Ancol, Pademangan, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag |
||
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 19:
Ada juga yang menyebutkan bahwasanya nama Ancol merupakan bunyi dari suatu benda kecil jatuh ke air yang menimbulkan suara dan gemercik kecil bersuara Anclom dan lambat laun menjadi Ancol.
Sebutan Ancol pertama kali muncul dalam naskah ''[[Carita Parahyangan]]'' (''Koropak 406''), sebuah lembaran
{{quote|''…Disilihan inya ku [[Surawisesa|prebu
===Kedatangan orang Eropa===
[[File:AMH-4741-NA Map of Batavia and environs.jpg|thumb|right|Daerah pantai Batavia, terlihat Kali Ancol di timur (bagian kiri gambar ini). Beberapa vila ditemukan di Kanal Ancol, yang dibangun untuk menghubungkan kanal Batavia dengan Kali Ancol.]]
Ketika [[Imperium Portugis]] tiba pada akhir abad ke-16, [[Kerajaan Sunda]] [[Pakuan Pajajaran]] yang beragama Hindu menerima kedatangan mereka dan berharap bahwa orang Portugis akan melindungi mereka dari serangan [[Kesultanan Banten]], [[Kesultanan Demak|Demak]], dan [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]], yang beragama Islam. Persekutuan dengan orang Portugis tersebut terjadi, tetapi ketiga kesultanan tersebut yang berada di bawah kepemimpinan [[Fatahillah]] berhasil mengalahkan kerajaan Pakuan Pajajaran dan Imperium Portugis dengan cara menyerang pelabuhan ini dari daerah timur pantai Ancol. Sunda
[[Image:Johannes Rach jakarta bay.jpg|right|thumbnail|''Slingerland'', di pesisir timur Kali Ancol, merupakan resor pantai yang populer di abad ke-18.]]
Baris 77:
{{Batavia}}
{{Authority control}}
|