Segeri, Pangkajene dan Kepulauan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Rudyasho (bicara | kontrib)
 
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
 
=== Asal muasal nama ===
Kata "Segeri" diduga berasal dari [[Bahasa Bugis]], “Se’geri”, yang artinya kurang lebih. Dalam tutur masyarakat sehari-hari, kata ini sering dimaknai sebagai “tegas”, “menegaskan” atau “menggertak”. Penamaan ini diduga berkaitan dengan watak pemberani orang Segeri karena dari perjalanan sejarahnya yang banyak makan asam-garam dalam peperangan, terlahir dari situasi perang dan pembunuhan. Mereka diharuskan tegas dan tidak boleh kalah gertak dari orang lain. Kata “Segeri” banyak pula yang mengatakannya berasal dari kata "Sigere-gere" (Bugis : saling membunuh atau saling memotong). Dugaan ini dilatarbelakangi terjadinya peristiwa pertumpahan darah/perang di daerah itu pada masa lampau, di mana daerah itu menjadi tempat bertemunya dua orang atau dua kelompok yang sama-sama mempertaruhkan ''siri-''nya (harga dirinya) yang harus terbalaskan (terbayar) setelah pertumpahan darah terjadi sebagai tumbalnya.hal ini dapat dilihat dari penamaan tempat dengan bahasa Bugis dan bahasa Makassar di mana perbataasannya hanya diantarai Sungai. Seluruh tempat di bagian utara Segeri menggunakan istilah Bugis, sementra di bagian selatan menggunkan istilah Makassar.
 
Namun ada pula yang mengatakan bahwa kata [[Segeri]] berasal dari kata “Sigegeri” (Makassar : geger ; ribut diringi tawa terbahak – bahak ; saling melampiaskan rasa senangnya ; ramai). Namun dugaan yang terakhir ini kurang mendapatkan konfirmasi dari banyak kalangan mengingat masyarakat Segeri adalah masyarakat berpenutur Bahasa Bugis.
 
== Sistem Pemerintahan dan Administratif ==
Baris 38:
# (1430 - 1488)- La Mantang
# (1488 - 1545)- Sayyid Jafar, Putra Dato Sabutung
# (1545 - 1653)- Datu Gollae, Keponakan dari Raja Gowa X Dg,Matanre Karaeng Imannuntungi Karaeng Tumapa’risi Kallonna
# (1776 - 1842)- La Tenri Sessu Opu Cenning, Sultan Abdul Wahab Arung Pancana yg juga merupakan Putera dari RajaPayung'e Luwu Keyg 23ke Dan24 dan 26 yakni We Tenri Leleang, bergelar Petta Matinroe’ ri Soreang 25.
# (1842 - 1850)- Lapadu Daeng Mattara Putra dari Laloasa daeng Matteru Karaeng lesso’e* yang juga merupakan Cucu dari La Tenri Sessu’
# (1850 - 1860)- La Ento Dg.Mattone (Lapakanna) /Karaeng Temba’i Alena*., Putra dari La Sulukeng Dg.Mattara Karaeng Temba’i Alena*.
# (1861 - 1865) - La Pawawoi Karang Segeri yg kemudian Kelak Menjadi '''ARUMPONE'''
# (18601865 - 1885)- Page La Paddare Dg.Manangkasi Putera dari Arungnge Dg.Simpuang juga merupakan Cucu dari La Tenri Sessu’.
# (1885 - 1892)- La Mappakaya Karaeng Loloe menggantikan Ayahandanya Page Lapaddare Dg.Manangkasi Karaeng segeri
# (1892 - 1919)- Calunde’ Karaeng Ambo’na I Rajeng Putera dari Laento Dg.Mattone
# (1919 - 1935)- Andi Tuo Dg.Mattone Petta TowaToa (GoncoGunco), Putera dari La mattoana Dg.patombong Karaeng Bonto Makkio. Pada saat kependudukan jepang 1942-1945 ia juga ditunjuk sebagi Guncho
# (1935 - 1938)- Andi Nanggong Dg. Mattimung Petta Bonto Manai , Cucu dari La Ide Matinroe Ri Balang.
# (1938 - 1965)- Andi Page Dg.Manangkasi Petta Lolo Putera dari Andi TuoDgTuo Dg.Mattone (gonco).
# (1965 - 1967)- Andi Sakka Petta Lolo Putra Dongkang Dg Massikki Karaeng Mandalle
Setelah berakhirnya masa Pemerintahan kekaraengan Atau sistem kerajaan, Maka Segeri Pun secara Administratif Menjadi Salah Satu Kecamatan Di Kabupaten Pangkep
[[Berkas:Silsilah Karaeng segeri.jpg|jmpl]]
 
== Pembagian administratif ==
Baris 61 ⟶ 63:
== Objek wisata dan budaya ==
[[Berkas:Sorongan.jpg|jmpl|169x169px|puncak sorongan dari lahan sawah]]
segeri juga memiliki banyak ragam kesenian, budaya dan objek wisata, antara lain :
* Ritual Mappalili
* Terapi Alam Mangguliling
* Sorongan Ricefield
* Air terjun Mare-mare
* Mata Air Apputang
* Telaga Biru Baring
* Ritual Mappalili Arajang
* Bissu Dewata
* [[Berkas:Bissu Dewata (130208529).jpeg|jmpl|Bissu Dewata]]
 
== Lihat pula ==
Baris 74 ⟶ 82:
 
== Catatan kaki ==
Tokoh Masyarakat dan Pelaku Sejarah dan Budayawan Yg masih hidup saat ini adalah :
* H.Maddusila, BA
* M.Nur Dg.Sijaya
* Sirajuddin Dg.Tappa
* Roedy Rustam
== Rujukan yang disebut dalam artikel ==
 
Baris 84 ⟶ 93:
* [http://www.facebook.com/RudyRustam Rustam,Roedy 2013. ''Tanrere Abbatireng'']
* Catatan Konterler'',Baron T.Collot de Escuri,Penanggung Jawab Nederland Indiche''
* Makkulau, M. Farid W. 2007. ''Sejarah dan Kebudayaan Pangkep''. Pangkep : Pemkab Pangkep.
* Makkulau, M. Farid W. 2008. ''Sejarah Kekaraengan di Pangkep''. Makassar :'Pustaka Refleksi.
 
== Pranala luar ==
 
* http://pangkepkab.go.id/
* [http://sempugi.org/ www.sempugi.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141214085745/http://sempugi.org/ |date=2014-12-14 }}
* Kampoeng Pangkep. httphttps://web.archive.org/web/20100523092616/http://pangkep.ning.com/profiles/blogs/asal-muasal-perkataan-segeri
* [https://www.facebook.com/groups/sempugi/ SEMPUGI www.facebook.com/groups/sempugi]
 
Baris 97 ⟶ 106:
{{Kabupaten Kepulauan Pangkajene}}
 
{{Authority control}}
{{Kecamatan-stub}}