Gereja Kristen Pemancar Injil Tarakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 120.188.4.197 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrophinBot Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
|caption = Logo GKPI Tarakan
|main_classification = [[Protestan]]
|leader =
([[Ketua]])
|founded_date = [[30 Mei]] [[1959]]
|founded_place = [[Kalimantan Timur]]
Baris 16 ⟶ 17:
|members 20.218 jiwa
|footnotes =
|website = http://www.gkpitarakan.com
}}
Baris 25 ⟶ 26:
Berdirinya Gereja Kristen Pemancar Injil Tarakan tidak terlepas dari pengaruh misi pekabaran injil yang dilakukan oleh yayasan penginjilan yang masuk ke Kalimantan Timur.
=== Pekabaran Injil oleh The Christian Misionary Alliance (CMA) ===
The Christian Misionari Alliance (CMA) adalah sebuah pekabaran Injil yang muncul di [[Amerika Serikat]] pada tahun 1880-an yang didirikan sekaligus sebagai pemimpin pertamanya adalah A. B. Simpson, mantan pendeta [[Gereja Presbiterian]] di [[New York]], yang dikenal komitmennya mengabdi kepada kaum miskin. Kemudian keluar dari gereja itu karena tidak dapat menerima baptisan anak-anak.
Kemudian pada tahun 1887 A.B. Simpson mendirikan dua organisasi
# The Christian Alliance (Perserikatan Kristen)
# The Evangelical Missionary Alliance (EMA) yaitu, (perserikatan Injili untuk pengutusan ke luar negeri).
Sepuluh tahun kemudian (1897) kedua organisasi ini digabung menjadi
Pada bulan Oktober [[1926]], para pemimpin CMA mengadakan rapat khususnya untuk membahas kemungkinan mengembangkan pelayanan pekabaran Injil ke daerah-daerah baru. Sehingga mereka memilih kepulauan Hindia Belanda sebagai kawasan tanggung jawab CMA. Keputusan ini diambil karena daerah-daerah itu cukup luas sehingga ada daerah yang belum [[Injil|diinjili]] oleh organisasi gereja manapun. Seorang peserta yang mendukung rapat itu ialah R. A. Jaffray yang dijuluki ''Simpson kedua''. Dialah nantinya memainkan peranan penting dalam sejarah [[Gereja Kemah Injil Indonesia]] (GKII). Dalam beberapa tahun saja, R. A. Jaffray berhasil membuka pekerjaan misi di [[Makassar]] dan sekitarnya, [[Bali]], [[Lombok]], [[Sumbawa]], Kalimantan Timur, [[Kalimantan Barat]], [[Sumatera Selatan]], dan pedalaman [[Irian]].
=== CMA di Kalimantan Timur ===
Awal penginjilan di Kalimantan Timur dimulai dari kedatangan lima misionaris dari CMA New York ke [[Surabaya]],[[Jawa Timur]] pada tahun 1929. Para misionaris tersebut adalah Rev.
Perintis pekerjaan misi di Kalimantan Timur adalah David C. Clench dan George E. Fisk yang masuk kesana pada tahun 1929. Setelah David Clench tinggal di [[Balikpapan]] selama setahun, ia pindah ke [[Samarinda]] dan melakukan Pekabaran Injil terhadap orang [[Dayak]] di Hulu Sungai [[Mahakam]]. Sedangkan Fisk berlayar ke Pulau Tarakan, pulau kecil di Kalimantan Timur, dimana perusahaan minyak [[Belanda]] berada. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 11 Juli 1929. Namun karena ia kesulitan berhubungan dengan orang-orang Dayak di pedalaman [[Kalimantan]], ia pindah ke [[Tanjung Selor]],
Dalam pelayanannya, Fisk berjumpa dengan Jalung Ipui, seorang yang sangat berpengaruh di antara suku Dayak Uma’ Alim di Pujungan. Ipui diantar oleh bapak Karua, yang berasal dari Minahasa, ketika ia sedang mengunjungi anak-anaknya yang bersekolah di Tanjung Selor. Fisk bersaksi tentang Tuhan Yesus, bahkan mengajak untuk berdoa. Walaupun pada saat itu ia belum menerima Kristus,
Pada tahun 1934/1935 di daerah Bulongan terdapat tujuh jemaat dengan 3000-an orang Kristen. Untuk mempersiapkan kader penginjilan, pada tahun 1937 CMA mendirikan [[Sekolah Alkitab]] Persiapan (Preparetory Bible School ) di Tanjung Selor. Sebagai sarana transportasi penginjilan, pada tahun 1939 R. A Jaffray menghubungi CMA di Amerika untuk meminta sebuah pesawat terbang. Pada tahun itu juga orang-orang di [[Amerika Utara]] menyokong dan membelikan pesawat terbang [[PK-SAM]].
Baris 51 ⟶ 52:
==== Pdt. Elisa Mou, Tokoh Pencetus ====
GKPI Tarakan berdiri pada tanggal 30 Mei 1959 di [[Desa Tanjung Lapang]], [[Kecamatan Malinau Barat]], [[Kabupaten Malinau]], Kalimantan Timur. Pencetus berdirinya GKPI adalah adalah Pdt. Elisa Mou, seorang mantan pendeta (Gembala Sidang) KINGMI di [[Long Bia]]. Ia memutuskan hubungan dengan KINGMI karena kurang puas dengan pelayanan KINGMI yang hanya memperhatikan hal-hal rohani saja, tanpa memikirkan kesejahteraan warga jemaat. Padahal kehidupan warga jemaat di pedalaman Kalimantan Timur yang merupakan pelayanan KINGMI sangat miskin. Dengan keadaan kehidupan jemaat yang demikian, menurutnya, itu tidak dapat dijawab dengan pengembangan rohani saja,
Sejarah berdirinya GKPI Tarakan tidak terlepas pula dari sejarah pendirinya. Elisa Mou lahir pada tahun 1925 di [[Krayan]]. Pada tahun 1941 ia dikirim oleh CMA ke sekolah Alkitab Kalam Hidup (sekarang [[Sekolah Tinggi Jaffray]]) di [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]. Pada waktu itu, sebenarnya tidak mudah orang pedalaman Kalimantan Timur ([[Dayak]]) untuk melanjutkan sekolah. Selain karena tidak mempunyai dukungan finansial, mereka juga belum mengenal “dunia luar”. Jadi hanya orang-orang yang memiliki kemauan keras sajalah yang berani meneruskan sekolahnya. Elisa Mou termasuk salah seorang yang beruntung mendapat bantuan CMA untuk melanjutkan sekolah ke Makassar. Selain itu, ia juga didorong kemauannya yang kuat untuk memajukan masyarakat Dayak yang taraf hidupnya pada saat itu sangat rendah/terbelakang (dari segi pendidikan). Pikiran itu rupanya dimilikinya sejak misi masuk ke Krayan. Elisa Mou melihat bahwa misionaris itu memiliki pendidikan dan pengetahuan yang cukup, dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik daripada masyarakat setempat, sehingga ia pun ingin memajukan masyarakat di daerahnya. Sebab menurutnya, orang yang memiliki pendidikan dan kesejahteraan yang baiklah yang dapat maju.
Baris 59 ⟶ 60:
Pendidikan teologi harus dijalaninya selama ermpat tahun. Namun Elosa Mou hanya dapat mengikuti pendidikannya selama satu tahun, karena meletus perang melawan Jepang pada tahun [[1942]]. Ia tidak sempat menyelesaikan studinya hingga selesai karena harus kembali ke Tarakan, sebagai pelabuhan transit, dalam perjalanan pulang saat perang berkecamuk, ia ditangkap dan menjadi tawanan tentara Jepang di [[Banjarmasin]]. Di sini ia dijadikan [[romusha]] dan dikirim ke daerah pedalaman [[Kalimantan Selatan]] untuk mengerjakan perkebunan milik [[Jepang]].
Setelah Jepang menyerah pada bulan [[Agustus]] [[1945]], Elisa Mou Kembali ke Banjarmasin. Selama berada disana ia diurus oleh seorang pendeta [[Gereja Kristen Evangelis]] (GKE), [[Pationom Dingang]]. Sementara ia tetap menjalin hubungan dengan sekolahnya di Makassar melalui surat menyurat. Ia dipanggil kembali melanjutkan studynya di Makassar yang terhambat. Namun ia hanya sempat dua tahun (1945 – 1947), karena pada waktu itu anak-anak Kalimantan Timur dipulangkan untuk melanjutkan studi di Sekolah Alkitab Long Bia (Kalimantan Timur), yang baru dibuka CMA pada tanggal 1 Juni 1946.
Ketika mengajar sekolah di Long Bia, Elisa Mou mengusulkan kepada pihak misi CMA untuk membuka jurusan umum di sekolah tersebut. Usul itu ditolak karena ada pemahaman yang sangat erat hubungannya dengan ajaran tentang hari Tuhan sudah dekat. Itulah sebabnya mereka mempunyai metode kerja yang tidak memperhatikan sekolah-sekolah umum, yayasan-yayasan sosial, maupun mengorganisir jemaat. Mereka kurang memperhatikan kebudayaan setempat, yang penting adalah bertobat dan dibaptiskan. Jadi menurut pandangan mereka, jika Tuhan datang, hal-hal yang berbau duniawi itu tidak ada gunanya (termasuk pendidikan umum). Kemudian Elisa Mou mengusulkan agar CMA membuka sekolah umum yang nantinya dikelola oleh gereja. Usul ini pun ditolak
Baris 65 ⟶ 66:
Karena usul-usulnya ditolak oleh CMA, akhirnya Elisa menempuh jalur lain. Ia kemudian mengadakan hubungan dengan Camat Krayan, Yagung Padan, untuk memikirkan kemajuan masyarakat Dayak pedalaman Kalimantan Timur. Yagung Padan memberikan dukungan dengan mengusulkan agar membentuk sebubuah organisasi massa.
==== Pembentukan Organisasi Massa ====
Pada tahun 1948, dibentuk sebuah organisasi massa yang disebut [[Angkatan Muda Tanah Tidung]] (AMTI). Tujuan pembentukan organisasi ini ialah mengumpulkan dana dari masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak yang mampu (pandai) dan memenuhi syarat untuk dikirim [[Sekolah Guru Bawah]] (SGB) di Makassar. Dengan harapan setelah mereka menyelesaikan studinya, mereka dapat menjadi tenaga pengajar di bidang pendidikan umum. Karena pada waktu itu, tidak ada sekolah formal. CMA sendiri hanya membantu pendidikan untuk pengadaan tenaga penginjilan dan pendeta.
Baris 76 ⟶ 77:
Pada tahun 1954, Elisa Mou ditahbiskan menjadi pendeta KINGMI di Long Bia. Setelah itu ia menyebarkan surat edaran kepada anggota AMTI untuk mengadakan konferensi di Ba’ Binuang Kecamatan Krayan Kalimantan Timur. Salah satu hasil konferensi menetapkan untuk mendirikan sekolah sendiri yang mereka beri nama Sekolah Persiapan Alkitab (setingkat SLTP). Dalam kurikulumnya dicantumkan pelajaran umum (seperti, pertanian, peternakan dan kesehatan, dan lain-lain) termasuk pelajaran teologi.
Pada tahun 1957, KINGMI mengadakan konferensi di llWai Layall. Pesertanya adalah Gembala Sidang KINGMI termasuk Elisa Mou utusan Jemaat [[Tanjung Lapang]]. Hadir juga Rev. C. Brill selaku ketua Zending CMA untuk Indonesia. Ia masuk wilayah Indonesia melalui [[Sabah]], [[Malaysia]] dan hal ini ditentang Elisa Mou karena bertentangan dengan hukum imigrasi. Hal ini membuat Wesly Brill marah. Sehingga dalam konferensi itu ia mengajak para pendeta mendoakan Elisa Mou karena dinilai telah tersesat. Merasa kehadirannya dalam konferensi tersebut tidak dihargai terlebih usulannya tentang jemaat Tanjung Lapang tidak diterima, Elisa Mou kembali ke Tanjung Lapang.
==== Berdirinya GKPI Tarakan Kalimantan Timur ====
Kata Pemancar dalam nama “Gereja Kristen Pemancar Injil” merupakan suatu ungkapan mengabarkan Injil. Istilah Pemancar (bahasa Dayak Lundayeh
Para perintis berdirinya GKPI yang pertama terdiri dari 26 orang anggota, yaitu
Untuk prtama kali persekutuan yang berjumlah 26 orang ini membentuk Badan Pengurus pada tanggal 30 Mei 1959,
* Ketua I
* Ketua II
* Sekretaris I
* Sekretaris II
* Bendahara
* Pembantu Umum
* Penasehat
Tanggal 20 Juli [[1960]] Badan Pengurus menghadap wakil Notaris sementara untuk [[Berau]], [[Bulungan]] di Tanjung Selor dengan membawa Anggaran Dasar Organisasi Gereja Kristen Pemancar Injil. Atas usaha ini maka terbitlah Akta Anggaran Dasar Gereja Kristen Pemancar Injil dengan nomor
Pada tanggal 28 Agustus sampai 2 September 1960, dilaksanakan Konferensi Umum di Desa [[Pa’ Upan]], Kecamatan Krayan, Kabupaten [[Bulongan]], Kalimantan Timur yang merupakan Sinode Umum I GKPI. Dalam Konferensi tersebut, Anggaran Dasar Gereja Kristen Pemancar Injil di terima sebagai Tata Gereja GKPI, dengan demikian GKPI dinyatakan resmi berdiri.
== Pimpinan Pusat ==
Susunan
* Ketua: Pdt.
* Wakil Ketua: Pdt.
* Sekretaris: Pdt. Elda Valerina,. M.Si
* Wakil Sekretaris: Elisa Liau, SE
* Bendahara:
== Sekretariat ==
Alamat Kantor Sinode GKPI Tarakan
:Jl. P. Diponegoro No.
:Kel. Pamusian, Kec. Tarakan Tengah
:Tarakan, Kalimantan Utara
:Telp. 0551
:Email
== Lihat Pula ==
* [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia|Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)]]
Baris 118 ⟶ 119:
== Referensi ==
* [http://ms-gkpi.blogspot.com/p/menu-utama.html Blog GKPI Tarakan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191113035037/http://ms-gkpi.blogspot.com/p/menu-utama.html |date=2019-11-13 }}
* [http://www.pgi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=249&Itemid=408 Profil GKPI Tarakan di Situs Resmi PGI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220122085908/http://www.pgi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=249&Itemid=408 |date=2022-01-22 }}
{{PGI}}
{{Portal|Kristen}}
{{gereja-stub}}▼
[[Kategori:Gereja di Indonesia]]
[[Kategori:Anggota PGI]]
[[Kategori:Gereja di Kalimantan Timur]]
▲{{gereja-stub}}
|