Selompret Hindia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Selompret Hindia merupakan surat kabar yang terbit perdana pada 1914 di Surabaya. Jargon koran ini yaitu, “Tempat akan memboeka soearanja kaoem di seloeroeh Hindia Nederland”.<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ|title=Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=107–109|others=|oclc=2890...'
 
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{italic title}}'''''Selompret Hindia''''' merupakan surat kabar yang terbit perdana pada 1914 di [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]. Jargon koran ini yaitu, “Tempat“tempat akan memboeka soearanja kaoem di seloeroeh Hindia Nederland”.<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ|title=Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=107–109|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref>
 
Pemimpin redaksi ''Selompret Hindia'' adalah [[J.H. Soeharijo]] yang juga anggita perhimpunan Porojitno di Surabaya.<ref>{{Cite book|last=Dahlan|first=Muhidin M.|date=2020-06-01|url=https://books.google.com/books?id=eJPqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA396&dq=%22Selompret+Hindia%22&hl=id|title=Politik Tanpa Dokumen|publisher=Warung Arsip|language=id}}</ref> Koran ini terbit dua minggu sekali yakni pada hari Sabtu.<ref name=":0" />
 
Harga langganannya 25 sen untuk pembaca [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]], dan 35 sen untuk pembaca mancanegara. Secara resmi, surat kabar ini diterbitkan oleh Uitgeversbureu Selompret Hindia.<ref name=":0" />
 
Dwimingguan ini kaya petuah, baik dari khasanahkhazanah [[budaya Jawa]] maupun kisah-kisah keteladanan umum. Semangat pergerakan tersisip di antara petuah-petuah dan pesan moral itu.<ref name=":0" />
 
Menurut buku ''Seabad Pers Kebangsaan, 1907-2007'', edaksiredaksi koran itu sengaja mengangkat falsafah Jawa karena masyarakat mulai meninggalkannya.<ref name=":0" />
 
Bahkan, redaksi melangkah lebih jauh dengan mengiklankan buku-buku bernafaskan Jawa di bagian advententienya.<ref name=":0" />
Baris 14:
{{reflist}}
 
[[Kategori:PersMedia massa Indonesia]]