Kepangkatan Tentara Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.245.162.62) dan mengembalikan revisi 10377511 oleh Bozky |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(35 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Kepangkatan
{{TNI}}▼
▲'''Kepangkatan di Tentara Nasional Indonesia''' adalah susunan sebutan dan keselarasan jenjang pangkat militer dalam [[Tentara Nasional Indonesia]] yang terdiri dari [[TNI Angkatan Darat]], [[TNI Angkatan Laut]], dan [[TNI Angkatan Udara]] mulai dari tingkat yang tertinggi ([[Perwira]]), [[Bintara]], hingga yang terendah ([[Tamtama]]). Setiap prajurit diberikan pangkat sesuai dengan keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam hirarki keprajuritan.
Jenjang kepangkatan TNI dimulai saat masih bernama [[Tentara Keamanan Rakyat]]. Dari saat dibentuk hingga saat ini, jenjang kepangkatan TNI sudah mengalami beberapa kali perubahan nama pangkat dan jenjangnya.
== Sejarah ==
Pengaturan pangkat dimulai sejak TNI masih bernama TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Berdasarkan Surat Perintah Kepala Markas Tertinggi TKR (MTTKR) tanggal 5 November 1945 yang ditandatangani oleh Letnan Jenderal [[Oerip Soemohardjo]] sebagai Kepala Staf Markas Besar Umum, dikeluarkan sebuah maklumat yang mengatur dan menginstruksikan tentang seragam dan tanda-tanda Tentara Keamanan Rakyat.<ref name="KodamVII">{{cite book|title=Sedjarah TNI-AD Kodam VII/Diponegoro. Sirnaning Jakso katon Gapuraning Ratu|authors=Sedjarah Militer Kodam VII/Diponegoro|publisher=Jajasan Penerbit Diponegoro|location=Semarang|year=1968}}</ref> Karena suasana saat itu masih sangat kekurangan, MTTKR memerintahkan para komandan di Jawa dan Madura untuk memperlengkapi sendiri seragam-seragam untuk para prajurit. Dalam maklumat tersebut diperintahkan bahwa warna seragam tidak diharuskan sama, tetapi tanda pangkat kemiliteran diharuskan sama di seluruh barisan TKR.
Sejak dikeluarkannya maklumat dari Markas Tertinggi TKR hingga keluarnya keputusan [[KASAD]] tanggal 21 Mei 1957, tidak ada pangkat [[Brigadir Jenderal]]. Saat itu pangkat perwira tinggi bintang satu disebut dengan Djenderal Major.<ref name="KodamVII"/>
Pada
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 92/II/85 yang berlaku sejak
Pada tanggal 11 Maret 1990, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah<ref>{{cite web|url=http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/3463/PP%20NO%206%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1990. Tentang Administrasi Prajurit Angkatan Bersenjata Indonesia.|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|work=sipuu.setkab.go.id|format=pdf|accessdate=15 Desember 2013|archive-date=2013-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20131215043547/http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/3463/PP%20NO%206%20TH%201990.pdf|dead-url=yes}}</ref> yang salah satu isinya adalah menghapus pangkat Calon Perwira sebagai salah satu pangkat di atas Pembantu Letnan Satu dan pangkat Kopral Kepala dan Prajurit Kepala.
▲Berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 92/II/85 yang berlaku sejak [[1 April]] [[1985]], terjadi perubahan yaitu golongan tamtama dibagi menjadi 2 anak golongan, yaitu Tamtama Kepala dan Tamtama.
== Jenjang dan nama pangkat ==▼
Jenjang dan tanda pangkat pertama kali diatur dalam Maklumat Kepala Markas Besar Umum
▲==Jenjang dan nama pangkat==
▲Jenjang dan tanda pangkat pertama kali diatur dalam Maklumat Kepala Markas Besar Umum [[TKR]] [[Letnan Jenderal]] [[Oerip Soemohardjo]] pada tanggal 5 November 1945 di Yogyakarta.<ref>{{cite book|title=Tentara Nasional Indonesia|authors= Kolonel A.H Nasution|year=1963|location=Bandung|publisher=Penerbit Ganaco N.V|page=131}}</ref> Jenjang kepangkatan Tentara Nasional Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan.
▲===Periode 1945 - 1957 ===
Jenjang kepangkatan pada periode ini memiliki keselarasan yang sama dengan setiap angkatan pada tingkat yang sama.<ref>{{cite book|title=Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 1949 Tentang Gaji Militer|work=Lampiran A}}</ref>
{| class="wikitable"
Baris 79:
|Sersan
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|rowspan="3" |
|Kopral
|Kopral
Baris 93:
|}
=== Periode 1957 - 1973 ===
Jenjang kepangkatan pada periode ini memiliki keselarasan yang berbeda dengan setiap angkatan pada tingkat yang sama. Pada periode ini ditambah pangkat baru pada perwira tinggi yaitu Brigadir Jenderal.<ref>{{cite book|title=Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1957 Tentang Peraturan Pangkat-pangkat Militer dalam Angkatan Perang Republik Indonesia|work=Lampiran A|publisher=Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor. 65}}</ref> Kepangkatan pada periode ini dimulai pada tanggal 22 Juni 1957, sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
{| class="wikitable"
!width="15%" |Jenjang
Baris 110:
|Laksamana Madya Udara
|- style="background:#F5F5DC; color:"
|
|Laksamana Muda
|Laksamana Muda Udara
Baris 194:
|}
=== Periode
Jenjang kepangkatan pada periode ini memiliki keselarasan tingkatan yang sama pada setiap angkatan. Mulai periode ini nama pangkat perwira tinggi pada Angkatan Udara diganti menjadi Marsekal, nama pangkat Komodor dihilangkan
{| class="wikitable"
!width="15%" |Jenjang
Baris 293:
|}
=== Periode
Mulai periode ini ada penambahan dan pengurangan jenjang pangkat baru pada masing-masing angkatan. Pangkat Calon Perwira dihilangkan. Pangkat yang ditambahkan adalah Kopral Kepala dan Prajurit Kepala. Jenjang pangkat pada periode ini berlaku mulai tanggal 11 Maret 1990 berdasarkan kepada Peraturan Pemerintah
{| class="wikitable"
!width="15%" |Jenjang
Baris 397:
|}
=== Periode
Mulai periode ini ditambahkan pangkat kehormatan
Pangkat kehormatan kemudian ditiadakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010.
{| class="wikitable"
Baris 406 ⟶ 408:
!width="20%" |[[TNI Angkatan Udara]]
|- style="background:#FFFFF0; color:"
|rowspan="1"|Pangkat kehormatan<br>{{small|(hingga 2010)}}
|[[Jenderal Besar (Indonesia)|Jenderal Besar]]
|[[Laksamana Besar]]
|[[Marsekal Besar (Indonesia)|Marsekal Besar]]
|- style="background:#F5F5DC; color:"
|rowspan="4"|[[Perwira|Perwira tinggi]]
|[[Jenderal (Indonesia)|Jenderal]]
|[[Laksamana (Indonesia)|Laksamana]]
|[[Marsekal (Indonesia)|Marsekal]]
|- style="background:#F5F5DC; color:"
|[[Letnan jenderal (Indonesia)|Letnan Jenderal]]
|[[Laksamana Madya]]
|[[Marsekal Madya]]
Baris 455 ⟶ 457:
|- style="background:#F0FFFF; color:"
|rowspan="2"|[[Bintara|Bintara tinggi]]
|[[Pembantu Letnan Satu]]
|[[Pembantu Letnan Satu]]
|[[Pembantu Letnan Satu]]
|- style="background:#F0FFFF; color:"
|[[Pembantu Letnan Dua]]
|[[Pembantu Letnan Dua]]
|[[Pembantu Letnan Dua]]
|- style="background:#F0FFFF; color:"
|rowspan="4"|[[Bintara]]
|[[Sersan Mayor]]
|[[Sersan Mayor]]
|[[Sersan Mayor]]
|- style="background:#F0FFFF; color:"
|[[Sersan Kepala]]
|[[Sersan Kepala]]
|[[Sersan Kepala]]
|- style="background:#F0FFFF; color:"
|[[Sersan Satu]]
|[[Sersan Satu]]
|[[Sersan Satu]]
|- style="background:#F0FFFF; color:"
|[[Sersan Dua]]
Baris 481 ⟶ 483:
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|rowspan="3"|[[Tamtama|Tamtama kepala]]
|[[Kopral Kepala]]
|[[Kopral Kepala]]
|[[Kopral Kepala]]
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|[[Kopral Satu]]
|[[Kopral Satu]]
|[[Kopral Satu]]
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|[[Kopral Dua]]
|[[Kopral Dua]]
|[[Kopral Dua]]
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|rowspan="3"|[[Tamtama]]
|[[Prajurit Kepala]]
|[[Kelasi Kepala]]
|[[Prajurit Kepala]]
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|[[Prajurit Satu]]
|[[Kelasi Satu]]
|[[Prajurit Satu]]
|- style="background:#F0FFF0; color:"
|[[Prajurit Dua]]
Baris 507 ⟶ 509:
|}
== Tanda pangkat ==
{{Utama|Tanda pangkat TNI AD|Tanda pangkat TNI AL|Tanda pangkat TNI AU}}
=== Tanda pangkat Tentara Keamanan Rakyat ===
Jenjang dan tanda pangkat yang tercantum adalah yang dipakai pada saat awal pembentukan [[TKR]] hingga terbentuknya TNI dan digunakan pada kerah baju. Tanda pangkat ini dipakai untuk barisan TKR khususnya angkatan darat.<ref name="KodamVII"/> Untuk TKR laut dan TKR jawatan penerbangan digunakan tanda pangkat yang berbeda.
=== Tanda pangkat Tentara Nasional Indonesia ===
Tanda pangkat yang tercantum adalah yang dipakai saat ini sejak diberlakukannya peraturan pemerintah terbaru pada tahun 1997. Tanda pangkat dibagi tiga macam berdasarkan kegunaan pakaian seragam yaitu pakaian dinas upacara (PDU), pakaian dinas harian (PDH) dan pakaian dinas lapangan (PDL). Penempatan tanda pangkat pada pakaian dinas upacara dan pakaian dinas harian untuk jenjang bintara tinggi hingga pangkat kehormatan ditempatkan di pundak kemeja, sedangkan untuk jenjang tamtama dan bintara ditempatkan pada lengan baju. Untuk pakaian dinas lapangan, tanda pangkat ditempatkan pada kerah baju untuk jenjang bintara tinggi hingga perwira, sedangkan untuk bintara hingga tamtama tetap ditempatkan pada lengan baju.
Warna dasar ''strip'' pangkat bintara adalah kuning sedangkan warna dasar ''strip'' pangkat tamtama adalah merah untuk
== Lihat pula ==
Baris 524 ⟶ 526:
* [[Tentara Nasional Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tni.mil.id/pages-22-kepangkatan.html Jenjang kepangkatan] di situs web resmi [[Tentara Nasional Indonesia]]
* {{id}} [http://tni-au.mil.id/content/kepangkatan Gambar-gambar pangkat] di situs web resmi [[TNI Angkatan Udara]]
▲{{TNI}}
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]
|