Ekkathat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Ekkathat"
 
 
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
'''Borommaracha Kasat Bowon Sucharit''' ({{Lang-th|บรมราชากษัตริย์บวรสุจริต}}), '''Somdet Phra Chao Yu Hua Phra Thi Nang Suriyat Amarin''' ({{Lang-th|สมเด็จพระเจ้าอยู่หัวพระที่นั่งสุริยาสน์อมรินทร์}}), [[Gelar bangsawan dan kerajaan Thailand|Chaofa]] '''Ekathat''' ({{Lang-th|เอกทัศ}}), atau '''Krom Khun Anurak Montri''' ({{Lang-th|กรมขุนอนุรักษ์มนตรี}}), adalah [[Monarki Thailand|raja]] ke-33 dan terakhir yang berkuasa di [[Kerajaan Ayutthaya]] dari tahun 1758 hingga 7 April 1767 sebelum jatuhnya kerajaan. Selain itu, ia disebut oleh orang-orang pada waktu itu sebagai "'''Khun Luang Khi Ruan'''" ({{Lang-th|ขุนหลวงขี้เรื้อน}}), yang berarti "raja dengan penyakit kulit"; karena ia menderita chloasma.<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|299}}
| name = Ekkathat<br>เอกทัศ
| title = Raja Ayutthaya
| image = Burmese Depiction of an Ayutthaya King.jpg
| caption = Penggambaran Raja Ekkathat atau Raja [[Uthumphon]] versi lukisan Burma (kemungkinan), [[British Library]], [[London]]
| succession = [[Daftar Raja Kerajaan Thai|Raja Ayutthaya]]
| reign = 1758–1759/1760<br>1762-7 April 1767
| coronation =
| othertitles =
| full name =
| predecessor = [[Uthumphon]]
| successor = [[Taksin]]<br> <small>(setelah Ayutthaya jatuh, sebagai Raja [[Kerajaan Thonburi]])</small>
| heir =
| spouse = [[Maengmao, Putri Wimonphat]]
| issue =
| house = [[Kerajaan Ayutthaya|Dinasti Ban Phlu Luang]]
| father = [[Borommakot]]
| mother = [[Phiphitmontri]]
| styles =
| birth_date = 1718
| birth_place = [[Kerajaan Ayutthaya]]
| death_date = [[17 April]] 1767
| death_place = [[Hutan Ban Chik]], [[Ayutthaya]]
}}
'''Borommaracha Kasat Bowon Sucharit''' ({{Lang-th|บรมราชากษัตริย์บวรสุจริต}}), '''Somdet Phra Chao Yu Hua Phra Thi Nang Suriyat Amarin''' ({{Lang-th|สมเด็จพระเจ้าอยู่หัวพระที่นั่งสุริยาสน์อมรินทร์}}), [[Gelar bangsawan dan kerajaan Thailand|Chaofa]] '''Ekathat''' ({{Lang-th|เอกทัศ}}), atau '''Krom Khun Anurak Montri''' ({{Lang-th|กรมขุนอนุรักษ์มนตรี}}), juga disebut '''Borommaracha III''' adalah [[Monarki Thailand|raja]] ke-33 dan terakhir yang berkuasa di [[Kerajaan Ayutthaya]] dari tahun 1758 hingga 7 April 1767 sebelum jatuhnya kerajaan. Selain itu, ia disebut oleh orang-orang pada waktu itu sebagai "'''Khun Luang Khi Ruan'''" ({{Lang-th|ขุนหลวงขี้เรื้อน}}), yang berarti "raja dengan penyakit kulit"; karena ia menderita chloasma.<ref name="Damrong">{{cite book |last=Ratchanubab, D.,|first=Damrong |year=2001, Kami|title=Our PerangWars Denganwith Birma,the BangkokBurmese: Thai-Burmese Conflict 1539-1767|location=Bangkok, Thailand |publisher=White Lotus Co Ltd., ISBN |isbn=9747534584 |language=bahasa Inggris}}</ref>{{Refpage|299}}
 
== Berkuasa ==
Pangeran Ekkathat atau Kromma Khun Anurak Montri, adalah putra dari [[Borommakot]]. Kakaknya, Pangeran Tham Thibet, menjadi putra mahkota pada tahun 1732. Tetapi, Thammathibet berselingkuh dengan salah satu selir ayahnya. Setelah mengetahuinya, Ekkathat memberitahu Boromakot tentang hubungan percintaan itu. Oleh karena itu, Thammathibet dipukuli hingga tewas pada tahun 1746. Ekkathat, yang berada dalam garis suksesi berikutnya, diharapkan menjadi putra mahkota. Tetapi, Borommakot menahan pengangkatan Ekkathat karena ketidakmampuan Ekkathat.<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|296–297}}
 
Setahun sebelum mangkat, Borommakot memutuskan untuk mengangkat adik Ekkathat, [[Uthumphon]], sebagai putra mahkota, melewati posisi Ekkathat yang dipaksa masuk ke pendidikan agamakebiksuan. Pada tahun 1758, Borommakot mangkat. Uthumphon kemudian naik takhta. Dua bulan setelah itu, Ekkathat kembali ke istana dan mengklaim haknya atas singgasana. Ekkathat menetap di Istana Suriyat Amarin, yang kemudian menjadi namanya, '''Somdet Phra Thi Nang Suriyat Amarin''' (secara harfiah: Raja dari Istana Suriyat Amarin). Ekkathat memerintahkan penahanan Uthumphon dan pengeksekusian saudara-saudara tirinya, Krom Mun Chit Sunthon, Krom Mun Sunthon Thep, dan Krom Mun Sep Phakdi. Uthumphon kemudian secara suka rela turun tahta dan Ekkathat dinobatkan sebagai raja.<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|297–300}}
 
Berdasarkan laporan dari tahanan Siam, setelah jatuhnya Ayutthaya, pada tahun-tahun awal Ekathat berkuasa, adakerajaan usaha kerajaanberusaha untuk bangkit. Raja mengikuti tradisi dengan menyumbangkan uang ke kuil-kuil. Kuil-kuil baru dibangun. Perdagangan dengan pihak asing didukung. Pelabuhan-pelabuhan di pantai barat, seperti [[Mergui]] dan Tenasserim, menjadi aktif. Tetapi, berdasarkan laporan dari pihak [[Myanmar|Birma]] dan Inggris, ketika orang-orang Mon berlindung di Ayutthaya, setelah negeri mereka ditaklukkan oleh Birma, Ayutthaya menjadi target Birma berikutnya.
 
Namun, rajaRaja Ayutthaya "tidak kompeten dan hanya tertarik pada berbagai kenikmatan makanan istana."<ref name="prince">{{cite book|last=Chakrabongse, C., Tahun|first=Chula |tahun=1960, |title=Lords of Life, London|year=1967 |url=https://archive.org/details/lordsoflifehisto0000chak |location=London|publisher=Alvin Redman TerbatasLimited |edition=1st |language=bahasa Inggris}}</ref>{{Refpage|68}}
 
== Invasi Birma dan jatuhnya Ayutthaya ==
Pada tahun 1759, [[Alaungpaya]] memerintahkan putra keduanya, Hsinbyushin, untuk menyerang [[Region Tanintharyi|Tenasserim]] dan [[Mergui]], dan menyatakan pada Siam bahwa hubungan persahabatan mereka dengan Birma telah berakhir karena Siam menolak untuk menyerahkan seorang pemberontak bangsawan Mon yang melarikan diri ke Mergui dengan sebuah kapal Perancis[[Prancis]]. Karena menghadapi sedikit perlawanan, pasukan Birma melanjutkan serangan mereka ke kota-kota provinsi Siam lainnya. Setelah menangkap Phetchaburi, Alaungpaya memutuskan untuk maju ke Ayutthaya tahun 1760.<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|300–304}}
 
IbukotaIbu kota Siam berada dalam kebingungan dan gemparkegemparan setelah Birma merebut Ratchaburi. Ekkathat dipaksa untuk meminta saudaranya yang turun takhta , Uthumphon, untuk mempertahankan kedaulatan kerajaan. Ekkathat kemudian disebut dengan sebutan Somdet Phrachao Luang, "raja yang melepaskan takhtanya". Uthumphon kemudian menyiapkan pasukan untuk pengepungan.<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|307}}
 
Alaungpaya terluka dalam pengepungan dan meninggal saat Birma mundur.<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|310}}
 
Peristiwa ini menunda jatuhnya Ayutthaya untuk 7 tahun berikutnyake depan.
 
Selama di bawah kekuasaan Ekkathat, Siam berada dalam kekacauan. Ayutthaya kehilangan kontrol atas kota-kotanya dan Ekkathat disebut dimanjakan dengan kemewahan istana dan para selir. Kaum petani melakukan pemberontakan. Pada tahun 1766 [[Perang Burma–Siam (1765–67)|pasukan Burma menyerang Siam lagi]] —melalui [[Mergui]] dipimpin oleh Mahanoratha dan melalui [[Lanna]] dipimpin oleh Neimyo Thihapate setelah Burma menundukkan Kerajaan Lanna dan [[Kerajaan Laos|Laos]]. Burma merebut beberapa kota kecil untuk mengurangi kemungkinan bantuan kepada Ayutthaya. Sebuah sumber [[Belanda]] menyebutkan bahwa istana menghadapi kebangkrutan. Ibu kota benar-benar kehilangan kontak dengan pendukungnya. Ayutthaya kemudian tak berdaya.
 
Sumber lokal mengatakan bahwa Ekkathat mencoba mati-matian melawan Birma. Ia memerintahkan pasukan dan armada yang tersisa untuk melawan Birma di Ratchaburi dan [[Thonburi|Thon Buri]], tapi Birma menghancurkan mereka semua. Dua pasukan Birma bergabung di Ayutthaya dan melakukan pengepungan terhadap kota itu. Sumber asing menyebutkan bahwa Ekathat dan keluarganya diam-diam melarikan diri dari ibukotaibu kota. Para bangsawan kemudian menyerah. Pada [[7 April]] [[1767]], Ayutthaya jatuh ke tangan Birma. Birma menjarah dan membakar kota itu hingga rata dengan tanah.
 
== Kematian ==
Kronik Siam menyebutkan bahwa Ekkathat meninggal setelah kelaparan selama lebih dari sepuluh hari saat bersembunyi di hutan Ban Chik ({{Lang-th|ป่าบ้านจิก}}), dekat Wat Sangkhawat ({{Lang-th|วัดสังฆาวาส}}).<ref name="Damrong">Ratchanubab, D., 2001, Kami Perang Dengan Birma, Bangkok: White Lotus Co Ltd., ISBN 9747534584</ref>{{Refpage|356}} Mayatnya ditemukan oleh seorang biksu. Ia dikebumikan di sebuah bukit kecil bernama "Khok Phra Men" ({{Lang-th|โคกพระเมรุ}}), di depan sebuah kuil Siam bernama "Phra Wihan Phra Mongkhonlabophit" ({{Lang-th|พระวิหารพระมงคลบพิตร}}).
 
Pendudukan Birma tidak berlangsung lama. Pada akhir tahun 1767, pasukan Birma yang berada di Siam dipanggil pulang ke negerinya untuk melawan [[Perang Sino-Birma (1765–1769)|invasi Tiongkok (1765–1769)]] dengan meninggalkan Siam dalam keadaan kosong kekuasaan. [[Taksin]] (Gubernur [[Provinsi Tak|Tak]]) mendirikan [[Kerajaan  Thonburi]] tahun [[1768]] dan muncul sebagai penguasa kuat pada tahun 1769.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{s-start}}
{{s-hou|[[Daftar Raja Kerajaan Thai#Dinasti Ban Phlu Luang (1688-1767)|Dinasti Ban Phlu Luang]]||–||17 April 1767|}}
{{s-reg}}
{{s-bef|rows=2|before=[[Uthumphon]]}}
{{s-ttl|title=[[Kerajaan Ayutthaya|Raja Ayutthaya]]|years=1758–7 April 1767}}
{{s-aft|after=[[Taksin]]<br />('''setelah Ayutthaya jatuh, sebagai Raja [[Kerajaan Thonburi|Thonburi]]''')}}
{{end}}
 
{{Penguasa Thailand}}
 
[[Kategori:Kematian 1767]]
[[Kategori:Raja Thailand]]
[[Kategori:Bulan Asia Wikipedia]]