian-dan-fungsinya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-12-29|editor-last=Putri|editor-first=Vanya Karunia Mulia}}</ref> Secara umum, etika komunikasi berkaitan dengan moral ''good present'' dalam segala bentuk komunikasi manusia. Hal Ini termasuk komunikasi antar orang, komunikasi di [[media massa]], dan [[komunikasi digital]]. Etika komunikasi mencakup kejujuran dalam komunikasi, menjaga kerahasiaan [[informasi]], dan tidak membahas hal yang bersifat pribadi maupun membahas urusan orang lain di depan umum atau di depan pihak ketiga.
 
== Sejarah ==
Model [[linear]] berasumsi bahwa seseorang hanyalah [[pengirim]] atau [[penerima]]. Tentu hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses [[komunikasi]]. Oleh karena itu, [[Wilbur Schramm]] ([[1954]]) mengemukakan bahwa kita juga harus mengamati [[hubungan]] antara seorang pengirim dan penerima.
Sejarah adanya etika komunikasi diawali dengan munculnya rasa kepedulian berhubungan dengan media cetak yang telah berkembang ke arah teknologi digital. Para kritikus mulai memperkirakan bahaya pers yang tidak diperhatikan dengan baik di Amerika Utara serta Eropa pada tahun 1890-an, sehingga memaksa lahirnya prinsip-prinsip di Amerika Serikat pada tahun 1920-an.<ref name=":0">{{Cite web|title=Communication Ethics {{!}} Encyclopedia.com|url=https://www.encyclopedia.com/science/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/communication-ethics|website=www.encyclopedia.com|access-date=2021-12-29}}</ref> Pada masa itu, muncul empat buku utama yang mendasari etika komunikasi, yakni: Ethics of Journalism karya Nelson Crawford (1924),The Conscience of the Newspaper karya Leon Flint (1925), Newspaper Ethics karya William Gibbons (1926), dan Ethics and Practices in Journalism karya Albert Henning (1932). Karya mereka membahas tentang problematika etika dalam komunikasi serta isu-isu yang berkaitan dengan privasi dan kerahasiaanya yang diperdebatkan bersamaan dengan kebebasan berbicara. Sementara di Eropa muncul beberapa masalah etika pada awal abad ke-20. Sensionalisme pada pemberitaan dianggap bertabrakan dengan peran pelayanan publik surat kabar. Pemberian sogokan juga mendapat kritikan dari para kritikus media sejak tahun 1870. Pada masa itu lahirlah sebuah platform untuk memperdebatkan kebebasan pers, walaupun hal yang dibahas dalam hak-hak pers hanya dari satu sisi saja.<ref name=":0"/>
Model [[komunikasi interaksional]] yang menekankan proses komunikasi dua arah dari pengirim kepada penerima dan sebaliknya dari penerima kepada pengirim. [[Interaksional]] mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim maupun penerima dalam sebuah [[interaksi]], tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus.
Satu [[elemen]] penting bagi model komunikasi interaksional adalah umpan balik atau tanggapan terhadap suatu [[pesan]]. Umpan balik dapat berupa [[verbal]] maupun [[non-verbal]], sengaja maupun tidak sengaja. Umpan balik juga membantu para [[komunikator]] untuk mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. Dalam [[model]] interaksional, umpan balik terjadi setelah pesan diterima, bukan pada saat pesan sedang dikirim.
 
== Etika dan komunikasi ==
'''Komunikasi sebagai Transaksi: Model Transaksional'''
[[Etika]] atau [[persepsi]] akan benar atau salah tergantung pada suatu [[tindakan]] atau [[perilaku]]. Etika adalah suatu [[tipe]] pembuatan [[keputusan]] yang bersifat [[moral]] dan menentukan apa yang benar atau salah yang dipengaruhi oleh [[peraturan]] dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]]. Etika mencakup hal-hal yang berkaitan dengan hakikat moral, prinsip-prinsip untuk membimbing masyarakat dalam berperilaku.<ref>{{Cite journal|last=Sari|first=Afna Fitria|date=2020|title=Etika Komunikasi (Menanamkan Pemahaman Etika Komunikasi Kepada Mahasiswa)|url=http://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/tanjak/article/download/152/97|journal=Journal of Education and Teaching|volume=1|issue=2|pages=130}}</ref> [[Amerika Serikat]] dibangun atas dasar [[moral]] dan standar-standar yang memegang peranan penting dalam beberapa [[institut]] dan [[hubungan]]. Karena [[standar]] etika cenderung mengalami [[pergeseran]] berdasarkan pada [[periode sejarah]], lingkungan, pembicaraan, dan manusia yang terlibat, maka [[etika]] menjadi sulit untuk dipahami. Etika melampaui segala cara [[kehidupan]], ‘’[[gender]]’’, [[ras]], [[kelas sosial]], [[indentitas]] [[seksual]], dan [[agama]], serta [[kepercayaan]]. [[Donald Wright]] berpendapat bahwa etika merupakan bagian dalam hampir semua keputusan yang dibuat. Dalam kaitanya dengan komunikasi, etika komunikasi membahas tentang nilai dan norma yang menjadi [[Acuan titik nol|acuan]] masyarakat dalam berkomunikasi.<ref>{{Cite web|title=Etika Komunikasi, Etiket, Teknik, dan Implementasinya|url=https://www.butonmagz.id/2019/02/etika-komunikasi-etiket-teknik-dan.html|access-date=2021-12-29|archive-date=2021-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20211229132123/https://www.butonmagz.id/2019/02/etika-komunikasi-etiket-teknik-dan.html|dead-url=yes}}</ref> Sederhananya, etika komunikasi mengacu pada komunikasi dengan cara yang jelas, singkat, jujur, serta bertanggung jawab.<ref>{{Cite web|last=LEWIS|title=4 Basic Principles of Ethical Communications|url=https://www.teamlewis.com/magazine/4-basic-principles-of-ethical-communications/|website=TEAM LEWIS|language=en-US|access-date=2021-12-29}}</ref>
Model [[komunikasi transaksional]] menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah [[episode]] komunikasi. Komunikasi bersifat [[transaksional]] mengatakan bahwa proses tersebut [[kooperatif]], yakni pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap [[dampak]] dan [[efektivitas]] komunikasi yang terjadi. Dalam model [[komunikasi linear]], makna dikirim dari satu orang ke orang lainnya. Dalam model interaksional, makna dicapai melalui umpan balik dari pengirim dan penerima.
 
Melansir dari situs Encyclopedia, etika komunikasi (communication ethics) adalah tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung atau lewat teknologi komunikasi, seperti gawai dan media sosial. Jika dilihat dari latar belakang historisnya, etika komunikasi berakar dari etika jurnalisme. Karena banyaknya media komunikasi selama paruh terakhir abad ke-20, istilah etika media kadang digunakan sebagai sinonim untuk etika komunikasi<ref name=":1" />
'''Tantangan Dalam Komunikasi'''
Pada titik ini, anda mungkin telah memiliki pandangan bahwa komunikasi dapat menyelesaikan hampir semua masalah dalam [[masyarakat]] kita. Hal ini tidak mengherankan. Komunikasi adalah [[ramuan]] ajaib yang dapat menyembuhkan segala permasalahan dalam [[kehidupan]]. Para [[peneliti]] juga memfokuskan [[penelitian]] mereka pada [[hubungan]] yang [[sehat]] dan memuaskan, dan sering kali melupakan [[fakta]] bahwa beberapa [[hubungan]] yang dapat menjadi tidak sehat dan tidak menyenangkan. Dalam beberapa tahun belakangan ini, peneliti dan [[teoritikus]] komunikasi mulai mempertanyakan apakah benar semua [[komunikasi]] menyenangkan, [[rasional]] penuh pemikiran, dan [[tulus]]. Para peneliti menciptakan sebuah istilah sisi gelap untuk merujuk pada proses [[komunikasi]] yang [[negatif]] dan merendahkan. Para [[peneliti]] mulai meneliti [[area]] ini karena jelas sekali bahwa tidak semua komunikasi atau hubungan itu menyenangkan dan menguntungkan satu sama lain. Sebagaimana dikatakan [[Steve Duck]] ([[1994]]) bahwa dalam hubungan [[antarpribadi]], kita mungkin saja dikecewakan, dikhianati, dan merasa tertekan. Berasumsi bahwa komunikasi memiliki [[sisi gelap]] berarti komunikasi juga memiliki [[komponen]] negatif. [[Komunikasi negatif]] dapat berupa hal seperti [[sarkasme]], [[manipulasi]], [[serangan]] [[verbal]], dan [[penghinaan]]. Hal ini juga termasuk hal yang sepertinya tidak terlalu [[bahaya]], seperti [[julukan]] dan [[ledakan]], yang merupakan hal biasa di [[kalangan]] [[remaja]]. Komunikasi dapat menjadi [[rasis]] dan [[diskriminatif]] terhadap kelompok-kelompok [[usia]] tertentu.
 
==== EtikaFungsi danEtika Komunikasi ====
=== Sebagai Landasan Moral ===
[[Etika]] atau [[persepsi]] akan benar atau salah tergantung pada suatu [[tindakan]] atau [[perilaku]]. Etika adalah suatu [[tipe]] pembuatan [[keputusan]] yang bersifat [[moral]] dan menentukan apa yang benar atau salah dipengaruhi oleh [[peraturan]] dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]]. [[Amerika Serikat]] dibangun atas dasar [[moral]] dan standar-standar yang memegang peranan penting dalam beberapa [[institut]] dan [[hubungan]]. Karena [[standar]] etika cenderung mengalami [[pergeseran]] berdasarkan pada [[periode sejarah]], lingkungan, pembicaraan, dan manusia yang terlibat, maka [[etika]] menjadi sulit untuk dipahami. Etika melampaui segala cara [[kehidupan]], ‘’[[gender]]’’, [[ras]], [[kelas sosial]], [[indentitas]] [[seksual]], dan [[agama]], serta [[kepercayaan]]. [[Donald Wright]] berpendapat bahwa etika merupakan bagian dalam hampir semua keputusan yang dibuat.
Etika komunikasi membangun [[landasan moral]] antar manusia dalam merajut keberagaman hidup bermasyarakat. Misalnya berkomunikasi dengan [[Bahasa Indonesia|bahasa]] yang baik, berperilaku sopan saat berbicara, penggunaan media sosial sesuai dengan fungsinya, dan sebagainya.
=== Mempermudah Proses Penyampaian Pesan ===
Dengan menjalankan etika komunikasi manusia akan lebih mudah dalam menyampaikan dan menerima pesan, karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti kedua belah pihak.
=== Sebagai Panduan Manusia Dalam Berkomunikasi ===
Fungsi lain etika komunikasi ialah sebagai panduan manusia dalam menjalin komunikasi. Panduan ini meliputi penggunaan bahasa, baik komunikasi lisan maupun tertulis, hingga cara berperilaku.
 
=== Contoh Isu-Isu yang Berkaitan dengan Etika ===
 
'''=== Bisnis dan Industri '''===
=== Contoh Isu-Isu yang Berkaitan dengan Etika ===
Mungkin tidak ada [[institusi]] budaya lain yang disorot dengan penuh [[kecurigaan]] dibandingkan dengan [[perusahaan Amerika]]. Perilaku tidak [[etis]] dalam [[korporasi]] telah mencapai [[proporsi]] yang tidak pernah dilihat sebelumnya. [[Paul Davidson]] ([[2002]]) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan telah berusaha untuk menyembunyikan [[pengeluaran]], menggunakan praktik-praktik [[akuntansi]] [[kreatif]], dan melaksanakan [[pembukuan]] [[palsu]], dan ini hanya beberapa dari banyak perilaku tidak [[etis]] lainnya.
 
'''=== Agama '''===
''' Bisnis dan Industri '''
Baik [[peradaban timur]] maupun [[barat]] telah menekankan etika dalam [[tradisi]] [[moral]] mereka. Contohnya, menurut [[taoisme]], tidak ada orang yang hidup sendiri, maka dari itu [[empati]] dan pemikiran akan menuntun pada kebenaran. Bagi kaum [[Budha]], bermoral berarti menggunakan kata-kata yang menimbulkan [[kedamaian]] dan menghindari [[gosip]], membanggakan diri sendri, [[kemarahan]], [[argumentasi]], dan [[kebohongan]]. Dari [[sudut pandang]] barat, banyak [[isu]] mengenai etika berasal dari [[peradaban]] [[Yunani kuno]]. [[Aristoteles]] pertama kali mengemukakan prinsip-prinsip ‘’[[golden mean]]’’. Ia percaya bahwa nilai-nilai moral berada di antara dua keburukan dan titik tengahnya merupakan dasar bagi masyarakat yang [[rasional]].
Mungkin tidak ada [[institusi]] budaya lain yang disorot dengan penuh [[kecurigaan]] dibandingkan dengan [[perusahaan Amerika]]. Perilaku tidak [[etis]] dalam [[korporasi]] telah mencapai [[proporsi]] yang tidak pernah dilihat sebelumnya. [[Paul Davidson]] ([[2002]]) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan telah berusaha untuk menyembunyikan [[pengeluaran]], menggunakan praktik-praktik [[akuntansi]] [[kreatif]], dan melaksanakan [[pembukuan]] [[palsu]], dan ini hanya beberapa dari banyak perilaku tidak [[etis]] lainnya.
 
'''=== Dunia Hiburan''' ===
''' Agama '''
[[Dunia hiburan]] selalu menjadi [[perbincangan]] yang berkaitan dengan etika dan komunikasi. Sering kali berbagai argumentasi muncul dan ditujukan pada [[Hollywood]]: Apakah Hollywood merefleksikan masyarakat, atau apakah Hollywood membentuk masyarakat? Banyak sudut pandang muncul dalam argumentasi ini, tetapi ada dua pendapat yang menonjol. Salah satu argumentasi adalah yang tidak bermoral: [[film]] harus membantu orang untuk melepaskan diri dari [[realita]] yang sulit dan bukannya menghidupkan kembali. Pendapat kedua adalah bahwa Hollywood harus memproduksi film yang tidak menonjolkan [[kekerasan]] dan [[seks]], sehingga semua anggota keluarga dapat menontonnya.
Baik [[peradaban timur]] maupun [[barat]] telah menekankan etika dalam [[tradisi]] [[moral]] mereka. Contohnya, menurut [[taoisme]], tidak ada orang yang hidup sendiri, maka dari itu [[empati]] dan pemikiran akan menuntun pada kebenaran. Bagi kaum [[Budha]], bermoral berarti menggunakan kata-kata yang menimbulkan [[kedamaian]] dan menghindari [[gosip]], membanggakan diri sendri, [[kemarahan]], [[argumentasi]], dan [[kebohongan]]. Dari [[sudut pandang]] barat, banyak [[isu]] mengenai etika berasal dari [[peradaban]] [[Yunani kuno]]. [[Aristoteles]] pertama kali mengemukakan prinsip-prinsip ‘’[[golden mean]]’’. Ia percaya bahwa nilai-nilai moral berada di antara dua keburukan dan titik tengahnya merupakan dasar bagi masyarakat yang [[rasional]].
'''=== Teknologi ''' ===
[[Teknologi]] berada di antara perdebatan etika saat ini. Bersenjatakan [[amandemenamendemen]] pertama, pendukung kebebasan berbicara mengatakan bahwa [[internet]] tidak seharusnya disensor. Mereka menekankan bahwa ukuran mengenai apa yang dianggap tidak pantas dapat berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya dan [[arena]] [[sensor]] bersifat [[arbitrer]]. Pada tahun [[2002]], [[Pengadilan Tinggi [[Amerika Serikat|Amerika Serika]]<nowiki/>t memutuskan untuk melindungi [[pornografi]] anak-anak [[virtual]] di internet. Melihat bahwa undang-undang mengenai pornografi anak masih terlalu luas, para [[penegak hukum]] melihat bahwa melarang adanya gambar anak-anak yang dihasilkan oleh komputer merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Semakin kita bergantung pada teknologi, terutama internet, isu-isu [[etis]] akan terus bermunculan. Menggunakan [[identitas palsu]] saat ‘’[[online]]’’, [[mengunduh]], dan [[mengunggah]] [[materi]] yang telah dilindungi [[hak cipta]], mengundang anak-anak muda bergabung ke dalam [[situs internet]] adalah contoh-contoh bagaimana [[teknologi]] akan mempengaruhi kehidupan orang di masa yang akan datang.
 
== Referensi ==
'''Dunia Hiburan'''
<references />
[[Dunia hiburan]] selalu menjadi [[perbincangan]] yang berkaitan dengan etika dan komunikasi. Sering kali berbagai argumentasi muncul dan ditujukan pada [[Hollywood]]: Apakah Hollywood merefleksikan masyarakat, atau apakah Hollywood membentuk masyarakat? Banyak sudut pandang muncul dalam argumentasi ini, tetapi ada dua pendapat yang menonjol. Salah satu argumentasi adalah yang tidak bermoral: [[film]] harus membantu orang untuk melepaskan diri dari [[realita]] yang sulit dan bukannya menghidupkan kembali. Pendapat kedua adalah bahwa Hollywood harus memproduksi film yang tidak menonjolkan [[kekerasan]] dan [[seks]], sehingga semua anggota keluarga dapat menontonnya.
 
[[Kategori:Komunikasi]]
[[Kategori:Etika]]
 
''' Teknologi '''
[[Teknologi]] berada di antara perdebatan etika saat ini. Bersenjatakan [[amandemen]] pertama, pendukung kebebasan berbicara mengatakan bahwa [[internet]] tidak seharusnya disensor. Mereka menekankan bahwa ukuran mengenai apa yang dianggap tidak pantas dapat berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya dan [[arena]] [[sensor]] bersifat [[arbitrer]]. Pada tahun [[2002]], [[Pengadilan Tinggi Amerika Serikat]] memutuskan untuk melindungi [[pornografi]] anak-anak [[virtual]] di internet. Melihat bahwa undang-undang mengenai pornografi anak masih terlalu luas, para [[penegak hukum]] melihat bahwa melarang adanya gambar anak-anak yang dihasilkan oleh komputer merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan.
Semakin kita bergantung pada teknologi, terutama internet, isu-isu [[etis]] akan terus bermunculan. Menggunakan [[identitas palsu]] saat ‘’[[online]]’’, [[mengunduh]], dan [[mengunggah]] [[materi]] yang telah dilindungi [[hak cipta]], mengundang anak-anak muda bergabung ke dalam [[situs internet]] adalah contoh-contoh bagaimana [[teknologi]] akan mempengaruhi kehidupan orang di masa yang akan datang.
 
{{Komunikasi-stub}}
=== Ringkasan ===
Definisi [[komunikasi]] dan [[pembahasan]] mengenai [[perdebatan]] memunculkan [[kontroversi]] dalam bidang [[ilmu komunikasi]] dan [[tiga]] [[model komunikasi]] yang masih bertahan hingga kini. Disebabkan oleh kemajuan [[teknologi]] yang semakin pesat dan berkembang, komunikasi dapat dilakukan dengan mudah, contohnya dapat melalui [[jaringan internet]], seperti [[situs]] [[jejaring sosial]], antara lain [[facebook]], [[twitter]], [[yahoo messenger]], dan lainnya. Selain itu, dengan adanya [[kemajuan teknologi]], masyarakat tidak perlu ambil pusing untuk berkomunikasi dengan yang lain meski harus berbeda [[jarak]], [[daerah]], [[Negara]].
 
=== Rujukan ===
{{Reflist}}
*[http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi definisi komunikasi]
*[http://directory.umm.ac.id/tik/4472.pdf pemanfaatan teknologi dan komunikasi]
*[http://srimasithah.blogspot.com/2008/05/etika-komunikasi.html etika komunikasi]