Moirai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox deity|name =Moirai |type =Yunani |deity_of =Dewi-dewi Takdir dan Nasib |parents =[[Kronos]] and [[Ananke]]<br>[[Ouranos]]<br>[[Nyx]]<br>[[Zeus]] and [[Themis]]|siblings =[[Horae]]|symbol =Benang, Merpati, Pemintal, Gunting}}
 
{{infobox deity|name =Moirai |type =Yunani |deity_of =Dewi-dewi Takdir dan Nasib |parents =[[Kronos]] and [[Ananke]]<br>[[Ouranos]]<br>[[Nyx]]<br>[[Zeus]] and [[Themis]]|siblings =[[Horae]]|symbol =Benang, Merpati, Pemintal, Gunting}}
 
[[Berkas:The Three Fates.jpg|jmpl|ka|200px|Patung tiga Moirai di [[Dublin]], [[Irlandia]]]]
'''Moirai''' ([[Bahasa Yunani]]: Μοῖραι) dalam [[mitologi Yunani]] adalah inkarnasitiga dariorang dewi takdir. Mereka mengendalikan nasib setiap manusia sejak lahir hingga mati. Dalam [[mitologi Romawi]] mereka dikenal sebagai [[Parkae]]. Mereka juga disebutkan dalam budaya-budaya yang diturunkan dari [[Agama Proto-Indo-Eropa|mitologi Proto-Indo-Eropa.]]
 
Peran moirai adalah untuk memastikan bahwa semua makhluk, baik fana maupun kekal, menghidupi takdir mereka yang telah diputuskan berdasarkan hukum semesta. Bagi makhluk fana, takdir mereka direpresentasikan sebagai gulungan benang dari sebuah alat pemintal. Secara umum, mereka memiliki kedudukan di atas para dewa lainnya dengan peran mereka sebagai pengatur takdir, meski begitu dalam beberapa representasi [[Zeus]] sebagai pemimpin para dewa dapat memerintah mereka dengan kekuasaannya.<ref>{{Cite web|title=MOIRAE (Moirai) - The Fates, Greek Goddesses of Fate & Destiny (Roman Parcae)|url=https://www.theoi.com/Daimon/Moirai.html|website=www.theoi.com|access-date=2021-04-20}}</ref>
 
Di puisi [[Homeros|Homer]] Moira atau Aisa berperan dalam batas dan akhir kehidupan, dan Zeus muncul sebagai penuntun takdir. Dalam [[Theogony|Theogonia]] yang dibuat [[Hesiodos|Hesiod]], ketiga Moirai dipersonifikasikan, putri Nyx dan bertindak di atas para dewa.<ref name=Hesiod221>[[Hesiod]], ''[[Theogony]]'' 221–225. "Also Night ([[Nyx]]) bare the destinies (Moirai), and ruthless avenging Fates ([[Keres (mythology)|Keres]]), who give men at their birth both evil and good to have, and they pursue the transgressions of men and gods... until they punish the sinner with a sore penalty." [http://www.sacred-texts.com/cla/hesiod/theogony.htm online ''The Theogony of Hesiod. Transl. Hugh Evelyn White'' (1914) 221–225].</ref>
 
Konsep dasar alam semesta dari tatanan alam dan keseimbangan juga telah dibandingkan dengan konsep dalam budaya lainnya seperti [[Vedic Rta]], Asha dari Avestan, dan [[Maat|Maat dari Mesir]].
Baris 19 ⟶ 18:
 
== Asal ==
[[File:FatesThe tapestryTriumph -460755563of Death, or The Three Fates.jpg|thumb|''The Three Moirai, or The Triumph of Death'', Flemish [[permadani]], c. 1520 ([[Victoria and Albert Museum]], London)]]
 
Sosok yang dikenal sebagai Atropos berasal dari agama pra-Yunani [[Mycenaean]] sebagai salah satu [[Daemon (mitologi klasik)|daemon]] atau roh bernama Aisa.<ref name="Illias7.52">"Not yet is thy fate (moira) to die and meet thy doom" ([[Illiad|Illias]] 7.52), "But thereafter he (Achilleus) shall suffer whatever Fate (Aisa) spun at his birth, when his mother bore him": ([[Illiad|Illias]] 20.128 ): [[Martin P. Nillson|M. Nillson]]. (1967). ''Die Geschichte der Griechiscen Religion'' Vol I, C.F.Beck Verlag., Műnchen pp. 363-364.</ref> Banyak peninggalan agama [[Mycenaean]] yang bertahan sampai era Yunani klasik, tetapi tidak diketahui sejauh mana kepercayaan agama [[Yunani Klasik|Yunani klasik]] adalah Mycenaean, atau seberapa besar produk dari [[Zaman Kegelapan Yunani]] atau zaman yang lebih baru. [[Moses I. Finley]] hanya mendeteksi sedikit kepercayaan asli [[Mycenaean]] di dunia [[Homeros|Homer]] pada abad ke-8.<ref name=":1">[[Moses I. Finley|M. I. Finley]] (2002). ''The World of Odysseus''. New York Review Books, New York, p. 39 f.([https://delong.typepad.com/finleyodysseus.pdf PDF file]).</ref> Salah satu keyakinan tersebut adalah adanya peran dalam peristiwa tak yang diduga berasal dari roh atau [[Daemon (mitologi klasik)|daemon]], yang muncul dalam kejadian khusus. Martin P. Nilsson mengaitkan daemon-daemon tersebut pada agama hipotesis pra-Yunani.<ref name=":0">{{Cite book|last=Nilsson|first=Martin P.|date=1967|title=Die Geschichte der griechischen Religion Volume I|location=Munich|publisher=C.F. Beck Verlag|pages=361-368|url-status=live}}</ref> Filsafat [[Mycenaean]] menekankan dalam pengaruh peristiwa dan tindakan pada takdir dan penerimaan keniscayaan tatanan alam; yang sekarang dikenal sebagai [[Fatalisme|fatalisme.]].<ref name=":0" />
 
Konsep moira mengacu pada pembagian atau bagian yang adil, yang pada awalnya terkait dengan bagian jarahan dari pertempuran, yang dibagikan menurut tradisi ketat. Ide ini akhirnya mulai diterapkan pembagian keadilan seseorang dalam hidup. Memperoleh lebih dari satu porsi yang adil (υπέρ μοίραν "lebih dari porsi") dari jarahan atau kehidupan secara umum mungkin saja dilakukan, tetapi hal tersebut akan mengakibatkan konsekuensi yang parah karena ini dianggap sebagai pelanggaran tatanan alam.
 
Misalnya dalam sebuah bagian dari [[Illiad|Illiad,]], [[Apollo (mitologi)|Apollo]] mencoba tiga kali untuk menghentikan [[Patroklos]] dari merampok Troya, dan memperingatkannya bahwa hal tersebut akan "melebihi porsinya".<ref>''[[Illiad]]'' 16.705: "Draw back noble Patrolos, it is not your lot (Aisa) to sack the city of the Trojan cheftains, nor yet it will be that of Achilleus, who is far better than you are": C. Castoriades (2004). "Ce qui fait la Grecè. 1, D'Homère a Héraclite. Séminaries 1982-1923" (= ''La creation humaine'', 2).Éditions du Seuil, Paris, p. 300.</ref>
 
Secara khusus, bagian terpenting dalam tatanan alam adalah kelahiran dan kematian. Akhirnya, konsep bagian takdir seseorang mulai dipersonifikasikan sebagai roh atau daemon, yang disebut sebagai Aisa atau Moira, yang akan menentukan waktu yang tepat untuk kematian seseorang pada saat kelahirannya.<ref name="Illias7.52" /> <ref name=":1" /> Dalam konteks ini Moira juga bahkan memiliki kekuatan untuk mengatur para dewa. Seperti bagian lain pada [[Illiad]], [[Zeus]] tahu bahwa putra kesayangannya [[Sarpedon]] akan dibunuh oleh [[Patroklos]], tetapi Zeus tidak dapat mencegah nasibnya.<ref>''[[Illiad]]'' 16.433: "Ah, woe is me, for that it is fated that Sarpedon, dearest of men to me, be slain by Patroclus, son of Menoetius! And in twofold wise is my heart divided in counsel as I ponder in my thought whether I shall snatch him up while yet he liveth and set him afar from the tearful war in the rich land of Lycia, or whether I shall slay him now beneath the hands of the son of Menoetius."</ref> Dalam adegan selanjutnya yang dikenal sebagai kerostasia, [[Zeus]] muncul sebagai penengah takdir, dengan menggunakan sepasang timbangan untuk menimbang takdir [[Hektor]] dan menentukan bahwa ia ditakdirkan untuk mati.<ref>{{cite journal |first=J. V. |last=Morrison |title=Kerostasia, the Dictates of Fate, and the Will of Zeus in the Iliad |journal=Arethusa |volume=30 |issue=2 |year=1997 |pages=276–296 |doi=10.1353/are.1997.0008 }}</ref>
 
Pada masa yang lebih kuno, Moirai hanya berjumlah satu dewa. [[Homer]],<ref>[[Homer]], ''[[Iliad]]'' (xxiv.209)</ref> secara umum hanya menyebutkan Moira, yang menenun benang kehidupan manusia pada saat kelahiran mereka; dia adalah ''Moira Krataia'' "Moira yang kuasa"<ref>[[Homer]], ''[[Iliad]]'' (xvi.334)</ref> atau ada juga beberapa Moirai lainnya.<ref>[[Homer]], ''[[Iliad]]'' (xxiv.49)</ref> Dalam ''[[Odyssey]]''<ref>[[Homer]], ''[[Odyssey]]'' (vii.197)</ref> disebutkan tentang ''Klôthes'', atau Penenun. Di [[Delphi]], hanya Takdir Kelahiran dan Kematian yang disebutkan.<ref>Kerenyi 1951:32.</ref>
Baris 46 ⟶ 45:
{{cquote|Di atas kepala Zeus ada [[Horai]] dan Moirai, dan semua bisa melihat bahwa Zeus adalah satu-satunya yang dipatuhi oleh Moira}}
 
Pausanias mendapati bahwa ada kuil untuk Moirai di Olympia,<ref>Pausanias (v.15.4)</ref> [[Korintus]],<ref>Pausanias (ii.4.7)</ref> dan [[Sparta]],<ref>Pausanias (iii.11.8)</ref>, serta satu tempat suci Moirai yang berdampingan dengan kuil [[Themis]] di luar gerbang kota [[Thebes]]<ref>"Ada tempat suci untuk Themis, dengan patung marmer putih; berdampingan dengan tempat suci untuk Moirai dan Zeus. Ada patung Zeus dari batu sedangkan Moirai tak ada patungnya." (Pausanias, ix.25.4).</ref>
 
== Mitologi ==
Para Moirai muncul tiga malam setelah kelahiran seorang bayi untuk menentukan takdir hidupnya. Dalam suatu cerita mengenai [[Perburuan Babi liar Calydonia|Perburuan Babi Kalidonia]], diceritakan bahwa setelah [[Meleagros]] lahir, seorang dewi takdir muncul di depan ibu Meleagros dan memberitahunya bahwa Meleagros bisa tetap hidup selama kayu suci tetap utuh.<ref> Pseudo-Apollodorus, ''[[Bibliotheke]]'' 1.65.</ref> Bruce Karl Braswell<ref>Braswell, "Meleager and the Moirai: A Note on Ps.-Apollodorus 1. 65" ''Hermes'' '''119'''.4 (1991:488f).</ref> dari bacaan di [[Hesikhius dari Alexandria|leksikon Hesikhius]], menghubungkan kemunculan Moirai di perapian keluarga pada hari ketujuh setelah kelahiran.
 
Ada banyak pendapat mengenai asal mereka, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak perempuan [[Zeus]] dan [[Themis]] atau dewa-dewi awal seperti seperti [[Nyx]],<ref>H.J. Rose, ''Handbook of Greek Mythology'', hlm.24</ref> [[Khaos]] atau [[Ananke]]. Para Moirae biasanya digambarkan sebagai sosok yang dingin, kejam dan tidak berperasaan, dan digambarkan sebagai perempuan tua.
Baris 68 ⟶ 67:
 
=== Atropos ===
Atropos ({{lang-el|Ἄτροπος}}, "tak terubah", "tak terbelokkan", atau "tak terelakkan"),<ref>Bandingkan dengan dewi [[Adrasteia]], yang "tak terhindarkan".</ref> bertugas menentukan kematian manusia. Dia mengatur bagaiamanabagaimana seseorang mati. Ketika waktunya tiba, dia menggunting benang kehidupan manusia dengan "gunting kebencian" miliknya.<ref>"Comes the blind Fury with th'abhorred shears, / And slits the thin spun life." [[John Milton]], [[Lycidas]], l. 75.</ref> Atropos adalah yang tertua di antara Moirai. Padanan Romawinya adalah '''[[Morta]]''' (Kematian). Istilah [[Atrofi]], penyusutan jaringan atau organ, berasal dari nama Atropos.
 
== Dalam budaya populer ==
Baris 81 ⟶ 80:
* Tiga dewi takir merupakan tokoh penting dalam seri buku [[Ravirn]] karangan [[Kelly McCullough]]. Tokoh utamanya menganggap Lachesis sebagai neneknya, padahal Lachesis ternyata adalah seorang dewi
* Dalam musik, "Lachesis" adalah gerakan kedua piano solo dari potongan "The Three Fates" oleh [[Emerson, Lake & Palmer|Emerson, Lake and Palmer]] dalam [[Emerson, Lake & Palmer (album)|album pertama]] mereka.
* Dalam [[permainan video]] ''[[Library of Ruina]]'' Moirai digambarkan sebagai seorang wanita dan memperkenalkan dirinya sebagai Penenun yang bertanggung jawab atas fasilitas tempat terbuatnya prescript.
 
== Catatan kaki ==