Emmy Saelan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Koreksi tempat kelahiran Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(39 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Person
| birth_date =
| birth_place =
| death_date = {{death date and age|1947|1|24|1924|10|15|}}
| death_place = [[Kota Makassar|Makassar]], [[Sulawesi]], [[Indonesia]]
|image=Emmy.jpeg -->
| known_for = [[Pahlawan Nasional Indonesia]], Pejuang perempuan yang gagah berani
| name = Emmy Saelan
Baris 8 ⟶ 10:
}}
'''Emmy Saelan''' ({{Lahirmati|[[
Ayahnya bernama Amin Saelan, adalah tokoh pergerakan [[Taman Siswa|taman siswa]] di [[Kota Makassar]] dan sekaligus penasehat [[organisasi pemuda]]. Salah seorang adiknya yang laki-laki, [[Maulwi Saelan]], adalah tokoh pejuang dan pernah menjadi pengawal setia [[Bung Karno]].
== Jejak perjuangan ==
Emmy Saelan
Suatu kali, pernah ia berkesempatan menggunakan posisinya sebagai perawat untuk melepaskan para pejuang yang ditawan Belanda. Sebuah tindakan yang berbahaya namun ketakutan pun diterobosnya agar para pejuang tersebut bebas. Pada bulan Juli 1946, ia menggabungkan diri dengan pasukan [[Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi]] atau [[LAPRIS]] di bawah pimpinan [[Ranggong Daeng Romo]] yang meneruskan perjuangan [[gerilya]] di hutan-hutan. Mana kala satuan-satuan Belanda menyerang
Emmy adalah salah satu pejuang muda lulusan sekolah
Di saat agresi militer ke dua Belanda terjadi, para pelahar sekolah tersebut membentuk laskar perjuangan dan bergerilya. Laskar perjuangan tersebut diberi nama [[Harimau Indonesia]]. Laskar pejuang tersebut dikepalai oleh [[Robert Wolter
Kedatangan
Di laskar Harimau Indonesia, Emmy berperan memimpin [[laskar perempuan]] yang sekaligus juga bertugas di palang merah. Kulitnya yang putih membuat dia mendapat nama sandi "[[Daéng Kébo]]’. Daeng adalah panggilan sapaan di
Menjadi laskar pejuang di usia teramat muda benar-benar membutuhkan keberanian besar. Mana kala di usia remaja kita lebih senang berjalan-jalan dan bersenda gurau. Sosok Emmy Saelan justru bergabung dengan perjuangan yang penuh mara bahaya.
Bersiap menghadapi Belanda, Laskar Pejuang Harimau Indonesia kemudian mempersiapkan sebuah operasi melawan Belanda. Kala itu, menurut kisah Maulwi Saelan, adik dari Emmy Saelan, ia ditugaskan menjemput Emmy yang masih berada di Polombangkeng. Keberadaan Emmy sangat penting sebagai pimpinan Palang Merah untuk menyertai gerakan operasi. Namun, ternyata Emmy tidak sabar menunggu jemputan dan mendahului turun ke
Kala itu, [[23 Januari]] [[1947]], Emmy memimpin 40 orang bertempur di Kampung
Serdadu-serdadu [[
Wolter
Tgl 23 Januari 1947 pun segera diumumkan sebagai hari berkabung seluruh pasukan dalam lingkungan operasi III yang dipimpin oleh Wolter, karena hari itulah gugurnya seorang perempuan pejuang tanpa kenal takut memimpiin pasukannya bertempur.
Seusai situasi di
Perjuangan Emmy Saelan pun dikenang sebagai salah satu pahlawan nasional. Jasanya diabadikan dalam bentuk monumen dan nama jalan.
Jenazah Emmy Saelan kemudian dikuburkan di [[Taman Makam Pahlawan]], [[Panaikang, Panakkukang, Makassar|Panaikang]]. Disana ia dimakamkan sebagai pahlawan yang gugur di medan juang. Emmy dinyatakan sebagai [[Daftar Pahlawan Nasional Indonesia|pahlawan nasional]] sebagaimana tertulis di Taman Makam Pahlawan itu.<ref name="Emmy Zaelan Pejuang perempuan dari Sulawesi Selatan">
''Go Sulsel'', 2013-08-02. Diakses pada 2016-03-22</ref>
== Pengabadian
Untuk mengenang kepahlawanannya, jalan yang sering dilalui Emmy ketika bergerilya diabadikan sebagai nama
Monumen Emmy Saelan terletak di Jl. Hertasning Timur, yang bertuliskan “[[Monumen Maha
Sayang, keramik di monumen itu kotor dan rusak. Menunjukkan bahwa monumen ini tidak dirawat dengan baik. Padahal tempat bersejarah ini adalah warisan kekayaan yang patut dilestarikan. Di tempat inilah Emmy Saelan gugur melawan serdadu Belanda. Monumen ini penting untuk mengingat sejarah kita sendiri sebagai bangsa.
Baris 57 ⟶ 59:
* [[:Kategori:Tokoh dari Luwu Raya|Tokoh dari Luwu Raya]]
<ref name="bertemu dengan Sang Kapten">[http://www.kompasiana.com//maspet/bertemu-sang-kapten_5509702fa333116f702e39fd Petrik Matanasi: "Bertemu dengan Sang Kapten",] [[kompasiana]], 2011-11-11. Diakses pada 2016-04-27
== Pranala luar ==
* [http://blogilaabi.blogspot.co.id//2012/05/emmy-saelan.html Emmy Zaelan di Blogger]
* [http://www.adlienerz.com//2012/04/monumen-emmy-saelan-yang-terlupakan.html Emmy Zaelan di adlienerz.com]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.berdikarionline.com//emmy-saelan-kisah-pejuang-wanita-garis-depan/ Emmy Zaelan diberdikarionline]
Baris 69 ⟶ 71:
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]▼
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
▲[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Luwu]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
|